Bahan Ajar APL-PIG (Tedi Supardi, S.PD.)
Bahan Ajar APL-PIG (Tedi Supardi, S.PD.)
DISUSUN OLEH
TEDI SUPARDI, S.Pd.
MENGENAL
ELEMEN DESAIN INTERIOR
MENGENAL
ELEMEN DESAIN INTERIOR
1.2 Petunjuk Belajar
Desain interior adalah suatu sistem perencanaan dan pengaturan ruang dan
tata letak di dalam suatu bangunan sehingga mampu memenuhi nilai
kehidupan dan seni (estetika) serta meningkatkan psikologi dan spiritual
penggunanya.
Desain interior adalah suatu sistem penata ruang dalam yang berfungsi
sebagai tempat bernaung dari kondisi lingkungan dengan ciptaan suasana dan
citra ruang yang memenuhi persyaratan kenyamanan, keamanan, kepuasan
kebutuhan fisik dan spiritual penggunanya tanpa mengabaikan faktor estetika.
Desain interior pada dasarnya terkait dengan hal merencanakan, menata, dan
merancang ruang ruang interior didalam sebuah bangunan agar menjadi
sebuah tatanan fisik untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam hal
penyediaan sarana bernaung dan berlindung.
c. Bidang (Shape)
Bidang adalah sebuah luasan yang tertutup dengan batas-batas yang
ditentukan oleh unsur-unsur seni lainnya, yaitu garis, warna, nilai, tekstur,
dan lain-lain. Dua garis sejajar yang dihubungkan kedua sisinya akan
menghasilkan sebuah bidang. Menurut jenisnya, sebuah bidang terdiri
atas tiga bagian: bidang atas, bidang dinding, dan bidang dasar.
d. Ruang (Space)
Ruang adalah sebuah bentuk tiga dimensi tanpa batas karena objek dan
peristiwa memiliki posisi dan arah relatif. Ruang juga dapat berdampak
pada perilaku manusia dan budaya, menjadi faktor penting dalam
arsitektur, dan akan berdampak pada desain bangunan dan struktur.
Ruang memiliki panjang, lebar, dan tinggi; bentuk; permukaan; orientasi;
serta posisi. Sebuah bidang yang dikembangkan (menurut arah, selain dari
yang telah ada) berubah menjadi ruang. Berdasarkan konsepnya, sebuah
ruang mempunyai tiga dimensi, yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Sebagai
unsur tiga dimensi di dalam perbendaharaan perancang arsitektur, suatu
ruang dapat berbentuk padat. Dalam hal ini ruang yang berada di dalam
atau dibatasi oleh bidang-bidang akan dipindahkan oleh massa atau ruang
kosong.
e. Cahaya (light)
Cahaya adalah unsur interior yang berperan dalam mempengaruhi
atmosfer ruang dan mendukung fungsi ruang. Pada ilmu interior,
pencahayaan dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Pencahayaan alami, adalah pencahayaan yang didapatkan dari sinar
matahari langsung dengan menempatkan posisi bukaan jendela pada
posisi yang tepat hingga cahaya dapat masuk ke dalam ruang.
2. Pencahayaan buatan, adalah pencahayaan yang memanfaatkan
teknologi buatan manusia atau energi olahan seperti lampu dengan
intensitas cahaya yang stabil dan beberapa varian warna.
f. Warna (color)
Semua warna dapat menimbulkan efek psikologis tertentu terhadap orang
yang melihatnya. Dalam ilmu arsitektur dan interior, setiap warna dapat
menimbulkan kesan berbeda-beda terhadap keberadaan sebuah ruang,
seperti kesan gelap dan terang yang dapat mempengaruhi keberadaan
sebuah ruangan.
g. Pola (pattern)
Pola adalah desain dekoratif yang digunakan secara berulang. Pola juga
dapat disebut sebagai susunan dari sebuah desain yang sering ditemukan
pada sebuah objek. Motif garis horizontal akan memperluas kesan
ruangan, sedangkan motif garis vertikal akan meninggalkan kesan
ruangan.
h. Tekstur (texture)
Tekstur adalah nuansa, penampilan, ataupun konsistensi permukaan atau
zat. Tekstur juga berkaitan dengan material dan bahan yang digunakan.
