Anda di halaman 1dari 83

DOA-DOA

DARI
AL-QUR’AN

Berdoalah,
Kita butuh Allah.
Doa-Doa
Dari Al-Qur’an
Disusun oleh:
Daftar Isi

Doa mohon ampunan dan rahmat Allah................... 1


Doa agar tergolong orang-orang beriman................ 19
Doa agar diberikan keturunan yang shalih.............. 23
Doa mohon ampunan bagi kedua orang tua dan
kaum mukminin....................................................................... 30
Doa mohon ketetapan bagi diri dan keluarga
dalam mendirikan shalat.................................................... 33
Doa meminta keamanan negeri dan berlindung
dari syirik....................................................................................... 34
Doa berlindung dari orang yang zhalim..................... 36
Doa agar diterima amal ibadah dan taubat............. 41
Doa agar bisa bertawakkal hanya kepada Allah.... 44
Doa berlindung dari keburukan orang-orang
kafir................................................................................................... 49
Doa agar ditambahkan ilmu............................................. 52
Doa agar disempurnakan cahayanya.......................... 56
Doa memohon kebaikan dunia dan akhirat............ 58
Doa agar dijadikan hamba yang bersyukur............. 61
Doa berlindung dari setan.................................................. 67
Doa agar hati ditetapkan dalam hidayah.................. 69
Doa agar dilapangkan hati dan dimudahkan
dalam urusan............................................................................. 72
Doa berlindung dari api neraka....................................... 77
Doa-Doa Dari Al
Qur’an

Doa mohon ampunan dan


rahmat Allah

ِّ َ ‫س لي بهِّ علمِّ َوإ‬


‫ّل ت َغفرِّ لي َوتَر َحمني‬ َِّ ‫ك َما لَي‬ َِّ َ‫ك أَنِّ أَسأَل‬
َِّ ‫َربِّ إني أَعُو ِّذ ُ ب‬
َِّ ‫ن الخَاسر‬
‫ين‬ َِّ ‫أَ ُكنِّ م‬

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada


Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang
aku tiada mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya
Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak)
menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan
termasuk orang-orang yang merugi” (QS. Huud: 47).

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-


Sa'di, pakar tafsir abad 14 H.

1 #togetherforothers
Pada saat itu Nuh sangat menyesal atas apa yang
dilakukannya, dan Nuh berkata "ya Rabbku
sesungguhnya aku berlindung kepadaMu untuk
memohon sesuatu yang aku tiada mengetahui
(hakikatnya). Dan sekiranya Engkau tidak memberi
ampun kepadaku dan (tidak) menaruh belas kasihan
kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang orang
yang merugi”. Maka dengan ampunan dan rahmat,
seorang hamba selamat dari kerugian. ini
menunjukan bahwa Nuh tidak memiliki ilmu bahwa
pertanyaannya kepada Allah tentang anaknya adalah
haram dan termasuk kedalam firman Allah “dan
janganlah kamu bicarakan dengan aku tentang orang
orang yang zhalim itu, sesungguhnya mereka itu akan
ditenggelamkan” akan tetapi ada perkara yang
bertentangan dengannya, dia mengira ia masuk
kedalam FirmanNya, ”dan keluargamu” dan setelah
itu, jelaslah baginya bahwa ia termasuk kedalam
larangan terhadap mendoakan mereka dan
mengulang ulangnya untuk mereka.

ِّ‫ين‬
َ ‫الراحم‬ َِّ ‫َربَنَا آ َمنَا فَاغفرِّ لَنَا َوار َحمنَا َوأَن‬
َ ‫ت خَي ُِّر‬

2 #togetherforothers
“Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah
kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah
Pemberi rahmat Yang Paling Baik” (QS. Al Mu’minun:
109).

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-


Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

109 Selanjutnya, Allah menceritakan kondisi yang


menyeret mereka kepada siksa dan menghentikan
curahan rahmat Allah dari mereka. Allah berfirman,
”sesungguhnya ada segolongan dari hamba-hambaKu
berdoa (di dunia),’ Ya Rabb kami, kami telah beriman,
maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat, dan
Engkau adalah pemberi rahmat yang paling baik’.”
Orang-orang itu telah menggabungkan antara
keimanan yang menuntut amalan-amalan baik dan
pemanjatan doa kepada Rabb mereka untuk
mendapatkan ampunan, rahmat dan perantaraan
(tawasul) kepadaNya melalui keyakinan terhadap
rububiyyah Allah dan anugerahNya bagi mereka
berupa iman serta pemberitahuan betap luasnya
rahmat dan meratanya curahan kebaikanNya. Dalam

3 #togetherforothers
ucapan mereka ini terkandung penjelasan yang
menunjukkan ketundukan, kekhusyuan,
ketidakberdayaan mereka dan rasa takut serta
harapan mereka kepada Rabb mereka. Mereka itu
adalah para pembesar dan tokoh-tokoh dari kalangan
manusia.

ِّ‫ين‬
َ ‫الراحم‬ َِّ ‫َربِّ اغفرِّ َوار َحمِّ َوأَن‬
َ ‫ت خَي ُِّر‬

“Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan


Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik” (QS.
Al Mu’minun: 118).

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-


Sa'di
118 “dan katakanlah” untuk menyembah Rabbmu
dengan ikhlas kepada agama islam, “Ya Rabbku,
berilah ampun” untuk kami hingga engkau
menyelamatkan kami dari (neraka) yang dibenci, dan
berilah kami rahmat agar Engkau menyampaikan
kami kepada segala kebaikan dengan rahmatMu. “
dan Engkau adalah pemberi rahmat Yang paling
baik,” sehingga segala pemberi bagi hamba, maka

4 #togetherforothers
Allah-lah yang yang lebih baik darinya untuk hamba,
lebih memberi rahmat terhadap hambaNya daripada
seorang ibu kepada anaknya, serta lebih memberi
rahmat kepada dirinya daripada dirinya sendiri.

ُ ‫َربَنَا اغفرِّ لَنَا ذُنُوبَنَا َوإس َرافَنَا في أَمرنَا َوثَبتِّ أَقدَا َمنَا َوان‬
ِّ‫صرنَا َعلَى القَوم‬
ِّ‫ين‬
َ ‫الكَافر‬

“Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan


tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam
urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan
tolonglah kami terhadap kaum yang kafir” (QS. Al
Imran: 147).

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-


Sa'di
Kemudian Allah menyebutkan tentang perkataan dan
permohonan bantuan mereka kepada Rabb mereka
seraya berfirman, “Tidaklah doa mereka”, yaitu pada
kondisi dan kesempatan yang sulit itu, “kecuali
ucapan, ‘Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami
dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan
dalalm urusan kami’.”

5 #togetherforothers
Berlebih-lebihan itu adalah melampaui batas menuju
kepada yang haram. Mereka mengetahui bahwa dosa-
dosa dan sikap berlebih-lebihan itu merupakan
faktor paling besar dalam kehinaan, dan bahwa
menjauh dari hal itu merupakan faktor terbesar
mendapatkan kemenangan. Maka mereka memohon
kepada Rabb mereka agar mengampuni dosa-dosa
dari sikap berlebih-lebihan mereka tersebut.
Kemudian mereka tidak hanya bersandar pada
kesabaran yang telah mereka kerahkan, akan tetapi
mereka bersandar pada Allah dan memohon
kepadaNya agar meneguhkan kaki mereka ketika
menghadapi musuh kaum kafir, dan agar Allah
membela mereka atas kaum kafir tersebut. Mereka
menyatukan antara kesabaran dan meninggalkan hal-
hal yang bertentangan dengannya, bertaubat,
memohon ampunan, dan memohon pertolongan
kepada Tuhan mereka. Maka tidaklah meragukan lagi
bahwa Allah membela mereka dan menjadikan akibat
yang baik bagi mereka di dunia dan di akhirat. Karena
itu Allah berfirman,

َِّ َ‫َربَنَا إنَنَا آ َمنَا فَاغفرِّ لَنَا ذُنُوبَنَا َوقنَا َعذ‬


ِّ‫اب النَار‬

6 #togetherforothers
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman,
maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah
kami dari siksa neraka” (QS. Al Imran: 16).

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-


Sa'di.
Maksudnya, orang-orang yang ilmunya mendalam itu
adalah ulama dan ahli iman, di mana mereka
bertawasul dengan keimanan mereka itu kepada
TUhan mereka demi meraih ampunan atas dosa-dosa
mereka dan pemeliharaan mereka dari siksa neraka.
Hal-hal yang seperti ini adalah di antara sarana yang
dicintai oleh Allah dari seorang hamba yang
bertawasul kepada Tuhannya dengan apa yang telah
Dia karuniakan kepada hamba tersebut berupa
keimanan dan amal-amal shalih hingga
penyempurnaan kenikmatan atas dirinya yaitu
dengan memperoleh pahala yang sempurna dan
penghindaran dari siksaan.

‫َربَنَا إنَنَا َسمعنَا ُمنَاديًا يُنَادي لْلي َمانِّ أَنِّ آمنُوا ب َرب ُكمِّ فَآ َمنَا َر َبنَا فَاغفرِّ لَنَا‬
‫سيئ َاتنَا َوت ََو َفنَا َم َِّع اْلَب َرارِّ َربَنَا َوآتنَا َما َو َعدتَنَا َع َلى‬
َ ‫ذُنُوبَنَا َوكَفرِّ َعنَا‬
ُِّ ‫ّل تُخل‬
َ‫ف الميعَا ِّد‬ َِّ َ‫ّل تُخزنَا يَو َِّم القيَا َمةِّ إن‬
ِّ َ ‫ك‬ ِّ َ ‫ك َو‬
َِّ ‫سل‬
ُ ‫ُر‬

7 #togetherforothers
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar
(seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu):
“Berimanlah kamu kepada Tuhanmu”, maka kamipun
beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-
dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-
kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-
orang yang banyak berbakti. Ya Tuhan kami, berilah
kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami
dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan
janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat.
Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji” (QS. Al
Imran: 193-194).

Tafsir as-Sa'di/Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-


Sa'di
”Ya Tuhan Kami,sesungguhnya kami mendengar
(seruan) yang mengajak kami kepada iman,” yaitu
Muhammad. Maksudnya beliau menyeru manusia
kepada iman, menganjurkan mereka menempuhnya
pada asas-asasnya maupun cabang-cabangnya. “Maka
kamipun beriman,” maksudnya,kami memenuhi
seruanya dengan segera dan kami cepat-cepat
kepadanya.

