Akupunktur Medik
Akupunktur Medik
Akupunktur adalah praktek menusukkan jarum pada titik – titik anatomis tertentu yang bertujuan untuk
penyembuhan dan pencegahan/gejala penyakit.
Akupunktur tradisonal
1. Teori Yin Yang : menggambarkan bahwa yang ada dialam semesta ini saling berpasangan
2. Teori Wu-Xing/Lima Unsur : unsur kayu, api, tanah, logam, dan air sbg dasar pembentuk alam
semesta.
Akupunktur medik
1. Diagnosa kedokteran
2. Pemilihan titik berdasarkan EBM (Evidence Based Medicine)
3. Mekanisme kerja secara biomedik
1. Berdasarkan kelistrikan
Titik akupunktur adalah titik yang mempunyai sifat aktif listrik dengan karakteristik “High
Voltage Low Resistance”
- Kapasitas tinggi
Batas tubuh mampu menerima tegangan maksimal sebesar 50 Volt
- Potensial listrik tinggi
Permukaan tubuh tempat titik akupunktur memiliki resistansi yang rendah sehingga dapat
mengalirkan beda potensial yang lebih tinggi dibangdingkan dengan permukaan tubuh yang
bukan titik akupunktur
- Hambatan listrik rendah
Hambatan interna dari tubuh kecil antara 100-500 Ohm
3. Berdasarkan histologi
Tdp neurovascular hemolymphatic complex
Tdp > kelenjar limpatik
Tdp nervus cutaneous
Tdp > serabut Aβ
Tdp < serabut Aδ dan C
4. Berdasarkan anatomis
- Terletak di jaringan fasialis
Pada celah antara otot & jaringan sekitarnya
- Merupakan Motor points, Neuro-vascular points, ataupun trigger points
Teknik Akupunktur
1. Akupunktur Tubuh
2. Akupunktur Magnet
3. Akupunktur Elektro
4. Akupunktur Heat treatment
5. Akupunktur Moksibusi
6. Akupunktur Bekam
Manfaat Akupunktur
1. Mengurangi Nyeri
2. Menjaga kesehatan kulit
3. Neurologi
4. Meningkatkan imunitas
5. Reproduksi
6. Mengurangi Stress
Mekanisme Lokal
Penusukan akupunktur menyebabkan pelepasan neuropeptide (CGRP dan VIP) dari terminal syaraf
perifer dan mediator vasodilatasi lain dari jaringan sekitar jarum (NO). Akupunktur juga dapat
meningkatkan sekresi merangsang beta-endorfin dan bradikinin sehingga terjadinya vasodilatasi
pembuluh darah.
Secara segmental, penusukan akupunktur pada titik tertentu memicu stimulasi saraf aferen yang akan
diteruskan ke cornu posterior medula spinalis dan kemudian ke cornu intermediolateral medula spinalis
dan sediaan yang menyebabkan hambatan pada stimulasi simpatik yang mengakibatkan penurunan
impuls simpatis dan peningkatan aktivasi saraf parasimpatis yang menstimlasi vasodilatasi.