Anda di halaman 1dari 15

Tsaqofiya : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab

Vol. 1 No. 1 Juni 2019, 1-15


P-ISSN : 2685-7022, E-ISSN : 2685-7103

KAJIAN PRAGMATIK DALAM BAHASA ARAB : ANALISIS BENTUK DAN FUNGSI


TINDAK TUTUR DIREKTIF BAHASA ARAB DALAM FILM “ASHABUL KAHFI”
Yusti Dwi Nurwendah1, Intan Annisaul Mahera2
1 Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

2Mahasiswa Pascasarjana IAIN Ponorogo

1yustidwi95@gmail.com

2intananisaulmahera@gmail.com

Abstract
Pragmatics is the study of the context outside the language and the purpose of
speech. This study focuses on one type of pragmatics, namely the speech act of
Arabic directives in the film "Ashabul Kahfi". This research serves to describe the
forms of directive speech acts and their functions in the film "Ashabul Kahfi". The
method used in this study is descriptive analysis method, which is carried out
through three stages, (1) the stage of data collection (2) the data analysis stage,
and (3) the stage of presenting the results of data analysis. The results showed
that the form of Arabic directive speech acts in the film "Ashabul Kahf" included
direct speech acts, indirect speech acts with imperative sentence forms, indirect
speech acts with declarative sentence forms and interrogative sentences
characterized by question words, literal speech acts and non-literal speech acts.
While the function of the Arabic directive speech act in the movie "Ashabul Kahfi"
is Requestives directive speech act, directive speech act Questions, directive
Requirements speech act, directive prohibitives speech act, directive act of
Permissives directive, directive advisory act.
Keywords: Arabic Pragmatics, Directive Speeches, the film Ashabul Kahfi

Abstrak
Pragmatik adalah studi yang mempelajari tentang konteks luar bahasa dan
maksud tuturan. Penelitian ini memfokuskan pada salah satu cabang pragmatik
yaitu tindak tutur direktif bahasa Arab dalam film “Ashabul Kahfi”. Penelitian ini
berfungsi untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tutur direktif dan
fungsinya dalam film “Ashabul Kahfi”. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode analisis deskriptif, yang mana dilakukan melalui tiga
tahapan, (1) tahap pengumpulan data (2) tahap analisis data, dan (3) tahap
penyajian hasil analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk
tindak tutur direktif bahasa Arab dalam film “Ashabul Kahfi” meliputi tindak
tutur langsung, tidak langsung dengan bentuk kalimat imperatif, tidak langsung
dengan bentuk kalimat deklaratif dan kalimat interogatif yang ditandai oleh
kata tanya, literal, dan tidak literal. Sedangkan fungsi tindak tutur direktif
bahasa Arab dalam film “Ashabul Kahfi”adalah tindak tutur direktif Requestives,
tindak tutur direktif Questions, tindak tutur direktif Requirements, tindak tutur
direktif Prohibitives, tindak tutur direktif Permissives, tindak tutur direktif
Advisories.
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1 (1), 2019

Kata Kunci: Pragmatik Bahasa Arab, Tindak Tutur Direktif, film Ashabul Kahfi

PENDAHULUAN setiap tuturan yang diucapkan oleh


Pragmatik merupakan suatu seseorang selalu mengandung makna
cabang ilmu linguistik yang mempelajari yang berbeda sesuai dengan pesan atau
hubungan antara luar bahasa dan informasi yang disampaikan.
maksud tuturan. Konteks luar bahasa Dalam studi tindak tutur, salah
ialah unsur di luar tuturan yang satu pembahasan didalamnya adalah
mempengaruhi maksud tuturan. Maksud tindak tutur direktif, yang mana
tidak bisa dilihat dari bentuk dan makna maksudnya ialah tindak tutur yang
saja, tetapi juga dari tempat dan waktu dimaksudkan penuturnya agar mitra
berbicara, siapa saja yang terlibat, tutur melakukan tindakan sesuai apa
tujuan, bentuk ujaran, cara yang disebutkan di dalam tuturannya.
penyampaian, alat berbicara, norma- Tindak tutur direktif disebut juga
norma, dan genre. Adapun yang dengan tindak tutur impositif. Tindak
dipelajari dalam pragmatik antara lain tutur ini memiliki berbagai keragaman
meliputi tindak tutur, implikatur pema-kaian. Keberagaman pemakaian
tuturan, interaksi perca-kapan, dan tindak tutur direktif tersebut dipenga-
faktor-faktor eksternal percakapan, ruhi oleh faktor-faktor linguistik
misalnya deiksis. 1 maupun non-linguistik. Hal tersebut
Salah satu cabang pragmatik dikarenakan pemakaian bentuk direktif
adalah tindak tutur. Tindak tutur sendiri sendiri sudah beragam, yaitu berupa
merupakan perilaku berbahasa yang perintah, pernyataan atau pertanyaan.
dilakukan oleh pelaku bahasa dimana Selain itu, tindak tutur direktif juga
seseorang melakukan ujaran dalam memiliki fungsi pemakaian yang
posisi atau situasi ujaran tertentu. beragam yaitu memerintah, melarang,
Dengan kata lain, tindak tutur diartikan memohon, mem-beri saran, dan lain-
sebagai proses komunikasi yang terjadi lain.2
antara penutur dan mitra tutur untuk Disisi lain, studi pragmatik juga
memperoleh infomasi yang diperlukan. sudah seyogyanya dilakukan dalam
Hal ini mengandung makna bahwa bahasa Arab. Mengingat bahasa Arab