8 #togetherforothers
Ayat ini adaah kabar dari mereka atas karunia
Allahatas mereka, rasa bangga akan nikmatNya dan
bertawashul kepada Allah agar Allah mengampuni
dosa-dosa mereka dan mengugurkan keburukan-
keburukan mereka,karena kebaikan itu akan
menghapus kaburukan,dan orang-oramng yang
dikaruniai iman oleh Allah,niscaya Allah akan
mengaruniakan kepada mereka rasa man yang
sempurna.
“Dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang
berbakti,” dan ini mengandung taufik untuk berbuat
kebaikan dan meninggalkan keburukan,di mana
dengan itulah seorang hamba termasuk ke dalam
orang-orang yang berbakti,konsisten dan teguh
terhadapnya hingga maut menjemput.
194. Dan ketika mereka menyebutkan taufik Allah
untuk mereka kepada keimanan dan tawashulnya
mereka dengan hal itu kepada kesempurnaan
nikmat,maka mereka memohon kepada Allah
pahalaNyaatas hal tersebut dan agar Allah
merealisasikan janjiNya kepada mereka yang di
ucapkan melalui lisan RasulNya dengan keridhoan
Allah dan syurgaNya di akhirat, karena sesungguhnya

9 #togetherforothers
Allah tidaklah menyalahi janjinya.maka Allah
memenuhi doa mereka dan menerima ibadah
mereka.

ِّ‫الرحي ُم‬
َ ‫ور‬ُِّ ُ‫ت نَفسي فَاغفرِّ لي فَغَفَ َِّر لَ ِّهُ إنَ ِّهُ ه َُِّو الغَف‬
ُِّ ‫ظلَم‬
َ ‫َربِّ إني‬

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya


diriku sendiri karena itu ampunilah aku”. Maka Allah
mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al
Qashash: 16).

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-


Sa'di
15-17. “Dan Musa masuk ke kota (Memphis) ketika
penduduknya sedang lengah,” bisa jadi saat tidur
siang atau waktu-waktu lainnya yang saat itu mereka
beristirahat tidak berkeliaran, “maka dia mendapati
di dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi.”
Maksudnya, bertengkar dan saling memukul. “Yang
seorang dari golongannya,” maksudnya berasal dari
Bani Israil, “dan seorang (lagi) dari musuhnya,”
bangsa Qibthi. “Maka orang yang dari golongannya

10 #togetherforothers
meminta pertolongan kepadanya, untuk
mengalahkan orang yang dari musuhnya,” sebab dia
telah terkenal dan diketahui oleh banyak orang
bahwa dia (Musa) berasal dari Bani Israil. Dan
permintaan pertolongannya kepada Musa adalah
salah satu bukti yang menunjukkan bahwa Musa
sudah mencapai usia yang cukup ditakuti dan
dijadikan andalan dari kerajaan dan kesulitan.
“Lalu Musa meninjunya.” Maksudnya, dia meninju
orang yang berasal dari musuhnya unttuk memenuhi
permintaan tolong orang yang berdarah Bani Israil
itu, “dan matilah musuhnya itu.” Musa telah
menewaskannya dengan tinjuannya itu karena
kerasnya dan kekuatan Musa. Lalu Musa menyesali
perbuatannya itu, dan “berkata, ‘Ini adalah perbuatan
setan’,” yakni: Rayuan dan bisikannya.
“Sesungguhnya setan itu musuh yang menyesatkan
lagi nyata,” maka dari itu aku melakukan apa yang
telah terlanjur aku lakukan disebutkan
permusuhannya yang sangat nyata dan upaya
kerasnya menyesatkan. Lalu dia meminta ampun
seraya “berkata, ‘Ya Rabb ku, sesungguhnya aku telah
menganiaya diriku sendiri, karena itu ampunilah

11 #togetherforothers
aku.’ Maka Allah mengampuninya. Sesungguhnya
Allah, DIa-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang,” terutama kepada orang-orang yang
tunduk kembali kepadaNya, yaitu orang-orang yang
segera kembali kepadaNya, yaitu orang-orang yang
segera kembali bertaubat, seperti yang telah
dilakukan oleh Musa.
Maka Musa “berkata, ‘Ya Rabbku, demi nikmat yang
telah Engkau anugerahkan kepadaku’,” yaitu berupa
taubat, ampunan dan berbagai nikmat yang sangat
banyak, “aku sekali-kali tiada akan menjadi
penolong,” maksudnya pembela dan pembantu “bagi
orang-orang yang berdosa.” Maksudnya, aku tidak
akan menolong seorang pun untuk kemaksiatan. Ini
adalah janji dari Musa, disebabkan karena karunia
Allah atas dirinya yaitu tidak akan menolong seorang
yang berbuat dosa sebagaimana telah dia lakukan
dalam pembunuhan terhadap orang yang berdarah
Qibthi tersebut. Ini mengartikan bahwa berbagai
kenikmatan itu menuntut hamba untuk melakukan
kebaikan-kebaikan dan meninggalkan keburukan.

12 #togetherforothers
ُ‫ّل تَحملِّ َعلَينَا إص ًرا َك َما َح َملتَ ِّه‬ ِّ َ ‫طأنَا َربَنَا َو‬َ ‫ّل ت ُ َؤاخذنَا إنِّ نَسينَا أَوِّ أَخ‬ ِّ َ ‫َربَنَا‬
‫ف َعنَا َواغفرِّ لَنَا‬ ُِّ ‫طاقَ ِّةَ لَنَا بهِّ َواع‬َ ‫ّل‬ ِّ َ ‫ّل ت ُ َحملنَا َما‬ َِّ ‫َعلَى الَذ‬
ِّ َ ‫ين منِّ قَبلنَا َربَنَا َو‬
َ ‫صرنَا َعلَى القَومِّ الكَافر‬
ِّ‫ين‬ َِّ ‫َوار َحمنَا أَن‬
ُ ‫ت َمو َّلنَا فَان‬

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika


kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang
berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-
orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup
kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah
kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami,
maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir” (QS.
Al Baqarah: 286).

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-


Sa'di
285-286. Terdapat riwayat shahih dari Nabi bahwa
siapa yang membaca dua ayat ini pada malam hari,
maka itu cukuplah baginya, yakni dari segala
kejahatan (keburukan). Hal itu karena kedua ayat ini
meliputi ayat yang agung. Allah telah memerintahkan
kepada manusia dalam awal ayat ini untuk beriman

13 #togetherforothers
dengan segala pokok-pokok dalam firmanya,
”Katakanlah (hai orang-orang Mukmin), Kami
berikan kepada Allah apa yang Dia turunkan kepada
kami.”
Allah mengabarkan dalam ayat ini bahwasanya
Rasululoh dan orang-orang yang bersamanya dari
orang Mukmin telah beriman kepada pokok-pokok
yang agung ini; kepada seluruh Rasul, dan seluruh
kitab-kitab, dan mereka tidak melakukan perbuatan
seperti orang-orang yang beriman dengan sebagian
dan mengingkari sebagian lainya, seperti kondosi
orang-orang yang menyimpang dari pemeluk-
pemeluk agama lain yang tersesat. dirangkaiannya
secara urut kaum Mukminin dengan Rasululoh dan
disebutnya mereka sumua dengan satu kabar saja,
merupakan kemuliaan yang besar bagi kaum
Mukminin. Ayat ini juga menunjukan bahwa
Rasululloh sama dengan umatnya dalam hal sebagai
sasaran perintah syar’i, pelaksanaan beliau yang
sempurna dan bahwasanya beliau itu lebih tinggi dari
kaum Mukminin bahkan lebih tinggi dari seluruh
Rasul dalam pelaksanaan keimanan dan hak-haknya.

14 #togetherforothers
Dan firmanNya, ”Dan mereka megatakan, kami
dengar dan taat,” Konsisiten kaum Mukminin ini
adalah umum terhadap semua yang dibawa oleh nabi
dari al-qur’an dan as-sunah. Dan bahwasanya mereka
mendengar beliau dengan maksud penerimaan,
ketundukan dan kepatuhan. Kandungan dari itu
adalah penghambaan mereka terhadap Allah dalam
rangka memohon pertolongan untuk
melaksanakanya dan bahwasanya Allah mengampuni
mereka atas kelalaian mereka dari kewajiban-
kewajiban dan apa yang mereka kerjakan dari hal-hal
yang di haramkan. Mereka juga menghambakan diri
kepada Allah dalam doa-doa yang penuh manfaat
tersebut, dan Allah telah memenuhi doa mereka
melalui lisan Nabi mereka yang bersabda (dalam
sebuah hadis Qudsi) “Sungguh aku telah
melakukanya,”
Doa-doa ini akan di terima dari seluruh kaum
Mukminin secara pasti, dan juga dari pribadi-pribadi
mereka tersebut. hal itu bahwa Allah menggugurkan
siksaan mereka dari kesalahn dan kelupaan, dan
bahwa Allah memudahkan syariat-syariatNya dengan
sangat mudah, dimana Allah tidak memberatkan

15 #togetherforothers
mereka dengan kesulitan, beban-beban, dan
tambahan-tambahan seperti orang-orang sebelum
mereka. Allah tidak memberatkan mereka melebihi
kemampuan mereka. Allah juga telah mengampuni
mereka, merahmati, dan membalas mereka dari
orang-orang kafir. Maka kita memohon kepada Allah
dengan nama-namaNya dan sifat-sifatNya dan
dengan segala yang dikarunikannya kepada kita
berupa sikap konsisten kita kepada agamanya agar
Dia merealisasikan hal itu buat kita agar Allah
membuktikan kepada kita apa yang telah Dia janjikan
kepada kita melewati lisan NabiNya, dan agar Dia
memperbaiki kaum Mukminin.
Dalam hal ini dapat diambil kaidah ”kemudahan dan
tidak adanya rasa sungkan dalam seluruh perkara
agama,” dan kaidah ”ampunan dari kesalahan dan
kelupaan dalam perkara ibadah dan terhadap hak-
hak Allah dan demikian juga terhadap hak-hak
mahkluk dari segi menggugurkan dosa dan tidak
mendapat celaan.” Adapun wajibnya menjamin
kerusakan-kerusakan yang terjadi atas dasar
ketidaksengajaan dan kelalaian terhadap jiwa dan
harta, Maka sesungguhnya hal itu akibatkan tindakan

16 #togetherforothers
pengrusakan tanpa hak, yang disengaja maupun
tidak, atau di kerenakan kelalaian.
Selesai tafsir surat Al-baqarah, segala puji dan
sanjungan hanya bagi Allah, dan shlawat dan salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammmad.

ِّ‫ين‬
َ ‫ن الخَاسر‬
َِّ ‫َن م‬ َ ُ‫ظلَمنَا أَنف‬
َِّ ‫سنَا َوإنِّ لَمِّ ت َغفرِّ لَنَا َوت َر َحمنَا لَ َن ُكون‬ َ ‫َِّربَنَا‬

“Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami


sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan
memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami
termasuk orang-orang yang merugi” (QS. Al A’raf: 23).

