Anda di halaman 1dari 36

KOMBINASI LINEAR, BASIS

DAN DIMENSI
Oleh
Claudia Betruchy Bada, S.Pd., M.Pd
KOMBINASI LINEAR
MERENTANG/ MEMBANGUN
BASIS
DIMENSI
KOMBINASI LINEAR

DEFINISI KOMBINASI LINEAR

Misalkan himpunan 𝑉 = 𝑤, 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 adalah himpunan


vektor-vektor yang tak kosong dan 𝑘1 , 𝑘2 , … , 𝑘𝑛 adalah skalar.
Vektor 𝒘 disebut Kombinasi Linear dari vektor-
vektor 𝒗𝟏 , 𝒗𝟐 , … , 𝒗𝒏 Jika dapat dinyatakan
𝒌𝟏 𝒗𝟏 + 𝒌𝟐 𝒗𝟐 + … + 𝒌𝒏 𝒗𝒏 = 𝒘
Dengan kata lain persamaan di atas HARUS ada
Solusi atau 𝒌𝟏 , 𝒌𝟐 , … , 𝒌𝒏 memiliki nilai
KOMBINASI LINEAR

Operasi baris
Elementer (OBE)
Cara Menentukan
Kombinasi Linear

Matriks Invers
KOMBINASI LINEAR

CARA OBE (OPERASI BARIS ELEMENTER)


1) Misal diketahui 𝑤 = 𝑒, 𝑓 dan 𝑣1 = 𝑎, 𝑏 , 𝑣2 = 𝑐, 𝑑 dan ditanya
apakah 𝑤 adalah kombinasi linear dari 𝑣1 dan 𝑣2
2) Bentuk persamaan 𝑘1 𝑣1 + 𝑘2 𝑣2 + … + 𝑘𝑛 𝑣𝑛 = 𝑤 dengan cara jika
diketahui vektornya ada dua, maka skalar yang dibutuhkan juga dua,
dan seterusnya.
𝑘1 𝑣1 + 𝑘2 𝑣2 = 𝑤
3) Kemudian komponen dari vektor-vektor yang diketahui yaitu vektor
𝑤, 𝑣1 dan 𝑣2 disusun dalam bentuk matriks kolom
𝑎 𝑐 𝑒
𝑘1 + 𝑘2 = 𝑓
𝑏 𝑑
KOMBINASI LINEAR

CARA OBE (OPERASI BARIS ELEMENTER)


𝑎 𝑐 𝑘1 𝑒
4) Setelah itu bentuk ke dalam matriks = 𝑓
𝑏 𝑑 𝑘2
5) Untuk menentukan nilai 𝑘1 , 𝑘2 menggunakan operasi baris elementer,
𝑎 𝑐 𝑒
maka bentuklah ke dalam matriks 𝑓 Tanda garis menunjukkan bahwa e dan
𝑏 𝑑 f adalah jawaban dari persamaan yang
sudah kita bentuk di langkah 2)

𝑎 𝑐 𝑒
6) OBE digunakan untuk mengubah bentuk matriks menjadi
𝑏 𝑑𝑓
𝑒
matriks Identitas sehingga elemen 𝑓 ikut dikenai proses OBE
KOMBINASI LINEAR

CARA OBE (OPERASI BARIS ELEMENTER)


𝟏 0 𝑒′
7) Jika Sudah terbentuk matriks Identitas maka
0 𝟏 𝑓′
e’ dan f’ menunjukkan perubahan
nilai dari e dan f setelah matriks
identitas terbentuk

