Anda di halaman 1dari 5

38

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis univariat
Analisis univariat digunakan untuk melihat gambaran masing-masing
variabel yang diteliti. Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko
Tinggi Di Kelurahan Pasar Atas Bangko Tahun 2022
Hasil analisis statistik gambaran pengetahuan ibu hamil tentang
kehamilan risiko tinggi di Kelurahan Pasar Atas Bangko Tahun 2022
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2.
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan
Risiko Tinggi Di Kelurahan Pasar Atas Bangko
Tahun 2022
No Pengetahuan f %
1 Baik 5 15,6
2 Cukup 7 21,9
3 Kurang 20 62,5
Jumlah 32 100

Berdasarkan tabel 4.2. diketahui dari 32 responden yang diteliti,


ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 5 (15,6%)
responden, pengetahuan cukup sebanyak 7 (21,9%) dan pengetahuan
kurang sebanyak 20 (62,5%) responden.

29
30

2. Gambaran Usia Ibu Hamil Di Kelurahan Pasar Atas Bangko


Tahun 2022
Hasil analisis statistik gambaran usia ibu hamil di Kelurahan Pasar
Atas Bangko Tahun 2022 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1.
Gambaran Usia Ibu Hamil Di Kelurahan Pasar Atas Bangko
Tahun 2022
No Usia Ibu Hamil f %
1 Beresiko 17 53,1%
2 Tidak Beresiko 15 46,9%
Jumlah 32 100

Berdasarkan hasil penelitian dari 32 responden yang diteliti, usia


ibu hamil yang beresiko adalah sebanyak 17 (53,1%) responden dan
yang tidak beresiko adalah sebanyak 15 (46,9%) responden.

B. Pembahasan
1. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko
Tinggi Di Kelurahan Pasar Atas Bangko Tahun 2022
Berdasarkan tabel 4.2. diketahui dari 32 responden yang diteliti,
ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 5 (15,6%)
responden, pengetahuan cukup sebanyak 7 (21,9%) dan pengetahuan
kurang sebanyak 20 (62,5%) responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu memiliki
pengetahuan yang kurang tentang kehamilan risiko tinggi. Dalam hal ini
diduga ada hubungan pengetahuan ibu hamil dengan kehamilan risiko
tinggi di Kelurahan Pasar Atas Bangko Tahun 2022
Peneliti berasumsi bahwa semakin baik pengetahuan ibu tentang
resiko tinggi kehamilan maka kemungkinan besar ibu akan berpikir untuk
mencegah, menghindari atau mengatasi masalah resiko kehamilan
kehamilan
31

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil dari


“tahu” seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya dengan
sendirinya pada waktu penginderaan sehingga menghasilkan
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan
persepsi terhadap objek. Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa
perilaku yang tidak didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2010).
Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal.
Pengetahuan sangat erat hubunganya dengan pendidikan, dimana
diharapkan dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan
semakin luas pula pengetahuannya. Pengetahuan tidak mutlak diperoleh
dari pendidikan formal saja, akan tetapi dapat diperoleh melalui
pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua
aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang, semakin banyak aspek
positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap yang
makin positif terhadap objek tertentu. salah satu bentuk objek kesehatan
dapat dijabarkan oleh pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman
sendiri (Wawan dan Dewi, 2010).
Pengetahuan merupakan salah satu komponen faktor predisposisi
yang penting untuk perilaku kesehatan. Apabila seorang ibu hamil
memiliki pengetahuan yang lebih tentang resiko tinggi kehamilan maka
kemungkinan besar ibu akan berpikir untuk mencegah, menghindari atau
mengatasi masalah resiko kehamilan tersebut, dan ibu memiliki
kesadaran untuk memeriksakan kehamilannya, sehingga apabila terjadi
resiko pada masa kehamilan tersebut dapat ditangani secara dini dan
tepat oleh tenaga kesehatan (Arikunto, 2010)
Penelitian yang dilakukan oleh Ayu Eka Lestari dan Anjar
Nurrohmah (2021) didapatkan hasil bahwa gambaran pengetahuan ibu
hamil tentang kehamilan beresiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas
32

Cepogo sebagian besar dengan pengetahuan kurang yaitu sebesar 49


responden (69%), cukup sebesar 19 (26,8%) dan baik sebesar 3 (4,2%)
Penelitian yang dilakukan oleh Nur Aliyah Rangkuti dan Mei
Adelina Harahap (2020), didapatkan hasil bahwa ada hubungan
pengetahuan ibu hamil dengan kehamilan risiko tinggi.di Puskesmas
Labuhan Rasoko

2. Gambaran Usia Ibu Hamil Di Kelurahan Pasar Atas Bangko


Tahun 2022
Berdasarkan hasil penelitian dari 32 responden yang diteliti, usia
ibu hamil yang beresiko adalah sebanyak 17 (53,1%) responden dan yang
tidak beresiko adalah sebanyak 15 (46,9%) responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu memiliki
usia < 20 tahun dan > 35 tahun. Dalam hal ini diduga ada hubungan usia
dengan kehamilan risiko tinggi di Kelurahan Pasar Atas Bangko Tahun
2022. Menurut peneliti bahwa usia berhubungan dengan kehamilan risiko
tinggi. Karna usia usia < 20 tahun dan > 35 tahun dapat menyebabkan
kehamilan risiko tinggi seperti perdarahan, eklampsi dan partus lama.
Yang memiliki potensi resiko tinggi kehamilan merupakan yang
dimulai dari usia< 19 tahun, karena pada usia tersebut termasuk kedalam
usia remaja yang masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan
secara fisik dan psikologis. Sehingga di usia tersebut seorang wanita
hamil, maka akan banyak menimbulkan komplikasi terutama ketika
persalinan berlangsung. Contoh dari komplikasi yang timbul adalah
perdarahan, karena di usia tersebut rahim seorang wanita belum dapat
berkontraksi dengan baik maka persalinan lebih awal akan dialami oleh
wanita hamil yang usianya terlahir prematur. Sedangkan pada ibu hamil
yang berusia > 35 tahun memiliki risiko tinggi disebabkan oleh
penurunan fungsi organreproduksi wanita hamil, sehingga dapat
menyebabkan terjadinya komplikasi pada saat kehamilan dan persalinan
misalnya hipertensi dalam kehamilan, persalinan yang memakan waktu
33

lama yang disebabkan tidak kuatnya kehamilan dan terjadinya


perdarahan karena kinerja otot rahim tidak berkontraksi dengan baik.
Faktor komplikasi pada ibu paritas akan mengganggu kesehatan ibu
misalnya anemia, perutibu terlihat menggantung, kehamilan letak lintang,
persalinan lama, perdarahan paska persalinan, solusio plasenta dan
plasenta previa. Danpada Ibu hamil yang jarak kehamilannya < 2 tahun
sangat mungkin mengalami perdarahan yang disebabkan oleh kondisi ibu
hamil yang lemah, melahirkan secara prematur dan melahirkan BBLR
(Astuti, dkk, 2017).
Penelitian yang dilakukan oleh Ayu Eka Lestari dan Anjar
Nurrohmah (2021) didapatkan hasil bahwa usia ibu < 20 tahun dan > 35
tahun sebesar 51 orang (71,83%) dan usia 20-35 tahun sebesar 20 orang
(28,2%) di wilayah kerja Puskesmas Cepogo
Penelitian yang dilakukan oleh Asrifah (2018), didapatkan hasil
bahwa ada hubungan usia ibu hamil dengan kehamilan risiko tinggi Di
Puskesmas Benua Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2018 (p=0,046)

Anda mungkin juga menyukai