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-


Sa'di
Pada saat itu Allah memberi keduanya nikmat untuk
bertaubat dan sekaligus menerimanya, keduanya
mengakui dosa yang mereka lakukan kemudian
memohon ampunan kepada Allah keduanya berkata
”ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami
sendiri. Dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan
memberi rahmat kepada kami niscaya pastilah kami
termasuk orang-orang yang merugi” yakni kami

17 #togetherforothers
melakukan dosa yang telah Engkau peringatkan
kepada kami. Kami telah merugikan diri kami sendiri
dengan melakukan dosa kami telah melakukan
penyebab kerugian, jika Engkau tidak mengampuni
kami dengan menghapus akibat dosa dan
hukumannya, menyayangi kami dengan menerima
taubat, dan memaafkan kami dari dosa-dosa seperti
ini. Maka Allah pun mengampuni keduanya. "Adam
telah bersalah kepada Rabbnya maka dia tersesat".
Kemudian Rabbnya memilihnya dan menerima
taubatnya dan memberinya petunjuk. Adapun iblis,
maka ia tidak mau berhenti dari kesewenang-
wenangannya dan tidak mau meninggalkan
kemaksiatannya. Barangsiapa yang meniru Adam
dengan mengakui dosa dan memohon ampunan,
menyesal, dan meninggalkan dosa jika dia
melakukannya, maka Rabbnya akan memilihnya dan
memberinya petunjuk. Barangsiapa yang meniru iblis
jika dia melakukan dosa dimana dia semakin
menambah kemaksiatan, maka dia hanya
menjauhkan dirinya dari Allah.

18 #togetherforothers
Doa agar tergolong orang-
orang beriman

‫ان صدقِّ في‬


َِّ ‫س‬
َ ‫ين َواج َعلِّ لي ل‬ َ ‫َربِّ هَبِّ لي ُحك ًما َوأَلحقني بال‬
َِّ ‫صالح‬
ِّ‫ين َواج َعلني منِّ َو َرثَةِّ َجنَةِّ النَعيم‬
َِّ ‫اْلخر‬

“Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan


masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang
yang saleh. an jadikanlah aku buah tutur yang baik
bagi orang-orang (yang datang) kemudian. dan
jadikanlah aku termasuk orang-orang yang
mempusakai surga yang penuh kenikmatan” (QS. Asy
Syu’ara: 83-85).
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-
Sa'di
83-84 dan Ibrahim berdoa kepada Rabbnya, seraya
mengatakan, “ya Rabbku, berikanlah kepadaku
hikmah,” maksudnya, ilmu yang cukup yang
dengannya aku dapat mengetahui hukum-hukum,
halal dan haram, dan yang dengannya aku dapat
memberikan keputusan di antara manusia, “dan
masukanlah aku kedalam golongan orang-orang yang

19 #togetherforothers
shalih,” termasuk saudara-saudaranya, para nabi dan
para rasul. “dan jadikanlah untukku buah tutur yang
baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian,”
maksudnya, jadikanlah untukku pujian yang baik
yang terus berlangsung hingga akhir masa. Dan Allah
pun mengabulkan doanya, lalu Dia karuniakan
kepadanya ilmu dan hikmah sehingga dengannya dia
menjadi rasul yang termulia, dan dimasukanNya ke
dalam kelompok saudara-saudaranya, yaitu para
rasul. Allah telah menjadikannya sebagai manusia
yang dicintai, diterima, dimuliakan dan dipuji di
dalam semua agama pada setiap waktu. Allah
berfirman,
“kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik)
di kalangan orang-orang yang datang
kemudian,(yaitu) ‘kesejahteraan dilimpahkan atas
Ibrahim,’ demikianlah kami memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia
termasuk hamba-hamba Kami yang beriamn,” (ash-
shafat:108-111)
85 “dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang
mempusakai surga yang penuh kenikmatan,”
maksudnya termasuk penghuni surga yang

20 #togetherforothers
diwaruskan oleh Allah kepada mereka. Maka Allah
pun mengabulkan doanya, Dia pun mengangkat
kedudukannya di dalam surga Na’im.

ِّ‫ين‬ َ ‫َربَنَا آ َمنَا فَاكتُبنَا َم َِّع ال‬


َ ‫شاهد‬

“Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah


kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas
kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad)” (QS.
Al Maidah: 83).

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-


Sa'di
83. Dan di antaranya adalah bahwa “apabila mereka
mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul,”
Muhammad maka hal itu sangat berpengaruh pada
hati mereka, mereka khusyu karenanya, air mata
mereka menetes karena kebenaran yang mereka
dengar dan mereka yakini. Oleh karena itu mereka
beriman dan mengakuinya.
Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah beriman,
maka catatlah kami bersama orang-orang yang

21 #togetherforothers
menjadi saksi,” yaitu Muhammad, yang bersaksi
kepada Allah dengan tauhid, kepada Rasul-rasulNya
dengan kerasulan dan kebenaran yang mereka bawa.
Mereka menjadi saksi atas umat-umat terdahulu,
dengan mereka membenarkan atau mendustakan.
Mereka adalah orang-orang yang adil, di mana
kesaksian mereka diterima, sebagaimana Firman
Allah,
"Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu
(umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu
menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar
Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan)
kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang
menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami
mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti
Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh
(pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali
bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh
Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.
Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang kepada manusia." (Al-Baqarah:143).

22 #togetherforothers
Doa agar diberikan
keturunan yang shalih

ِّ‫ين‬ َِّ ‫ّل تَذَرني فَردًا َوأَن‬


َ ‫ت خَي ُِّر ال َوارث‬ ِّ َ ِّ‫َرب‬

“Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku


hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling
Baik” (QS. Al Anbiya: 89).

Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah


pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-
Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas
Qashim - Saudi Arabia

1 ). Kemuliaan yang Allah berikan melebihi


pemintaan para nabi-Nya , perhatikan bagaimana
ِّ َ ِّ‫َرب‬
Zakaria memohon berdoa kepada tuhannya: { ‫ّل‬
‫" } تَذَرنى فَردًا‬Ya Tuhanku janganlah Engkau
membiarkan aku hidup seorang diri" lalu doa itu
diijabah dan datanglah berita gembira sampai ia
mengatakan: { ‫ى ٱلكبَ ُِّر َوٱم َرأَتى‬
َِّ ‫غ َلمِّ َوقَدِّ بَ َلغَن‬ ُِّ ‫ل َربِّ أَنَىِّ يَ ُك‬
ُ ‫ون لى‬ َِّ ‫قَا‬

23 #togetherforothers
ِّ‫" } َعاقر‬Zakariya berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana aku
bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan
isteriku pun seorang yang mandul?" [ Ali Imran : 40 ]
begitu besar kebaikan Allah kepada hamba-Nya!

2 ). Seorang wanita bercerita tentang panjangnya ia


menanti buah hati yang tidak kunjung diberikan
kepadanya selama enam tahun, aku mendatangi
begitu banyak rumah sakit namun tidak memberikan
manfaat apapun, lalu kemudian aku ingat dengan
ucapan nabi Zakaria: { ‫ين‬ َِّ َ ‫ّل تَذَرنى فَردًا َوأ‬
َِّ ‫نت خَي ُِّر ٱل َورث‬ ِّ َ ِّ‫ } َرب‬,
takjub dengan ayat ini aku kemudian terus
mengulang-ulang ayat ini bersama itu terus berdoa
dan beristighfar; sampai akhirya Allah mengkaruniai
aku dua orang anak.

ِّ‫ين‬
َ ‫صالح‬
َ ‫ن ال‬
َِّ ‫َربِّ هَبِّ لي م‬

“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang


anak) yang termasuk orang-orang yang saleh” (QS.
Ash Shaffat: 100).

24 #togetherforothers
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-
Sa'di
“Ya Rabbku anugerahkanlah kepadaku,” seorang anak
yang “termasuk orang-orang shalih.” Ini beliau
lakukan ketika sudah skeptic dari kaumnya dan
beliau telah melihat tidak adanya kebaikan pada
mereka. Maka beliau berdoa kepada AAllah agar
dianugerahi seorang anak yang shalih yang dijadikan
bermanfaat oleh Allah di waktu beliau masih hidup
dan sepeninggalnya

ِّ‫سمي ُِّع الدُّ َعاء‬ َِّ َ‫طي َب ِّةً إن‬


َ ‫ك‬ َ ً‫ك ذُريَ ِّة‬
َِّ ‫َربِّ هَبِّ لي منِّ لَد ُن‬

“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang


anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha
Pendengar doa” (QS. Al Imran: 38).

Ketika melihat rezeki yang Allah -Ta'ālā- berikan


kepada Maryam puteri Imran dengan cara yang tidak
biasa, Zakariya langsung memohon kepada Allah agar
dirinya dikaruniai seorang putra, meskipun dia
menyadari keadaannya yang sudah tua renta dan
istrinya yang mandul. Maka Zakariya berkata, “Ya

25 #togetherforothers
Rabbku, berilah aku seorang anak yang baik.
Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa orang
yang memanjatkan doa kepada-Mu dan Maha
Mengetahui keadaan-Nya.” (Tafsir al-Mukhtashar)
ِّ‫( ُهنَال َك‬Di sanalah) Yakni Zakariya berdo’a di tempat
tersebut sambil berdiri di sisi Maryam berharap di
karuniai keturunan yang baik, karena ia merasa
bahwa barangsiapa yang mampu mendatangkan
makanan untuk Maryam maka Dia juga mampu untuk
mendatangkan seorang anak meski untuk orang yang
mandul. (Zubdatut Tafsir)

َِّ ‫َربَنَا هَبِّ لَنَا منِّ أَز َواجنَا َوذُريَاتنَا قُ َر ِّة َ أَعيُنِّ َواج َعلنَا لل ُمتَق‬
‫ين إ َما ًما‬

“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-


isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang
hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-
orang yang bertakwa” (QS. Al Furqan: 74).
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-
Sa'di
“dan orang-orang yang berkata ’Ya Rabb kami,
anugerahkanlah kami istri-istri kami,” maksudnya,
pendamping-pendamping kami, termasuk para

26 #togetherforothers
sahabat, orang-orang terdekat, dan istri-istri, “dan
keturunan kami sebagai penyenang hati,” maksudnya
mata kami menjadi damai. Dan apabila kita meneliti
lebih jauh keadaan dan ciri-ciri mereka, maka kita
mengetahui bahwa diantara usaha keras mereka dan
ketinggian martabat mereka [adalah bahwasannya
mereka merasa tidak damai sebelum mata kepala
mereka melihat keturunan mereka taat kepada Allah,
berilmu lagi beramal. Demikianlah, sebagaimana doa
ini adalah doa untuk istri-istri dan anak keturunan
mereka. Ia juga merupakan doa untuk diri mereka
sendiri, karena manfaatnya kembali kepada diri
mereka sendiri.
Oleh karenanya mereka menjadikan semua itu
sebagai pemberian (anugerah) bagi mereka, seraya
mengatakan, ”anugerahkanlah kepada kami.” Bahkan
doa mereka kembali kepada manfaat bagi segenap
kaum Muslimin. Sebab, dengan keshalihan orang-
orang yang disebutkan di dalam doa, akan menjadi
sebab bagi keshalihan kebanyakan orang-orang yang
berhubungan dengan mereka dan (sebab untuk)
mengambil manfaat drai mereka.