𝟏 0 𝑘1 𝑒′
= sehingga dengan perkalian matriks
0 𝟏 𝑘2 𝑓′
𝟏 𝑘1 + 0 𝑘2 𝑒′
=
0 𝑘1 + 𝟏 𝑘2 𝑓′
𝑘1 𝑒′
𝑘2
=
𝑓′
diperoleh 𝒌𝟏 = 𝑒′ dan 𝒌𝟐 = 𝑓′
KOMBINASI LINEAR
CARA OBE (OPERASI BARIS ELEMENTER)
8) Substitusikan 𝒌𝟏 = 𝑒′ dan 𝒌𝟐 = 𝑓′ ke persamaan di langkah 3) yaitu:
𝑎 𝑐 𝑒
𝑘1 + 𝑘2 = 𝑓
𝑏 𝑑

𝑎

𝑐 𝑒
⟺𝑒 𝑏 +𝑓 𝑑 = 𝑓
𝑎 𝑐 𝑒
9) Jika hasil 𝑒′ + 𝑓′ sama dengan 𝑓 maka 𝒌𝟏 = 𝑒′ dan 𝒌𝟐 = 𝑓′ adalah
𝑏 𝑑
solusi dari persamaan di langkah 2) sehingga persamaan di langkah 2) dapat
ditulis sebagai
𝑘1 𝑣1 + 𝑘2 𝑣2 = 𝑤
⟺ 𝑒 ′ 𝑣1 + 𝑓 ′ 𝑣2 = 𝑤
10) Karena dapat dinyatakan sebagai 𝑒 ′ 𝑣1 + 𝑓 ′ 𝑣2 = 𝑤 maka 𝒘 adalah kombinasi
linear dari 𝒗𝟏 dan 𝒗𝟐
KOMBINASI LINEAR
KELEBIHAN CARA OBE
(OPERASI BARIS ELEMENTER)
 Dapat digunakan untuk matriks yang berbentuk matriks persegi
(matriks yang berordo 𝒎 × 𝒎 atau 𝒏 × 𝒏) atau untuk matriks yang bukan
matriks persegi (matriks yang berordo 𝒎 × 𝒏)
 Dapat digunakan untuk matriks yang berbentuk matriks persegi
(matriks yang berordo 𝒎 × 𝒎 atau 𝒏 × 𝒏) jika nilai 𝒅𝒆𝒕 𝑨 = 𝟎

KEKURANGAN CARA OBE


(OPERASI BARIS ELEMENTER)
 Proses yang dilakukan cenderung banyak dan berulang.
KOMBINASI LINEAR

CARA MATRIKS INVERS


1) Misal diketahui 𝑤 = 𝑒, 𝑓 dan 𝑣1 = 𝑎, 𝑏 , 𝑣2 = 𝑐, 𝑑 dan ditanya
apakah 𝑤 adalah kombinasi linear dari 𝑣1 dan 𝑣2
2) Bentuk persamaan 𝑘1 𝑣1 + 𝑘2 𝑣2 + … + 𝑘𝑛 𝑣𝑛 = 𝑤 dengan cara jika
diketahui vektornya ada dua, maka skalar yang dibutuhkan juga dua,
dan seterusnya.
𝑘1 𝑣1 + 𝑘2 𝑣2 = 𝑤
3) Kemudian komponen dari vektor-vektor yang diketahui yaitu vektor
𝑤, 𝑣1 dan 𝑣2 disusun dalam bentuk matriks kolom
𝑎 𝑐 𝑒
𝑘1 + 𝑘2 = 𝑓
𝑏 𝑑
KOMBINASI LINEAR

CARA MATRIKS INVERS


𝑎 𝑐 𝑘1 𝑒
4) Setelah itu bentuk ke dalam matriks = 𝑓
𝑏 𝑑 𝑘2
𝑎 𝑐 𝑘1 𝑒
5) Misalkan matriks 𝑏 𝑑 = 𝑓
𝑘2
𝐴 𝐾 = 𝐵
6) Setelah itu untuk mencari nilai 𝑘1 , 𝑘2 yang adalah elemen dari matriks 𝐾
dengan rumus berdasarkan sifat matriks yaitu 𝑲 = 𝑨−𝟏 . 𝑩
𝟏
𝑲= 𝒂𝒅𝒋 𝑨 . 𝑩
𝒅𝒆𝒕 𝑨
KOMBINASI LINEAR

