Laporan PE & PSK Kelompok 3 Modul 1
Laporan PE & PSK Kelompok 3 Modul 1
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Adi Pramana (191026201004)
Andreas Prasetyo Ardi (191026201010)
Alvas Raviandi (191026201073)
Heriansyah (191026201117)
Nurul Setiawan (191026201203)
Dosen Pengampu:
Herman, S.T., M.T
NUP: 9910689645
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS IBNU SINA
2021
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LAPORAN
PRAKTEK ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
“PEMBUATAN TROLI GALON”
Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Praktek Ergonomi dan
Perancangan Sistem Kerja pada Fakultas Teknik Universitas Ibnu Sina
Disusun Oleh:
Adi Pramana (191026201004)
Andreas Prasetyo Ardi (191026201010)
Alvas Raviandi (191026201073)
Heriansyah (191026201117)
Nurul Setiawan (191026201203)
Mengetahui
Kepala Laboratorium Teknik Indusri
ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
LAPORAN
PRAKTEK ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
“PEMBUATAN TROLI GALON”
Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Praktek Ergonomi dan
Perancangan Sistem Kerja pada Fakultas Teknik Universitas Ibnu Sina
Disusun Oleh:
Adi Pramana (191026201004)
Andreas Prasetyo Ardi (191026201010)
Alvas Raviandi (191026201073)
Heriansyah (191026201117)
Nurul Setiawan (191026201203)
Mengetahui
Kepala Laboratorium Teknik Indusri
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat, barokah, dan ridho-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini. Pembuatan
laporan ini tidaklah diselesaikan dengan mudah, banyak sekali rintangan dan
hambatan, akan tetapi berkat kerja sama dari teman – teman yang juga
mendukung maka kami dapat menyelesaikan laporan ini. Adapun laporan yang
kami selesaikan yaitu “Pembuatan Troli Galon”.
Pada kesempatan ini ijinkan kami untuk mengucapkan terima kasih dan
rasa hormat atas segala bantuan yang telah diberikan kepada kelompok kami
sehingga dapat menyelesaikan tugas laporan ini, yaitu kepada :
1. Bapak Ketua Yayasan Pendidikan Ibnu Sina Batam (H. Andi Ibrahim,
BA.) yang telah memberikan fasilitas belajar mengajar Fakultas
Teknik Ibnu Sina
2. Bapak Ir. Larisang, MT.IPM. Selaku Dekan Universitas Ibnu Sina
Batam.
3. Bapak Sanusi, S.T., M.Eng. Selaku ketua program studi Teknik
Industri.
4. Bapak Herman, S.T.,M.T selaku Pembimbing serta Dosen mata kuliah
Praktek Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja yang telah
membimbing dan berbagi ilmu pengetahuan kepada penulis.
5. Seluruh staff Universitas Ibnu Sina dengan sabar menjalankan
administrasi di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Ibnu Sina
Batam.
6. Keluarga yang senantiasa tanpa henti memberi semangat dan
dukungan.
7. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang
telah membantu penyusun dalam menyelesaikan laporan ini.
Dalam penyelesaian laporan ini tentunya masih banyak terdapat
kekurangan, kesalahan dan kekhilafan karena keterbatasan kemampuan kelompok
kami, untuk itu sebelumnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami juga
iv
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan yang bersifat
membangun atas penyelesaian laporan ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih
dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita bersama.
Kelompok 3
v
DAFTAR ISI
vi
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ............................IV-1
4.1. Pengumpulan Data................................................................................ IV-1
4.2. Pengolahan Data ................................................................................... IV-4
4.2.1 Uji Keseragaman Data ................................................................ IV-4
4.2.2 Uji Kecukupan Data ................................................................. IV-10
4.2.3 Distribusi Frekuensi dan Histogram .......................................... IV-13
4.2.4 Uji Kenormalan Data ................................................................ IV-15
4.2.5 Uji Persentil .............................................................................. IV-26
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR GRAFIK
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Ergonomi
A. Definisi Ergonomi
Secara umum ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi manusia
dengan sistem, profesi, prinsip, data dan metode dalam merancang sistem agar
menjadi optimal sesuai dengan kebutuhan, kekurangan dan keterampilan manusia.