27 #togetherforothers
“dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang
bertakwa.” Maksudnya, sampaikanlah kami, ya Tuhan
kami, kepada derajat luhur ini, yaitu derajat orang-
orang shadiqin dan derajat orang-orang yang
sempurna dari kalangan hamba-hamba Allah yang
shalih, yaitu derajat kepemimpinan di dalam agama,
dan hingga mereka bisa menjadi teladan bagi orang-
orang yang bertakwa dalam ucapan dan
perbuatannya. Perbuatan-perbuatan mereka
diteladani, ucapan-ucapan mereka menjadi kesejukan
hati dan orang-orang shalih berjalan di belakangnya
(mengikuti). Mereka memberi petunjuk dan
masyarakatpun mendapat petunjuk.
Sudah dimaklumi bahwa berdoa untuk mencapai
sesuatu adalah merupakan doa untuk mencapai
sesuatu yang tidak akan tercapai kecuali dengannya.
Derajat kepemimpinan dalam agama ini tidak akan
pernah dicapai kecuali dengan sabar dan keyakinan,
sebagaimana Allah berfirman,
“dan kami jadikan dari kalangan mereka itu
pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan
perintah kami ketika mereka bersabar. Dan mereka
meyakini ayat-ayat kami.” (as-sajdah:24)

28 #togetherforothers
Doa tersebut mengharuskan adanya amal usaha dan
kesabaran dalam menjalankan ketaatan kepada Allah
dan dalam menjauhi kemaksiatan terhadapNya serta
keputusan takdirNya yang menyakitkan hati, dan
juga mengharuskan adanya ilmu yang memadai yang
dapat mengantarkan orangnya kepada derajat al-
yakin sebagai kebaikan yang sangat banyak dan
karunia yang berlimpah, dan mengharuskan merek
auntuk berada diatas setinggi mungkin dari derajat
manusia lain, di bawah derajat para rasul.

29 #togetherforothers
Doa mohon ampunan bagi
kedua orang tua dan kaum
mukminin

ِّ‫اب‬
ُ ‫س‬َ ‫ين َيو َِّم َيقُو ُِّم الح‬
َِّ ‫ي َولل ُمؤمن‬
َِّ َ‫َربَنَا اغفرِّ لي َول َوالد‬

“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu


bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari
terjadinya hisab (hari kiamat)” (QS. Ibrahim: 41).
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-
Sa'di
Kemudian beliau mendoakan kebaikan bagi dirinya
dan keturunanya dengan berkata, “Ya Rabbku,
jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang
tetap mendirikan shalat, ya Rabb kami, perkenankan
doaku. Ya Rabb kami, beri ampunlah aku dan kedua
ibu bapakku dan sekalian orang-orang Mukmin pada
hari terjadinya hisab (hari kiamat)”, Allah
menyambut seluruh permohonan beliau kecuali doa
(permohonan ampunan) bagi ayahnya yang mana
beliau panjatkan sekedar hanya untuk pemenuhan

30 #togetherforothers
janji yang beliau sampaikan kepada ayahnya. Ketika
telah jelas bahwa dia adalah musuh Allah, maka dia
berlepas diri darinya.

ِّ‫ّل تَج َعلِّ في قُلُوبنَا غ ًّل‬


ِّ َ ‫س َبقُونَا باِلي َمانِّ َو‬ َِّ ‫َربَنَا اغفرِّ لَنَا َوِلخ َواننَا الَذ‬
َ ‫ين‬
ِّ‫ك َر ُءوفِّ َرحيم‬ َِّ ‫ل َلذ‬
َِّ َ‫ين آ َمنُوا َربَنَا إن‬

“Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-


saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami,
dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam
hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya
Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun
lagi Maha Penyayang” (QS. Al Hasyr: 10).

Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih,


dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul
Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Orang-orang yang datang sesudah mereka dan
berdoa,“Ya Tuhan kami, ampunilah kami serta
saudara-saudara kami yang telah beriman lebih
dahulu daripada kami dan janganlah Engkau
menjadikan dalam hati kami kedengkian} iri dan
dengki {terhadap orang-orang yang beriman. Ya

31 #togetherforothers
Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Penyantun lagi Maha Penyayang”

ِّ‫ين َوال ُمؤمنَاتِّ َو َّل‬


َِّ ‫ي ُمؤمنًا َولل ُمؤمن‬ َِّ ‫ي َول َمنِّ دَ َخ‬
َِّ ‫ل َبيت‬ َِّ َ ‫َربِّ اغفرِّ لي َول َوالد‬
ِّ َ ‫ين إ‬
ً ‫ّل تَ َب‬
‫ارا‬ َِّ ‫ظالم‬ َ ‫ت َزدِّ ال‬

“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang


yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua
orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan
janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang
zalim itu selain kebinasaan” (QS. Nuh: 28).

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-


Sa'di
“Ya Rabbku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang
masuk ke rumahku dengan beriman,” Nabi Nuh
menyebut mereka secara khusus untuk menegaskan
hak mereka dan mengedepankan kebaikan mereka.
Selanjutnya Nabi Nuh berdoa secara umum seraya
berkata, “Dan semua orang yang beriman laki-laki
dan perempuan, dan janganlah Engkau tambahkan
bagi orang-orang yang zhalim itu selain kebinasaan,”
yakni kerugian, kehancuran, dan kebinasaan.

32 #togetherforothers
Doa mohon ketetapan bagi
diri dan keluarga dalam
mendirikan shalat

ِّ‫ص َّلةِّ َومنِّ ذُريَتي َربَنَا َوت َ َقبَلِّ د ُ َعاء‬


َ ‫يم ال‬
َِّ ‫َربِّ اج َعلني ُمق‬

“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-


orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami,
perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim: 40)
Tafsir ibnu katsir
Yaitu memeliharanya dan mendirikan batasan-
batasannya.
dan begitu pula anak cucuku.
Maksudnya, jadikanlah pula anak cucuku sebagai
orang-orang yang mendirikan salat.
Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.
Yakni kabulkanlah semua apa yang aku mohonkan
kepada-Mu.

33 #togetherforothers
Doa meminta keamanan
negeri dan berlindung dari
syirik

َ ‫ي أَنِّ نَعبُ ِّدَ اْلَصن‬


ِّ‫َام‬ َِّ ‫َربِّ اج َعلِّ َهذَا ال َبلَ ِّدَ آمنًا َواجنُبني َو َبن‬

“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri


yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku
daripada menyembah berhala-berhala” (QS. Ibrahim:
35).

Setiap orang yang berdoa dianjurkan agar


mendoakan dirinya sendiri, lalu buat kedua orang
tuanya dan anak cucunya. Kemudian Nabi Ibrahim
menyebutkan bahwa banyak kalangan manusia yang
terfitnah oleh penyembahan kepada berhala-berhala,
dan bahwa dia berlepas diri dari orang-orang yang
menyembahnya, lalu ia mengembalikan urusan
mereka kepada Allah Swt. Jika Allah menghendaki
untuk mengazab mereka, tentulah Dia mengazab
mereka; dan jika Dia menghendaki memberikan

34 #togetherforothers
ampunan kepada mereka, tentulah Dia mengampuni
mereka. Perihalnya sama dengan apa yang dikatakan
oleh Nabi Isa a.s.:

35 #togetherforothers
Doa berlindung dari orang
yang zhalim

ِّ‫ين‬ َ ‫ن القَومِّ ال‬


َ ‫ظالم‬ َِّ ‫َربِّ نَجني م‬

“Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang


yang zalim” (QS. Al Qashash: 21).
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-
Sa'di
“Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut
menunggu-nunggu dengan khawatir” jangan-jangan
dirinya dibunuh, dan dia berdoa kepada Allah seraya
“mengucapkan, ‘Ya Rabbku, selamatkanlah aku dari
orang-orang yang zhalim itu’,” karena sesungguhnya
Musa telah bertaubat dari dosanya, dan dia
melakukan perbuatan tersebut karena emosi dan
tidak bermaksud membunuh, maka ancaman mereka
terhadap Musa adalah kezhaliman dan kelancangan.
َ ‫ّل تَج َعلنَا َم َِّع القَومِّ ال‬
َِّ ‫ظالم‬
‫ين‬ ِّ َ ‫َربَنَا‬

36 #togetherforothers
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami
bersama-sama orang-orang yang zalim” (QS. Al A’raf:
47).
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-
Sa'di
“dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah
penghuni neraka” mereka melihat pemandangan
yang mengerikan dan ketakutan yang mencekam.
”mereka berkata ’ya Rabb kami, janganlah engkau
tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang
zhalim itu” jika orang-orang yang ada di al-araf
melihat penduduk surge, mereka berhasrat bisa
bersama mereka di surge, memberi hormat dan
salam kepada mereka. Manakala pandangan mereka
tertuju secara tidak sengaja kepada penghuni neraka,
maka mereka memohon perlindungan kepada Allah
dari keadaan buruk mereka secara umum

َ ‫صرني َعلَى القَومِّ ال ُمفسد‬


ِّ‫ين‬ ُ ‫َربِّ ان‬

37 #togetherforothers
“Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan
azab) atas kaum yang berbuat kerusakan” (QS. Al
Ankabut: 30).

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-


Sa'di
Nabi Luth pun berputus asa dari mereka dan telah
mengetahui bahwa mereka telah pantas
mendapatkan azab. Dia sangat prihatin atas
pendustaan yang mereka lakukan terhadapnya, maka
dari itu ia mendoakan keburukan atas mereka, seraya
berkata, “Ya Rabbku, tolonglah aku (dengan
menimpakan azab) atas kaum yang berbuat
kerusakan itu.” Allah mengabulkan doanya. Maka
Allah mengutus malaikat untuk membinasakan
mereka. Malaikat singgah di kediaman Ibrahim
sebelum membinasakan kaum LUth. mereka
memberitahukan kepadanya bahwa ia kan dikarunia
Ishaq, lalu berikutnya adalah Ya’qub. Kemudian
Ibrahim bertanta kepada mereka, “Kemana kalian
hendak pergi?” malaikat pun memberitahu kalau
mereka bermaksud akan membinasakan kaum Luth.