Material kayu akan menghangatkan ruangan, sedangkan material batu
akan mendinginkan ruangan
d. Jendela
Jendela merupakan elemen dari desain arsitektur dan interior yang
menghubungkan, baik secara visual dan fisik, satu ruang ke ruang lain
maupun bagian dalam ruangan dengan ruang luar seperti halaman ataupun
view lainnya. Jendela merupakan salah satu bagian terang pada dinding
sebagai penyatu ruang interior dengan ruang luar atau dengan ruang interior
yang berada di sebelahnya. Jendela juga merupakan salah satu akses dalam
pembentukan pencahayaan alami.
e. Pintu
Pintu, dan jalan masuk memungkinkan akses fisik untuk kita sendiri, perabot,
dan barang-barang untuk masuk dan keluar bangunan dan dari satu ruang ke
ruang lain di dalam bangunan. Melalui desain konstruksi dan lokasinya, pintu
dan jalan masuk dapat mengendalikan penggunaan ruang pandangan dari
satu ruang ke ruang berikutnya dan masuknya cahaya, suara, udara hangat
dan udara sejuk.
f. Perabot
Perabot adalah salah satu kategori elemen desain yang pasti selalu ada di
hampir semua desain interior.Perabot menjadi perantara antara arsitektur
dan manusianya. Menawarkan adanya transisi bentuk dan skala antara ruang
interior dan masing-masing individu.
g. Aksesoris
Dalam desain interior merujuk pada benda-benda yang memberi kekayaan
estetika dan keindahan dalam ruang. Aksesoris yang dapat menambah
kekayaan visual dan rasa pada suatu tatanan interior dapat berupa: alat-alat
dan obyek-obyek yang memang berguna, elemen- elemen dan kelengkapan
arsitektur, dan benda seni dan tanaman.
Desain interior adalah suatu sistem penata ruang dalam yang berfungsi
sebagai tempat bernaung dari kondisi lingkungan dengan ciptaan
suasana dan citra ruang yang memenuhi persyaratan kenyamanan,
keamanan, kepuasan kebutuhan fisik dan spiritual penggunanya tanpa
mengabaikan faktor estetika.
Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai desain interior dapat
dilihat pada laman berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=UK2_hJXIkss
Materi dapat dibuka dan diunduh pada tautan google drive berikut :
https://drive.google.com/drive/folders/171PcdAEOd7hwhwJY4g3km
uGZrw9yli9U?usp=sharing
DISKUSI KELOMPOK
a. Petunjuk
1) Buat kelompok yang masing-masing berjumlah 5 orang.
2) Diskusikan beberapa pertanyaan atau tugas yang diberikan.
3) Gunakan referensi tambahan bila pertanyaan atau tugas tidak dapat
Anda simpulkan jawabannya dari kegiatan pembelajaran.
4) Presentasikan dan simpulkan hasil diskusi kelompok Anda.
b. Pertanyaan:
1) Menurut pendapat kalian apa saja masalah yang ditemukan dalam desain
interior sebuah ruangan ?
2) Elemen-elemen desain interior sebuah ruangan terdiri dari item ?
3) Bagaimana prinsip desain interior yang ideal dan memenuhi semua
kriteria fungsional dan estetika ?
3.1 Rangkuman
Desain interior adalah suatu sistem perencanaan dan pengaturan ruang
dan tata letak di dalam suatu bangunan sehingga mampu memenuhi nilai
kehidupan dan seni (estetika) serta meningkatkan psikologi dan spiritual
penggunanya.
Desain interior merupakan kegiatan merencanakan, merancang dan
menata ruang-ruang interior dalam bangunan. Desain interior berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan dasar akan sarana untuk bernaung dan berlindung,
menentukan sekaligus mengatur aktivitas, memelihara aspirasi dan
mengekspresikan ide, tindakan serta penampilan, perasaan dan kepribadian.
Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), terdapat beberapa elemen
dasar dalam desain interior, yaitu Garis (line), Bentuk (form), Bidang (Shape),
Ruang (Space), Cahaya (light), Warna (color), Pola (pattern), Tekstur (texture).
Cahaya adalah unsur interior yang berperan dalam mempengaruhi atmosfer
ruang dan mendukung fungsi ruang. Pada ilmu interior, pencahayaan dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:
1. Pencahayaan alami, adalah pencahayaan yang didapatkan dari sinar
matahari langsung dengan menempatkan posisi bukaan jendela pada posisi
yang tepat hingga cahaya dapat masuk ke dalam ruang.
2. Pencahayaan buatan, adalah pencahayaan yang memanfaatkan teknologi
buatan manusia atau energi olahan seperti lampu dengan intensitas cahaya
yang stabil dan beberapa varian warna.
Komponen dalam Desain Interior
Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), desain interior dapat
diterapkan pada seluruh komponen interior di dalam bangunan, yaitu Lantai,
Dinding, Langit-langit (plafon), Jendela, Pintu, Perabot, Aksesoris
2. Penilaian Keterampilan
Skor Nilai
No Aspek yang Dinilai Bobot
1 2 3 4 Akhir
1 Ketepatan waktu pengumpulan 10
2 Kelengkapan elemen 40
3 Kreatifitas dan kesesuaian tema 20
4 Komposisi (warna, gelap terang) 10
Nilai estetika (kerapian,
5 20
keindahan)
Jumlah 100
Attariqi, D.F. 2018. Pengembangan Desain Interior untuk Hotel dengan Penerapan
Unsur Budaya Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Ching, F.D.K. 2002. Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Tatanan. Jakarta: Erlangga.
Suptandar, Pamudji. 1995. Manusia dan Ruang dalam Proyeksi Desain Interior.
Jakarta: UPT Penerbitan Universitas Tarumanegara.
Wicaksono, Andie dan Tisnawati, Endah. 2014. Teori Interior. Jakarta: Griya
Kreasi.
DISUSUN OLEH
TEDI SUPARDI, S.Pd.
MENGENAL
ELEMEN DESAIN INTERIOR
MENGENAL
ELEMEN DESAIN INTERIOR
1.2 Petunjuk Belajar
Desain interior adalah suatu sistem penata ruang dalam yang berfungsi
sebagai tempat bernaung dari kondisi lingkungan dengan ciptaan
suasana dan citra ruang yang memenuhi persyaratan kenyamanan,
keamanan, kepuasan kebutuhan fisik dan spiritual penggunanya tanpa
mengabaikan faktor estetika.
Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai desain interior dapat
dilihat pada laman berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=UK2_hJXIkss
Materi dapat dibuka dan diunduh pada tautan google drive berikut :
https://drive.google.com/drive/folders/171PcdAEOd7hwhwJY4g3km
uGZrw9yli9U?usp=sharing
DISKUSI KELOMPOK
a. Petunjuk
1) Buat kelompok yang masing-masing berjumlah 5 orang.
2) Diskusikan beberapa pertanyaan atau tugas yang diberikan.
3) Gunakan referensi tambahan bila pertanyaan atau tugas tidak dapat
Anda simpulkan jawabannya dari kegiatan pembelajaran.
4) Presentasikan dan simpulkan hasil diskusi kelompok Anda.
b. Pertanyaan:
1) Menurut pendapat kalian apa saja masalah yang ditemukan dalam desain
interior sebuah ruangan ?
2) Elemen-elemen desain interior sebuah ruangan terdiri dari item ?
3) Bagaimana prinsip desain interior yang ideal dan memenuhi semua
kriteria fungsional dan estetika ?
3.1 Rangkuman
Desain interior adalah suatu sistem perencanaan dan pengaturan ruang
dan tata letak di dalam suatu bangunan sehingga mampu memenuhi nilai
kehidupan dan seni (estetika) serta meningkatkan psikologi dan spiritual
penggunanya.