2 I Dewa Putu Wijana, Dasar-Dasar


1 http://id.wikipedia.org/wiki/Pragmatik. Pragmatik, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 1996),
Diakses pada 31 Mei 2019, 8.18. hal 30.

2
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1 (1), 2019
merupakan salah satu bahasa yang Film ini sangat menginspirasi
banyak dipelajari dan menghiasi dunia dan telah banyak ditonton oleh
pendidikan di Indonesia sejak masyarakat Indonesia. Selain itu bahasa
pendidikan dini hingga perguruan tinggi. Arab yang digunakan dalam film ini
Selain itu, bahasa Arab juga merupakan adalah bahasa Arab resmi atau fushah
bahasa Internasional yang telah diakui yang telah dijadikan dijadikan bahasa
sehingga mempelajarinya menjadi lebih standar diberbagai negara Arab dan
penting. dalam film ini terdapat tindak tutur
Film “Ashabul Kahfi” yaitu film direktif sehingga cocok dijadikan
berbahasa Arab yang menceritakan sebagai data penelitian untuk
tentang 7 pemuda dan seekor anjing mendapatkan gam-baran mengenai
yang terkunci di dalam goa selama 309 tindak tutur direktif bahasa Arab.
tahun lamanya. Film ini adalah sebuah Berdasarkan uraian di atas,
kisah penuh keajaiban sebagai pertanda penelitian ini akan memfokuskan untuk
kekuasaan Allah swt yang tak bisa mengkaji tindak tutur direktif bahasa
dijelaskan oleh akal manusia yang Arab dimana datanya diambil dari film
terbatas ini, kisah ini dimuat dalam Al- “Ashabul Kahfi”. Meskipun berupa film
qur’an pada surat Al-Kahfi ayat 10-26. yang merupakan hasil scenario yang
Mereka adalah sekelompok 7 pemuda telah direncanakan, akan tetapi data
dan seekor anjing yang tertidur dalam tindak tutur direktif yang dianalisa
gua. Mereka hidup ditengah masyarakat dalam film tersebut dirasa merupakan
penyembah berhala dengan seorang raja sebuah peristiwa tutur yang nyata
yang bernama Dikyanus. Raja tersebut dengan penggunaan bahasa yang sesuai
meminta rakyatnya untuk menyembah dengan bahasa Arab. Adapun tujuan dari
selain Allah Ta’ala. Jika tidak, maka akan penelitian ini adalah untuk menjelaskan
disiksa dan dibunuh. Adapun nama- bentuk-bentuk dan fungsi tindak tutur
nama Ashabul kahfi yang terdiri dari 7 direktif bahasa Arab dalam film
pemuda tersebut yaitu: Tamlikha, “Ashabul Kahfi”.
Maksimilianus, Martunis, Nainunis,
Sarbunis, Falyastatyunis, dan Dzununis. PRAGMATIK DAN TINDAK TUTUR
Serta seekor anjing bernama Qitmir, DIREKTIF
yang dipercaya sebagai satu-satunya
anjing yang masuk surga.3
http://kisahashabulkahfi.com,(disakes
3 Kisah Ashabul Kahfi pada tanggal 3 Januari 2019 pukul 06.03)