38 #togetherforothers
Maka Ibrahim pun mendebat mereka dan
mengatakan, “Sesunggunya di kota itu ada Luth.”
Mereka menjawab, “Kami sungguh-sungguh akan
menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya
kecuali istrinya. Dia adalah termasuk orang-orang
yang tertinggal.” Lalu mereka meneruskan perjalanan
hingga akhirnya sampai kepada Luth. Kedatangan
mereka telah membuatnya tidak enak dan merasa
sangat keberatan, sebab dia tidak mengenal mereka
dan bahkan dia mengira kalau para malaikat itu
adalah para musafir yang bertamu. Ia sangat
mengkhawatirkan mereka dari perlakuan kaumnya.
Maka kemudian para malaikat itu berkata kepadanya,
“Janganlah kamu takut dan jangan pula bersedih
hati,” dan mereka memberitahu kepadanya bahwa
mereka adalah utusan Allah, “Sesungguhnya kami
akan menyelamatkanmu dan pengikut-pengikutmu,
kecuai istrimu, dia adalah termasuk orang-orang
yang tertinggal. Sesungguhnya Kami akan
menurunkan azab atas penduduk kota ini,”
maksudnya adalah siksaan, “dari langit karena
mereka berbuat fasik.” Lalu para malaikat
menyuruhnya agar pergi di malam hari bersama

39 #togetherforothers
keluarganya. Dan setelah pagi hari tiba, Allah
membalik negeri mereka, bagian bawah menjadi
bagian atasnya, dan Allah menurunkan hujan
bebatuan dari Sijjil terhadap mereka secara
berkelanjutan hingga membinasakan mereka semua.
Kemudian mereka menjadi salah satu cerita malam
hari dan menjadi salah satu ibrah (pelajaran dan
peringatan). “Dan sesungguhnya Kami tinggalkan
darinya satu tanda yang nyata bagi orang-orang yang
berakal.” Maksudnya, Kami sisakan dari
perkampungan negeri kaum Luth itu beberapa bekas-
bekas yang nyata untuk kaum yang mampu
memahami ibrah dengan hati mereka sehingga
mereka dapat mengambil pelajaran darinya,
sebagaimana Allah menyatakan,
"Dan sesungguhnya kamu (hai penduduk Mekah)
benar-benar akan melalui (bekas-bekas) mereka di
waktu pagi, dan di waktu malam. Maka apakah kamu
tidak memikirkan?" (Ash-Shaffat:137-138).

40 #togetherforothers
Doa agar diterima amal
ibadah dan taubat

ِّ‫الرحي ُم‬
َ ‫اب‬ َِّ ‫ك أَن‬
ُِّ ‫ت التَ َو‬ َِّ ‫ك أَن‬
َِّ َ‫ت السَمي ُِّع ال َعلي ُِّم َوتُبِّ َعلَينَا إن‬ َِّ َ‫َربَنَا ت َ َقبَلِّ منَا إن‬

“Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan


kami), dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang” (QS. Al Baqarah: 127 dan 128).
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-
Sa'di
127. Maknanya, ingatlah saat Nabi Ibrahim dan Nabi
Ismail membangun kembali pondasi-pondasi
baitullah dan kesinambungan keduanya terhadap
pekerjaan yang agung tersebut, dan bagaimana
kondisi mereka berdua dalam rasa kekhawatiran dan
pengharapan, hingga mereka berdua berdoa kepada
Allah disamping bekerja agar Allah menerima
perbuatan mereka berdua dan agar Allah menjadikan
padanya manfaat yang luas.
128. Mereka berdua memohon bagi diri mereka dan
keturunan mereka agar berpegang teguh kepada

41 #togetherforothers
Islam yang pada hakikatnya adalah ketundukan hati
dan kepatuhannya kepada Rabbnya yang meliputi
ketundukan anggota tubuh.
“dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan
tempat-tempat kami, ” maksudnya ajarilah kami hal-
hal itu dalam bentuk pertunjukkan dan demonstrasi
agar lebih mantap. Kemungkinan juga maksud dari
manasik di sini adalah seluruh kegiatan yang
dilakukan pada saat ibadah haji sebagaimana yang
diisyaratkan oleh konteks ayat. Kemungkinan juga
maksudnya adalah suatu hal yang lebih umum dari
itu semua, yaitu agama secara keseluruhan dan
ibadah secara keseluruhan, sebagaimana yang
diisyaratkan oleh keumuman lafazh ayat, karena kata
‘annusuku’ berarti peribadahan. Akan tetapi kata ini
lebih cenderung dan lebih sering dipakai pada
kegiatan-kegiatan ibadah saat haji. Maka hasil dari
doa mereka berdua adalah taufik kepada ilmu dan
amal shalih. Karena apapun kondisinya seorang
hamba itu mesti terpengaruh sehinggah berbuat
sesuatu kekurangan dan perlu untuk bertaubat, maka
mereka berdua berkata "dan terimalah taubat kami,

42 #togetherforothers
sesungguhnya Engkau penerima taubat dan maha
penyayang".

43 #togetherforothers
Doa agar bisa bertawakkal
hanya kepada Allah

ِّ‫ير‬ َِّ ‫ك أَنَبنَا َوإلَي‬


ُ ‫ك ال َمص‬ َِّ ‫ك ت ََو َكلنَا َوإلَي‬
َِّ ‫َربَنَا َعلَي‬

“Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami


bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami
bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami
kembali” (QS. Al Mumtahanah: 4).
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-
Sa'di
4. Sungguh telah ada bagi kalian wahai orang-orang
yang beriman “suri tauladan yang baik” maksudnya,
panutan yang baik dan figur yang berguna bagi kalian
wahai sekalian orang-orang Mukmin, “pada Ibrahim
dan orang-orang yang bersama dengan dia,” dari
kalangan orang-orang yang beriman karena kalian
diperintahkan untuk mengikuti agama Ibrahim yang
lurus, “ketika mereka berkata kepada kaum
mereka,’Sesungguhnya kami berlepas diri (anti) dari
kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah’,”
maksudnya, pada saat Nabi Ibrahim dan orang-orang

44 #togetherforothers
yang beriman bersama beliau berlepas diri dari kaum
mereka yang musyrik dan berlepas diri dari apa pun
yang mereka sembah selain Allah, kemudian mereka
benar-benar menegaskan sikap permusuhan mereka
terhadap orang-orang kafir seraya berkata, “Kami
ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata antara kami
dan kamu permusuhan dan kebencian,” maksudnya
sikap benci di hati dan lenyapnya kasih sayang serta
permusuhan dengan raga. Permusuhan dan
kebencian tersebut tidak terbatas waktu, tapi berlaku
“buat selama-lamanya,” selama kalian tetap berada
dalam kekafiran, “sampai kamu beriman kepada
Allah saja.” Maksudnya, jika kalian beriman pada
Allah yang Esa, sikap permusuhan dan kebencian
hilang dan berubah menjadi kasih sayang dan saling
tolong menolong. Kalian wahai orang-orang yang
beriman , memiliki teladan baik pada diri Nabi
Ibrahim dan orang-orang yang beriman bersama
beliau yang menunaikan keimanan dan tauhid serta
menunaikan konsekuensi-konsekuensi iman dan
tauhid dan dalam segala hal yang dengannya mereka
beribadah kepada Allah semata. “Kecuali” dalam satu
hal, yaitu “perkataan Ibrahim kepada bapaknya,”

45 #togetherforothers
Azar, si musyrik lagi kafir dan penentang, ketika
diajak untuk beriman dan bertauhid namun enggan,
Ibrahim berkata padanya, “Sungguh aku akan
memohonkan ampunan bagi kamu,” namun “aku
tiada dapat menolak sesuatu pun dari (siksaan) Allah
terhadapmu.” Akan tetapi aku berdoa pada Rabbku
agar dengan doaku aku tidak menjadi orang yang
sengsara. Dan Anda semua wahai orang-orang yang
beriman, jangan mengikuti Ibrahim dalam hal ini
yang berdoa untuk orang musyrik. Kalian tidak boleh
mendoakan orang-orang musyrik dengan berkata,
“Kami mengikuti agama Nabi Ibrahim dalam
mendoakan udzur Ibrahim dalam FirmanNya, “Dan
permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah)
untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu
janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu.
Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu
adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari
padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang
sangat lembut hatinya lagi penyantun.” -At-taubah:
114-
kalian juga memiliki teladan baik pada diri Nabi
Ibrahim dan orang-orang yang beriman bersamanya

46 #togetherforothers
ketika mereka berdoa pada Allah, bertawakal dan
kembali padaNya, mereka juga mengakui kelemahan
dan kurang menunaikan kewajiban dengan
sempurna, mereka berkata “Hanya kepada Engkaulah
kami bertawakal,” maksudnya, kami bergantung
padaMu untuk mendapatkan apa pun yang berguna
bagi kami dan menjauhi apa pun yang
membahayakan kami, kami percaya padaMu wahai
Rabb dalam hal itu, “dan hanya kepada Engkau-lah
kami bertaubat,” maksudnya kami kembali pada
ketaatan dan ridhaMu wahai Rabb kami dan segala
sesuatu yang bisa mendekatkan kami padaMu. Kami
menunaikan semua hal itu. Kami berusaha dengan
sungguh-sungguh untuk menunaikan segala
kebaikan. Kami mengetahui bahwa kepadaMu-lah
kami kembali. Untuk itu kami mempersiapkan diri
untuk mendatangiMu dan kami melakukan apa pun
yang mendekatkan diri kami padaMu.

ِّ‫ب ال َعرشِّ ال َعظيم‬


ُِّّ ‫ت َوه َُِّو َر‬ ِّ َ ‫ّل إلَ ِّهَ إ‬
ُِّ ‫ّل ه َُِّو َعلَيهِّ ت ََو َكل‬ ِّ َ ُ‫ّللا‬
َِّ ‫ي‬َِّ ‫َحسب‬

“Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia.


Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah

47 #togetherforothers
Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung” (QS. At
Taubah: 129).