Ergonomi berasal dari kata Yunani ergon (kerja) dan nomos (aturan), secara
keseluruhan ergonomi berarti aturan yang berkaitan dengan kerja. Banyak definisi
tentang ergonomi yang dikeluarkan oleh para pakar dibidangnya antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Ergonomi adalah ilmu yang sistematis yang memanfaatkan informasi
tentang kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu
sistem kerja agar manusia dapat hidup dan bekerja dalam sistem yang
lebih baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui cara yang
efektif, efisien, pekerjaan yang aman dan nyaman (Wignjosoebroto S,
2003).
2. Ergonomi merupakan cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi tentang hakikat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam
merancang suatu sistem kerja, agar manusia dapat hidup dan juga bekerja
dalam suatu sistem yang baik yaitu untuk mencapai yang diinginkan.
tujuan melalui kerja yang efektif, efisien, aman, dan nyaman (Ginting
Rosnani, 2010).
3. Ergonomi adalah ”Ilmu” atau pendekatan multidisipliner yang bertujuan
mengoptimalkan sistem manusia-pekerjaannya, sehingga tercapai alat,
cara dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan efisien
(Manuaba, A., 1981).
4. Ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk
menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya
dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensi yang setinggi-
II-2
B. Sejarah Ergonomi
Sebetulnya, disiplin ilmu ergonomi mulai dicetuskan secara formal pada
tahun 1949, akan tetapi aktivitas yang berkenaan dengannya, telah bermunculan
puluhan tahun sebelumnya. Istilah ergonomi digunakan secara luas di Eropa. Di
Amerika Serikat dikenal istilah human factor atau human engineering. Kedua
istilah tersebut (ergonomi dan human factor) hanya berbeda pada penekanannya.
Intinya kedua kata tersebut sama-sama menekankan pada performansi dan
perilaku manusia. Menurut Hawkins (1987), untuk mencapai tujuan praktisnya,
keduanya dapat digunakan sebagai referensi untuk teknologi yang sama.
Ergonomi telah menjadi bagian dari perkembangan budaya manusia sejak
4000 tahun yang lalu. Perkembangan ilmu ergonomi dimulai saat manusia
merancang benda – benda sederhana, seperti batu untuk membantu tangan dalam
melakukan pekerjaannya, sampai dilakukannya perbaikan atau perubahan pada
alat bantu tersebut untuk memudahkan penggunanya. Pada awalnya
perkembangan tersebut masih tidak teratur dan tidak terarah, bahkan kadang –
kadnag terjadi secara kebetulan.
Perkembangan ergonomi modern dimulai kurang lebih seratus tahun yang
lalu pada saat Taylor (1880-an) dan Gilberth (1890-an) secara terpisah melakukan
studi tentang waktu dan gerakan. Penggunaan ergonomi secara nyata dimulai pada
II-3
2.2 Antropometri
A. Definisi Antropometri
Disiplin ilmu ergonomi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi
tubuh adalah antropometri yang merupakan salah satu pendekatan yang dapat
digunakan untuk merancang fasilitas yang ergonomis. Kata antropometri berasal
dari kata antro yang artinya manusia dan kata metri yang artinya ukuran, sehingga
secara etimilogis, antropometri adalah ilmu yang berhubungan dengan
pengukuran dimensi tubuh manusia. Antropometri didefinisikan sebagai suatu
kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh
manusia dalam hal ukuran, bentuk, dan kekuatan serta penerapan data untuk
penanganan masalah perancangan (Nurmianto, 2004). Berdasarkan beberapa
pengertian di atas maka disimpulkan bahwa antropometri adalah suatu ilmu
tentang pengukuran dimensi tubuh manusia.
Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan –
pertimbangan ergonomis dalam proses perancangan/ desain produk maupun
sistem kerja yang akan memerlukan interaksi manusia. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data antropometri akan menentukan bentuk, ukuran dan
dimensi yang tepat yang berkaitan dengan produk yang dirancang dan manusia
yang akan mengoperasikannya/ menggunakan produk tersebut sehingga
perancang suatu produk harus mampu mengakomodasikan dimensi tubuh dari
populasi terbesar yang akan menggunakan produk hasil rancangannya tersebut
(Wignjosoebroto, 1995).