3
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1 (1), 2019
Pada hakikatnya, tindak tutur atau frase dari tuturan-tuturan
merupakan salah satu fenomena dalam tersebut.6
masalah yang lebih luas yang disebut Tindak tutur merupakan gejala
dengan istilah pragmatik. Pragmatik individual, bersifat psikologis, dan
didefinisikan sebagai kajian tentang keberlangsungannya ditentukan oleh
hubungan antara lambing dan kemampuan bahasa individu sebagai
penasiran. Yang dimaksud lamban disini penutur dalam menghadapi situasi
adalah satuan ujaran, entah berupa satu tertentu. Makna atau arti tuturan dalam
kalimat atau lebih yang menunjukkan suatu proses komunikasi menjadi titik
pada makna tertentu, yang di dalam kajian dalam studi tindak tutur. 7
pragmatik ditentukan atas hasil Adapun salah satu pembahasan
penafsiran si pendengar. 4 dalam studi pragmatik adalah tindak
Banyak definisi yang tutur. Dalam teori tindak tutur,
diungkapkan oleh para ahli mengenai setidaknya ada tiga tindakan yang
pragmatik. Seperti yang diungkapkan berlangsung sekaligus, yaitu tindak
oleh Sebagaimana yang diungkapkan tutur lokusi (locutionary act), tindak
oleh Stephent Levinson bahwa tutur ilokusi (illocutionary act), dan
pragmatik adalah studi tentang perlokusi (perlocutionary act). Tindak
hubungan antara bahasa dan konteks tutur lokusi adalah tindak tutur yang
yang merupakan dasar bagi pemahaman menyatakan sesuatu dalam arti
bahasa.5 Sedangkan menurut George “berkata” atau tindak tutur dalam
Yule pragmatik merupakan studi yang bentuk kalimat yang bermakna dan
mempelajari tentang makna yang dapat dipahami. Tindak tutur ilokusi
disampaikan oleh penutur (atau penulis) adalah tindak tutur yang biasanya
dan ditafsirkan oleh pendengar. Sebagai diidentifikasikan dengan kalimat
akibatnya atau di pragmatik lebih performative yang eksplisit, biasanya
berhubungan mengenai maksud dari berkenanaan dengan pemberian izin,
tuturan-tuturan yang disampaikan oleh mengucapkan terimakasih, menyuruh,
seseorang daripada makna leksikal kata menawarkan, dan menjanjikan.
Sedangkan tindak tutur perlokusi adalah
yang berkenaan dengan adanya ucapan
4Abdul Chaer dan Leoni Agustina,
Sosiolinguistik Perkenalan Awal (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2004) 56. 6George Yule, Pragmatik, (Yogyakarta:
5Stephent Levinson, Pragmatics, Pustaka Pelajar, 2006), hal 82.
(Cambrigde: Cambridge University Press, 1983), 7Ibid,. Abdul Chaer dan Leoni Agustina,

hal 9. Sosiolinguistik . . . ,50.

4
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1 (1), 2019
orang lain sehubungan dengan sikap dan (commanding), memesan (ordering),
perilaku non-linguistik dari orang lain meminta (requesting), menasehati
itu.8 Secara berturut-turut ketiga jenis (advising), berdoa (praying),
tindakan itu disebut sebagai the act of mengundang (inviting), mengizinkan
saying something, the act of doing (permit), membela (pleading), memohon
something, dan the act of affecting (begging), dan merekomondasi
someone.9 (recommending).
Apabila dilihat dari konteks Tindak tutur direktif merupakan
situasinya ada dua macam tindak tutur, satu di antara jenis tindak tutur yang
yaitu tindak tutur langsung dan tidak dimaksudkan penuturnya agar lawan
langsung. Tindak tutur langsung yang tutur melakukan tindakan sesuai dengan
dimaksud adalah mudah dipahami oleh apa yang diungkapkan di dalam
pendengar karena ujarannya berupa tuturannya. Direktif adalah
kalimat-kalimat dengan makna lugas. mengekspresikan sikap penutur
Sedangkan tindak tutur tidak langsung terhadap tindakan yang akan dilakukan
hanya dapat dipahami oleh pendengar oleh mitra tutur sehingga tindakan ini
yang sudah cukup terlatih dalam dapat berbentuk konstantif, namun
memahami kalimat-kalimat yang direktif juga mengekspresikan maksud
bermakna konteks situasional.10 penutur atas keinginan atau harapan
Sehubungan dengan ini, tindak sehingga ujaran atau sikap yang
tutur yang dikaji dalam penelitian ini diekspresikan dijadikan sebagai alasan
hanya akan memfokuskan pada tindak untuk bertindak oleh lawan tutur.11
tutur direktif. Dalam hal ini, tindak tutur Berdasarkan teori tindak tutur,
direktif memiliki maksud dan fungsi tindakan ilokusioner merupakan titik
yang bermacam-macam. Pembagian kajian tindak yang terbagi dalam lima
tindak tutur direktif berdasarkan jenis tindak tutur, yaitu:
maksud dan fungsi pada penelitian ini, refresentatif/asertif, ditektif, ekspresif,
berlandaskan pada pembagian tindak komisif dan deklarasi. Tindak tutur
tutur direktif, yang termasuk ke dalam refresentatif adalah tindak tutur yang
tuturan direktif adalah memerintah menyatakan keyakinan penutur benar
atau tidak, seperti pernyataan suatu
8Ibid,. Abdul Chaer dan Leoni Agustina, fakta, penegasan, kesimpulan dan
Sosiolinguistik . . . ,55.
9I Dewa Putu Wijana, Sosiolinguistik,
(Bandung: Angkasa, 1996), hal 17-18.
10Ibid,. Abdul Chaer dan Leoni Agustina, 11Abdul Syukur Ibrahim, Kajian Tindak
Sosiolinguistik . . . ,56. Tutur, (Surabaya: Usaha Nasional, 1993), hlm 27.

