FarmasiFisikaKel3 AReguler
FarmasiFisikaKel3 AReguler
KELOMPOK 3:
ANNISYA MAHARANI
FAJAR PRASETYO
KHAIRUNNISA SEPTIANA AMANI
NIHAYATUL MASYKURO
YAYUK TRI WAHYUNINGSIH
YULIA WITA ANJANI
PENDAHULUAN
Sistem terdispers, teori dan teknologi sistem dispersi perlu
dimengerti oleh ahli farmasi. Teori yang dapat dikemukaan dalam
bidang kimia koloid membantu sekali dalam usaha menyelesaikan
masalah yang timbul pada penyiapan dan peracikan emulsi,
suspensi, salep, serbuk dan bentuk sediaan kompresi (tablet).
Pengetahuan gejala antarmuka dan diketahuinya sifat sifat koloid
dan partikel partikel kecil merupakan dasar untuk mengerti sifat
dispersi farmasetik. Sistem terdispers terdiri dari partikel kecil
yang dikenal sebagai fase terdispersi,terdistribusi ke seluruh
medium kontinu atau medium dispersi.Bahan-bahan yang
terdispers bisa mempunyai jangkauan ukuran dari partikel-partikel
berdimensi atom dan molekul sampai partikel-partikel yang
ukurannya diukur dalam molimeter. Cara yang paling ampuh untuk
menggolongkan sistem terdisperse adalah berdasarkan garis
tengah partikel rata-rata dari bahan terdispersi umumnya dibuat 3
golongan ukuran yakni: dispersi molekular,dispersi koloid dan
dispersi kasar
Ukuran dan Bentuk Partikel Koloid
PARTIKEL YANG TERLETAK DALAM JANGKAUAN UKURAN KOLOID MEMPUNYAI LUAS PERMUKAAN
YANG SANGAT BESAR DIBANDINGKAN DENGAN LUAS PERMUKAAN PARTIKEL-PARTIKEL YANG LEBIH
BESAR DENGAN VOLUME YANG SAMA. UNTUK MEMBANDINGKAN SECARA KUANTITATIF LUAS
PERMUKAAN DARI BAHAN YANG BERBEDA, DIGUNAKAN BATASAN LUAS PERMUKAAN SPESIFIK. LUAS
PERMUKAAN SPESIFIK DIDEFINISIKAN SEBAGAI LUAS PERMUKAAN PER UNIT BERAT ATAU VOLUME
BAHAN. LUAS PERMUKAAN YANG BESAR INI
Obat obat tertentu ternyata mempunyai sifat terapeutis yang tidak biasa atau
meningkatkan bila diformulasi dalam keadaan koloidPerak klorida Koloidal, perak
iodida,perak protein merupakan pembunuh kuman yang efektif dan tidak
menyebabkan iritasi. Serbuk belerang kasar sukar diabsorbsi bila diberikan per
oral,namun dosis yang sama dari sulfur tersebut dalam bentuk koloid bisa diabsorbsi
sempurna sehingga menyebabkan reaksi toksis dan bahkan kematian.
Hidroksietilamilum (HES)