II-7
2. Pita LILA
Pita LILA (lingkar lengan atas) biasa digunakan untuk mengukur lingkar
lengan atas dari lengan kiri atau lengan yang tidak aktif. Pita ukur ini terbuat dari
karton berukuran 36,8 x 3,5 cm dengan lubang di ujungnya dan memiliki skala
dalam ukuran sentimeter di kedua sisinya. Sisi pertama untuk mengukur lingkar
lengan atas dan sisi lainnya untuk mengukur berat badan. Warna putih
menandakan bahwa berat badan/lingkar lengan atas yang cukup, sedangkan warna
merah merah menandakan bahwa berat badan/lingkar lengan atas kurang. Hasil
pengukuran LILA < 23,5 cm biasanya dipakai untuk menunjukkan bahwa seorang
wanita usia subur atau wanita hamil beresiko menderita KEK (Kurang Energi
Kronis). Selain digunakan untuk menilai resiko KEK seorang wanita, hasil
pengukuran LILA juga dapat dipakai untuk mencari tahu nilai BMI
D. Data Antropometri
Data antropometri sangat diperlukan untuk perancangan fasilitas/ peralatan
dan lingkungan kerja karena kenyamanan menggunakan alat bergantung pada
kesesuaian antara ukuran alat dengan ukuran tubuh manusia (antropometri)
pemakainya. Jika tidak sesuai maka akan menimbulkan berbagai dampak negatif
yang dapat merugikan pemakai itu sendiri di mana dalam jangka waktu tertentu
akan mengakibatkan stress tubuh antara lain dapat berupa lelah, nyeri, pusing dan
lain – lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data antropometri
diperlukan agar rancangan suatu produk ergonomis/ sesuai dengan orang yang
akan mengoperasikan/ menggunakan produk tersebut. Oleh karena itu,
perancangan produk harus mampu mengakomodasi berbagai dimensi tubuh dari
populasi terbesar pengguna produk yang dirancang.
Data – data antropometri yang diperlukan dalam perancangan suatu
produk adalah antropometri kaki, antropometri jari tangan, antropometri kepala,
antropometri posisi berdiri dan antropometri posisi duduk, tergantung pada
produk yang ingin dirancang. Selanjutnya untuk memperjelas mengenai data
antropometri untuk bisa diaplikasikan pada perancangan produk/ fasilitas kerja,
maka gambar-gambar dibawah ini akan memberikan informasi tentang berbagai
macam anggota tubuh yang perlu diukur, yaitu:
II-11
dan keterbatasan manusia dalam suatu sistem kerja dapat dilakukan dengan
beberapa penyelidikan diantaranya:
1. Penyelidikan tentang suplay.
2. Penyelidikan tentang hasil kerja manusia dan proses pengendaliannya.
3. Penyelidikan tentang tempat kerja.
4. Penyelidikan tentang lingkungan fisik.
Jenis penyelidikan yang akan kita terapkan dalam materi penelitian pada
kesempatan ini adalah penyelidikan tentang tempat kerja yaitu penyelidikan yang
ditujukan agar manusia dapat memanfaatkan alat – alat serta fasilitas kerja yang
baik, yang dalam hal ini menyangkut pengukuran keadaan dari ciri – ciri fisik
manusia (Anthropometri).
Mengingat keadaan tempat kerja dipengaruhi oleh banyak faktor yang
berbeda dengan faktor lainya, maka perancangan peralatan dan fasilitas kerja
dapat dilakukan dengan tugas prinsip pemakaian data yaitu prosedur perancangan.
Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam melaksanakan perancangan
suatu produk atau alat, dan umumnya tahapan teknik perancangan yang dilakukan
berdasarkan Kebutuhan (need), Ide (idea), Tujuan (destination), Pengerjaan
(action).
Setelah mengumpulkan data penelitian anthropometri maka dilakukan
pengujian pada data tersebut. Berikut ini merupakan tahap pengujian data
anthropometri:
1. Uji Keseragaman Data
Tujuan utama dari uji keseragaman data adalah untuk mendapatkan data
yang seragam. Ketidakseragaman data dapat terjadi tanpa disadari, maka
diperlukan suatu pengukuran untuk mendeteksinya. Batas – batas kendali yang
dibentuk dari data tersebut merupakan batas seragam atau tidaknya data. Uji
keseragaman data perlu dilakukan sebelum menggunakan data yang diperoleh.
Adapun langkah – langkah melakukan uji keseragaman data adalah sebagai
berikut:
a. Mencari rata – rata sub-group.
II-14
Ʃ𝑋𝑖
𝑋̅ =
𝑛
Keterangan:
𝑋̅ = Harga nilai rata-rata dari subgroup ke-i
n = Banyaknya data dalam
k = Dumlah subgroup
Xi = Data pengamatan
b. Mencari rata-rata keseluruhan.
