Abstrak
Di kota besar seperti Palembang terdapat beberapa bangunan mall yang telah berusia belasan tahun dan mengalami kerusakan
arsitektur. Salah satu faktor penyebab kerusakan dikarenakan masa pakai bangunan atau yang disebut dengan degradasi. Untuk
mengembalikan kondisi bangunan ke keadaan semula dan memperpanjang umur bangunan, diperlukan pemeliharaan dengan
melakukan perbaikan atau penggantian komponen bangunan. Pemeliharan bangunan memerlukan biaya yang terencana. Hal yang
menjadi fokus penelitian ini adalah pemeliharaan preventif dan corrective. Tujuan penelitian ini adalah menghitung estimasi besaran
biaya pemeliharaan bangunan untuk 10 tahun mendatang. Metode Composite Condition Index digunakan untuk menghitung besar tingkat
kerusakan bangunan. Penggantian komponen bangunan dilakukan dengan memprediksi kondisi komponen bangunan, sedangkan
estimasi biaya pemeliharaan menggunakan metode analisis nilai masa depan. Analisis data menggunakan data kuantitatif dengan
variabel penelitian adalah semua biaya pemeliharaan. Hasil perhitungan menunjukkan nilai Indeks Kondisi Bangunan untuk komponen
arsitektur bangunan mall adalah 76,24% yang berarti ada 23,76% kerusakan bangunan. Kerusakan terbesar terjadi pada area koridor
yaitu sebesar 25,47% dengan Indeks Kondisi Bangunan sebesar 74,53%. Biaya pemeliharaan tertinggi terjadi pada tahun ke-7 sebesar
USD 580,854. Biaya ini meningkat 5,8 kali lipat dibandingkan tahun pertama, dengan penggantian material komponen terbesar untuk
komponen lantai dan pengecatan dinding.
Kata Kunci: Bahan Komponen Bangunan, Umur Bangunan, Biaya Pemeliharaan Bangunan, Analisis Nilai Masa Depan
Abstract
In a big city like Palembang, several mall buildings are a dozen years old and have architectural damage. One factor that causes damage
is the life of the building or what is called degradation. Maintenance is required to restore the condition of the building to its original state
and extend its life. Maintenance is done by repairing or replacing building components. Building maintenance requires planned costs. This
research focuses on preventive and corrective maintenance. This study aims to calculate the estimated cost of building maintenance for the
next ten years. We used the Composite Condition Index method to calculate the level of damage to the building. Replacement of building
components was done by predicting the condition while estimating maintenance costs using the future value analysis method. Data analysis
using quantitative data with research variables are all maintenance costs. The calculation results show the Building Condition Index value
for the architectural component of the mall building is 76.24%, which means there is 23.76% building damage. The most significant damage
occurred in the corridor area, 25.47%, with 74.53% a Building Condition Index. The highest maintenance costs happened in the 7th year of
USD 580,854. Compared to the first year, this cost increased 5.8 times, with the most extensive component material replacement for flooring
and wall painting components.
Keywords: Building Component Materials, Age of Building, Cost of Building Maintenance, Future Value Analysis
11
J. Saintis Volume 22 Nomor 01, 2022
Kemunduran atau degradasi kondisi fisik tingkat penurunan atau degradasi kualitas
pada suatu bangunan gedung dapat dilihat pada komponen material arsitektur mall.
fungsinya yang menurun pada keausan akibat
intensitas penggunaan yang sering dan faktor usia METODOLOGI
maksimal bangunan [4]. Komponen bangunan
yang terdegradasi dapat dilakukan dengan Data yang dipergunakan dalam penelitian
melakukan perbaikan kondisi bangunan menjadi yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
seperti kondisi semula [5]. Perbaikan kondisi dan didapatkan dengan survey langsung kondisi
pemeliharaan bangunan merupakan upaya untuk bangunan secara visual dengan objek penelitian
memperpanjang umur bangunan [6]. gedung Palembang Indah Mall. Sedangkan data
Pemeliharaan bangunan memerlukan biaya sekunder berupa as built drawing mall digunakan
yang terencana. Hal yang menjadi fokus penelitian untuk mendapatkan luasan mall dan spesifikasi
ini adalah pemeliharaan preventif dan corrective. material arsitektur yang diperlukan untuk jenis
Tujuan penelitian ini adalah menghitung prakiraan penanganan pemeliharaan material.
biaya pemeliharaan bangunan mall untuk 10 tahun Inspeksi atau pengecekan terhadap
mendatang. komponen arsitektural seperti elemen penutup
atap, plafond, dinding, pelapis lantai, pintu dan
Degradasi Pada Komponen Bangunan Mall jendela. Inspeksi dilakukan seakurat dan seobjektif
mungkin untuk mendapatkan luas kerusakan dan
Mall merupakan pusat perbelanjaan yang di jenis kerusakan. Hasil dari pengamatan/observasi
dalamnya terdiri dari satu atau beberapa dipergunakan sebagai pengukuran atau
departemen store berukuran besar sebagai daya perhitungan besaran kinerja dari komponen
tarik dari toko-toko kecil dan restoran-restoran bangunan atau dipergunakan untuk mengevaluasi
bermerek. Unsur utama dari sebuah pusat besarnya tingkat kerusakan kondisi masing-masing
perbelanjaan adalah koridor utama mall atau pada komponen suatu bangunan (menghitung
pedestrian yang berfungsi sebagai tempat atau besaran nilai numerik yang menggambarkan suatu
ruang komunal tempat interaksi antara pengunjung kondisi tertentu). Sedangkan data yang digunakan
dan pedagang [7]. Area atau ruang dalam bangunan untuk memprediksi umur pakai komponen bahan
mall berfungsi sebagai fasilitas penunjang lainnya. bangunan diperoleh berdasarkan hasil referensi
Selama satu tahun beroperasional, aktivitas dari supplier atau vendor.
kegiatan belanja di mall tetap berjalan dibuka dari Variabel dalam penelitian ini menggunakan
pagi hari sampai malam hari Dengan kondisi semua biaya pemeliharaan dan analisis data
aktivitas operasional mall tersebut, penggunaan menggunakan analisis kuantitatif. Penentuan dalam
material komponen bangunan akan mengalami rumus penilaian indeks kondisi suatu bangunan
degradasi akibat penggunaan dalam jangka waktu gedung dapat ditentukan secara berurutan yaitu
yang lama. sub elemen, elemen, sub komponen bangunan, dan
Salah satu komponen bangunan yang banyak komponen bangunan serta bobot masing-masing
terdampak langsung dalam aktivitas operasional bagian dari sub komponen pada suatu bangunan
tersebut adalah komponen arsitektur. Komponen mall. Setelah diperoleh nilai kondisi suatu
arsitektur bangunan terdiri dari penutup atap, bangunan gedung maka dilanjutkan dengan
pintu dan jendela, dinding, lantai serta plafon. menghitung biaya perbaikan kerusakan suatu
Komponen material arsitektur bangunan mall akan bangunan gedung sebagai biaya pemeliharaan
berbeda perlakuannya dengan bangunan publik bangunan. Perhitungan biaya dengan metode
pada umumnya. Jenis komponen bangunan akan Direct Cost menggunakan pedoman Standar
berbeda sesuai dengan fungsi bangunan dan Nasional Indonesia bangunan gedung dan
karakteristik komponen bangunan sangat perumahan.
bervariasi tergantung dengan kegunaan dan Penentuan model prediksi kondisi suatu
penempatannya. bangunan gedung 10 tahun kedepan dihitung
Contoh komponen arsitektur bangunan mall dengan metode Service Life terhadap material
adalah material pelapis lantai yang menggunakan komponen suatu bangunan yaitu dengan
jenis homogeneous tile. Dari kondisi pelapis lantai pengumpulan data historis pemeliharaan bangunan
dapat digambarkan terlihat banyak goresan, kusam gedung mall sebelumnya yang gunanya untuk
dan warna yang mulai memudar. Untuk menentukan tren kerusakan material komponen
mengetahui sejauh mana terjadinya penurunan bangunan.
kualitas pada komponen material arsitektur mall
seperti pelapis lantai perlu dilakukan penilaian Pengukuran dan Metode Analisis Kondisi
kondisi material komponen terhadap kondisi Bangunan
bangunan saat ini. Terjadi perbedaan pada setiap
penurunan kualitas komponen material atas Penelitian ini akan menggunakan metode
arsitektur bangunan maka perlu dilakukan Composite Condition Index. Penilaian kondisi
observasi atau survei lapangan untuk mengukur bangunan dengan metode Indeks Kondisi Bangunan
merupakan suatu skala atau tingkat penentuan
12
Estimasi Biaya Pemeliharaan Bangunan Mall di Indonesia (Studi Kasus Kota Palembang)
(Merri, dkk)
dalam menilai seberapa besar tingkat atau tetapi fungsi suatu analisis
prosentase kondisi fisik suatu komponen bangunan pada struktur biaya
gedung dengan tindakan pemeliharaan. Metode bangunan sebagai
penilaian ini menggunakan indeks kondisi secara alternatif
keseluruhan perbaikan
gabungan yang dilakukan dengan penggabungan
tidak
nilai dua komponen atau lebih, dilanjutkan terpengaruh
pembuatan bobot untuk setiap komponen sesuai 40-54 Setengah Ada kerusakan
nilai kondisinya masing-masing dan dilakukan Baik tetap tetapi
secara bertahap. Tahapan awal menghitung indeks fungsi
kondisi sub komponen sebagai komponen tingkat bangunan
paling bawah lalu dilanjutkan hingga didapatkan masih baik
indeks kondisi gabungan, yang dirumuskan sesuai 25-39 Runtuh Buruk, karena Perlu dilakukan
Persamaan (1). Sebagian kerusakan evaluasi detail
Tahap I: Kecil cukup kritis dalam
dan menentukan
Perhitungan Indeks Kondisi Sub Elemen ( )
menganggu tindakan untuk
fungsi dari rehabilitasi dan
∑∑ bangunan rekonstruksi
10-24 Sebagian Buruk sekali,
Sesuai rumus (1), koreksi atas nilai Besar terjadi
pengurang dari kombinasi kerusakan harus Runtuh kerusakan
dilakukan agar total nilai pengurang ≤ seratus. parah dan
Indikator besaran nilai faktor koreksi ditetapkan fungsi
dengan mengurutkan prioritas bahaya kerusakan bangunan
terganggu
dan jumlah faktor koreksi untuk seluruh jenis
0-9 Terjadi
koreksi maksimal nilai satu, yang disajikan seperti keruntuhan
pada Tabel 1. Maksimum jumlah perkalian antara komponen
nilai pengurang dengan faktor koreksi adalah utama pada
seratus untuk semua jenis kerusakan pada satu sub bangunan
elemen.
Tahap II: Perhitungan Indeks Kondisi Elemen (IKE)
Tabel 1. Faktor Koreksi Terhadap Kombinasi
Kerusakan > 1
Jumlah Prioritas Faktor
No. Kombinasi Bahaya Koreksi
Kerusakan Kerusakan Tahap III : Perhitungan Indeks Kondisi Sub
I 0,8-0,7-0,6 Komponen (IKSK)
1 2
II 0,2-0,3-0,4
I 0,5-0,6
2 3 II 0,3-0,4
III 0,1-0,2
Tahap IV : Perhitungan Indeks Kondisi Komponen
( )
Indeks kondisi nilai nol mengindikasikan
bangunan tidak layak fungsi sedangkan nilai seratus
menunjukkan kondisi bangunan yang baik sekali.
Nilai Indeks Kondisi Gabungan merupakan dasar
untuk penanganan bangunan yang dapat dilihat Tahap V : Indeks Kondisi Bangunan ( )
pada Tabel 2.
13
J. Saintis Volume 22 Nomor 01, 2022
yang dimaksud adalah pengukuran volume (aktivitas) langsung terhadap nilai output dengan
kerusakan terhadap volume dari luasan bangunan rumus dibawah ini :
yang ada.
Tingkat kerusakan bangunan terbagi menjadi 4
tingkatan interval intensitas kerusakan : Prakiraan Biaya Pemeliharaan Untuk 10 Tahun
1. Kerusakan ringan; 0%-14,99%; = 25 (dua Mendatang
puluh lima)
2. Kerusakan sedang; 15%-34,99%; = 50 Perbaikan dan pemeliharaan gedung jika
(lima puluh) tidak dilakukan dengan baik akan mengakibatkan
3. Kerusakan berat; 35%-64,99%; = 75 (tujuh kerusakan gedung dan biaya perawatan yang
puluh lima) meningkat [11]. Penilaian kondisi material
4. Kerusakan tidak laik fungsi (>65%); = 100 komponen arsitektur bangunan saat ini diperlukan
(seratus) dalam menghitung besaran prakiraan biaya
pemeliharaan suatu mall untuk 10 tahun kedepan
Prediksi Kondisi Bangunan Terhadap Material dengan memperhitungkan nilai inflasi dalam rumus
Arsitektur Untuk 10 Tahun Mendatang Future Value :
(7)
Penilaian terhadap kondisi bangunan
dibutuhkan dalam melakukan prakiraan masa umur
pakai komponen suatu bangunan dan penentuan HASIL DAN DISKUSI
masa umur pakai komponen material bahan
bangunan dapat dilihat pada Tabel 3 [8]. Hasil pengolahan data survey kondisi gedung
Pengukuran secara aktual dapat menggambarkan mall dapat dilihat dalam pembahasan di bawah ini :
perkiraan masa umur pakai yang tepat dan kapan 1. Analisa Perhitungan Indeks Kondisi Sub
Elemen ( ).
bagian dari komponen suatu bangunan harus
diganti atau perlu direhabilitasi. Perhitungan Indeks Kondisi Sub Elemen pada
sub komponen pintu dan jendela area koridor
dan atrium mall dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 3. Masa Umur Pakai Komponen Material
2. Analisa Perhitungan Indeks Kondisi Elemen
Suatu Bangunan ( ).
Umur Referensi/ Perhitungan Indeks Kondisi Sub Elemen pada
Komponen Material
Layanan Wawancara sub komponen pintu dan jendela area koridor
Arsitektur Bangunan
(Tahun)
dan atrium mall dapat dilihat pada Tabel 5 dan
Atap Talang 15 Konsultan
sub-komponen arsitektur langit-langit,
Dinding Cat 8 Supplier
dinding, lantai dan penutup atap ditunjukkan
Cat kayu 15 Supplier
Pintu kayu 15 Konsultan
pada Tabel 6.
Lantai Granit 20 Supplier Tabel 5 dan Tabel 6 menunjukkan kondisi
Keramik 20 Supplier elemen bangunan paling parah terjadi pada cat
Plafond Gypsum 15 Konsultan plafon gypsum dengan nilai terkecil
GRC 18 Konsultan ditunjukkan yaitu 40 dan untuk area koridor
Aksesories Grendel 10 Supplier dan atrium belum rusak oleh sub elemen yaitu
Handel 10 Supplier pintu dan jendela.
Engsel 20 Supplier 3. Analisa Perhitungan Indeks Kondisi Sub
Komponen ( ).
Analisis Prakiraan Biaya Pemeliharaan Perhitungan Indeks Kondisi Sub Elemen untuk
Bangunan sub komponen pintu dan jendela area koridor
dan atrium mall ditunjukkan pada Tabel 7.
Dalam penelitian ini, estimasi biaya Tabel 7 menunjukkan bahwa komponen
pemeliharaan akan difokuskan pada pemeliharaan kerusakan bangunan yang paling parah adalah
preventif dan pemeliharaan korektif [9] yang salah satu subkomponen, plafon, dengan nilai
meliputi biaya material, upah pasang dan peralatan 65,91.
sebagai harga satuan material dan upah [10]. 4. Analisa Perhitungan Indeks Kondisi
Metode analisis biaya pemeliharaan menggunakan Komponen ( ).
metode Direct Cost. Harga satuan material Perhitungan Indeks Kondisi Sub Elemen untuk
didapatkan dari hasil observasi di toko bangunan sub komponen pintu dan jendela koridor dan
dan harga upah tenaga kerja berdasarkan area atrium mall ditunjukkan pada Tabel 8.
ketentuan yang ditetapkan kota Palembang tahun Grafik tersebut menunjukkan bahwa indeks
2020. kondisi komponen bangunan terbesar terjadi
Metode untuk menghitung biaya prakiraan pada koridor dan atrium daerah dengan nilai
dilakukan dengan Direct Cost merupakan biaya IKK 74,53.
yang didasarkan pada sumber biaya dengan fungsi 5. Analisa Perhitungan Indeks Kondisi Bangunan
( ).
14
Estimasi Biaya Pemeliharaan Bangunan Mall di Indonesia (Studi Kasus Kota Palembang)
(Merri, dkk)
Pehitungan Indeks Kondisi Sub Elemen dikategorikan baik dan menggambarkan kondisi
untuk sub komponen pintu dan jendela area bangunan yang mengalami deteorisasi atau
koridor dan atrium mall dapat dilihat pada Tabel 9. kerusakan ringan sebesar 25,47%. Sedangkan
Hasil perhitungan di bawah ini diketahui bahwa kondisi kerusakan terbesar diantara area
nilai Indeks Kondisi Bangunan adalah 76,24% yang pendukung mall sebesar 25,47% adalah area
menunjukkan bahwa prosentase kerusakan atrium, lift lobby dan koridor dengan indeks kondisi
material bangunan pada komponen arsitektur mall bangunan sebesar 74,53%.
adalah 23,76%. Berdasarkan Tabel 2, dengan
Indeks Kondisi Bangunan gedung 76,24%
menunjukkan bahwa kondisi bangunan
Tabel 5. Analisa Perhitungan Indeks Kondisi Sub Elemen: Pintu dan Jendela
Fungsi Bobot
Elemen
Ruang Elemen
Kusen kayu - -
Daun kaca - -
Pintu Kayu Engsel - - -
Kunci - -
Cat melamik - -
Kusen besi - -
Daun pintu - -
Pintu Besi Engsel - - -
Kunci - -
Cat duco - -
Koridor dan Pintu dan Kusen Al. 100,00 0,0474
atrium Jendela Daun Pintu 100,00 0,2126
Pintu Kaca Sensor 100,00 0,7400 100,00
Engsel - -
Kunci - -
Kusen Al. - -
Daun Pintu - -
Pintu Kubikel Sensor - - -
Engsel - -
Lapisan HPL - -
Kusen Al. 100,00 0,1126
Jendela Kaca -
Daun Pintu 100,00 0,8874
15
J. Saintis Volume 22 Nomor 01, 2022
Tabel 6. Analisis Perhitungan Indeks Kondisi Elemen: Plafond, Dinding, Lantai dan Penutup Ata
Fungsi Jumlah Jenis Volume %
Ruang SK SE Kerusakan Kerusakan Kerusa Unit Kerusa
kan kan
Beton 2 Beton terkelupas 3,25 M² 0,85% 25 0,6 75
Plafon Bocor/ 9,59 M² 2,50% 25 0,4
tembus
Rangka 2 Keropos - M² 0,00% - 0,8 95
Plafon Melengkung 6,67 M² 0,06% 25 0,2
Plafon
Gypsum 3 Melengkung 123,00 M² 1,12% 75 0,5 55
Plafon Rusak 205,00 M² 1,87% 25 0,3
Patah 52,00 M² 0,47% - 0,2
Cat 2 Bercak 6.548,00 M² 59,65% 75 0,8 40
plafon Cat pudar - M² 0,00% - 0,2
Plester + - Retak halus - M² 0,00% - 0,8 100
Dinding aci Terkelupas - M² 0,00% - 0,2
Cat 2 Warna pudar 1.517,50 M² 33,88% 50 0,6 60
dinding Bercak 230,52 M² 5,15% 25 0,4
Pelapis - Retak - M² 0,00% - 0,7 -
dinding Patah - M² 0,00% - 0,3
Rangka
Koridor partisi
dan Rangka - Patah - M² 0,00% - 0,8 100
Atrium partisi Melengkung - M² 0,00% - 0,2
Dinding 2 Rusak 23,25 M² 20,84% 50 0,8 60
gypsum Retak - M² 0,00% - 0,2
Penutup 3 Pecah 24,00 M² 0,21% 25 0,3 67.5
Lantai Lepas - M² 0,00% - 0,2
Lantai
Pudar 2.926,10 M² 25,76% 50 0,5
Pelapis - Permukaan - M² - - - -
Floor kasar
Hardener Retak - M² - - -
Atap 2 Koyak/sobek - M² 0,00% - 0,8 80
Penutu Zincalum Cat pudar 345,87 100,00% 100 0,2
p Atap e
Atap 2 Koyak/sobek - M² 0,00% - 0,8 100
Alkan Cat pudar - M² 0,00% - 0,2
Atap 3 Retak - M² 0,00% - 0,5
beton Bocor/rembes 411,05 M² 19,33% 50 0,3
65
Permukaan 1.917,29 M² 90,15% 100 0,2
kasar
Sub-Komponen, =Sub-Elemen, =Nilai Pengurang, =Faktor Koreksi, =Indeks Kondisi Elemen
16
Estimasi Biaya Pemeliharaan Bangunan Mall di Indonesia (Studi Kasus Kota Palembang)
(Merri, dkk)
17
J. Saintis Volume 22 Nomor 01, 2022
25
25
20 20
Design Life 15
15 (Year) Design Life
(Year)
10 Service Life 10
(Year) Service Life
5 5 (Year)
0 0
Wall Paint Wood Ceramic Door & Door & Door &
Paint Tile Window Window Window
Slot Hinge Handle
Gambar 1. Grafik Penggantian Komponen Pelapis
Dinding Gambar 4. Grafik Penggantian Komponen Pintu
dan Jendela
18
Estimasi Biaya Pemeliharaan Bangunan Mall di Indonesia (Studi Kasus Kota Palembang)
(Merri, dkk)
19
J. Saintis Volume 22 Nomor 01, 2022
Tabel 11. Analisis Perhitungan Biaya Pemeliharaan Bangunan Mall untuk 10 Tahun Mendatang
