Anda di halaman 1dari 12

PERTEMUAN 13

SUMBER DATA
Menurut Webster’s New World Dictionary, data adalah things
known or assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang
diketahui atau dianggap diketahui artinya sesuatu yang
sudah terjadi merupakan fakta (bukti), dengan demikian data
dianggap mempunyai dua arti:
1. suatu pernyataan (statement) tentang sesuatu yang sudah
terjadi akan tetapi belum diketahui (belum dilaporkan), sering
disebut sebagai hipotesis.
2.suatu pernyataan tentang sesuatu yang belum terjadi, bisa
terjadi bisa juga tidak disebut ramalan (forecasting).
Contoh :
• Seseorang ditanya berapa umurnya, dan menjawab
umurnya 35 th  data.
• Kepala BULOG menganggap bahwa persediaan beras
cukup  data
2
• Data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau
persoalan. Data penduduk memberikan gambaran tentang suatu
keadaan atau persoalan penduduk misalnya tentang jumlahnya,
perkembangannya, pendidikannya, penyebarannya menurut
daerah, pendapatan yang menggambarkan standart hidup.

• Data merupakan alat bagi pengambil keputusan untuk dasar


pembuatan keputusan atau pemecahan persoalan. Keputusan
yang baik hanya bisa diperoleh dari pengambil keputusan yang
baik (jujur, pandai dan berani membuat keputusan yang
obyektif), dimana keputusan tersebut didasarkan atas data yang
baik.

• Data yang baik ialah data yang bisa dipercaya kebenarannya


(reliable), tepat waktu dan mencakup ruang lingkup yang luas
atau bisa memberikan gambaran tentang suatu masalah secara
menyeluruh.
3
Hubungan Data dan Riset
 Riset pada dasarnya adalah usaha mencari data yang
akan dipergunakan untuk mengetahui sesuatu atau
untuk menguji suatu hipotesa, serta untuk
memecahkan suatu persoalan tertentu.
 Data adalah bahan baku riset
 Data dapat terbagi menjadi beberapa tingkatan yakni
data mentah, data diolah dan data hasil analisa. Data
hasil analisa mempunyai peringkat paling tinggi Karena
langsung dapat digunakan untuk membuat keputusan.
Data berguna untuk:
1. mengetahui atau memperoleh gambaran tentang
sesuatu keadaan atau persoalan
2. membuat keputusan atau memecahkan persoalan.
4
.
Menurut sifatnya data terbagi menjadi :
1. data kualitatif : yaitu data yang tidak berbentuk angka, misalnya: Jakarta
Fair sepi, keamanan mantap, harga stabil, karyawan bersemangat,
penjualan menurun dll
2. data kuantitatif : yaitu data yang berbentuk angka,misalnya harga beras
Rp 8000/kg, karyawan yang tidak bersemangat hanya 15%, rata-rata
gaji/upah karyawan Rp 1.500.000/bulan, produksi padi mencapai 25 juta
ton/bulan.

Menurut sumber, data terbagi menjadi:


1. data internal yaitu data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan
keadaan organisasi tersebut. Misalnya : jumlah karyawan, jumlah modal,
jumlah produksi, kebutuhan bahan mentahnya dll.
2. data external yaitu data dari luar suatu organisasi yang dapat menggam-
barkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organi-
sasi. Misalnya daya beli masyarakat mempengaruhi penjualan perusahaan,
bantuan luar negri akan mempengaruhi hasil pembangunan suatu negara
dll. 5
Menurut cara memperolehnya data terbagi menjadi:
1. data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh
perorangan/suatu organisasi langsung melalui objeknya.
Misalnya Uniliver ingin mengetahui konsumsi margarine
blue band langsung menghubungi rumah tangga, BPS
untuk memperoleh data harga langsung menghubungi
pasar dll
2. data sekunder : yaitu data yang diperoleh dalam
bentuk yang sudah berupa publikasi. Data sudah
dikumpulkan oleh pihak/instansi lain. Misalnya suatu
perusahaan (departemen) ingin mengetahui data
penduduk, pendapatan nasional, Indeks harga Konsumen
dari BPS, data perbankan dari BI, dll
6
Menurut waktu pengumpulannya, data terbagi menjadi:
1. Data cross section ialah data yang dikumpulkan pada suatu
waktu tertentu (at appoint of time) untuk menggambarkan
keadaan & kegiatan pada waktu tersebut.
Analisa yang didasarkan atas data cross section disebut
analisa cross section yang sifatnya statis, oleh Karena itu tidak
memperhitungkan perubahan–perubahan yang terjadi, yang
disebabkan oleh perubahan waktu

2. Data berkala (time series data) adalah data yang


dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat perkembangan
suatu kejadian/kegiatan selama periode tersebut.
Misalnya perkembangan uang beredar, perkembangan harga 9
macam bahan pokok , perkembangan penduduk dll.
7
Menurut kondisi hubungan/ketergantungan dengan
variabel lain, data dikelompokkan menjadi

1. data/variabel terikat : data/variabel yang tergantung


pada data variabel lain.