Ʃ𝑥𝑖 𝑏𝑎𝑟
𝑋̿ =
𝑘
c. Menghitung standard deviasi.
√Ʃ(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝜎=
𝑛−1
Keterangan:
N = Jumlah data
d. Menghitung standard deviasi dari distribusi rata – rata subgroup.
𝜎
σx =
√𝑛
Keterangan:
N’ = Jumlah pengamatan minimum
N = Jumlah pengamatan yang telah dilakukan
k = Tingkat kepercayaan, jika:
Tingkat kepercayaan 99%, sehingga k = 2,58 ≈ 3
Tingkat kepercayaan 95%, sehingga k = 1,96 ≈ 2
Tingkat kepercayaan 68%, sehingga k ≈ 1
S = Tingkat ketelitian (yaitu 0,05)
Apabila N’ < N, maka data dinyatakan cukup.
Z = Xi – X / X
b. Menentukan luas tiap interval kelas.
Pi = Zbesar - Zkecil
c. Menentukan nilai frekuensi yang diharapkan.
Ei = Pi x N
d. Menentukan data terdistribusi dengan normal atau tidak.
X2 hit = ∑ (FOi-Ei)2
Ei
X2tab = 1-α : k – p
5. Uji Persentil
Persentil yang biasa dilambangkan P, adalah titik atau nilai yang membagi
suatu distribusi data menjadi seratus bagian yang sama besar. Karena itu persentil
sering disebut ukuran perseratusan. Titik yang membagi distribusi data ke dalam
seratus bagian yang sama besar itu ialah titik – titik: P1, P2, P3, P4, P5, P6, …
dan seterusnya, sampai dengan P99. Jadi disini kita dapati sebanyak 99 titik
persentil yang membagi seluruh distribusi data ke dalam seratus bagian yang sama
besar, masing – masing sebesar 1/ 100N atau 1%. Untuk mencari persentil
digunakan rumus sebagai berikut:
a. Untuk data tunggal:
Pn= 1 +(n/10N – fkb)
Fi
b. Untuk data kelompok:
Pn= 1+ (n/10N- fkb) xi
Fi
Keterangan:
Pn = Persentil yang ke-n (disini n dapat diisi dengan bilangan-
bilangan: 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya sampai dengan 99.
1 = Lower limit (batas bawah nyata dari skor atau interval yang
mengandung persentil ke-n).
N = Banyaknya data.
II-17
√Ʃ(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝜎=
𝑛−1
Keterangan:
N = Jumlah data
III-3
Keterangan:
N’ = Jumlah pengamatan minimum
N = Jumlah pengamatan yang telah dilakukan
k = Tingkat kepercayaan, jika:
Tingkat kepercayaan 99%, sehingga k = 2,58 ≈ 3
Tingkat kepercayaan 95%, sehingga k = 1,96 ≈ 2
Tingkat kepercayaan 68%, sehingga k ≈ 1
S = Tingkat ketelitian (yaitu 0,05)
Apabila N’ < N, maka data dinyatakan cukup.
dan seterusnya, sampai dengan P99. Jadi disini kita dapati sebanyak 99 titik
persentil yang membagi seluruh distribusi data ke dalam seratus bagian yang sama
besar, masing – masing sebesar 1/ 100N atau 1%. Untuk mencari persentil
digunakan rumus sebagai berikut:
1. Untuk data tunggal:
Pn= 1 +(n/10N – fkb)
Fi
2. Untuk data kelompok:
Pn= 1+ (n/10N- fkb) xi
Fi
Keterangan:
Pn = Persentil yang ke-n (disini n dapat diisi dengan bilangan-
bilangan: 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya sampai dengan 99.
1 = Lower limit (batas bawah nyata dari skor atau interval yang
mengandung persentil ke-n).
N = Banyaknya data.
Fkb = Frekuensi kumulatif yang terletak dibawah skor atau interval
yang mengandung persentil ke-n.
Fi = Frekuensi dari skor atau interval yang mengandung persentil ke-
n, atau frekuensi aslinya.
I = Interval class atau kelas interval.
