Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Bidan Cerdas

e-ISSN: 2654-9352 dan p-ISSN: 2715-9965


Volume 3 Nomor 2, 2021, Halaman
DOI: 10.33860/jbc.v3i2.xxx
Website: http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/JBC
Penerbit: Poltekkes Kemenkes Palu

Pengaruh Promosi Media Leaflet Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Bahaya


Pernikahan Anak Di Sma Alkhairaat Kalukubula Kabupaten Sigi

Nurul Afifa Ilham, Muliani, Nasrul


Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu
*Email: nurulafifa155@gmail.com
No HP: 082236208931

ARTICLE INFO ABSTRAK


Article History: Latar Belakang: Masa remaja ditandai oleh pertumbuhan,
Received perkembangan, dan munculnya kesempatan menghadapi masalah
Accepted kesehatan reproduksi. Banyak remaja yang menikah mudah berhenti
Published sekolah saat mereka terikat dalam lembaga pernikahan, mereka sering
kali tidak memahami dasar tentang kesehatan termasuk didalamnya
mengalami kehamilan diusia yang sangat mudah . Tujuan: dilakukan
Kata Kunci: untuk mengetahui pengaruh promosi media leaflet terhadap pengetahuan
Leaflet; remaja tentang bahaya pernikahan anak. Metode: Jenis penelitian ini
Pengetahuan; adalah Desain pre-eksperimen dengan desain one group pretest-
Remaja; posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas X
Pernikahan Anak; dan XI SMA Alkhairaat Kalukubula dengan sampel sejumlah 77 orang
dengan menggunakan rumus lemeshow. Teknik pengambilan sampel
Keywords: menggunakan proportional random sampling. Analisis yang di gunakan
leaflet; dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji
knowledge; statistik Wilcoxon. Hasil: Hasil uji statistik menunjukan bahwa terdapat
adolescent; pengaruh promosi media leaflet terhadap pengetahuan remaja dengan
Child Wedding; nilai p-value sebesar 0,000 p-value <0,05. Terdapat perubahan
pengetahuan disebabkan promosi yang diberikan menggunakan leaflet
karena kelebihan dari leaflet yaitu materi pembelajaran yang jelas dan
dapat dilihat secara bersama-sama, menarik dan mudah dimengerti.
Kesimpulan: ada pengaruh promosi media leaflet terhadap pengetahuan
remaja tantang bahaya pernikahan anak
ABSTRACT
Background: Adolescence is marked by growth, development, and the
emergence of opportunities to face reproductive health problems. Many
teenagers who get married easily quit school when they are bound in a
marriage institution, they often do not understand the basics of health
including experiencing pregnancy at a very easy age . Purpose: to
determine the effect of leaflet media promotion on adolescent knowledge
about the dangers of child marriage. Methods: This type of research is a
pre-experimental design with a one group pretest-posttest design. The
population in this study were students of class X and XI SMA Alkhairaat
Kalukubula with a sample of 77 people using the lemeshow. The
sampling technique used proportional random sampling. The analysis
used in this research is univariate and bivariate analysis with Wilcoxon
statistical test. Results: The results of statistical tests showed that there
was an effect of leaflet media promotion on adolescent knowledge with a
p-value of 0.000 p-value <0.05. There is a change in knowledge due to
promotions given using leaflets because the advantages of leaflets are

1
clear learning materials that can be seen together, interesting and easy to
understand. Conclusion: there is an effect of leaflet media promotion on
adolescent knowledge about the dangers of child marriage