CARA MATRIKS INVERS


1
7) Rumus matriks Invers A adalah 𝐴−1 = 𝑎𝑑𝑗 𝐴 sehingga cari
det 𝐴
terlebih dahulu cari determinan matriks A.
 Jika 𝑑𝑒𝑡 𝐴 = 0 (𝑛𝑜𝑙) maka matriks invers tidak terdefinisi. Jadi,
Jika 𝒅𝒆𝒕 𝑨 = 𝟎 (𝒏𝒐𝒍) maka cara Matriks Invers tidak dapat
digunakan
 Jika 𝑑𝑒𝑡 𝐴 ≠ 0 (𝑛𝑜𝑙) maka matriks invers terdefinisi. Jadi, Jika
𝒅𝒆𝒕 𝑨 ≠ 𝟎 (𝒏𝒐𝒍) maka cara Matriks Invers dapat digunakan
8) Setelah itu lanjutkan prosesnya sehingga mendapatkan nilai 𝑘1 dan 𝑘2 .
Misalkan diperoleh nilai 𝒌𝟏 = 𝑒′ dan 𝒌𝟐 = 𝑓′ .
KOMBINASI LINEAR
CARA MATRIKS INVERS
9) Substitusikan 𝒌𝟏 = 𝑒′ dan 𝒌𝟐 = 𝑓′ ke persamaan di langkah 3) yaitu:
𝑎 𝑐 𝑒
𝑘1 + 𝑘2 = 𝑓
𝑏 𝑑

𝑎

𝑐 𝑒
⟺𝑒 𝑏 +𝑓 𝑑 = 𝑓
𝑎 𝑐 𝑒
10) Jika hasil 𝑒′ + 𝑓′ sama dengan 𝑓 maka 𝒌𝟏 = 𝑒′ dan 𝒌𝟐 = 𝑓′ adalah
𝑏 𝑑
solusi dari persamaan di langkah 2) sehingga persamaan di langkah 2) dapat
ditulis sebagai
𝑘1 𝑣1 + 𝑘2 𝑣2 = 𝑤
⟺ 𝑒 ′ 𝑣1 + 𝑓 ′ 𝑣2 = 𝑤
11) Karena dapat dinyatakan sebagai 𝑒 ′ 𝑣1 + 𝑓 ′ 𝑣2 = 𝑤 maka 𝒘 adalah kombinasi
linear dari 𝒗𝟏 dan 𝒗𝟐
KOMBINASI LINEAR
KELEBIHAN CARA MATRIKS INVERS

 HANYA Dapat digunakan untuk matriks yang berbentuk


matriks persegi (matriks yang berordo 𝒎 × 𝒎 atau 𝒏 × 𝒏)

KEKURANGAN CARA MATRIKS INVERS

 Tidak Dapat digunakan untuk matriks yang bukan matriks


persegi (matriks yang berordo 𝒎 × 𝒏)
 Harus Terlebih Dahulu Menentukan Nilai Determinan
Matriks
MERENTANG/ MEMBANGUN

DEFINISI MERENTANG/ MEMBANGUN


Diketahui 𝑉 adalah ruang vektor dan 𝑆 = 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 adalah
himpunan vektor-vektor di 𝑉 serta 𝑊 adalah sub ruang dari 𝑉 yang
mengandung semua kombinasi linear dari vektor-vektor di himpunan 𝑆
maka 𝑆 dikatakan Merentang/ Membangun 𝑊.
Jika untuk setiap 𝒘 ∊ 𝑾, 𝒘 adalah Kombinasi Linear dari 𝑺 sehingga
ditulis 𝒌𝟏 𝒗𝟏 + 𝒌𝟐 𝒗𝟐 + … + 𝒌𝒏 𝒗𝒏 = 𝒘 dimana 𝒌𝟏 , 𝒌𝟐 , … , 𝒌𝒏 adalah skalar.
 𝑆 disebut Ruang Rentang
 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 disebut merentang/ membangun 𝑊
Dengan kata lain jika ada kombinasi linear maka akan merentang/
membangun.
MERENTANG/ MEMBANGUN