5
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1 (1), 2019
pendeskripsian. Kemudian tindak tutur penelitian ini karena lebih sesuai dengan
direktif merupakan tindak tutur yang objek penelitian yang akan diteliti.
dimaksudkan agar lawan tutur Sebagaimana dikatakan dalam buku
melakukan sesuatu yang dituturkan oleh Moelong bahwa penelitian kualitatif
penutur. Lalu tindak tutur komisif merupakan prosedur penelitian yang
adalah tindak tutur yang dipahami oleh menghasilkan data deskripsi berupa
penutur untuk mengkaitkan dirinya kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
terhadap tindakan-tindakan di masa orang dan perilaku yang diamati.13
yang akan datang. Tindak tutur Penelitian ini dilakukan melalui
deklarasi adalah tindak tutur yang tiga tahap, yaitu tahap penyediaan data,
menghasilkan perubahan dalam waktu tahap analisis, dan tahap penyajian hasil
yang singkat hanya melalui tuturan.12 analisis. Pada tahap penyajian data film
“Ashabul Kahfi” sebagai sumber data
METODE PENELITIAN didapatkan dengan cara mengunduhnya
Metode yang digunakan dalam di situs www.youtube.com. Setelah itu
penelitian ini adalah metode analisis tuturan-tuturan yang terdapat dalam
deskriptif. Alasan penulis menggunakan film tersebut disimak. Kemudian
metode deskriptif untuk memaparkan pengumpulan data yang berupa tuturan
apa adanya tanpa rekayasa dari peneliti yang mengandung tindak tutur direktif
dan mengungkapkan penjelasan tentang dilakukan dengan memperhatikan tutu-
tindak tutur dalam film “Ashabul Kahfi”. ran-tuturan yang terdapat pada film
Dalam penelitian ini, metode deskriptif “Ashabul Kahfi” berdasarkan konteks
digunakan untuk memberikan pada saat tuturan tersebut dituturkan.
gambaran dan memaparkan hasil Seteleh itu, tuturan-tuturan tersebut
analisis tentang pendeskripsian tindak dicatat dan diklasifikasikan kemudian
tutur direktif yang terdapat dalam film diketik dengan memakai program
“Ashabul Kahfi”. Bentuk penelitian ini microsoft word.
menggunakan bentuk kualitatif. Bentuk Tahap berikutnya adalah tahap
ini tidak memaparkan bentuk angka- analisis data. dalam analisis data ini
angka perhitungan, tetapi menampilkan dilakukan dengan menggunakan metode
analisis data yang diperoleh. Alasan analisis kontekstual, yakni cara-cara
peneliti dalam menggunakan bentuk analisis yang diterapkan pada data

13Lexy Moleong, Metodologi Penelitian


12Geoffrey Leech, Prinsip-Prinsip Pragmatik, Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya. 2010)
(Jakarta:Universitas Indonesia, 1993), 164-165. 4.

6
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1 (1), 2019
dengan mendasarkan, memper- uraian mengenai jenis dan fungsi dari
hitungkan dan mengaitkan identitas tindak tutur dalam film “Ashabul Kahfi”.
konteks-konteks yang ada.14 Dalam hal 1. Bentuk-Bentuk Tindak Tutur
ini, penafsiran tuturan selalu diawali Bahasa Arab dalam Film “Ashabul
dengan penyajian koteks. Koteks Kahfi”
tuturan pada film “Ashabul Kahfi” Berdasarkan data-data yang
tersebut adalah semua aspek di luar diperoleh, bentuk-bentuk tindak
bahasa yang melatarbelakangi tindak tutur bahasa Arab dalam film
tutur direktif yang dituturkan pada film “Ashabul Kahfi” digolongkan kepada
“Ashabul Kahfi” tersebut. Adapun empat jenis, yakni tindak tutur
penyajian analisis data menggunakan direktif langsung, tindak tutur direktif
metode informal Dengan metode ini tidak langsung, tindak tutur direktif
hasil penelitian dipaparkan secara literal, dan tindak tutur direktif tidak
deskriptif dengan kata-kata biasa tanpa literal. Adapun data-data mengenai
lambang-lambang.15 Sedangkan alat pembagian jenis tindak tutur direktif
pengumpulan data utama adalah bahasa Arab dalam film “Ashabul
peneliti sebagai instrumen kunci dalam Kahfi” dapat dilihat pada tabel
penelitian karena sebagai perencana, dibawah ini:
pelaksana, pengumpul data, dan pelapor Tindak Tutur
Jenis
Direktif Bahasa
hasil penelitian dalam memahami teks No Tindak
Arab dalam film
Tutur
dalam film serta kartu data yang “Ashabul Kahfi”
1. Tindak
digunakan untuk mencatat data yang
tutur
‫أنظر هذا احلجر‬
telah diperoleh dan dikelompokkan. direktif
langsung
! ‫تلميكا‬
“Lihatlah batu
PEMBAHASAN besar ini
Talmikha!
Berdasarkan analisis yang telah Konteks: tuturan
dilakukan, tindak tutur direktif dalam Martunis kepada
Talmikha ketika
film “Ashabul kahfi” memiliki berbagai keluar dari goa
jenis dan fungsi. Berikut ini adalah dan melihat batu
besar yang ada di
depan goa, yang
14Kunjana Rahardi, Pragmatik Kesantunan
sebelumnya belum
Imperatif Bahasa Indonesia, (Jakarta: Erlangga, pernah ia lihat.
2005), hal 79. 2. Tindak ‫ايها‬ ‫عليكم‬ ‫السالم‬
ّ
15Sudaryanto, Metode dan Aneka Teknik
tutur
Analisis Bahasa Pengantar penelitian Wahana
Kebudayaan Secara Linguistis , (Yogyakarta:
direktif ‫ هل ممكن أن‬،‫القديسون‬
Duta Wacana University Press, 1993), hal 132.
tidak