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-


Sa'di
129. “Jika” mereka beriman, maka itu adalah taufik
untuk mereka dan jika “mereka berpaling” dari
keimanan dan amal, maka tetaplah berjalan di atas
jalanmu, teruslah berdakwah dan katakan, “CUkuplah
Allah bagiku.” Yakni Allah yang mencukupiku segala
apa yang aku perlukan. “Tidak ada tuhan yang berhak
disembah selain Dia.” Yakni, tiada yang disembah
dengan benar selainNYa. “Hanya kepadaNya aku
bertawakal.” Yakni aku bersandar dan percaya
kepadaNYa dalam meraih apa yang bermanfaat dan
menolak apa yang mudarat. “Dan Dia adalah Rabb
yang memiliki Arasy yang agung,” yang merupakan
makhluk terbesar, jika Dia adalah Rabb bagi Arasy
yang agung yang meliputi seluruh makhluk, maka Dia
pasti Rabb bagi makhluk selainnya

48 #togetherforothers
Doa berlindung dari
keburukan orang-orang
kafir

َِّ ‫ك أَن‬
ُِّ ‫ت ال َعز‬
ِّ‫يز ال َحكي ُم‬ َِّ ‫ّل ت َج َعلنَا فتنَ ِّةً للَذ‬
َِّ َ‫ين َكفَ ُروا َواغفرِّ لَنَا َربَنَا إن‬ ِّ َ ‫َربَنَا‬

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami


(sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan
ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”
(QS. Al Mumtahanah: 5).
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-
Sa'di
5. “Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan kami
(sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir.” Maksudnya,
janganlah Engkau membuat mereka menguasai kami
karena dosa-dosa kami sehingga mereka akan
memfitnah kami dan menghalangi kami dari
keimanan sehingga mereka sendiri juga terfitnah,
karena jika mereka melihat diri mereka mendapatkan
kemenangan, mereka akan mengira bahwa mereka

49 #togetherforothers
berada di atas kebenaran dan kami berada di atas
kebatilan sehingga mereka semakin kufur dan
membangkang. “Dan ampunilah kami,” dosa-dosa dan
kesalahan-kesalahan yang kami lakukan serta
perintah-perintah yang tidak kami tunaikan secara
sempurna. “Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau,
Engkau-lah Yang Mahaperkasa.” Maha Memaksa
segala sesuatu “lagi Mahabijaksana.” Yang
meletakkan segala sesuatu di tempatnya. Dengan
keperkasaan dan kebijaksanaanMu, tolonglah kami
dari musuh-musuh kami, ampunilah dosa-dosa kami
dan perbaikilah kekurangan-kekurangan kami

َ ‫ن القَِّومِّ الكَافر‬
ِّ‫ين‬ َِّ ‫ك م‬
َِّ ‫ين َونَجنَا ب َرح َمت‬ َ ‫ّل ت َج َعلنَا فتنَ ِّةً للقَومِّ ال‬
َِّ ‫ظالم‬ ِّ َ ‫َربَنَا‬

“Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami


sasaran fitnah bagi kaum yang’zalim dan
selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu
daya) orang-orang yang kafir” (QS. Yunus: 85-86).
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-
Sa'di
85. “Lalu mereka berkata”, sebagai bentuk ketaatan
dalam hal ini, “Kepada Allah-lah kami bertawakkal!

50 #togetherforothers
Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan kami
sasaran fitnah bagi kaum yang zhalim.” Maksudnya,
janganlah Engkau menjadikan mereka berkuasa atas
kami yang akibatnya mereka akan menyiksa dan
mengalahkan kami. Maka Bani Israil pun terfitnah
oleh hal itu, dan mereka berkata, “Kalau mereka
berpegang teguh pada kebenaran, niscaya mereka
tidak dikalahkan.”
86. “Dan selamatkanlah kami dengan rahmatMu dari
(tipu daya) orang-orang yang kafir.” Agar kami
selamat dari kejahatan mereka dan agar kami berdiri
tegak di atas agama kami dengan baik sehingga kami
mampu menegakkan dan menampakkan syariat
tanpa penentang dan pelawan.

51 #togetherforothers
Doa agar ditambahkan
ilmu

‫َربِّ زدني عل ًما‬

“Ya Tuhanku, tambahkanlah aku ilmu” (QS. Thaha:


114).
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-
Sa'di
114. Ketika Allah menyebutkan keputusan
pembalasan-pembalasanNYa pada para hambaNya
dan ketetapan perintah agamaNya yang Allah
turunkan di dalam KItabNya, -realita ini termasuk
bagian dari implikasi kekuasaanNya-, Allah
berfirman, “Maka Maha Tinggi Allah,” maksudnya
Mahabesar, berada di ketinggian, suci dari segala
kekurangan dan kerusakan. “Raja”, yang kepemilikan
kerajaan menjadi ciriNya, dan semua makhluk adalah
budak-budakNya. Ketetapan hukum-hukum
kekuasaan qadari maupun syar’iNya berlaku pada
mereka. “Yang sebenar-benarnya,” maksudnya
wujudNya, kerajaanNYa, dan kesempurnaanNYa

52 #togetherforothers
benar-benar haq. Sifat-sifat kesempurnaan tidaklah
hakiki kecuali bagi Dzat Yang Memiliki keagungan.
Termasuk hal itu adalah kepemilikan kekuasaan.
Sesungguhnya selainNYa dari kalangan makhluk,
walaupun mempunyai kekuasaan pada waktu-waktu
tertentu yang meliputi sebagian aspek, akan tetapi
kekuasaannya adalah kekuasaan yang pendek, batil
lagi akan sirna. Adapun (kekuasaaan) Allah, maka
akan tersu eksis dan tidak musnah, karena Diia Raja,
Yang Mahahidup, Maha menangani yang lain lagi
Mahaagung. “Dan janganlah kamu tergesa-gesa
membaca al-Quran sebelum wahyunya disampaikan
(secara sempurna) kepadamu,” maksudnya janganlah
engkau bersegera untuk menangkap al-Quran ketika
Jibril sedang membacakannya kepadamu.
Bersabarlah sampai dia menuntaskannya. Jika sudah
selesai, maka bacalah. Sesungguhnya Allah telah
menjamin pengumpulannya bagimu di dadamu dan
dalam bacaan al-Quranmu. Seperti yang difirmankan
Allah,
"Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk
(membaca) Al Qur'an karena hendak cepat-cepat
(menguasai) nya. Sesungguhnya atas tanggungan

53 #togetherforothers
Kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan
(membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami
telah selesai membacakannya maka ikutilah
bacaannya itu. Kemudian, sesungguhnya atas
tanggungan Kami-lah penjelasannya." (Al-
Qiyamah:16-19). Ketika ketergesaan dan kesegeraan
beliau untuk menerima wahyu menunjukkan
kecintaan beliau yang utuh kepada ilmu dan
keantusiasan untuk menguasainya, maka Allah
memerintahkan beliau untuk meminta tambahan
ilmu. Sesungguhnya ilmu itu baik, dan banyak
kebaikan itu dituntut, kebaikan itu berasal dari Allah,
dan jalan menuju ke sana adalah melalui ketekunan,
kerinduan kepada ilmu, memohon dan meminta
pertolongan kepadaNya serta duduk bersimpuh
kepadaNya di setiap waktu.
Bisa di ambil pelajaran dari ayat yang mulia ini,
mengenai etika dalam menerima ilmu, bahwa orang
yang mendengarkan ilmu seyogyanya perlahan-lahan
dan bersabar, sampai pendikte dan pengajar selesai
dari penjelasannya yang saling berkaitan. Jika ia
sudah selesai darinya, pencari ilmu menanyakan
(nya) bila dia punya pertanyaan. Janganlah dia

54 #togetherforothers
bersegera bertanya dan memotong keterangan orang
yang mengajar. Sesungguhnya sikap ini penyebab
terhalangi (dari menguasai ilmu). Demikian juga
orang yang ditanya, seharusnya ia meminta
penjelasan lebih lanjut tentang pertanyaan penanya
dan melacak maksudnya sebelum menjawab.
Sesungguhnya sikap ini menjadi penyebab ketepatan
dalam menjawab dengan benar.

55 #togetherforothers
Doa agar disempurnakan
cahayanya

ِّ‫ك َعلَى ُكلِّ شَيءِّ قَدير‬ َ ُ‫َربَنَا أَتممِّ لَنَا ن‬


َِّ َ‫ورنَا َواغفرِّ لَنَا إن‬

“Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya


kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau
Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS. At Tahrim: 8).
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-
Sa'di
8. Allah memerintahkan untuk bertaubat dengan
sungguh-sungguh dalam ayat ini,menjanjikan
penghapusan kesalahan-kesalahan, dimasukkan ke
dalam surga dan mendapatkan keberuntungan dan
kemenangan pada saat orangt-orang yang beriman
berjalan dengan cahaya keimanan pada Hari Kiamat.
Mereka menikmati rizki dan kenikmatan. Mereka
berbelas kasih pada orang-orang munafik ketika
cahaya mereka dipadamkan. Allah mengabulkan
permintaan mereka dan Allah mengantarkan mereka
berserta cahaya dan keyakinan yang ada pada diri
mereka menuju surga penuh kenikmatan dan berada

56 #togetherforothers
di dekat Rabb Yang Mahamulia. Ini semua adalah
buah dari taubat secara umum, mencakup seluruh
dosa yang dilakukan oleh hamba Allah yang hanya
dilakukan semata-mata mengharap bertemu dengan
Allah serta berada dekat denganNya. Taubat terus
menerus dilakukan di seluruh hal-ihwalnya.

57 #togetherforothers
Doa memohon kebaikan
dunia dan akhirat

َِّ َ‫سنَ ِّةً َوقنَا َعذ‬


ِّ‫اب النَار‬ َ ‫سنَ ِّةً َوفي اْلخ َرةِّ َح‬
َ ‫َربَنَا آتنَا في الدُّن َيا َح‬

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan


kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa
neraka” (QS. Al Baqarah: 201).
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-
Sa'di
200-202. Kemudian Allah mengabarkan tentang
keadaan para makhluk, bahwasanya mereka
memohon kebutuhan-kebutuhan mereka kepada
Allah, berlindung kepadaNya dari segala yang
membahayakan mereka, akan tetapi niat dan maksud
mereka berbeda-beda, diantara mereka “ada orang
yang berdoa, ‘Ya Tuhan kami, berilah kami
(kebaikan) di dunia’.” Maksudnya, ia memohon
kepadaNya kenikmatan kenikmatan dunia yang
merupakan keinginan dirinya, namun ia tidak
mendapatkan bagian di akhirat, karena ia
membencinya dan mencukupkan cita-citanya hanya

58 #togetherforothers
sebatas dunia. Di antara mereka ada yang berdoa
kepada Allah demi kemaslahatan dunia dan akhirat,
dan ia butuh kepadanya dalam kepentingan
kepentingan agama dan dunianya. Maka setiap dari
kelompok pertama dan kelompok kedua memiliki
hasil dari apa yang telah mereka kerjakan dan
usahakan, dan Allah akan memberikan balasannya
sesuai dengan perbuatan, cita-cita, dan niat mereka
dengan balasan yang berdasarkan kepada keadilan
dan kemuliaan, di mana Dia dipuji dengan pujian
yang paling sempurna dan paling lengkap karenanya.
Ayat ini merupakan dalil bahwa Allah mengabulkan
doa setiap orang, baik muslim maupun kafir atau
fasik. Akan tetapi pengabulan doa orang itu bukanlah
sebuah tanda bagi kecintaanNya terhadap orang
tersebut dan kedekatanNya padanya, kecuali dalam
permohonan yang berhubungan dengan akhirat dan
kepentingan kepentingan agama.
Dan kebaikan yang diharapkan di dunia, termasuk
dalam hal itu adalah segala yang sangat baik
kejadiannya bagi seorang hamba, seperti rizki yang
lancar, luas, dan halal, istri yang sholihah, anak yang
merupakan penyejuk mata, ketenangan, ilmu yang

59 #togetherforothers
berguna, amalan yang shalih, dan semacamnya dari
segala macam permohonan yang dicintai dan
dibolehkan.
Adapun kebaikan di akhirat adalah selamat dari
siksaan kubur, padang mahsyar, dan api neraka,
memperoleh keridhoan Allah, mendapatkan
kenikmatan yang abadi, dekat dengan Robb yang
maha penyayang hingga doa ini menjadi doa yang
paling lengkap, paling sempurna dan paling utama
untuk didahulukan. Oleh karena itulah nabi
memperbanyak doa dengannya dan senantiasa
menganjurkan umatnya untuk berdoa dengannya.