Penghitungan persentil tentu memiliki banyak kegunaan, antara lain
sebagai berikut:
a. Untuk mengubah raw score (raw data) menjadi standard score (nilai
standar). Dalam dunia pendidikan, salah satu standard score yang sering
digunakan adalah eleven points scale (skala sebelas nilai) atau dikenal pula
dengan nama standard of eleven (nilai standard sebelas) yang lazim
disingkat dengan stanel. Pengubahan dari raw score menjadi stanel itu
dilakukan dengan jalan menghitung: P1- P3- P8- P21- P39- P61- P79-
P92- P97- dan P99. Jika data yang kita hadapi berbentuk kurva normal
(ingat: norma atau standar selalu didasarkan pada kurva normal itu), maka
III-6
Mulai
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Uji Normalitas
Uji Keseragaman Data
Uji Kecukupan Data
Tidak
Cukup?
Ya
Perancangan produk
Kesimpulan
Selesai
17 92 29 38 18
18 98 28 42 21
19 94 26 36 18
20 95 27 37 20
√Ʃ(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝜎=
𝑛−1
(94 − 93.8)2 + (92 − 93.8)2 + (89 − 93.8)2 + (98 − 93.8)2 +
(88 − 93.8)2 + (90 − 93.8)2 + (94 − 93.8)2 + (92 − 93.8)2 +
(95 − 93.8)2 + (98 − 93.8)2 + (98 − 93.8)2 + (100 − 93.8)2 +
(94 − 93.8)2 + (93 − 93.8)2 + (90 − 93.8)2 + (92 − 93.8)2 +
√ (92 − 93.8)2 + (98 − 93.8)2 + (94 − 93.8)2 + (95 − 93.8)2
20 − 1
0.04 + 3.24 + 23.04 + 17.64 +
33.64 + 14.44 + 0.04 + 3.24 +
√1.44 + 17.64 + 17.64 + 38.44 +
0.04 + 0.64 + 14.44 + 3.24 +
3.24 + 17.64 + 0.04 + 1.44
=
19
IV-5
√211.2
= = √11.16 = 3.341
19
d. Menghitung standard deviasi dari distribusi rata – rata sub group
𝜎
σx = √𝑛
3.341
σx= = 1.494
√5
√Ʃ(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝜎=
𝑛−1
(27 − 28.5)2 + (26 − 28.5)2 + (29 − 28.5)2 + (30 − 28.5)2 +
(27 − 28.5)2 + (28 − 28.5)2 + (31 − 28.5)2 + (29 − 28.5)2 +
(29 − 28.5)2 + (25 − 28.5)2 + (32 − 28.5)2 + (31 − 28.5)2 +
(31 − 28.5)2 + (28 − 28.5)2 + (27 − 28.5)2 + (30 − 28.5)2 +
√ (29 − 28.5)2 + (28 − 28.5)2 + (26 − 28.5)2 + (27 − 28.5)2
20 − 1
2.25 + 6.25 + 0.25 + 2.25 +
2.25 + 0.25 + 6.25 + 0.25 +
√0.25 + 12.25 + 12.25 + 6.25 +
6.25 + 0.25 + 2.25 + 2.25 +
= 0.25 + 0.25 + 6.25 + 2.25
19
√71
= = √3.74 = 1.934
19
d. Menghitung standard deviasi dari distribusi rata – rata sub group
𝜎
σx = √𝑛
1.934
σx= = 0.865
√5
√Ʃ(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝜎=
𝑛−1
IV-8
√Ʃ(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝜎=
𝑛−1
(20 − 19.1)2 + (18 − 19.1)2 + (18 − 19.1)2 + (18 − 19.1)2 +
(18 − 19.1)2 + (21 − 19.1)2 + (18 − 19.1)2 + (19 − 19.1)2 +
(18 − 19.1)2 + (21 − 19.1)2 + (18 − 19.1)2 + (21 − 19.1)2 +
(19 − 19.1)2 + (21 − 19.1)2 + (18 − 19.1)2 + (19 − 19.1)2 +
√ (18 − 19.1)2 + (21 − 19.1)2 + (18 − 19.1)2 + (20 − 19.1)2
20 − 1
0.81 + 1.21 + 1.21 + 1.21 +
1.21 + 3.61 + 1.21 + 0.01 +
√1.21 + 3.61 + 1.21 + 3.61 +
0.01 + 3.61 + 1.21 + 0.01 +
1.21 + 3.61 + 1.1 + 0.81
=
19
√31.69
= = √1.67 = 1.292
19
d. Menghitung standard deviasi dari distribusi rata – rata sub group
IV-10
𝜎
σx =
√𝑛
1.292
σx= = 0.578
√5
Dimana:
∑Xi = 1,876
∑𝑋𝑖 2 = 176,180
N = 20
IV-11
2
𝑘
⁄𝑠 √𝑁(Σ𝑋𝑖 2 ) − (Σ𝑋𝑖 )2
𝑁′ =
Σ𝑋𝑖
[ ]
2
2⁄
′ 0,05 √20(176,180) − (1876)²
𝑁 =[ ]
1876
2
′
40√3,523,600 − 3,519,376
𝑁 =[ ]
1876
2
40√4,224
𝑁′ = [ ]
1876
𝑁 ′ = [1.386]2
𝑵′ =1.92
Data dikatakan cukup karena N’ lebih kecil dari N.