CARA MENENTUKAN
MERENTANG/ MEMBANGUN
1) Menentukan apakah vektor-vektor tersebut memiliki kombinasi linear
2) Jika ada kombinasi linear maka vektor-vektor tersebut merentang/
membangun Ruang Vektor(nama ruang vektor disesuaikan dengan
soal)
BASIS

DEFINISI BASIS

Diketahui 𝑉 adalah ruang vektor dan 𝑆 = 𝑠1 , 𝑠2 , … , 𝑠𝑛 adalah


himpunan vektor-vektor di 𝑉.
𝑺 dikatakan Basis dari 𝑽 jika memenuhi dua (2) syarat
yaitu:
1) 𝑺 bebas linear
2) 𝑺 membangun/ merentang 𝑽
BASIS

CARA MENENTUKAN BASIS

1) Menentukan apakah vektor-vektor tersebut bebas linear


2) Menentukan apakah vektor-vektor tersebut memiliki kombinasi linear
3) Jika ada kombinasi linear maka vektor-vektor tersebut merentang/
membangun Ruang Vektor (nama ruang vektor disesuaikan dengan
soal)
4) Jika vektor-vektor tersebut sudah memenuhi dua syarat yaitu bebas
linear dan merentang/ membangun maka vektor-vektor tersebut
dikatakan Basis dari Ruang Vektor (nama ruang vektor disesuaikan
dengan soal)
BASIS
Basis standar di 𝑹𝟐
𝒊 = 𝟏, 𝟎 dan 𝒋 = 𝟎, 𝟏
Basis standar di 𝑹𝟑
Basis 𝒊 = 𝟏, 𝟎, 𝟎 ; 𝒋 = 𝟎, 𝟏, 𝟎 dan 𝒌 =
Standar 𝟎, 𝟎, 𝟏
Jenis-
Jenis Basis standar di 𝑴𝟐×𝟐 ditulis dalam
Basis Basis sebuah himpunan yaitu
Tidak 𝟏 𝟎 𝟎 𝟏 𝟎 𝟎 𝟎 𝟎
Standar 𝑨=
𝟎 𝟎
,
𝟎 𝟎
,
𝟏 𝟎 𝟎 𝟏
DIMENSI

DEFINISI DIMENSI

1) Suatu ruang vektor dikatakan berdimensi 𝒏 (berhingga) jika


ruang vektor 𝑉 mengandung sebuah himpunan berhingga
vektor-vektor yang membentuk basis. Dengan perkataan
lain, dimensi berhingga sebuah ruang vektor 𝑽 didefinisikan
sebagai banyaknya vektor pada basis
2) Suatu ruang vektor dikatakan berdimensi 𝑛 + 1 (tak
berhingga) jika ruang vektor 𝑉 tak berdimensi berhingga:
ruang vektor 𝑉 memuat vektor tak nol dan setiap himpunan
berhingga vektor di 𝑽 bukan merupakan basis untuk 𝑽
DIMENSI

DEFINISI DIMENSI

 Berdasarkan Definisi Dimensi, dapat dikatakan bahwa dimensi


berhingga adalah banyaknya vektor-vektor pada basis di suatu ruang
vektor.
 Ingat!!! untuk menjadi basis harus memenuhi syarat bebas linear dan
merentang/membangun.
 Jika pada soal ditemukan bahwa vektor-vektornya bergantung linear
maka cukup cari vektor-vektor yang memenuhi bebas linear dan
merentang/membangun
 Simbol dimensi dari suatu ruang vektor 𝑉 adalah 𝐝𝐢𝐦 𝑨
DIMENSI

INFO TAMBAHAN
UNTUK BERGANTUNG LINEAR

Himpunan suatu vektor disebut Bergantung


Linear jika:
1) Ada vektor yang berkelipatan satu sama lain
2) Dalam himpunan vektor tersebut
mengandung vektor nol
DIMENSI
CARA MENENTUKAN DIMENSI
(Jika Vektor-Vektor Bebas Linear)

1) Menentukan apakah vektor-vektor tersebut bebas linear/ bergantung linear.