60 #togetherforothers
Doa agar dijadikan hamba
yang bersyukur

ِّ‫ي َوأَنِّ أَع َم َل‬


َِّ َ‫ي َو َعلَى َوالد‬ َِّ ‫َك الَتي أَن َعم‬
َِّ َ‫ت َعل‬ َِّ ‫َربِّ أَوزعني أَنِّ أَش ُك َِّر نع َمت‬
َِّ ‫صالح‬
‫ين‬ َ ‫ك ال‬َِّ ‫ك في ع َباد‬ َِّ ‫ضا ِّهُ َوأَدخلني ب َرح َمت‬ َ ‫صال ًحا ت َر‬َ

“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap


mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu
bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang
Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-
Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”
(QS. An Naml: 19).
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-
Sa'di
19 setelah sulaiman mendengar ucapan semut itu
dan memahaminya, “maka dia tersenyum dengan
tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu,”
karena kagum terhadap kefasihan, nasihat dan
indahnya ungkapan semut itu. Ini adalah keadaan
para nabi, yaitu etika yang sempurna dan kagum
pada tempatnya, dan tertawa mereka tidak melebihi

61 #togetherforothers
kecuali pada senyum, sebagaimana Rasulullah,
kebanyakan tertawanya adalah senyum. Sebab
tertawa terbahak-bahak itu menunjukkan kelemahan
akal dan kejelekan adab, sedangkan tidak senyum
dan tidak kagum terhadap sesuatu yang memang
pantas dikagumi menunjukkan pada perangai jahat
dan kecongkakan. Para rasul semuanya bersih dari
itu semua.
Dan sulaiman berkata seraya bersyukur kepada Allah
yang telah menyampaikannya kepada kedudukan
(mulia) ini, “ ya Rabbku, berilah aku ilham,”
maksudnya, ilhami dan berilah aku bimbingan,
“untuk tetap mensyukuri nikmatMu yang telah
Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua
orang ibu bapakku,” sebab sesungguhnya nikmat
kepada kedua ibu bapak merupakan nikmat kepada
anak. Oleh karena itu, sulaiman memohon kepada
Rabbnya bimbingan (taufiq) untuk bisa mensyukuri
nikmat agama dan dunia yang dianugerahkanNya
kepadanya dan kepada kedua orangtuanya, “dan
untuk mengerjakan amal shalih yang engkau ridhai,”
maksudnya, bimbinglah aku untuk beramal shalih
yang Engkau ridhai, karena amal shalih tersebut

62 #togetherforothers
sejalan dengan perintahMu, dalam keadaan tulus di
dalam melakukannya, selamat dari hal-hal yang dapat
merusak dan menguranginya, “dan masukanlah aku
dengan rahmatMu,” yang di antaranya adalah surga,
“ke dalam,” golongan, “hamba-hambaMu yang shalih,”
sebab, rahmat itu diperuntukkan hanya untuk orang-
orang yang shalih dengan berbagai derajat dan
kedudukan mereka.
Itu semua adalah satu contoh dari kondisi sulaiman
ketika mendengar sarapan dan seruan seekor semut.

ِّ‫ي َوأَنِّ أَع َم َل‬ َِّ َ‫ي َو َعلَى َوالد‬ َِّ َ‫ت َعل‬ َِّ ‫َك الَتي أَن َعم‬
َِّ ‫َربِّ أَوزعني أَنِّ أَش ُك َِّر نع َمت‬
َِّ ‫ن ال ُمسلم‬
‫ين‬ َِّ ‫ك َوإني م‬ َِّ ‫ت إ َلي‬ ُِّ ‫ضا ِّهُ َوأَصلحِّ لي في ذُريَتي إني تُب‬ َ ‫صال ًحا ت َر‬
َ

“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat


Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan
kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat
amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan
kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak
cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau
dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
berserah diri” (QS. Al Ahqaf: 15).

63 #togetherforothers
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-
Sa'di
15. Ayat ini adalah di antara bentuk kasih Allah
kepada para hambaNya dan balasan baikNya
terhadap para orang tua. Allah berwasiat dan
memerintahkan para anak untuk berbuat baik
terhadap orang tua dengan berkata yang lemah
lembut, memberikan nafkah dan uang serta
perbuatan baik lainnya, selanjutnya Allah
menjelaskan sebab mengapakah berbuat baik
terhadap orang tua diwajibkan, Allah menyebutkan
beban mengandung yang ditanggung oleh seorang
ibu serta berbagai rasa sakit yang dihadapi pada saat
mengandung., selanjutnya beban berat pada saat
melahirkan merupakan beban yang teramat besar,
dilanjutkan lagi dengan beban menyusui dan
merawat. Semua beban berat tersebut tidak
berlangsung hanya sesaat, namun hal itu berlangsung
dalam waktu yang lama yaitu, “tiga puluh bulan,”
menjalani hamil menghabiskan waktu Sembilan
bulan, bisa kurang bisa lebih, sedangkan sisanya
untuk menyusui, dan waktu ini berdasarkan pada
umumnya.

64 #togetherforothers
Dari ayat ini dan ayat lainnya, “para ibu menyusui
anak-anaknya selama dua tahun penuh,” bisa
dijadikan dalil bahwa batas minimal lamanya hamil
adalah enam bulan sebab masa menyusui, yaitu dua
tahun, jika tiga puluh bulan dikurangi waktu
menyusui tersebut maka masih tersisa enam bulan
untuk masa hamil.
“Sehingga apabila ia telah dewasa,” yaitu mencapai
puncak kekuatan dan kematangan akal, “dan
umurnya samapi empat tahun, ia berdoa, ‘Ya Rabbku,
tunnjukilah aku’,” artinya, berilah aku ilham dan
pertolongan “untuk mensyukuri nikmatMu yang telah
Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku,”
yakni nikmat agama dan dunia serta rasa syukurnya
dengan menggunakan kenikmatan tersebut dalam
ketaatan terhadap Dzat yang memberi serta berusaha
dengan sungguh-sunggguh memuji Allah atas nikmat
yang diberi. Nikmat yang dimiliki orang tua adalah
nikmat yang dimiliki anak dan juga keturunan
mereka, sebab mereka itu (anak-anak dan
keturunannya) pasti akan mendapatkannya,
mendapatkan sebab-sebab dan sisa-sisanya,
khususnya nikmat agama, karena keshalihan orang

65 #togetherforothers
tua dengan ilmu dan amal adalah factor kebaikan dan
keshalihan terbesar bagi anak-anak.
“Dan supaya aku dapat berbuat amal yang shalih
yang Engkau ridhai,” yakni mencakup semua yang
menjadikannya baik dan bebas dari apa-apa yang
merusaknya. Dan inilah amal yang diridhai, diterima,
dan dibalas dengan pahala oleh Allah.
“Dan berilah kebaikan kepadaku dengan (menberi
kebaikan) kepada anak cucuku.” Tatkala beliau
berdoa untuk kebaikan dan keshalehan diri, tidak
lupa beliau mendoakan kebaikan dan keshalihan bagi
keturunannya agar Allah berkenan memperbaiki
keadaan mereka. Dan Allah menyebutkan bahwa
manfaat kebaikan dan keshalihan keturunan akan
berpulang pada orang tua mereka, berdasarkan
FirmanNya, “Dan berilah kebaikan kepadaku dengan
(memberi kebaikan) kepada anak cucuku.”
“Sesungguhnya aku bertaubat kepadaMu,” dari segala
dosa dan kemaksiatan, aku kembali kepadaMju
dengan ketaatan. “dan sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri.”

66 #togetherforothers
Doa berlindung dari setan

ِّ‫ك َربِّ أَنِّ يَحض ُُرون‬


َِّ ‫شيَاطينِّ َوأَعُو ِّذ ُ ب‬ َِّ ‫َربِّ أَعُو ِّذ ُ ب‬
َ ‫ك منِّ َه َمزَ اتِّ ال‬

“Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari


bisikan-bisikan syaitan n aku berlindung (pula)
kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka
kepadaku” (QS. Al Mu’minun: 97-98).
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-
Sa'di
97-98 Adapun bila pihak yang berbuat jahat berasal
dari kalangan setan, sikap baik tidak berguna
baginya. Tidaklah setan menyeru kelompoknya
melainkan agar mereka menjadi penghuni Neraka
Sai’r. Strategi saat menghadapinya adalah, memohon
petunjuk dengan metode yang Allah ajarkan kepada
RasulNya. Allah berfirman, “Dan katakanlah, ’Ya
Rabbku, aku berlindung kepadaMu’.” [Maksudnya
aku memohon perlindungan dengan daya dan
kekuatanMu, dengan berlepas diri dari daya dan
kekuatanKu]. “dari bisikan-bisikan setan dan aku
berlindung kepadaMu ya Rabbku dari kedatangan

67 #togetherforothers
mereka kepadaku,” maksudnya, aku memohon
perlindungan dari kejelekan yang menimpaku
lantaran interaksi, bisikan dan pengaruh mereka, dan
dari kejelekan yang muncul dari wujud dan tiupan
was-was mereka. Ini merupakan permohonan
perlindungan dari materi yang buruk secara
keseluruhan dan sumbernya. Termasuk juga
memohon perlindungan dari bermacam godaan
setan, yang berbentuk pengaruh dan tiupan was-
wasnya. Bila Allah telah menjaga seorang hamba dari
kejelekan ini dan menyambut doanya, maka dia
selamat dari setiap kejelekan, dan memperoleh taufik
untuk menjalankan kebaikan.