7
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1 (1), 2019
langsung ‫أدخل؟‬ gereja?”
Konteks: tuturan
“Assalamu’alaikum Maksimilianus
wahai orang-orang kepada salah satu
suci, bolehkah penduduk
saya masuk? Philadelphia di
Konteks: tuturan pasar ketika
tuan Arius ketika Maksimilianus
bertemu para melihat orang-
sahabat “Ashabul orang Kristen
Kahfi” di goa, masuk ke dalam
ketika ia ingin Gereja.
melihat keadaan
langsung para
“Ashabul Kahfi” Bentuk kalimat pada tuturan (1)
setelah terkunci di adalah kalimat imperatif. Hal ini
dalam goa.
3. Tindak ditandai dengan verba perintah (fi’il
‫ إذهب‬،‫مكسيمليانوس‬
tutur
literal ! amr) “‫ ”أنضر‬yang berarti “lihatlah “
“Maksimilianus
pergilah! sebagai predikatnya. kalimat
Konteks: tuturan imperatif (1) digunakan sesuai
salah seorang
sahabat “Ashabul dengan fungsinya, yaitu untuk
Kahfi” kepada memerintah sehingga tuturan
Maksimilianus
untuk menyuruh tersebut termasuk ke dalam tuturan
pergi mencari tindak tutur langsung. Adapun bentuk
makanan, ketika
itu Thalmikha kalimat pada tuturan (2) merupakan
yang seharusnya kalimat introgatif. Hal ini ditandai
diperintah pergi,
akan tetapi ia dengan adanya kata tanya ‫“ أ‬a” yang
takut jika
kepergiannya
dikepung tentara berarti “apakah” sebelum verba ‫أدخل‬
yang sebelumnya
mengepung
“adkhul “ yang artinya “aku masuk”.
sebelum mereka
masuk ke dalam Pada umumnya kalimat interogatif
goa.
digunakan untuk menanyakan suatu
4. Tindak ‫هل يسمح للمسيحيني‬
tutur tidak informasi kepada lawan tutur.
literal ‫اآلن ابلذهاب إىل‬ Adapun kalimat interogatif pada
‫الكنيسة؟‬ tuturan (2) tersebut tidak sekedar
“Apakah orang untuk menanyakan informasi kepada
Kristen kini
diizinkan ke lawan tutur, tetapi kalimat interogatif

