NPM : 02042011070 Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Abdul Hadi Sirat, S.E., M. Si
1. Jangan Berputus asa akan keampunan dari Allah (Q.S 39 Az-Zumar : 53)
Allah SWT berfirman dalam Q.S Az Zumar ayat 53 sebagai berikut:
Qul yā 'ibādiyallażīna asrafụ 'alā anfusihim lā taqnaṭụ mir raḥmatillāh, innallāha yagfiruż-żunụba
jamī'ā, innahụ huwal-gafụrur-raḥīm.
Artinya: "Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-
dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Ayat ini menjelaskan tentang sifat Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Pengampun
bagi hamba-hambaNya yang berbuat dosa. Dia memiliki rahmat dan kasih sayang yang sangat
luas kepada hambaNya yang beriman.
Segala dosa yang diperbuat seperti meninggalkan apa yang menjadi perintah-Nya dan
mengerjakan larangan-Nya akan diampuni oleh Allah SWT apabila benar-benar bertaubat dari
kesalahan yang telah dilakukan. Terkadang manusia berputus asa terlebih dahulu sebelum
mencoba untuk mengharapkan ridho dan ampunan-Nya. Banyak orang yang mengira Allah SWT
tidak akan mengampuni dosa yang begitu banyaknya. Bahkan hati seolah sudah tertutup karena
kedurhakaan dan perbuatan kelamnya. Tapi Allah SWT, akan mengampuni dan menerima taubat
hamba-Nya.
Diriwayatkan oleh Ahmad, dari 'Amr bin 'Anbasah bahwa telah datang menemui Nabi
SAW seorang yang telah tua bangka dan berkata kepada beliau, "Hai Rasulullah, saya banyak
mengerjakan kesalahan dan maksiat. Apakah mungkin kesalahan itu diampuni?"
Nabi SAW menjawab, "Apakah engkau telah mengakui bahwa tiada Tuhan selain Allah?"
Orang tua itu menjawab, "Benar, bahkan aku mengakui bahwa engkau utusan Allah, "Rasulullah
SAW menegaskan, Allah mengampuni semua kesalahan dan maksiat yang telah engkau lakukan
itu." (HR. Ahmad)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, Allah SWT menurunkan ayat ini sebagai seruan
kepada orang-orang yang durhaka termasuk orang kafir untuk bertaubat kepada Allah SWT.
Manusia juga diseru untuk tidak berputus asa dari rahmat-Nya.
2. Balaslah kejahatan dengan kebaikan (Q.S 41 Al-Fussilat : 34)
Orang seperti itulah orang yang terbaik. Dan dengan demikian tidaklah sama antara
kebaikan dan pelaku kebaikan itu dengan kejahatan dan pelaku kejahatan itu. Oleh sebab itu,
tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, dalam arti sebaik-baiknya. Jika itu yang
dilakukan sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan ber-ubah
sikapnya kepadamu menjadi seperti teman yang setia. (KEMENAG RI)
Nama : M Rizqi Abubakar Mata Kuliah : Keuangan Syariah
NPM : 02042011080 Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Abdul Hadi Sirat, S.E., M. Si
َ َ َ ُْ ُ ْ َ ۖ ﱠ ُ َ ۖ َْٰ َ ُ ْ
الصلوة ُم ْوا ﻗا َوا ِل َ ﱢ ـ ِه ْم ُبوا ْاست َجا ل ِذ ْي َن َوا ◌ ُين ِفق ْون َرزﻗن ُه ْم َو ِم ﱠما ◌ َب ْ ن ُه ْم ش ْو ٰرى مﺮﻫم وا
wallaziinastajaabuu lirobbihim wa aqoomush-sholaata wa amruhum syuuroo bainahum wa mimmaa
rozaqnaahum yungfiquun
"dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan sholat, sedang
urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menginfakkan sebagian
dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka,"
* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com
"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan,
kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah
Maha Mengetahui, Maha Teliti."