2
3

© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative
Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
PENDAHULUAN
Masa remaja ditandai oleh pertumbuhan, perkembangan, dan
munculnya kesempatan menghadapi masalah kesehatan reproduksi
(Kartikasari et al., 2019). Banyak remaja yang menikah mudah berhenti
sekolah saat mereka terikat dalam lembaga pernikahan, mereka sering
kali tidak memahami dasar tentang kesehatan termasuk di dalamnya
mengalami kehamilan diusia yang sangat mudah. (Nurzeta, 2020). Batas
usia pernikahan yang baik untuk wanita 21 hingga 25 tahun dan untuk pria
25 hingga 27 tahun. Pada usia tersebut organ reproduksi perempuan
secara fisiologis sudah berkembang secara baik dan kuat serta siap
melahirkan keturunan dan secara fisik sudah matang. Dan pada lelaki
yang telah berumur 25 sampai dengan 28 tahun kondisi psikis dan fisiknya
sudah sangat kuat, sehingga mampu menopang kehidupan keluarga baik
secara psikis maupun emosional, ekonomi dan juga sosial (Irianto, 2015).
Bahaya atau risiko dari pernikahan dini dilihat dari segi kesehatan
dapat berpengaruh pada tingginya angka kematian ibu yang melahirkan
kematian bayi serta berpengaruh pada rendahnya derajat kesehatan ibu
dan anak sehingga melahirkan pada usia kurang dari 20 tahun
mengandung resiko tinggi dan ibu hamil dibawah usia 20 tahun kebawah
sering mengalami prematuritas (lahir sebelum waktunya) besar
kemungkinan cacat bawaan selain itu pernikahan anak berdampak pada
pendidikan anak perempuan, kesehatan reproduksi dan seksual, serta
psikologis (Irani & Roudsari, 2019)
Perempuan muda Indonesia dengan usia antara 10-14 tahun menurut
data riskesdas tahun 2010 didapatkan bahwa sebanyak 0.2 persen atau
lebih dari 22.000 sudah menikah pada usia sebelum 15 tahun, sedangkan
pada usia 15-19 tahun yaitu sebesar 11.7% sudah menikah, dan angka
tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan dengan laki laki yang telah
menikah muda usia 15-19 tahun yaitu 1.6% (Setiawati & Windayanti,
2009).
Penggunaan leaflet sebagai sarana pendidikan sekarang mulai
dikembangkan seiring dengan kemajuan teknologi Keunggulan melakukan
penyuluhan menggunakan media leaflet adalah dapat menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan, meningkatkan minat baca siswa
membaca sumber belajar, dan membuat siswa lebih aktif belajar (Ipa et
al., 2017)
Berdasarkan hasil Indonesia health demograpich survey (IHDS)
TAHUN 2012 dalam (Wirenviona & RIRIS, 2020), 45% perempuan
menikah dibawah umur 20 tahun, 4,2% menikah pada rentan umur 10-14
tahun, dan 41,8% menikah pada rentan umur 15-19 tahun. Dari data
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) tercatat berada diperingkat kelima
pernikahan usia dini. Kasus pernikahan anak tersebut terbilang sangat
tinggi, karena jumlahnya mencapai 58% (BKKBN, 2020). Data BKKBN
4

Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2021 Kabupaten Sigi tertinggi ketiga


mencapai 2,58% (1,206) (BKKBN, 2021).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Pengadilan Agama
Kabupaten Donggala yang mengikuti dispensasi nikah pernikahan anak
dari tahun 2019-2021 ditemukan bahwa kecamatan yang menempati
kasus tertinggi pernikahan anak terjadi di Kecamatan Sigi Biromaru
(Pengadilan Agama Donggala, 2021). Berdasarkan data dari Kantor
Urusan Agama (KUA) kecamatan Sigi Biromaru, bahwa kasus pernikahan
anak terbanyak tiap tahunnya adalah desa Kalukubula dengan jumlah
keseluruhan sebanyak 17 kasus (Kantor Urusan Agama Kab Sigi, 2020).
Berdasarkan data tersebut peneliti tertarik ingin melakukan
penelitian di salah satu sekolah yang terletak pada kecamatan sigi
biromaru khususnya pada desa Kalukubula dengan kasus pernikahan
anak tertinggi yaitu pada SMA Alkhairaat Kalukubula mengenai pengaruh
promosi media leaflet terhadap pengetahuan remaja tentang bahaya
pernikahan Anak.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Desain pre-eksperimen dengan desain one
group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa dan
siswi kelas X dan XI SMA Alkhairaat Kalukubula dengan sampel sejumlah
77 orang dengan menggunakan rumus lemeshow. Teknik pengambilan
sampel menggunakan proportional random sampling. Analisis yang di
gunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat dengan
uji statistik Wilcoxon.
HASIL PENELITIAN
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden di SMA
Alkhairaat Kalukubula Kabupaten Sigi Tahun 2022

Karakteristik responden Frekuensi %


Umur
-11-15 tahun 5 6.5
-16-18 tahun 72 93.5
Jenis Kelamin
-Perempuan 36 46,8
-Laki-laki 41 53,2
Sumber data : Data primer (2022)

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa sebagian besar


responden berumur 16-18 sebanyak 93.5%, dan sebagian besar
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 53,2%,
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Remaja
Tentang Bahaya Pernikahan Anak. di SMA Alkhairat
Kalukubula Kabupaten Sigi
5