Desain interior merupakan kegiatan merencanakan, merancang dan
menata ruang-ruang interior dalam bangunan. Desain interior berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan dasar akan sarana untuk bernaung dan berlindung,
menentukan sekaligus mengatur aktivitas, memelihara aspirasi dan
mengekspresikan ide, tindakan serta penampilan, perasaan dan kepribadian.
Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), terdapat beberapa elemen
dasar dalam desain interior, yaitu Garis (line), Bentuk (form), Bidang (Shape),
Ruang (Space), Cahaya (light), Warna (color), Pola (pattern), Tekstur (texture).
Cahaya adalah unsur interior yang berperan dalam mempengaruhi atmosfer
ruang dan mendukung fungsi ruang. Pada ilmu interior, pencahayaan dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:
1. Pencahayaan alami, adalah pencahayaan yang didapatkan dari sinar
matahari langsung dengan menempatkan posisi bukaan jendela pada posisi
yang tepat hingga cahaya dapat masuk ke dalam ruang.
2. Pencahayaan buatan, adalah pencahayaan yang memanfaatkan teknologi
buatan manusia atau energi olahan seperti lampu dengan intensitas cahaya
yang stabil dan beberapa varian warna.
Komponen dalam Desain Interior
Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), desain interior dapat
diterapkan pada seluruh komponen interior di dalam bangunan, yaitu Lantai,
Dinding, Langit-langit (plafon), Jendela, Pintu, Perabot, Aksesoris
2. Penilaian Keterampilan
Skor Nilai
No Aspek yang Dinilai Bobot
1 2 3 4 Akhir
1 Ketepatan waktu pengumpulan 10
2 Kelengkapan elemen 40
3 Kreatifitas dan kesesuaian tema 20
4 Komposisi (warna, gelap terang) 10
Nilai estetika (kerapian,
5 20
keindahan)
Jumlah 100
Attariqi, D.F. 2018. Pengembangan Desain Interior untuk Hotel dengan Penerapan
Unsur Budaya Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Ching, F.D.K. 2002. Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Tatanan. Jakarta: Erlangga.
Suptandar, Pamudji. 1995. Manusia dan Ruang dalam Proyeksi Desain Interior.
Jakarta: UPT Penerbitan Universitas Tarumanegara.
Wicaksono, Andie dan Tisnawati, Endah. 2014. Teori Interior. Jakarta: Griya
Kreasi.
Elemen pembentuk ruang interior adalah unsur-unsur yang harus ada dalam interior.
Satu dan yang lainnya saling ketergantungan. Apabila salah satu di antaranya tidak ada
maka ia bukanlah interior. Karena ketika satu elemen ini hilang ruangan tidak bisa
berfungsi dan dapat dipergunakan dengan baik.
Elemen pembentuk ruang interior di antaranya meliputi elemen lantai, dinding
dan plafon (ceiling). Berikut penjelasan tentang elemen-elemen tersebut.
1. Lantai
Lantai merupakan bagian paling bawah dalam sebuah ruang. Ia berfungsi untuk
membentuk karakter dan menunjang aktivitas yang ada di dalam ruangan tersebut.
Sebagai pembentuk karakter, lantai juga memiliki dampak psikologi yang berbeda-beda
tergantung material apa yang digunakan. Lantai yang menggunakan granit, marmer,
keramik dan plester akan membentuk dan melahirkan suasana ruang yang terasa lebih
dingin. Sementara lantai dengan material kayu akan membentuk dan menciptakan
suasana ruang yang lebih hangat.