8
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1 (1), 2019
tersebut digunakan untuk dilihat bahwa maksud tuturan pada
menyatakan permintaan kepada tuturan (3) sama dengan kata-kata
lawan tutur. Dalam hal ini tuan Arius yang menyusunnya. Dengan demikian
menuturkan tuturan pada tuturan (2) tuturan pada tuturan (3) termasuk
bermaksud meminta kepada tindak tutur literal.
“Ashabul Kahfi” agar diizinkan Tuturan (4) merupakan tuturan
memasuki goa. Dengan demikian, Maksimilianus kepada salah satu
penduduk di pasar. Adapun bentuk
tuturan pada kalimat (2) tersebut
kalimat yang digunakan adalah
termasuk ke dalam tindak tutur tidak kalimat interogatif. Hal ini ditandai
langsung. Hal ini dapat dilihat dari dengan adanya kata tanya ‫هل‬ “hal”
kalimat interogatif pada tuturan (2)
yang bararti “apakah” pada awal
tersebut, tidak hanya menanyakan kalimat. Kemudian apabila kita
suatu informasi kepada lawan tutur, melihat makna kalimat ‫هل يسمح‬
tetapi juga menyatakan maksud
permintaan kepada lawan tuturnya.
‫للمسيحيني اآلن ابلذهاب إىل الكنيسة؟‬
Tuturan (3) di atas merupakan “Apakah orang Kristen kini diizinkan
ke gereja?” dapat diketahui bahwa
tuturan salah satu seorang sahabat makna kalimat tersebut
“Ashabul Kahfi” kepada menunjukkan sebuah pertanyaan
Maksimilianus. Tuturan sahabat yang menanyakan tentang orang yang
memberi izin kepada yang diberi
tersebut dituturkan kepada
pertanyaan tersebut.
Maksimilianus dengan maksud
meminta Maksimilianus pergi untuk 2. Fungsi Tindak Tutur Direktif
mencari makanan ketika merasa Bahasa Arab dalam Film “Ashabul
lapar setelah terbangun dari goa. Kahfi”
Adapun kalimat yang digunakan Beberapa fungsi tindak tutur
adalah kalimat imperatif. Hal ini direktif yang telah dirumuskan
ditandai dengan adanya verba meliputi: Requestives (meminta,

perintah (fi’il amar) ‫إذهب‬ “idhab” mengemis, memohon, menekan,


mengundang, mendoa, mengajak,
yang berarti “pergilah” sebagai mendorong), Questions (bertanya,
predikatnya, adapun kata menyelidik, menginterogasi),
Maksimilianus “‫ ”مكسيمليانوس‬sebagai Requirements (memerintah,
menghendaki, mengkomando,
subjek kalimat. Dalam hal ini, dapat
menuntut, mendikte, mengarahkan,

9
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1 (1), 2019
menginstrusikan, mengatur, Konteks: tuturan para sahabat
mensyaratkan), Prohibitives “Ashabul Kahfi”
(melarang, membatasi), Permissives mengharapkan Maksimilianus
(menyetujui, membolehkan, memberi dilindungi olah Allah SWT,
wewenang, menganugerahi, ketika ia akan pergi mencari
mengabulkan, membiarkan, makanan dan melihat keadaan
mengijinkan, melepaskan, perkampungan yang telah
memaafkan, memperkenankan), dan berubah seketika setelah
Advisories (menasehatkan, mereka terbangun dari goa.
memperingatkan, mengkonseling,
b. ‫ حنتاج للحصول‬.‫لقد أمسكنا به‬
mengusulkan, menyarankan,
mendorong). ‫على اهلداية‬
Berdasarkan data-data yang “Kami yang telah menangkap
diperoleh, tindak tutur direktif dia. maka kami perlu dapat
bahasa Arab dalam film “Ashabul hadiah.”
Kahfi” memilki ke-enam fungsi tindak Konteks: tuturan tukang
tutur direktif sebagaimana penjual roti kepada hakim
disebutkan diatas, antara lain tindak Philadhelphia ketika memba-
tutur direktif Requestives, tindak wa Maksimilianus ke dalam
tutur direktif Questions, tindak tutur istana karena merasa telah
direktif Requirements, tindak tutur membawa orang yang
direktif Prohibitives, tindak tutur menemukan harta karun
direktif Permissives, tindak tutur berupa uang kuno maka ia
direktif Advisories. mengharapkan hadiah.
Adapun hasil penelitian c. ‫لعل ال يوقع شيئا مبكسيمليانوس‬
berdasarkan analisis yang dilakukan
akan dipaparkan sebagaimana “Mudah-mudahan tidak terjadi

berikut ini: apa-apa dengan Maksi-

1. Tindak Tutur Direktif milianus”

Requestives Konteks: tuturan salah satu


“Ashabul Kahfi” mengha-
a. ‫عسى هللا أن حيفظك‬
rapkan tidak apa-apa dengan
“Semoga Allah melindungimu” Maksimilianus ketika akan
membeli makanan.

10
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1 (1), 2019
Berdasarkan pada penjelasan dianggap penjual tukang
yang telah diuraikan dalam penjual roti sebagai harta
konteks-konteks diatas, maka karun.
pernyataan atau ujaran ini
f. ‫ من أين حصلته ؟‬،‫أجب‬
digolongkan dalam bentuk
“Sekarang jawab, dari mana
tindak tutur direktif
kau mendapatkannya?”
requestives dengan maksud
Konteks: tuturan seorang
mendoa.
hakim Philadhelphia dan
d. ‫ أتوكل إليك‬،‫ايرب‬ dengan ahli sejarah kerajaan
Philadelphia ketika meminta
“Tuhan aku bertawakal
Maksimilianus menceritakan
kepadamu”
dari mana mendapatkan uang
Konteks: do’a Maksimilianus
kuno tersebut.
kepada Allah SWT, bahwa ia
minta perlindungan dari Allah g. ‫ ساعدين و أان ضاعفا‬،‫ايرّب‬
ّ
agar selalu bertawakal
‫أمامك‬
kepada-nya dan terhindar dari
“Tuhanku tolonglah aku lemah
sesuatu yang tidak diinginkan
dihadapan-Mu”
ketika di paksa mengakui apa
Konteks: tuturan Maksi-
yang sebenarnya terjadi.
milianus meminta pertolongan
Padahal ia sudah mengatakan
kepada Tuhan (Allah) agar
yang sebe-narnya.
diberi pertolongan karena
e. ‫يكفيك الكفاية من أين حصلت‬ benar-benar dia tidak tahu apa