N’= 1.92 dan N = 20
Dimana:
∑Xi = 570
∑𝑋𝑖 2 = 16,316
N = 20
2
𝑘
⁄𝑠 √𝑁(Σ𝑋𝑖 2 ) − (Σ𝑋𝑖 )2
𝑁′ =
Σ𝑋𝑖
[ ]
2
2⁄
′ 0,05 √20(16,316) − (570)²
𝑁 =[ ]
570
IV-12
2
′
40√326,320 − 324,900
𝑁 =[ ]
570
2
′
40√1,420
𝑁 =[ ]
570
𝑁 ′ = [2.644]2
𝑵′ =6.99
Data dikatakan cukup karena N’ lebih kecil dari N.
N’= 6.99 dan N = 20
Dimana:
∑Xi = 773
∑𝑋𝑖 2 = 29,961
N = 20
2
𝑘
⁄𝑠 √𝑁(Σ𝑋𝑖 2 ) − (Σ𝑋𝑖 )2
𝑁′ =
Σ𝑋𝑖
[ ]
2
2⁄
′ 0,05 √20(29,961) − (773)²
𝑁 =[ ]
773
2
′
40√599,220 − 597,529
𝑁 =[ ]
773
2
′
40√1,691
𝑁 =[ ]
773
𝑁 ′ = [2.128]2
𝑵′ = 4.53
Data dikatakan cukup karena N’ lebih kecil dari N.
N’= 4.53 dan N = 20
IV-13
Dimana:
∑Xi = 382
∑𝑋𝑖 2 = 7,328
N = 20
2
𝑘
⁄𝑠 √𝑁(Σ𝑋𝑖 2 ) − (Σ𝑋𝑖 )2
𝑁′ =
Σ𝑋𝑖
[ ]
2
2⁄
′ 0,05 √20(7,328) − (382)²
𝑁 =[ ]
382
2
40√146,560 − 145,924
𝑁′ = [ ]
382
2
′
40√636
𝑁 =[ ]
382
𝑁 ′ = [2.640]2
𝐍 ′ = 6.97
Data dikatakan cukup karena N’ lebih kecil dari N.
N’= 6.97 dan N = 20
= 1 + 3,3 log 20
= 1 + 3,3 (1,3)
=1 + 4,29
= 5,29
12
Panjang Ruang Rentang Ruang = 5.29 = 2.27
Jumlah Ruang
Jumlah Ruang
C. Distribusi Frekuensi dan Histogram Panjang Siku ke Ujung Jari
Data terbesar = 42
Data terkecil = 35
Range (R) = 42 - 35
Rentang Ruangan =7
Jumlah Ruang = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 log 20
= 1 + 3,3 (1,3)
=1 + 4,29
= 5,29
7
Panjang Ruang Rentang Ruang = 5.29 = 1.32
Jumlah Ruang
IV-15
Jumlah Ruang
25
20
20
15
10
5
5 4 4 4
2
1
0
88 – 90.27 90.28 – 92.56 – 94.39 – 96.67 – 98.95 – ∑
92.55 94.38 96.66 98.94 101.22
Frekuensi (F)
Ei = Pi x N
E0 = P0 x N = 0.99636832 x 20 = 19.9273664
E1 = P1 x N = - 0.1194 x 20 = - 2.388
E2 = P2 x N = - 0.4009 x 20 = - 8.018
E3 = P3 x N = - 0.4202 x 20 = - 8.404
E4 = P4 x N = - 0.055 x 20 = -1.1
E5 = P5 x N = - 0.00089999 x 20 = - 0.0179998
Tabel 4.7 Uji Kenormalan Data Panjang dari Tapak Kaki ke Pinggang
Interva (Oi-
P Ei Oi (Oi-Ei) (Oi-Ei)2
l kelas Ei)2/Ei
88 –
0.99636832 19.9273664 4 -15.927 253.670 12.73
90.27
90.28 – - 0.1194
- 2.388 4 6.388 40.806 -17.09
92.55
92.56 –
- 0.4009 - 8.018 5 13.018 169.468 -21.14
94.38
94.39 –
- 0.4202 - 8.404 2 10.404 108.243 -12.88
96.66
96.67 –
- 0.055 -1.1 4 5.1 26.01 -23.65
98.94
98.95 –
- 0.00089999 - 0.0179998 1 1.018 1.036 -57.55
101.22
∑ -0.00003167 -0.0006334 20 20.001 599.233 -119.58
Data dinyatakan normal ketika X2 hit < X2tab dimana X2 hit = -946057.78
Dan X2tab= -0.525
25
20
20
15
10
5
5 4 4
3 3
1
0
25 – 26.32 26.33 – 27.66 – 28.99 – 30.32 – 31.65 – ∑
27.65 28.98 30.31 31.64 32.97