2) Menentukan apakah vektor-vektor tersebut memiliki kombinasi linear
3) Jika vektor-vektor tersebut memiliki kombinasi linear maka vektor-vektor tersebut
merentang/membangun
4) Jika vektor-vektor tersebut bebas linear dan merentang/ membangun maka vektor-
vektor tersebut merupakan basis dari suatu ruang vektor.
5) Jika vektor-vektor tersebut merupakan basis maka dimensi ruang vektornya yaitu:
𝐝𝐢𝐦 𝑨 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑣𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 − 𝑣𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠
DIMENSI
CARA MENENTUKAN DIMENSI
(Jika Vektor-Vektor Bergantung Linear)

1) Menentukan apakah vektor-vektor tersebut bebas linear/ bergantung linear.


2) Jika vektor-vektor tersebut bergantung linear, maka pilih vektor-vektor yang saling
bebas linear saja atau buanglah vektor yang menyebabkan bergantung linear.
Contoh jika diketahui ada vektor 𝑎, Ԧ 𝑏, 𝑐Ԧ bergantung linear. Maka cukup pilih yang
bebas linear misalkan vektor 𝑎Ԧ dan 𝑏 atau 𝑏 dan 𝑐,
Ԧ dan seterusnya
Ingat!!!
 Bebas linear apabila semua skalar-skalarnya bernilai 𝟎 (nol) atau di tulis 𝑘1 =
𝑘2 = ⋯ = 𝑘𝑛 = 0
 Bergantung linear apabila ada skalar-skalarnya yang tidak bernilai 𝟎 (nol)
DIMENSI
CARA MENENTUKAN DIMENSI
(Jika Vektor-Vektor Bergantung Linear)

3) Tidak perlu menentukan kombinasi linear karena kalau bergantung linear artinya
ada skalar-skalarnya yang tidak bernilai 𝟎 (nol) atau artinya 𝑘1 atau 𝑘2 atau 𝑘𝑛 ada
nilai sehingga vektor-vektor tersebut memiliki kombinasi linear
4) Jika vektor-vektor tersebut memiliki kombinasi linear maka vektor-vektor tersebut
merentang/membangun
5) Jika vektor-vektor tersebut bebas linear dan merentang/ membangun maka vektor-
vektor tersebut merupakan basis dari suatu ruang vektor.
6) Jika vektor-vektor tersebut merupakan basis maka dimensi ruang vektornya yaitu:
𝐝𝐢𝐦 𝑨 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑣𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 − 𝑣𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠
CONTOH SOAL
CONTOH SOAL
KOMBINASI LINEAR, BASIS DAN DIMENSI

Kode/ Mata Kuliah : T120201NM/ Aljabar Linear dan Matriks


SKS :2
Dosen Pengampu : Claudia Betruchy Bada, M.Pd

1) Diketahui 𝑊 = {𝑢 ⃗ , ⃗⃗⃗⃗
𝑎1 , ⃗⃗⃗⃗ 𝑎3 } adalah suatu ruang vektor. ⃗⃗⃗⃗
𝑎2 , ⃗⃗⃗⃗ 𝑎1 = (1, 0, 1), ⃗⃗⃗⃗
𝑎2 = (0, 1, −1), ⃗⃗⃗⃗
𝑎3 =
(1,1, −1) dan 𝑢
⃗ = (2, 3, − 1). Tentukan:
a) Apakah 𝑢 ⃗ merupakan kombinasi linear dari ⃗⃗⃗⃗ 𝑎1 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎2 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎3 ?
b) Apakah ⃗⃗⃗⃗
𝑎1 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎2 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎3 merentang dalam ruang vektor 𝑊?
c) Apakah ⃗⃗⃗⃗
𝑎1 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎2 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎3 adalah basis di ruang vektor 𝑊?
d) Berapa dimensi ruang vektor 𝑊?

