Refleks
Kelompok 3
The team
Name
Sheylla Zavi Taufik Hidayat Tiara Wilmas Yulia Anggina Zikri Afdillah
2214201227 2214201231 2214201235 2214201239 2214201243
Andrian
Sovila Appis Terti Andesti Viona Putri A Yulia Dwi P
Saputra
2214201228 2214201232 2214201236 2214201240
2214201185
Vira Dwi
Sri Wulan Tessi Yusfina Yurike Agstry F
Sartika
2214201229 2214201233 2214201241
2214201237
Apa itu
Refleks?
Refleks
“Refleks adalah sebuah respon yang
bekerja diluar kesadaran terhadap
adanya suatu stimulus”
Secara umum, gerak
refleks dapat dibagi
menjadi 2 :
Deep Reflex Superficial Reflex.
merupakan refleks yang merupakan refleks yang
melibatkan suatu otot yang melibatkan kontraksi otot yang
memiliki reseptor dan efekteor timbul karena efek dari
yang akan mengirim impuls rangsangan pada mukosa,
pada lengkung refleks bagian seperti refleks pada saat
spinalis, seperti biseps, triseps, bersin, refleks dinding perut,
pergelangan tangan, refleks faringeal, dan anal.
rahang, dan patela/lutut.
Tabel Deep Reflex
Tabel Superficial Reflex
Apa itu
Lengkung Reflex?
Lengkung reflex
Semua rangsangan yang direspon akibat
saraf motorik menstimulus otot-otot lurik
untuk melakukan suatu gerakan
reflektorik menunjukkan bahwa terdapat
sebuah hubungan antara daerah yang
dirangsang dengan otot yang bergerak
secara reflektorik. Lintasan atau sirkuit
yang menghubungkan antara reseptor
dan efektor itu disebut dengan busur
reflek/ lengkung reflek/ reflex arc. Jadi
lengkung reflex ini adalah jalur yang
dilewati oleh impuls saraf untuk
menghasilkan suatu refleks.
Lintasan dari lengkung
refleks dapat
dikelompokkan menjadi
refleks regang
01 (strectch/ myotactic
reflex)
refleks neuron
refleks menarik
02 motor gamma
03 (withdrawal reflex)
Komponen
Lengkung Reflex
Komponen-komponen dari lengkung refleks yaitu
terdapat reseptor berupa serabut dendrit yang
berfungsi sebagai penerima stimulus/rangsangan,
terdapat jalur aferen yang melintas sepanjang
lintasan neuron sensorik sampai ke cranial atau
medulla spinalis, terdapat bagian pusat berupa sisi
sinaps yang bertempat pada bagian grey matter
dari sistem saraf pusat. Pada sisi sinaps inilah
impuls rangsangan dapat ditransmisikan, diulang
rutenya atau bahkan dihambat prosesnya,
kemudian terdapat jalur eferen (motorik) yang akan
merespons impuls eferen atau motorik, dan
terdapat efektor dapat berupa otot skelet, otot
jantung, dan otot polos, serta glands yang
merespon.
Jenis-Jenis Refleks
Refleks Spinal
Refleks Cranial
Refleks Otonom
Refleks Regang
Refleks regang atau stretch reflex/myotactic reflex merupakan
lengkung refleks monosinaptik dengan satu sinap dan dua neuron
yang berfungsi dalam pemeliharaan ketegakan tubuh dan postur
berdiri dengan cara merangsang otototo skelet pada tungkai bagian
bawah, punggunh, leher dan kepala sehingga otootot tersebut
berkontraksi. Refleks regang dapat ditimbulkan dengan cara
memberikan ketukan pada area ligamentum, tendon, dan
periosteum. Penilaian pada refleks fisiologis ini harus selalu
sebanding antara bagian tubuh kanan dan kiri. Contoh refleks
regang adalah pada refleks patela atau lutut yang direseptori oleh
neuromuscular spindle.
Refleks Fisiologis
Refleks fisiologis dapat disebut pula dengan refleks
dalam merupakan gerakan reflektorik yang timbul akibat
stimulus terhadap otot yang dapat dilakukan dengan
menyebabkan kontraksi pada otot sehingga muncul
refleks regang. Refleks fisiologis ini dapat ditemukan
pada orang yang sehat dan tidak memiliki gangguan pada
sistem saraf dengan cara memberikan ketukan pada area
ligamentum, tendon, dan periosteum. Penilaian pada
refleks fisiologis ini harus selalu sebanding antara bagian
tubuh kanan dan kiri.
Refleks Patologis
Kata patologis adalah suatu kata yang selalu merujuk kepada “
keadaan yang tidak normal dan sebuah pertanda yang merujuk
kepada suatu penyakit”. Maka dari itu refleks patologis adalah refleks
yang dapat ditemukan pada seseorang yang memiliki gangguan pada
sistem sarafnya. Refleks patologis tidak dapat ditemukan pada
seseorang yang sehat, kecuali pada anak kecil dan anak bayi. Karena
pada anak-anak yang berusia 4-6 tahun tersebut aktivitas traktus
kortikospinalisnya masih belum sempurna. Maka dari itu refleks
patologis dinilai pada orang dewasa saja.
Refleks Patologis
Contoh dari refleks patologis adalah refleks babinsky atau
ekstensor plantar response. Yaitu respon ekstensi dan
pengembangan jari jari kaki disertai elevasi pada bagian ibu jari kaki
akibat dari rangsangan goresan telapak kaki bagian lateral .
metode membangkitkan respon dengan cara memberikan goresan pada bagian lateral
Refleks chaddock malleolus (Dapat dilihat pada gambar 2.8.2 A).
metode membangkitkan respon dengan mengurut dengan kuat pada area tibia dan
Refleks oppenheim otot tibialis anterior dengan arah mengurut kebawah ( Dapat dilihat pada gambar 2.8.2
B).
metode membangkitkan respon dengan cara memencet otot betis secara keras (Dapat
Refleks gordon dilihat pada Gambar 2.8.2 C).
metode membangkitkan respon dengan cara memencet tendon achilles secara keras (
Refleks Schaeffer Dapat dilihat pada gambar 2.8.2 D).