‫هذا األموال القدمية و أن تكون‬ yang terjadi yang sebenarnya


setelah terkunci di dalam goa.
!‫آمنة‬ Berdasarkan pada penjelasan
“Cukup kau tunjukkan dimana yang telah diuraikan dalam
kau dapatkan uang kuno ini konteks-konteks diatas, maka
dan kau sendiri akan aman!” pernyataan atau ujaran ini
Konteks: tuturan tukang digolongkan dalam bentuk
penjual roti ketika meminta tindak tutur direktif
kepada Maksimilianus untuk requestives dengan maksud
menunjukkan dimana ia men- meminta.
dapatkan uang kuno itu yang

11
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1 (1), 2019

h. ! ‫حي ندخل‬ Berdasarkan pada penjelasan


yang telah diuraikan dalam
“Mari kita masuk!” konteks-konteks diatas, maka
Konteks: tuturan Thalmika pernyataan atau ujaran ini
(salah satu “Ashabul Kahfi” digolongkan dalam bentuk
yang terkunci di dalam goa) tindak tutur direktif
mengajak masuk ke dalam goa requestives dengan maksud
untuk merundingkan kenapa mengajak.
mereka bisa terkunci di dalam
goa dengan waktu yang 2. Tindak Tutur Direktif
singkat akan tetapi ketika Questions
melihat di luar goa semuanya
a. ‫قف ! إىل أين تذهب؟‬
sudah berubah tidak seperti
sedia kala. “Berhenti ! mau kemana kamu

i. ‫هذا الشخص يدعو لعبادة‬ pergi?”


Konteks: tuturan tukang
!‫األصنام‬ penjual roti ketika Maksi-
“Orang ini mengajak milianus membayar roti
menyembah berhala!” dengan mata uang kuno.
Konteks: tuturan seorang Setelah Maksimilianus pergi
hakim Philadhelphia ketika dari tempat roti, tukang roti
melihat orang yang mengajak tersebut melarang dan
menyembah berhala di mengira bahwa Maksimilianus
keramaian pasar. memba-wa harta karun

j. ! ‫اي أيها الناس امسعوا وعرفوا‬ berupa uang kuno tersebut.

“Saudara-saudara dengarlah b. ‫قف ! ال ميكنك الذهاب قبل أن‬


dan ketahuilah”
‫تدفع‬
Konteks: tuturan para prajurit
“Berhenti ! tak mungkin kau
mengumumkan kepada
pergi sebelum membayar!”
pendu-duk Philadelphia ketika
Konteks: tuturan tukang
diperintahkan raja Teodhors
penjual roti ketika mengejar
untuk menjemput para orang-
Maksimilianus. Tukang roti
orang suci yaitu “Ashabul
tersebut menuduh di depan
Kahfi” di dalam goa.

12
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1 (1), 2019
orang-orang penduduk pasar
b. ‫امسع ! أان اتعب و ال أريد اجملادلة‬
bahwa Maksimilianus belum
membeyar roti yang dibelinya. “Dengar ! aku lelah dan tak
Berdasarkan pada mau lagi berdebat panjang”
penjelasan yang telah Konteks: tuturan hakim
diuraikan dalam konteks- Philadelphia ketika sudah
konteks diatas, maka bosan dan lelah dengan
pernyataan atau ujaran ini perkataan Maksimilianus
digolongkan dalam bentuk ketika menyuruh
tindak tutur direktif menjelaskan dari mana ia
requestives dengan maksud mendapat uang kuno itu yang
menanya atau menginterogasi. ada sejak 300 tahun lamanya.
Hakim Phildephia itu
3. Tindak Tutur Direktif berbicara dengan nada keras
Requirements dan menantang bahwa tidak
mau berdebat.
a. ! ‫احضرة‬
Berdasarkan pada penjelasan
“Bawalah dia masuk!” yang telah diuraikan dalam
Konteks: tuturan seorang konteks-konteks diatas, maka
hakim Philadhelphia ketika pernyataan atau ujaran ini
memerintah prajuritnya digolongkan dalam bentuk
membawa Maksimilianus ke tindak tutur direktif
dalam istana karena dituduh requestives dengan maksud
menyembunyikan harta mensyaratkan.
karun yang berupa uang
kuno. 4. Tindak Tutur Direktif
Berdasarkan pada penjelasan Prohibitives
yang telah diuraikan dalam
a. ‫ألننا لن نطلق سراحك قبل أن‬
konteks-konteks diatas, maka
pernyataan atau ujaran ini ‫تشرح‬
digolongkan dalam bentuk “Karena kami tak akan
tindak tutur direktif membebaskanmu sebelum
requestives dengan maksud kau menjelaskan”
memerintah.