2) Diketahui 𝑊 = { 𝑎, 𝑏⃗, 𝑐 } adalah suatu ruang vektor. 𝑎 = (1, 2, 3), 𝑏⃗ = (2, 4, 6), 𝑐 = (2, 3, 5).
Tentukan:
a) Kombinasi linear dari 𝑎, 𝑏⃗, 𝑐!
b) Apakah 𝑎, 𝑏⃗, 𝑐 merentang dalam ruang vektor 𝑊?
c) Apakah 𝑎, 𝑏⃗, 𝑐 adalah basis di ruang vektor 𝑊?
d) Berapa dimensi ruang vektor 𝑊?

PENYELESAIAN

1) Diketahui: himpunan vektor-vektor 𝑊 = {𝑢 ⃗ , ⃗⃗⃗⃗


𝑎1 , ⃗⃗⃗⃗ 𝑎3 }
𝑎2 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎1 = (1, 0, 1), ⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗ 𝑎2 = (0, 1, −1), ⃗⃗⃗⃗
𝑎3 = (1,1, −1) dan 𝑢 ⃗ = (2, 3, −1)
Ditanya :
a) Apakah 𝑢 ⃗ merupakan kombinasi linear dari ⃗⃗⃗⃗ 𝑎1 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎2 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎3 ?
b) Apakah ⃗⃗⃗⃗
𝑎1 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎2 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎3 merentang dalam ruang vektor 𝑊?
c) Apakah ⃗⃗⃗⃗
𝑎1 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎2 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎3 adalah basis di ruang vektor 𝑊?
d) Berapa dimensi ruang vektor 𝑊?
Jawab:
⃗ merupakan kombinasi linear dari 𝒂
a) Cek 𝒖 ⃗⃗⃗⃗𝟏 , 𝒂
⃗⃗⃗⃗𝟐 , 𝒂
⃗⃗⃗⃗𝟑

i. Di soal ditanya ada tiga vektor sehingga dibutuhkan tiga skalar untuk membentuk persamaan
sebagai berikut:
𝑘1 ⃗⃗⃗⃗
𝑎1 + 𝑘2 ⃗⃗⃗⃗
𝑎2 + 𝑘3 ⃗⃗⃗⃗
𝑎3 = 𝑢⃗
ii. Komponen vektor-vektor yang diketahui disusun dalam bentuk matriks kolom:
1 0 1 2
𝑘1 (0) + 𝑘2 ( 1 ) + 𝑘3 ( 1 ) = ( 3 )
1 −1 −1 −1
iii. Bentuk ke dalam matriks:
1 0 1 𝑘1 2
(0 1 1 ) (𝑘2 ) = ( 3 )
1 −1 −1 𝑘3 −1
1 0 1 𝑘1 2
( 0 1 1) (𝑘2 ) = (3)
iv. Misalkan
1 −1 −1 𝑘3 −1
𝐴 𝐾 = 𝐵

Karena matriks A berbentuk matriks persegi dan ordonya 3 × 3, sehingga cara penyelesaiannya
ada dua cara yaitu menggunakan OBE dan cara matriks invers