Frekuensi (F)
8
-
27.66 –
- 0.3996 -7.992 3 10.992 120.824 15.118
28.98
1
-
28.99 –
- 0.4768 -9.536 4 13.536 183.223 19.213
30.31
9
-
30.32 –
- 0.0619 -1.238 5 6.238 38.9126 31.431
31.64
9
31.65 –
- 0.00109999 - 0.0219998 1 1.022 1.04448 -47.477
32.97
-
∑ -0.00003167 -0.0006334 20 20.001 659.26 121.42
6
35 – 36.32 3 36.82
36.33 – 37.65 4 38.15
37.66 – 38.98 4 39.48
38.99 – 40.31 4 40.81
40.32 – 41.64 3 42.14
41.65 – 42.97 2 43.47
∑ 20 240.87
25
20
20
15
10
5 4 4 4
3 3
2
0
35 – 36.32 36.33 – 37.66 – 38.99 – 40.32 – 41.65 – ∑
37.65 38.98 40.31 41.64 42.97
Frekuensi (F)
-
41.65 –
-0.00399999 -0.0799998 2 2.08 4.326399 54.080
42.97
1
-
20.000
∑ -0.03603158 -0.0006334 650.8856 112.13
63
1
25
20
20
15
10
10
5
5 3
2
0
18 – 18.57 18.58 – 19.15 19.74 – 20.31 20.90 – 21.47 ∑
Frekuensi (F)
E2 = P2 x N = -0.393 x 20 = -7.86
E3 = P3 x N = -0.0116 x 20 = -0.232
Tabel 4.13 Uji Kenormalan Data Panjang Telapak Telapak Tangan
Interva (Oi-
P Ei Oi (Oi-Ei) (Oi-Ei)2
l kelas Ei)2/Ei
-
18 –
-0.0246 -0.492 10 10.492 110.0821 223.74
18.57
4
-
18.58 –
-0.5556 -11.112 3 14.112 199.1485 17.921
19.15
9
-
19.74 –
-0.393 -7.86 2 9.86 97.2196 12.368
20.31
9
-
20.90 –
-0.0116 -0.232 5 5.232 27.37382 117.99
21.47
1
-
∑ -0.9848 -19.696 20 39.696 433.824 372.02
5
3. Troli galon ergonomi ini bisa mengurangi beban yang diangkat sehingga
memudahkan penggunanya dalam melakukan aktifitas pengangkatan
galon.
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Produk troli galon dirancang berdasarkan ergonomi dan konsep ENASE.
2. Dengan melakukan pengukuran antropometri tubuh manusia, maka
didapatkan data yang digunakan dalam pembuatan produk sehingga
menghasilkan sebuah troli galon yang ergonomi.
3. Produk troli galon ini dapat di gunakan dengan dampak baik bagi
pengguna nya.
6.2 Saran
Adapun saran – saran yang hendak di utarakan penulis, diantara lain
adalah sebagai berikut:
1. Produk troli galon ini dapat dikembangkan lagi untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik dari sebelumnya.
2. Produk troli galon yang kami buat masih memiliki kekurangan dan
diharapkan dalam penelitian berikutnya troli galon ini bisa dikembangkan
lagi salah satunya dengan menambahkan kapasitas beban yang bisa
diangkat lebih dari satu galon.
3. Produk troli galon ini diharapkan bisa dipublikasikan dan diproduksi
massal agar dapat digunakan oleh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA