Anda di halaman 1dari 16

(Kolokium)

STUDI HUBUNGAN STRUKTUR KOMUNITAS DAN INDEKS EKOLOGI


MAKROZOOBENTOS DENGAN KUALITAS PERAIRAN PADA EKOSISTEM
MANGROVE DI DESA PAGAR JAYA, PESAWARAN, LAMPUNG

Anggie Larassati
1714221015

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2 Dosen Penguji


Dr. Moh. Muhaemin, S.Pi., M.Si. Dr. Nur Azmi Ratna Setyawidati Eko Efendi, S.T., M.Si.

Program Studi Ilmu Kelautan


Jurusan Perikanan dan Kelautan
Fakultas Pertanian
Universitas Lampung
2021 1
Latar Belakang

Definisi dan fungsi ekosistem mangrove

Makrozoobentos merupakan organisme yang sangat representatif untuk


menduga kondisi perairan pada suatu ekosistem mangrove

Penelitian ini dilakukan pada daerah yang belum memiliki data terkait
ekosistem mangrove dan keanekaragaman makrozoobentos

2
Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

1. Mengetahui struktur komunitas


1. Bagi Mahasiswa
dan indeks ekologi
Menambah pengetahuan, wawasan dan
makrozoobentos, serta kualitas
keterampilan dalam melakukan kajian
perairan pada ekosistem
lanjut tentang penelitian ini sehingga
mangrove di Desa Pagar Jaya,
dapat dihubungkan dengan variabel
Lampung.
yang lebih beragam
2. Mengetahui hubungan struktur
2. Bagi Lembaga atau Instansi Terkait
komunitas dan indeks ekologi
Memberikan data dan informasi
makrozoobentos dengan kualitas
tentang penelitian ini kepada lembaga
perairan di Desa Pagar Jaya,
atau instansi terkait
Lampung.

3
H0 : kualitas perairan tidak mempengaruhi
struktur komunitas dan indeks ekologi
makrozoobentos
Hipotesis
H1 : kualitas perairan mempengaruhi struktur
komunitas dan indeks ekologi
makrozoobentos

4
Tempat Penelitian Waktu Penelitian : Februari 2021 – April
Peta Penelitian 2021
Tempat :
- Sampling dilakukan di Perairan Desa
Pagar Jaya
a. Stasiun 1, terletak geografis
Berada pada habitat mangrove
bagian luar muara sungai.

b. Stasiun 2, terletak geografis


Berada pada habitat mangrove
dekat tambak.

c. Stasiun 3, terletak geografis


Berhadapan langsung dengan air
laut.
- Analisis data dilakukan di Lab
Perikanan dan Kelautan, Lab Teknik,
Lab FKIP
5
Alat dan Bahan di Lapangan Alat dan Bahan di Laboratorium

• Global Positioning System (GPS) o Oven


• Plot kuadran menggunakan tali rafia o Shive shaker
• Roll meter o Timbangan digital
• Buku dan alat tulis o Timbangan neraca
• Botol terang o Lup (kaca pembesar)
• Refraktometer o Jurnal terkait
• DO meter
• pH meter
• Coolbox sterofoam
• Saringan berukuran 1mm
• Sekop
• Plastik zip
• Spidol permanen
• Alkohol 70%
• Kamera handphone
6
Sampling Sedimen untuk Analisa
Sampling Makrozoobentos
Ukuran Sedimen
Stasiun dibagi 5 plot dengan transek 1m x
1m (Basyuni, 2018) Sedimen diambil di tiap stasiun
Sampel diambil dengan sekop sedalam 20
cm Sedimen diambil dengan sekop dan
dimasukkan ke plastik zip
Sampel disaring dengan ayakan bentos 1 mm
Sedimen dikeringkan di oven
Makrozoobentos dimasukkan ke dalam
plastik zip diberi pengawet alkohol 70% Analisa butir sedimen dengan shieve shaker
Sampel diidentifikasi menggunakan jurnal
terkait Klasifikasi ukuran butir sedimen berdasarkan
skala wentworth

Kualitar Perairan Suhu, salinitas, DO, pH, nitrat, dan fosfat

7
Keterangan:
Analisis BOT % BO = Persentase bahan organik sedimen (%)
Wo = Berat material sedimen awal (gr)
Cawan kosong ditimbang Wt = Berat material sedimen yang tersisa setelah
pemanasan 550°C (gr)

Kelimpahan Jenis Makrozoobentos


Sedimen ditimbang 5 gr
𝑥𝑖
A= (Yasman, 1998)
Sedimen dibakar dengan tanur 550°C (4 jam) 𝑛𝑖
Keterangan:
Sedimen didinginkan, kemudian sampel A = Kelimpahan (jumlah ind/ 25m²)
yang telah dibakar di timbang kembali xi = Jumlah individu ke-i
ni = Jumlah luasan kuadran jenis ke-i ditemukan
Klasifikasi kriteria kandungan Bahan Kelimpahan Relatif
Organik Total
Shannon-Wiener (Brower et
Rumus Analisis BOT(BPAP, 1994) al., 1990)

Keterangan:
KR = Kelimpahan Relatif
ni = Jumlah individu tiap jenis
N = Jumlah seluruh individu
8
Indeks Keanekaragaman (H’) Indeks Dominasi (c)
Shannon-Wiener
Dominance of Simpson
(Odum, 1993)
(Odum, 1993)

Keterangan :
c = Indeks dominansi
ni = Jumlah individu setiap jenis
Keterangan : N = Jumlah total individu
H’ = Indeks keanekaragaman jenis
Pi = ni/N (proporsi jenis ke-i)
ni = Jumlah individu jenis jenis ke-i
Analisis Komponen Utama (PCA)
N = Jumlah total individu

Indeks Keseragaman (e) Software yang dapat digunakan untuk


melakukan analisis PCA yaitu XLSTAT.
Evennes-Indeks (Odum,
1993)
Analisis PCA menghasilkan grafik dan tabel
Keterangan : hubungan antara masing-masing komponen
e = Indeks keseragaman jenis
H’ = Indeks keanekaragaman jenis
S = Jumlah jenis organisme 9
Hasil Penelitian
Tabel 1. Sebaran spesies makrozoobentos pada setiap stasiun

Kelas No. Spesies Stasiun I Stasiun 2 Stasiun 3

1 M. Opima 6 - -
2 P. gallus 3 - -
Bivalvia
3 T. nodifera 4 - -
4 C. edule - 7 -
5 T. sulca 24 - -
6 T.telescopium 38 82 -
7 T. palustris 16 - -
8 C. atratum - - 23
9 C. bifasciata - - 8
10 C. obtusa 11 48 -
Gastropoda 11 D. margariticola - - 14
12 N. bimaculosus - - 11
13 T. fluctuosus - - 19
14 C. aurisfelis 5 - -
15 C. capucinus 9 16 -
16 L. melanostoma 12 - -
17 N. cornucopia 14 - -
Malascotraka 18 U. vocans 9 - -
Hasil Penelitian
100 %
Tabel 2. Parameter lingkungan untuk mengukur kualitas lingkungan 90 %
80 %
Stasiun Stasiun
No. Parameter Satuan Stasiun 1 Standar 70 %
2 3
60 %
oC 29 28 29 28-32
1 Suhu 50 %
o/oo 33 31 32 33-34
2 Salinitas 40 %
mg/l 5,62 6,42 5,07 >5 30 %
3 DO
- 7,3 7,1 7,6 7-8,5 20 %
4 pH
mg/l 0,318 1,074 0,132 0,008 10 %
5 NO3
0%
mg/l 0,022 0,041 0,018 0,015
6 PO4
7 BOT mg/l 9,33 14,71 5,76 7-35

Gambar 1. Klasifikasi ukuran butir sedimen


Hasil Penelitian
Tabel 3. Indeks Keanekaragaman, Keseragaman dan Dominansi Makrobentos

Stasiun H’ E C

1 2,24 (Sedang) 0,78 (Komunitas Stabil) 0.13 (Rendah)


2 1,08 (Rendah) 0,37 (Komunitas Tertekan) 0,40 (Rendah)
3 1,54 (Rendah) 0,53 (Komunitas Labil) 0,23 (Rendah)

Keterangan: Nilai Indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi


menggambarkan keadaan komunitas Makrozoobentos yang ada di perairan Pagar
Jaya. Klasifikasi indeks berdasarkan Odum, 1993
Hasil Penelitian

Tabel 3. Indeks Keanekaragaman, Keseragaman dan Dominansi Makrobentos

Stasiun H’ E C

1 2,24 (Sedang) 0,78 (Komunitas Stabil) 0.13 (Rendah)


2 1,08 (Rendah) 0,37 (Komunitas Tertekan) 0,40 (Rendah)
3 1,54 (Rendah) 0,53 (Komunitas Labil) 0,23 (Rendah)

Keterangan: Nilai Indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi


menggambarkan keadaan komunitas Makrozoobentos yang ada di perairan Pagar
Jaya. Klasifikasi indeks berdasarkan Odum, 1993
Hasil Penelitian
Biplot (axes F1 and F2: 100,00 %)
1.5
Stasiun 1

Keseragaman
1 Keanekaragaman Jenis
N03 Salinitas
DO BOT
Kelimpahan
0.5 PO4
Suhu
F2 (21,61 %)

Stasiun 2

-0.5

pH

-1
Dominansi
Stasiun 3

-1.5
-2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2
F1 (78,39 %)

Active variables Active observations

Gambar 2. Korelasi Makrozoobentos dengan kualitas lingkungan


Kesimpuan dan Saran
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang di dapat pada penelitian ini adalah, sebagai berikut.

1. Struktur komunitas yang dominan pada stasiun 1, 2, dan 3 adalah Gastropoda dengan
presentase masing-masing 85%, 95%, dan 100% . Sedangkan nilai indeks keanekaragaman
pada ketiga stasiun yakni pada kisaran 1,08-2,24 yang termasuk dalam kategori rendah
sampai stabil. Nilai indeks keseragaman pada ketiga stasiun adalah sedang yakni kisaran
0,37-0,78. Nilai indeks dominansi pada ketiga stasiun adalah rendah-sedang yakni dengan
kisaran 0,13-0,40.

2. Hubungan struktur komunitas dan indeks ekologi makrobenthos dengan kualitas perairan
yang ada di Pagar Jaya dari hasil perhitungan PCA menunjukkan bahwa makrobentos
berkorelasi positif dengan NO3, PO4, DO, BOT, Kelimpahan, pH karena nilai yang dihasilkan
mendekati satu;

2 Saran
Diperlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui struktur komunitas dan indeks ekologi pada
makrobentos secara berkala dan dengan beberapa tahun yang berbeda.
Terimakasih

16

Anda mungkin juga menyukai