Pengetahuan Pre-test Post-test


F % F %
Baik 24 31,2 42 54,5
Cukup 29 37.7 24 31.2
Kurang 24 31.2 11 14.3

Total 77 100 77 100

Berdasarkan tabel 4.2 dari 77 responden hasil pre-test


pengetahuan remaja tentang bahaya pernikahan anak didapatkan
sebanyak 24 responden (31,2%) berpengetahuan kurang, 29
responden (37,7%) berpengetahuan cukup dan 24 reponden
(31,2%) berpengetahuan baik. Setelah diberikan promosi media
leaflet tentang bahaya pernikahan anak pengetahuan responden
meningkat, hasil post-test didapatkan sebanyak 42 responden
(54,5%) berpengetahuan baik, 24 responden (31,2) berpengetahuan
cukup dan 11 responden (14,3%) berpengetahuan kurang.

Tabel 4. 3 Hasil uji normalitas terhadap pengetahuan remaja pre test


dan Post test di SMA Alkhairaat Kalukubula Kabupaten
Sigi
Kolmogorov-Smirnov

Statistic Df Sig.

Pre Test 0,119 77 0,009

Post Test 0,111 77 0,020

Berdasarkan tabel 4.3 Dapat dilihat dari uji Kolmogorov-


Smirnov nilai pre test sebesar 0,009 dan post-test sebesar 0,020,
yang berarti 0,009<0,05 atau 0,020<0,05 yang menyatakan
bahwa data beristribusi tidak normal sehingga uji perbandingan
tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah promosi media leaflet
yang digunakan adalah uji wilcoxon dengan hasil penelitian
sebagai berikut
Tabel 4. 4 Pengaruh promosi media leaflet sebelum diberikan
promosi (pre test) dan sesudah diberikan promosi ( post test)
6

terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang bahaya


pernikahan anak di SMA Alkhairaat Kalukubula
Variable N Mean Minimum Maximum SD P

Pre 77 66.18 36 96 13.712 0,000

Post 77 73.40 44 100 14.299


Sumber : data primer (2022)

Pada tabel 4.4 menunjukan bahwa nilai rata-rata


pegetahuan remaja tentang bahaya pernikahan anak sebelum
dilakukan penyuluhan yaitu 66.18 dan setelah diberikan promosi
media leaflet tentang bahaya pernikahan anak nilai rata-ratanya
menjadi 73.40 yang berarti ada peningkatan rata-rata sebelum
dan sesudah dilakukan promosi media leaflet tentang bahaya
pernikahan anak terhadap remaja di SMA Alkhairaat Kalukubula.
Dengan nilai minimum pre-test adalah 36 dan nilai maksimum
pretest 96, sedangkan nilai minimum pada post-test adalah 24 dan
nilai minimum pada post-test adalah 24 dan nilai maximum
sebesar 100.
Berdasarkan hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai p 0,000 (p-
value<0,05) karena nilai p lebih kecil dari 0,05 dengan demikian
Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti bahwa ada pengaruh
promosi media leaflet tentang bahaya pernikahan anak di SMA
Alkhairaat Kalukubula.

PEMBAHASAN

1. Pengaruh promosi media leaflet terhadap pengetahuan remaja


tentang bahaya pernikahan anak di SMA Alkhairaat Kalukubula
Kabupaten Sigi
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa ada peningkatan
nilai kategori baik tentang pengetahuan bahaya pernikahan anak
pada remaja setelah dilakukan promosi media leaflet pada saat
(post-tes) yaitu 54,5% dibandingkan dengan sebelum dilakukan
promosi media leaflet (pre-test) 31,2%
Menurut (Notoadmodjo, 2012) dalam teorinya menyatakan
bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu, dan terjadi setelah
seseorang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu dari indra
yang
dimilikinya, yakni indra penglihatan, pendengaran, pencitraan, rasa,
dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan
telinga.
7

Juga salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan


adalah informasi, bahwa seseorang yang mempunyai informasi
yang lebih banyak akan memiliki pengetahuan yang lebih luas,
sehingga apabila informasi yang diperoleh kurang maka
pengetahuan akan kurang (Megatsari dan Deliana 2014). Dalam
teori ini juga menyatakan ada 6 tingkatan pengetahuan seseorang
yaitu Tahu (Know), Memahami (Comprehension), Aplikasi
(Application). Analisis (Analysis), Sintesis (Syntesis), Evaluasi
(Evaluation) (Syapitiri Heni, Amila, 2021)
Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Nanlohy et al., 2021) yang menyatakan bahwa ada perubahan
tingkat pengetahuan setelah diberikan penyuluhan karena
kelebihan dari media leaflet adalah gambar yang jelas dan dapat
dilihat secara bersama-sama, menarik dan mudah dimengerti
sehingga dapat mempengaruhi peningkatan pengetahuan.
Dalam penelitian (Yanti et al., 2020) Proses pendidikan
kesehatan dengan penggunaan media merupakan alternative
pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan anak para remaja,
sehingga dapat mengoptimalkan kemampuan, penalaran dan
keterampilannya dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang
pernikahan dini. Penggunaan media leaflet sangat baik
dipergunakan untuk membantu pembelajaran karena leaflet dapat
di baca berulang-ulang dengan diberikan leaflet siswa dapat
membaca kapan saja, dapat dibawa kemana-mana sehingga
berpengaruh terhadap daya ingat dalam jangka waktu yang lebih
lama.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Jauharie, 2016) dengan judul pengaruh promosi kesehatan
dengan media leaflet terhadap peningkatan pengetahuan tentang
persalinan preterm menunjukan bahwa tingkat pengetahuan pada
responden mengalami peningkatan setelah diberikan promosi
kesehatan dengan media leaflet. Penelitian tentang persalinan
Preterm hampir berkaitan dengan penelitian ini tentang bahaya
pernikahan anak dimana kedua penelitian ini sama-sama
menggunakan leaflet sebagai perlakuan dan perlakuan tersebut
dapat berpengaruh terhadap pengetahuan.
Dengan kata lain, pemberian leaflet dapat meningkatkan
pengetahuan. Penelitian tersebut sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa media masa yang merupakan bagian dari
sumber informasi dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan
seseorang (Megatsari dan Deliana 2014).
Dalam (Saragih, 2020) juga menyatakan bahwa media leaflet
efektif dalam meningkatkan pengetahuan sehingga terdapat
perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan
sesudah diberikan penyuluhan.
Berdasarkan hasil uji bivariat untuk pengetahuan bahaya
pernikahan anak sebelum (pre-tes) dan sesudah (post-tes)
menunjukan hasil analisis statistik dengan nilai rata-rata pre-test
8

66,18% dan post tes 73,4% analisis statistik uji wilcoxon diperoleh
nilai 0,000 (p-value<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh promosi media leaflet tentang bahaya pernikahan anak
terhadap tingkat pengetahuan remaja di SMA Alkhairaat
Kalukubula.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Nanlohy et al., 2021) Penelitian ini menunjukkan
bahwa sebelum dan setelah diberikan edukasi melalui media leaflet
kepada responden didapatkan nilai signifikan dimana didapatkan p-
value 0,000 (p-value<0,05) sehingga dapat disimpulkan ada
pengaruh media leaflet terhadap pengetahuan remaja.
Hal ini juga dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh (Septawati, 2018) dengan Uji statistik menggunakan uji
wilcoxon dengan kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan
terjadinya peningkatan nilai pengetahuan dari 62,2% meningkat
menjadi 75,7% dengan (p-value 0,000) Sehinngga dapat
disimpulkan bahwa media leaflet dapat meningkatkan
pengetahuan.
Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Mulyati & Cahyati, 2020) Hasil penelitian didapatkan pengetahuan
remaja putri mengenai pernikahan dini sebelum dilakukan
pendidikan kesehatan media leaflet kurang dari setengahnya
berpengetahuan kurang sebanyak 24 orang (47,1%), sedangkan
setelah dilakukan pendidikan kesehatan media leaflet lebih dari
setengahnya berpengetahuan baik sebanyak 27 orang (52,9%).
Dengan simpulan yang didapatkan bahwa dengan dilakukan
pendidikan kesehatan media leaflet bisa meningkatkan
pengetahuan mengenai pernikahan dini.
SIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian tentang pengaruh promosi media leaflet terhadap
pengetahuan remaja tentang bahaya pernikahan anak di SMA alkhairaat
kalukubula kabupaten sigi, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
siswa berpengetahuan baik setelah dilakukan promosi dengan
menggunakan leaflet dan terdapat pengaruh promosi media leaflet
terhadap pengetahuan remaja tentang bahaya pernikahan anak di SMA
alkhairaat kalukubula kabupaten sigi,
DAFTAR PUSTAKA
Kartikasari, D., Ariwinanti, D., & Hapsari, A. (2019). Gambaran
Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Siswa Smk Wisnuwardhana
Kota Malang. Preventia : The Indonesian Journal of Public Health,
4(1), 36. https://doi.org/10.17977/um044v4i1p36-41

Nurzeta, D. F. (2020). Pengaruh Promosi Kesehatan Melalui Media Video


Remaja Putri Tentang Pernikahan Dini Kesehatan Tahun 2020. hal
42.
9

Irianto, K. (2015). Kesehatan Reproduksi (Reproduktive Health) Teori &


Praktikum. Alfabeta.

Nanlohy, W., Asrina, A., & Kurnaisih, E. (2021). Pengaruh Media Edukasi
Video Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja
Mengenai Pernikahan Dini Di Dobo Kepulauan Aru. Prosiding
Seminar Nasional …, 4.
https://jurnal.yapri.ac.id/index.php/semnassmipt/article/view/259%0Ah
ttps://jurnal.yapri.ac.id/index.php/semnassmipt/article/download/
259/210

Irani, M., & Roudsari, R. L. (2019). Reproductive and Sexual Health


Consequences of Child Marriage: A Review of literature. Journal of
Midwifery & Reproductive Health, 7(1), 1584–1590.
https://doi.org/10.22038/jmrh.2018.31627.1342

Setiawati, E., & Windayanti, H. (2009). Hubungan Pengetahuan Remaja


Tentang Resiko Pernikahan Dini Dengan Keinginan Melakukan
Pernikahan Dini Di Smk Kanisius Ungaran Kabupaten Se Marang. 1–
12.

Ipa, B., Kelas, S., Di, V., Pgri, S. M. P., & Lampung, B. (2017). No Title.

Wirenviona, R., & Riris, A. . I. D. C. (2020). edukasi kesehatan reproduksi


remaja. airlangga university press.

BKKBN. (2020). Jumlah wanita kawin menurut kelompok umur pendataan


keluarga indonesia provinsi sulawesi tengah.

BKKBN. (2021). Jumlah wanita kawin menurut kelompok umur pendataan


keluarga indonesia provinsi sulawesi tengah.

Pengadilan Agama Donggala. (2021). Pengadilan Agama Donggala.

Kantor Urusan Agama. (2020). Kantor Urusan Agama.

Notoadmojo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.

Megatsari, H., & Deliana, L. A. (2014). Pengaruh Pembelajaran Metode


Snow Ball Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap
Masyarakat Tentang Dbd. Pengaruh Pembelajaran Metode Snow Ball
Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Tentang
Dbd Laksmi, 2, 49–57.

Yanti, E. afrida, Hasibuan, Y., Batubara, A., & Siregar, Y. (2020).


Efektifitas Penyuluhan Media Leaflet Dan Metode Ceramah Terhadap
Pengetahuan Dan Sikap Siswi Tentang Pernikahan Dini Di Sma
Negeri 1 Pancur Batu Deli Serdang Tahun 2019. COLOSTRUM :
Jurnal Kebidanan, 1(2), 25–34.
10

https://doi.org/10.36911/colostrum.v1i2.690

Jauharie, A. P. (2016). Pengaruh Promosi Kesehatan Dengan Media


Leaflet Terhadap Peningkatan Pengetahuan Tentang Persalinan
Preterm. Universitas Tanjungpura Pontianak, 1–16.
https://media.neliti.com/media/publications/194566-ID-pengaruh-
promosi-kesehatan-dengan-media.pdf

Saragih, F. (2020). The Effectiveness of The Media Leaflets and Film on


Knowledge of The Attitude snd Skills of Cadres in Ovitrap Making.
International Archives of Medical Sciences and Public Health, 1(2),
107–117.

SEPTAWATI, Y. (2018). Efektivitas Media Leaflet Terhadap Pengetahuan


Dan Sikap Remaja Tentang Seksualitas Di Smpn 11 Sungai
Ambawang. 2018.
http://repository.unmuhpnk.ac.id/724/%0Ahttp://repository.unmuhpnk.
ac.id/724/2/BAB I.pdf

Mulyati, I., & Cahyati, A. (2020). Gambaran Pengetahuan Remaja


Mengenai Pernikahan Dini Dengan Menggunakan Pendidikan
Kesehatan Media Leaflet. Jurnal Bidan Pintar, 1(2), 80–95.
http://ojs.unik-kediri.ac.id/index.php/jubitar/article/view/1148

Syapitiri Heni, Amila, A. J. (2021). Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan


(A. H. Nadana (ed.); Pertama). AHLIMEDIA PRESS.

Anda mungkin juga menyukai