13
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1 (1), 2019
Konteks: tuturan seorang requestives dengan maksud
hakim Philadelphia kepada mengizinkan atau
Maksimilianus bahwa ia memperkenankan.
memperingatkan tidak akan
di bebaskan sebelum 6. Tindak Tutur Direktif
menceritakan dan Advisories
menjelaskan dari mana
a. ‫جيب أن تكون حريصا على عدم‬
berasalnya uang kuno yang
ada sejak 300 tahun lamanya. ‫اإلعرتاف من الناس‬
Berdasarkan pada penjelasan “Kamu harus berhati-hati
yang telah diuraikan dalam agar tidak dikenali orang”
konteks-konteks diatas, maka Konteks: tuturan Thalmika
pernyataan atau ujaran ini menasehati Maksimilianus
digolongkan dalam bentuk ketika mau pergi melihat
tindak tutur direktif keadaan di luar goa.
requestives dengan maksud Berdasarkan pada penjelasan
membatasi. yang telah diuraikan dalam
beberapa konteks diatas,
5. Tindak Tutur Direktif maka pernyataan atau ujaran
Permissives ini digolongkan dalam
bentuk tindak tutur direktif
a. ‫خد احلبز بقدر ما تريد‬
requestives dengan maksud
“Silahkan ambil roti
menasehati atau mempe-
sepuasnya”
ringatkan.
Konteks: tuturan tukang
penjual roti pada saat
PENUTUP
Maksimilianus akan membeli
Berdasarkan hasil penelitian dan
dan mengambil roti dari
pembahasan mengenai tindak tutur
meja.
direktif dalam film “Ashabul Kahfi”
Berdasarkan pada penjelasan
dapat diambil kesimpulan sebagaimana
yang telah diuraikan dalam
berikut:
konteks-konteks diatas, maka
1. Tindak tutur direktif bahasa Arab
pernyataan atau ujaran ini
dalam film “Ashabul Kahfi” memiliki
digolongkan dalam bentuk
berbagai bentuk tindak tutur.
tindak tutur direktif

14
TSAQOFIYA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1 (1), 2019
Bentuk-bentuk tindak tutur tersebut Ibrahim, Abdul Syukur. Kajian Tindak
diantaranya: tindak tutur langsung, Tutur. Surabaya: Usaha Nasional,
tindak tutur tidak langsung dengan 1993.
bentuk kalimat imperatif, tindak Leech, Geoffrey. Prinsip-Prinsip Prag-
tutur tidak langsung dengan bentuk matik. Jakarta: Universitas
kalimat deklaratif dan kalimat Indonesia, 1993.
interogatif yang ditandai oleh kata
Levinson, Stephent. Pragmatics.
Tanya, tindak tutur literal, dan
Cambrigde: Cambridge Univer-
tindak tutur tidak literal.
sity Press, 1983.
2. Tindak tutur direktif bahasa Arab
dalam film “Ashabul Kahfi” memiliki Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian

ke-enam fungsi tindak tutur direktif, Kualitatif. Bandung: Remaja

antara lain tindak tutur direktif Rosdakarya. 2006.

Requestives, tindak tutur direktif Rahardi, Kunjana. Pragmatik Kesan-


Questions, tindak tutur direktif tunan Imperatif Bahasa Indone-
Requirements, tindak tutur direktif sia. Jakarta: Erlangga, 2005.
Prohibitives, tindak tutur direktif
Sudaryanto. Metode dan Aneka Teknik
Permissives, tindak tutur direktif
Analisis Bahasa Pengantar
Advisories.
penelitian Wahana Kebudayaan
Secara Linguistis. Yogyakarta:
DAFTAR PUSTAKA
Duta Wacana University Press,
Chaer, Abdul dan Leoni Agustina, 1993.
Sosiolinguistik Perkenalan Awal.
Wijana, I Dewa Putu. Dasar-Dasar
Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004.
Pragmatik. Yogyakarta: Penerbit
https://id.wikipedia.org/wiki/ Andi, 1996.
Pragmatik. Diakses pada 31 Mei
Wijana, I Dewa Putu. Sosiolinguistik.
2019, 8.18.
Bandung: Angkasa, 1996.

Yule, George. Pragmatik. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar, 2006.

15

Anda mungkin juga menyukai