2. data/variabel bebas: data/variabel yang tidak tergantung


pada variabel lain.

Misalanya adalah data hasil penjualan suatu produk


tergantung oleh harga, promosi, distribusi dan produk itu
sendiri. Data hasil penjualan merupakan variabel terikat
sedangkan variabel harga, prpmosi, distribusi dan produk
itu sendiri adalah variabel bebas.
8
Data dapat dipisahkan menurut Skala. Skala merupakan suatu
prosedur pemberian angka atau symbol lain kepada sejumlah ciri
suatu obyek agar dapat menyatakan karakteristik angka pada ciri
tersebut. Berdasarkan skala data dapat dipisahkan menjadi:
1. Skala Nominal
Skala yang paling sederhana di mana angka yang diberikan kepada
suatu kategori tidak menggambarkan kedudukan kategori tersebut
terhadap kategori lainnya tetapi hanya sekadar kode atau label.
Contoh : Jenis kelamin : 1 = pria dan 2 = wanita
Status : 1 = menikah dan 2 = tidak menikah
2. Skala Ordinal
Skala ini mengurutkan data dari tingkat paling rendah ke tingkat
paling tinggi atau sebaliknya dengan interval yang tidak harus
sama.

9
Contoh ; Nilai ujian 5 mahasiswa diurutkan dari yang paling besar ke yang
paling kecil sbb:

Nama Mahasiswa Nilai Ujian Nilai Prestasi


Dania 95 A
Angga 78 B
Gagah 72 C
Robi 59 D
Ratna 40 E

Merubah nilai ujian ke nilai prestasi, misalnya mempunyai kaidah sebagai


berikut:
Jarak antara 85 – 100 adalah A
Jarak antara 76 – 84 adalah B
Jarak antara 68 – 75 adalah C
Jarak antara 56 – 67 adalah D
Jarak antara 0 – 55 adalah E
Kaidah di atas terlihat bahwa jarak interval tiap nilai prestasi bisa tidak
sama.
Jika bobot pada skala ordinal tidak diperhatikan, ia akan menjadi skala
nominal sehingga dapat disimpulkan bahwa skala ordinal dapat berperan
sebagai skala nominal tetapi tidak sebaliknya, skala nominal tidak dapat
berperan sebagai skala ordinal.
10
3. Skala Interval
Skala ini mengurutkan obyek berdasarkan suatu atribut yang
memberikan informasi tentang interval antara satu obyek
dengan obyek lainnya adalah sama.

Contoh: nilai prestasi yang telah ditransfer dalam bentuk huruf


A, B, C, D dan E selanjutnya diberi bobot masing-masing 4, 3,
2, 1 dan 0 sehingga interval A dan C sama dengan interval C
dan E atau interval A dan B sama dengan interval D dan E.
Tetapi ada ciri lain yaitu tidak adanya titik 0. Misalkan jika bobot
A = 4 diubah menjadi A = 0 bukan berarti bahwa nilai prestasi B,
C, D dan E juga menjadi 0, tetapi dapat berubah menjadi
berturut-turut –1, -2,-3 dan –4.

Jika jarak interval pada skala ini tidak diperhatikan, skala ini
bertindak sebagai skala ordinal. Jasi skala interval dapat
bertindak sebagai skala ordinal dan skala nominal.
11
4. Skala Ratio
Skala ini mencakup ketiga skala yang disebutkan di atas
ditambah dengan sifat lain yaitu bahwa ukuran ini
mempunyai nilai nol. Karena adanya titik 0 inilah maka
ukuran rasio dapat dibuat dalam perkalian maupun
pembagian. Angka pada skala ini merupakan ukuran
yang sebenarnya dari obyek yang diukur.

Contoh Agus Salim dan Budi Wasito adalah dua orang


karyawan PT Maju yang masing-masing bergaji Rp
2000.000 dan Rp 5.000.000. Hitungan ukuran rasionya ;
gaji Budi Wasito adalah 2,5 kalilipat gaji Agus Salim.
Gaji ini mempunyai titik nol (misalnya perusahaan tidak
menggaji pegawainya karena bangkrut, artinya kedua
karywan bergaji Rp 0). 12

Anda mungkin juga menyukai