Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

SEMESTER GENAP 2021/2022

Kelompok 3
Nama: 1. Alya Putri Komarudin
2. Sweeta Lovelyta
3. Muhammad Faiz Hanafiah
NPM: 1. 2006535584
2. 2006472210
3. 2006523905
Modul: VI – Perhitungan Mikroskopis

LABORATORIUM DASAR PROSES KIMIA


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK
2022
Modul VI:
Perhitungan Mikroskopis

I. Tujuan Percobaan
Untuk menghitung spesimen menggunakan mikroskop.

II. Teori Dasar

Tipe Mikroskop Cahaya


Mikroskop cahaya menggunakan cahaya tampak untuk melihat spesimen.
Cahaya akan melewati dua lensa yang akan memperbesar gambar . Sementara itu,
lensa yang ketiga berada ditempat untuk melakukan pengamatan yang dekat dengan
mata pengamatan untuk mendapatkan gambar sesungguhnya. Batas dari mikroskop
ini berhubungan dengan resolusi, iluminasi, dan keterangan. Resolusi dapat
ditingkatkan menggunakan lensa imersi, pencahayaan dan keterangan dapat
ditingkatkan dengan memodifikasi area gelap, fase terang, dan interferensi terang.
Hal-hal yang mempengaruhi kualitas mikroskop adalah sebagai berikut
 Perbesaran, derajat kebesaran dari gambar dibandingkan dengan
ukuran aslinya.Perbesaran dilakukan oleh dua lensa yaitu lensa okular
(8 atau 10x) dan lensa objektif (4, 10, 100x). Total dari perbesaran
adalah hasil perkalian perbesaran kedua lensa.
 Resolusi, adalah perhitungan untuk kejelasan gambar
 Kemampuan untuk lihat mendetail, gambar yang diberikan dari
mikroskop dapat melihat objek secara detail.
 Keterangan, adalah kemampuan untuk melihat kedetailan dari
spesimen terhadap latar belakang.
Perbesaran maksimum didapatkan dari mikroskop cahaya adalah sebesar 400 kali.
Dengan kata lain, ukuran yang dapat dilihat minimal adalah sebesar 0,2 µm. Batas ini adalah
hasil dari difraksi oleh objek saat observasi yang disebabkan oleh interferensi cahaya oleh
gambar.
Perhitungan Mikroskopis
Ukuran linear dari spesimen yang diobservasi di mikroskop diekspresikan dalam µm
bukan dari total perbesaran. Ukuran aktual dari objek yang dilihat dibawah mikroskop dapat
di estimasi berdasarkan fakta bahwa penglihatan mikroskop dan kombinasi lensa memiliki
diameter konstan. Alat untuk pengukurannya disebut dengan hemocytometer seperti yang
terdapat pada gambar dibawah ini,

Alat ini digunakan untuk menghitung jumlah spesimen (sel/bakteri). Metode ini
banyak digunakan dalam suatu riset. Aplikasi hemocytometer biasa ditemukan untuk
mjumlah sel darah. Dalam percoban akan dilakukan untuk menghitung jumlah spesimen yang
digunakan.
Contoh perhitungan,
Diameter yang digunakan pada x10 lensa objektif = 2 mm
Diameter dari media yang digunakan, x40 lensa objektif = 2x10/40 mm = 0,5 mm
Teori Tambahan

Pengertian Hemocytometer
Hemocytometer adalah perangkat awalnya dirancang untuk penghitungan sel
darah. Sekarang juga digunakan untuk menghitung jenis sel serta partikel mikroskopis
lainnya. Hemositometer ini ditemukan oleh Louis-Charles Malassez dan terdiri dari
tebal kaca slide mikroskop dengan lekukan persegi panjang yang menciptakan sebuah
kamar. Ruanh ini diukir dengan laser-terukir grid garis tegak lurus. Perangkat ini
dibuat dengan hati hati sehingga daerah yang dibatasi oleh garis diketahui, dan
kedalaman ruang ini juga diketahui. Oleh karena itu mungkin untuk menghitung
jumlah sel atau partikel dalam volume tertentu cairan, dan dengan demikian
menghitung konsentrasi sel dalam cairan secara keseluruhan.
Bagian Bagian Hemocytometer
Hemositometer adalah satu set alat yang digunakan untuk menghitung jumlah sel
darah, dan sewaktu-waktu digunakan juga untuk menghitung jumlah bakteri. Alat ini
terdiri dari beberapa macam antara lain :
A. Kamar Hitung
B. Pipet Thoma Leukosit
C. Pipet Thoma Eritrosit
D. Kaca Penutup (Deck Glass)
E. Aspirator (Pengisap)

III. Alat dan Bahan

Alat
1. Mikrosokop Cahaya
2. Hemocytometer
3. Slide Mikroskop
4. Coverslip
5. Pipet
Bahan
1. Rambut
2. Dedaunan
3. Safranine Stain
4. Methylene Blue
5. Ethanol
6. Isopropanol
IV. Prosedur Percobaan
No. Prosedur Kerja Gambar
A. Perhitungan Diameter Rambut
1. Menghitung diameter media dengan hemocytometer.
Gunakan lensa objektif perbesaran 10x dan 40x. Gunakan
hemocytometer berdiameter 0,05 mm. Bandingkan nilai
yang didapatkan keduanya. Apakah ada perbedaan?

2. Membersihkan slide gelas kaca mikroskop dengan etanol

3. Mengambil sehelai rambut (potong kecil) dan diletakkan


pada slide)

4. Memberikan air sehingga menutupi rambut

5. Mengobservasi sampel dengan menggunakan lensa


objektif 40x. Untuk mengestimasi ketebalan dari sampel,
luruskan rambut yang menjadi spesimen. Hitung diameter
dari rambut.

B. Observasi Sel Daun


1. Mengambil sedikit bagian dari daun muda, teteskan air
hingga menutupi spesimen
2. Melakukan pengamatan dengan perbesaran 40x

3. Menambahkan stain (1 tetes) untuk menutupi jaringan dari


sampel yang tertutupi (Penambahan tetesan dari safranin
stain untuk membuat dinding sel lebih terlihat.)

C. Observasi Sel Epitel

1. Menggesekkan pipi dengan menggunakan tusuk gigi

2. Meneteskan methylene blue pada slide hingga menutupi


sel epitel
3. Melakukan pengamatan dengan perbesaran 40x

4. Menggambarkan tipe sel yang didapatkan

V. Daftar Pertanyaan
1. Seberapa banyak air yang mesti digunakan pada rambut? (Faiz)
2. Mengapa untuk memperjelas daun diberikan safranin? (Alya)
3. Mengapa epitel diambil menggunakan tusuk gigi? (Sweeta)
4. Mengapa daun yang digunakan daun muda? (Sweeta)
5. Mengapa rambut dapat terlihat jelas hanya dengan diberikan air? (Alya)
6. Apa fungsi air? (Faiz)

VI. Kesimpulan Sementara


-

VII. Daftar Pustaka


Anjang, E. ed., (2019). BUKU PANDUAN PRAKTIKUM BIOKIMIA. Depok:
Universitas Indonesia.
https://www.academia.edu/39961937/PPT_HEMOSITOMETER

VIII. Validasi

Asisten Praktikan Praktikan Praktikan


Laboratorium

(Fayola Fedoria) (Alya Putri) (Sweeta Lovelyta) (M. Faiz H)

Anda mungkin juga menyukai