Berikut adalah desain lantai yang dibedakan dari material yang digunakannya:
• Desain lantai epoxy
Secara umum epoxy flooring adalah proses pelapisan lantai dengan cat epoxy. Berbeda
dengan cat lantai pada umumnya, cat epoxy lebih menghasilkan tampilan lantai yang
rapi, mengkilap, berkilau dan tentu saja terlihat lebih indah. Desain lantai dengan
material epoxy ini juga memiliki variasi warna. Epoxy hadir dengan berbagai pilihan
warna yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
• Desain lantai parket
Parket berasal dari istilah asing yaitu parquette. Parquette berarti menyusun potongan-
potongan kayu untuk dijadikan penutup lantai. Parket dibagi ke dalam 3 jenis
yaitu flooring, engineneered ,dan laminte.Parket flooring merupakan jenis olahan dari
kayu keras seperti kayu jati dan ulin. Sementara parket engineered terbuat dari dua
bahan yaitu bahan paling atas terbuat dari veener tipis sedangkan bagian bawahnya
berupa jenis multipleks, plywood atau sering disebut juga dengan kayu lapis. Dan
parket laminte terbuat dari serbuk kayu dengan cara dipress. Bahan parket ini tidak
terbuat dari kayu asli melainkan MDF (Medium Density Fiberboard) atau juga terbuat
dari fiber dengan motif kayu.
~ Via ArchiExpo
Biasanya harga parket kayu solid atau lantai parket cenderung lebih mahal dibandingkan
dengan parket olahan. Cara menyusun parket juga tidak harus selalu lurus saja. Bentukan
dan variasi menjadi salah satu keunggulan lantai parket. Dan karena bahan dasarnya
adalah kayu, ia mampu membuat ruangan terasa lebih hangat.
• Desain lantai keramik
Mengutip wikipedia, keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang
artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Tetapi
tidak semua keramik terbuat dari tanah liat. Keramik merupakan material yang sering
digunakan pada lantai atau kadang dipakai juga untuk bagian dinding.Pemilihan desain
lantai keramik, warna serta motif akan sangat memengaruhi suasana sebuah ruangan.
Pilihan lantai keramik yang sesuai dan selaras dengan konsep dan gagasan desain bisa
menjadi tambahan daya tarik ruangan tersebut.
~ via Pinterest
• Desain lantai marble (marmer)
Marmer adalah material bebatuan jenis lime yang mengalami metamorfosa. Marmer
banyak mengandung bahan kalsit atau kalsium karbonat. Proses pembentukan marmer
yang memakan waktu lama serta persediaan alam yang terbatas menjadikan marmer
sebagai material yang cukup mahal.Banyak yang menyukai penggunaan material ini
karena memiliki tekstur dan pola yang tidak teratur. Ruangan dengan lantai marmer
melahirkan suasana ruang lebih dingin, kuat dan terkesan mewah.
~ via DesignWud
• Desain lantai granit
Lantai granit terbuat dari batu granit yang merupakan batu alami yang terbentuk dari
magma yang sudah mendingin di bawah tekanan ekstrim. Granit memiliki pori-pori yang
lebih rapat sehingga tidak mudah dimasuki air maupun kotoran. Lantai granit membuat
suasana ruang menjadi lebih dingin, terasa lebih kokoh dan tentunya mewah. Desain
lantai granit sangat cocok diaplikasikan untuk interior kantor karena lantai granit kuat,
anti noda dan anti gores.
~ via pinterest
Unsur dan Elemen Dasar Desain Interior”
Elemen Desain Interior; Panduan Menciptakan Suasana Ruang yang Nyaman dan
Menyegarkan
2. Dinding
Dinding adalah elemen pembentuk ruang interior selanjutnya. Ia merupakan elemen
interior bagian tengah antara plafon dan lantai. Selain memiliki fungsi sebagai
pembentuk dan pemisah ruang, dalam desain interior dinding juga merupakan focal
point dan menjadi salah satu elemen yang bisa didekorasi untuk meningkatkan daya tarik
ruang itu sendiri.
Sama halnya seperti lantai, berikut adalah dekorasi dinding yang dibedakan berdasarkan
gayayang lazim dalam arsitektur dan interior design:
• Desain dinding gaya American classic
Sebagai salah satu elemen pembentuk ruang interior, dinding bisa memiliki daya tarik
visual yang masimal ketika kita bisa mengolah dan mempergunakanya dengan baik.
Seperti desain dinding gaya American classic yang mempunyai sedikit ukiran dengan
pemberian warna soft bisa terlihat sangat menarik. Menjadikan ruangan terasa sangat
nyaman dengan penampilan yang berkelas.
~ via Pinterest
• Dinding Kayu
Kayu bisa menjadi salah satu material terbaik untuk bagian dinding. Jika kita bisa
memanfaatkannya dengan baik dan benar, mengombinasikannya dengan material yang
lain, dinding kayu bisa memberi tambahan daya tarik sebuah ruangan.
~ via Pinterest
• Desain dinding hexagon
Menampilkan tekstur dan membuat modul yang terbuat dari besi dan kayu untuk fasilitas
simpan tanaman ini juga bisa sangat menarik dan unik. Desain dinding hexagon membuat
ruangan terasa lebih segar dengan penempatan tumbuhan disekitarnya. Cara terbaik
mengadaptasi konsep transterior.
~ via Sarah Moura
• Desain dinding gaya industrial
Bata ekspos identik dengan gaya industrial. Desain dinding industrial selalu menciptakan
daya tarik tersendiri dalam setiap ruang.
~ via interior design ideas
• Desain dinding futuristik
Desain dinding gaya futuristik bersifat mengarahkan atau menuju masa depan. Gagasan
desain ini terkadang lebih menekankan kepada nilai estetika daripada fungsi. Namun
bukan berarti menghilangkannya sama sekali.
~ via SPM Architecture
Mengenal Elemen Dasar dan Ciri Khusus Desain Rumah Gaya Industrial-Modern
3. Plafon (ceiling)
Plafon atau ceiling merupakan bagian paling atas, batasan antara ruang di bawah atap
dengan dinding yang memiliki ketinggian bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Tinggi
plafon umumnya adalah 280-400 cm, atau dalam beberapa situasi bisa lebih pendek dan
lebih tinggi dari itu. Kuncinya adalah tergantung kebutuhan.
Plafon berfungsi menyembunyikan area instalasi listrik dan struktur atap sehingga
ruangan terlihat lebih indah dan menarik secara visual. Plafon tidak hanya berfungsi
sebagai nilai estetik. Ia juga memiliki fungsi untuk menahan panas dari atap sehingga
udara dalam ruangan dapat lebih terkontrol. Selain itu, plafon juga memiliki peran
sebagai akustik ruang.
Dalam desain interior plafon sebagai elemen pembentuk ruang, bisa memiliki jenis atau
tipe bermacam-macam, ia dibedakan dari gaya dan konsep desain yang digunakan.
Berikut di antaranya:
• Desain plafon gaya modern
Plafon gaya modern bisa Anda lihat dari gaya plafon dengan penambahan lampu led strip
drop ceiling dalam gambar ini.
~ via room-makers
• Desain plafon gaya klasik
Gaya klasik pada plafon bisa diidentifikasi dari ukiran dan profil yang khas. Desain plafon
klasik menampilkan suasana ruang yang terlihat mewah dan wah.
~ via Skata.co
• Desain plafon gaya industrial
Dinding industrial sangat unik dengan gaya eksposnya yang khas.
~ via Albedo Design
• Desain plafon gaya rustic
Penggunaan material kayu dari alam yang dibiarkan menampakan tekstur aslinya
menjadi salah satu ciri khas gaya rustic. Plafon dengan material kayu alami ini terlihat
begitu menarik secara visual. Ia bisa menjadi alternatif untuk keluar dari kekakuan gaya
modern atau pun gaya minimalis.
~ via Home Stratosphere
• Desain plafon gaya futuristik
Gaya yang mengarah menuju masa depan. Kaya akan estetika dan konsep desain yang
mungkin cukup rumit tetapi terlihat sangat menarik secara visual.
~ via Pinkax.com
Itulah elemen-elemen pembentuk ruang interior. Tepatnya 3 elemen pembentuk ruang
interior. Jika salah satunya tidak ada, maka tiadalah yang namanya ruang atau interior.
Intinya, dalam desain interior, untuk mencapai kenyamanan dalam setiap ruang, selain
harus memerhatikan ketiga elemen yang sudah dibahas di atas, hendaknya konsep dan
gagasan desain juga bisa disesuaikan dengan karakter dan kepribadian user di dalamnya.
Karena itulah tujuan dari desain interior yang sebenarnya. Add life to your space.