68 #togetherforothers
Doa agar hati ditetapkan
dalam hidayah

َِّ ‫ك أَن‬
ُ ‫ت ال َو َه‬
ِّ‫اب‬ َِّ َ‫ك َرح َم ِّةً إن‬
َِّ ‫ّل تُزغِّ قُلُو َبنَا َبع ِّدَ إذِّ َهدَيتَنَا َوهَبِّ لَنَا منِّ لَد ُن‬
ِّ َ ‫َربَنَا‬

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami


condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri
petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada
kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya
Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)” (QS. Al Imran:
8).
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-
Sa'di
8. “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati
kami condong kepada kesesatan, ” maksudnya,
janganlah Engkau menyimpangkan hati kami dari
kebenaran kepada kebatilan, “sesudah Engkau beri
petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada
kami rahmat dari sisiMu” yang dengannya akan baik
kondisi kami, “karena sesungguhnya Engkau-lah
maha Pemberi (karunia), ” yakni, karunia dan
pemberian yang banyak. Ayat ini patut menjadi

69 #togetherforothers
sebuah contoh metode yang harus ditempuh dalalm
memahami ayat-ayat mutasyabih, yaitu bahwasanya
Allah menyebutkan tentang orang-orang yang
ilmunya mandalam dimana mereka berdoa
kepadaNya agar Allah tidak menjadikan hati-hati
mereka condong setelah Dia memberi petunjuk
kepada mereka. Dan Allah telah memberitakan pada
ayat-ayat yang lain tentang sebab-sebab dari
condongnya hati orang-orang yang menyimpang
tersebut yaitu bahwa hal itu disebabkan oleh
perbuatan mereka sendiri seperti FirmanNya,
"Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran),
Allah memalingkan hati mereka" QS. -ash_shaf:5
dan FirmanNYa,
"Sesudah itu merekapun pergi. Allah telah
memalingkan hati mereka disebabkan mereka adalah
kaum yang tidak mengerti." QS-At-Taubah:127
dan juga FirmanNya,
"Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan
penglihatan mereka seperti mereka belum pernah
beriman kepadanya (Al Quran) pada permulaannya,
dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam
kesesatannya yang sangat." QS. Al-An’am:110.

70 #togetherforothers
Dan seorang hamba bila berpaling dari Rabbnya dan
mencintai musuhNya, ia mengetahui kebenaran
namun ia berpaling darinya dan mengetahui
kebatilan namun memilihnya, maka Allah palingkan
ia kepada sesuatu yang ia berpaling kepadaNYa, dan
Allah condongkan hatinya sebagai suatu hukuman
baginya atas kecondongannya tersebut, dan tidaklah
Allah menganiaya dirinya akan tetapi ia telah
menganiaya dirinya sendirinya, maka janganlah ia
mencela kecuali dirinya sendiri yang memerintahkan
kepada keburukan, wallahu a’lam.

71 #togetherforothers
Doa agar dilapangkan hati
dan dimudahkan dalam
urusan

َ ‫صدري َو َيسرِّ لي أَمري َواحلُلِّ عُقدَِّة ً منِّ ل‬


‫ساني َيفقَ ُهوا‬ َ ‫َربِّ اش َرحِّ لي‬
‫َقولي‬

“Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan


mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah
kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti
perkataanku” (QS. Thaha: 25-28).
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-
Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

25. Saat itulah Musa mengetahui bahwa dia telah


mengemban beban yang sangat berat sekali, diutus
ke penguasa yang bertangan besi lagi keras kepala
ini, yang tidak mempunyai tandingan di Mesir.
Sementara Musa hanya seorang diri saja, dan pernah
menjadi penyebab kematian (seseorang di sana).
Kemudian beliau menyambut perintah Rabbnya dan

72 #togetherforothers
menerimanya dengan hati terbuka dan tulus. Beliau
memohon pertolongan kepadaNya dan kemudahan
sebab kausalitas yang menjadi kesempurnaan
dakwahnya. Beliau berkata, “Ya Rabbku,
lapangkanlah untukku dadaku,” maksudnya luaskan
dan lapangkanlah dadaku untuk menanggung beban
perkataan dan tindakan yang tidak baik dan hatiku
tidak menjadi kacau karenanya serta tidak merasa
sempit. Sesungguhnya hati bila telah menyempit,
niscaya pemiliknya tidak pantas mengemban misi
memberi petunjuk dan mendakwahi manusia. Allah
berfirman kepada NabiNya Muhammaad,
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu
berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya
kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena
itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakal kepada-Nya" (Ali Imran: 159).

73 #togetherforothers
Semoga manusia menerima kebenaran melalui
kelembutan sikap dan kelapangan dada serta
keterbukaannya bersama mereka.
26. “Dan mudahkanlah untukku urusanku,”
maksudnya, mudahkanlah bagiku segala urusan yang
aku kerjakan dan setiap cara yang aku tempuh dalam
misiku. Dan ringankanlah kesulitan-kesulitan yang
ada di hadapanku. Di antara bentuk kemudahan dari
Allah adalah Dia memudahkan bagi seorang da’I
untuk mengerjakan segala sesuatu sesuai dengan
caranya yang benar, mengajak mendakwahi mereka
dengan cara yang paling efektif mengantarkan pada
sikap menerima perkataannya.
27-28. “Dan lepaskanlah kekakuan lidahku, supaya
mereka mengerti perkataanku,” pada bagian lidahnya
terdapat kekeluan untuk berkomunikasi, hampir-
hampir perkataan itu tidak terpahami darinya,
seperti yang dipaparkan para ahli tafsir. Sebagaimana
Firman Allah mengenai dirinya, dia berkata, "Dan
saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku,
maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku
untuk membenarkan (perkataan) ku; sesungguhnya

74 #togetherforothers
aku khawatir mereka akan mendustakanku".(Al-
Qashash:34).
Beliau memohon kepada Allah agar melenyapkan
kekakuan pada lidahnya, agar mereka dapat
memahami apa yang beliau sampaikan. Dan
terealisasikan tujuan yang sempurna dari proses
komunikasi, perdebatan, dan penjelasan tentang
hakikat-hakikat

َ ‫ك َرح َم ِّةً َوهَيئِّ لَنَا منِّ أَمرنَا َر‬


‫شدًا‬ َِّ ‫َربَنَا آتنَا منِّ لَد ُن‬

“Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami


dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk
yang lurus dalam urusan kami (ini)” (QS. Al Kahfi: 10).
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-
Sa'di
10. Kemudian Allah menyebutkan kisah mereka
secara global. Setelah itu, diikuti dengan
perinciannya. Allah berfirman, “INgatlah tatkala
pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung,”

75 #togetherforothers
yaitu para remaja itu “ke dalam gua.” Tindakan itu
mereka tujukan untuk menjaga dan membentengi
dirinya dari fitnah kaumnya terhadap mereka “lalu
mereka berdoa, ‘Wahai Rabb kami, berikanlah
rahmat kepada kami dari sisiMU’ .” Engkau
meneguhkan kami dengannya, menjaga kami dari
keburukan serta memberikan kami taufik untuk
kebaikan.
“Dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus
dalam urusan kami (ini),” maksudnya mudahkanlah
bagi kamu segala sebab kausalitas yang
menyampaikan kepada petunjuk, dan perbaikilah
urusan agama dan dunia kami. Mereka telah
menggabungkan antara usaha dan lari dari fitnah
menuju kepada lokasi yang bisa menjadi tempat
persembunyian (mereka) dengan ketundukan dan
permintaan mereka kepada Allah agar dimudahkan
urusan-urusannya, dan tidak menyandarkan urusan-
urusan kepada diri mereka sendiri dan kepada
makhluk lainnya.

76 #togetherforothers
Doa berlindung dari api
neraka

‫سا َءتِّ ُمستَقَ ًرا‬ َِّ ‫ن َعذَا َب َها ك‬


َ ‫َان غ ََرا ًما إنَ َها‬ َِّ َ‫َربَنَا اصرفِّ َعنَا َعذ‬
َِّ ‫اب َج َهنَ َِّم إ‬
‫َو ُم َقا ًما‬

“Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami,


sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang
kekal. Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk
tempat menetap dan tempat kediaman” (QS. Al
Furqan: 65-66).

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-


Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

65 “dan orang-orang yang berkata, ’ya Rabb kami,


jauhkan azab jahanam dari kami,” maksudnya,
cegahlah ia dari kami dengan cara dijaga dari segala
faktor penyebabnya dan dengan ampunan dari segala
dosa yang terjadi dari kami, di mana hal itu
merupakan penyebab azab, “sesungguhnya azabnya
itu adalah kebinasaan yang kekal,” maksudnya,
mengharuskan pelakunya mendapatkan azab,

77 #togetherforothers
sebagaimana kedudukan orang yang berhutang
kepada orang yang berpiutang.

66 “sesungguhnya jahaman itu seburuk-buruknya


tempat menetap dan tempat kediaman,” ini adalah
ungkapan doa dari mereka dengan nada mengemis
kepada Allah, sebagai penjelasan betapa butuhnya
mereka kepadaNya, dan pernyataan bahwa mereka
tidak mempunyai kemampuan untuk menanggung
azab tersebut; dan agar mereka bisa mengingat
kembali karunia Allah yang telah dilimpahkan kepada
mereka. Sebab, sesungguhnya tindakan (Allah)
menghilangkan kedahsyatan azab sesuai dengan
(kadar) kedahsyatan dan kehebatannya sangatlah
menyentuh (kalbu) dan rasa gembira meluap bila
kedahsyatan azab itu dijauhkan.

tambahannnnn
2. Doa memohon rezeki dari Surat Al Maidah ayat 114
Doa agar rezeki lancar ini sebelumnya pernah dibacakan
oleh Nabi Isa AS. Berikut bacaannya.

َٓ‫س َم ۤاءِٓ ت َ ُك ْونُٓ لَنَا عِ يْدا ِ ِّّلَ َّو ِلنَا َو ٰاخِ ِرنَا َو ٰايَةٓ ِ ِّم ْنك‬
َّ ‫علَ ْينَا َم ۤا ِٕى َدةٓ ِ ِّمنَٓ ال‬ ْٓ ‫اللهم َربَّنَآ ا َ ْن ِز‬
َ ‫ل‬
َٓ‫الر ِزقِيْن‬ ُٓ ‫ار ُز ْقنَا َوا َ ْنتَٓ َخي‬
ّٰ ‫ْر‬ ْ ‫َو‬

78 #togetherforothers
Allaahumma rabbanaa anzil 'alainaa maa'idatam minas
samaa'i takunu lana 'iidal li'awwalinaa wa aakhirinaa wa
aayatam mingka warzuqnaa wa anta khairur raaziqiin.

Artinya: Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami


hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari
raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang
bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan
menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, berilah kami rezeki
dan Engkaulah sebaik-baiknya pemberi rezeki.

3. Doa memohon rezeki dari Surat Al Qasas ayat 24


Doa memohon kemudahan rezeki berikut, sebelumnya
pernah dipanjatkan oleh Nabi Musa AS ketika dilanda
kesulitan.

َّٓ َ‫ِي ِل َمآ ا َ ْنزَ ْلتَٓ اِل‬


ْٓ ِ‫ي م‬
ٓ‫ن َخيْرٓ فَ ِقيْر‬ ْٓ ِّ‫َربِِّٓ اِن‬

Rabbi innii limaa anzalta ilayya min khairin faqiir


Artinya: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat
memerlukan sesuatu kebaikan (makanan) yang Engkau
turunkan kepadaku.

79 #togetherforothers
Yuk bersamai program-program
kemanusiaan dengan sedekah
terbaikmu

scan di sini

Anda mungkin juga menyukai