(Satuan Harga Mengacu Pada Standarisasi Harga Satuan Upah, Bahan Bangunan dan
Gedung Kota Palembang 2017)
Net Present Value (1 USD = IDR 16.495,- )
Ruang Biaya
Koridor Toilet Tangga Musholla
Tahun AHU pemeliharaan
darurat
tahun ke-... *
luas area luas area luas area luas area luas area
11.361,3M² 416,09M² 280,47M² 291,81M² 53,18M²
1 75,833 4,518 7,824 11,772 - 99,947
2 - 18,529 - - - 18,529
3 - - - - - -
4 3,396 - 2,186 - - 5,582
5 - - - - - -
6 - - - - - -
7 567,615 - 8,572 4,133 534 580,854
8 - - - - - -
9 - 2,134 - - - 2,134
10 4,248 - - - - 4,248
20
Estimasi Biaya Pemeliharaan Bangunan Mall di Indonesia (Studi Kasus Kota Palembang)
(Merri, dkk)
[6] S. Nurul, A. Mohd, N. Norazman, A. Irfan, jumlah tingkat kerusakan untuk jenis
and C. Ani, “Occupants Satisfaction kerusakan,
Towards Building Maintenance of Low- jumlah jenis kerusakan untuk
Cost Building Apartment In Kajang : Pilot kelompok sub komponen yang
survey,” vol. 12, no. 3, pp. 2253–2264, ditinjau,
2021. jumlah tingkat kerusakan untuk jenis
[7] N. Jewell, Shopping Malls and Public Space kerusakan ke – ,
in Modern China. 2015. jumlah kuantitas kerusakan untuk
[8] P. F. Kaming, “Implementation of Life Cycle semua sub elemen,
Costing for a Commercial Building : Case of faktor koreksi untuk kerusakan
a Residential Apartment at Yogyakarta,” in berganda yang berbeda.
MATEC Web of Conferences, 2017, vol. 138, Indeks Kondisi Elemen,
pp. 1–10, doi: Indeks Kondisi Sub Elemen,
10.1051/matecconf/201713805008. Banyaknya elemen,
[9] E. F. M. Joseph, “Investigation of Indeks Kondisi Elemen
Maintenance and Cost Control For High Indeks Kondisi Sub Komponen,
Rise Building,” Int. Res. J. Eng. Technol., vol. Bobot Fungsional Elemen,
06, no. 02, pp. 1968–1979, 2019. Banyaknya elemen
[10] A. T. H. Le, N. Domingo, E. R. Park, and K. Indeks Kondisi Komponen,
Sungho, “Building Maintenance Cost Bobot Fungsional Sub Komponen,
Planning and Estimating: A Literature Banyaknya sub komponen.
Review,” in Thirty-Fourth Annual Indeks Kondisi Bangunan,
Conference, 2018, pp. 697–706. Bobot Fungsional Komponen,
[11] J. Tamosaitiene, H. Sarvari, M. Cristofaro, Banyaknya komponen
and D. W. M. Chan, “Identifying and Biaya Pemeliharaan,
Prioritizing The Selection Criteria of Luas Bangunan,
Appropriate Repair and Maintenance Tingkat/Besar Kerusakan,
Methods for Commercial Buildings,” in Koefisien Tingkat Kerusakan,
International Journal of Strategic Property Harga Satuan Pembangunan Baru
Management, 2021, vol. 25, no. 5, pp. 413– standar harga satuan pembangunan di
431. tahun sebelumnya,
angka inflasi tahunan, angka ini
NOMENKLATUR diasumsikan dari angka rata-rata
Inflasi selama 5 tahun terakhir yang
nilai pengurang, diperoleh dari Bank Indonesia,
jumlah jenis kerusakan untuk jumlah tahun dari tahun sebelumnya
kelompok sub elemen, ke tahun
21
J. Saintis Volume 22 Nomor 01, 2022
22