MENGGUNAKAN CARA OBE


1 0 1 2
v. Dengan cara OBE yaitu 𝐴 = (0 1 1|3)
1 −1 −1 −1
1 0 1 2
𝐻31(−1) (𝐴) = ( 0 1 1 | 3 )
1 + ((1)(−1)) −1 + ((0)(−1)) −1 + ((1)(−1)) −1 + ((2)(−1))
1 0 1 2
= (0 1 1| 3 )
0 −1 0 −3
1 0 1 2
𝐻32(1) (𝐴) = ( 0 1 1 | 3 )
0 + ((0)(1)) −1 + ((1)(1)) 0 + ((1)(1)) −3 + ((3)(1))
1 0 12
= (0 1 1|3)
0 0 10
1 + ((0)(−1)) 0 + ((0)(−1)) 1 + ((1)(−1)) 2 + ((0)(−1))
𝐻13(−1) (𝐴) = ( 0 1 1 | 3 )
0 0 1 0
1 0 02
= (0 1 1|3)
0 0 10
1 0 0 2
𝐻23(−1) (𝐴) = (0 + ((0)(−1)) 1 + ((0)(−1)) 1 + ((1)(−1))|3 + ((0)(−1)))
0 0 1 0
1 0 02
= (0 1 0|3)
0 0 10

1 0 02
vi. Karena sudah terbentuk matriks identitas (0 1 0|3) maka
0 0 10
1 0 0 𝑘1 2
(0 1 0) (𝑘2 ) = (3) sehingga dengan perkalian matriks
0 0 1 𝑘3 0
(1)(𝑘1 ) + (0)(𝑘2 ) + (0)(𝑘3 ) 2
⟺((0)(𝑘1 ) + (1)(𝑘2 ) + (0)(𝑘 )
3 ) = (3)
(0)(𝑘1 ) + (0)(𝑘2 ) + (0)(𝑘3 ) 0
𝑘1 2
⟺ (𝑘2 ) = (3)
0 0
Dari langkah v) dan vi) diperoleh bahwa cara OBE menunjukkan 𝒌𝟏 = 𝟐, 𝒌𝟐 = 𝟑 dan 𝒌𝟑 =
𝟎.
vii. Substitusikan 𝒌𝟏 = 𝟐, 𝒌𝟐 = 𝟑 dan 𝒌𝟑 = 𝟎 ke persamaan di langkah ii) yaitu:
1 0 1 𝟐
𝑘1 (0) + 𝑘2 ( 1 ) + 𝑘3 ( 1 ) = ( 𝟑 )
1 −1 −1 −𝟏
1 0 1 𝟐
⟺ 2 (0 ) + 3 ( 1 ) + 0 ( 1 ) = ( 𝟑 )
1 −1 −1 −𝟏
2 0 0 𝟐
⟺ (0) + ( 3 ) + (0) = ( 𝟑 )
2 −3 0 −𝟏

2+0+0 𝟐
⟺( 0+3+0 ) = ( 𝟑 )
2 + (−3) + 0 −𝟏
2 𝟐
⟺( 3 )=( 𝟑 )
−1 −𝟏
1 0 1 𝟐
Dari langkah vii) diperoleh bahwa 𝑘1 (0) + 𝑘2 ( 1 ) + 𝑘3 ( 1 ) = ( 𝟑 )
1 −1 −1 −𝟏
1 0 1 𝟐
viii. Karena pada langkah vii) diperoleh 𝑘1 (0) + 𝑘2 ( 1 ) + 𝑘3 ( 1 ) = ( 𝟑 ) maka 𝒌𝟏 =
1 −1 −1 −𝟏
𝟐, 𝒌𝟐 = 𝟑 dan 𝒌𝟑 = 𝟎 merupakan solusi dari persamaan di langkah i) sehingga dapat ditulis:
𝑘1 ⃗⃗⃗⃗
𝑎1 + 𝑘2 ⃗⃗⃗⃗
𝑎2 + 𝑘3 ⃗⃗⃗⃗
𝑎3 = 𝑢

⟺ 2 ⃗⃗⃗⃗
𝑎1 + 3𝑎
⃗⃗⃗⃗2 + 0𝑎
⃗⃗⃗⃗3 = 𝑢

Dari langkah i) sampai dengan viii) diperoleh bahwa 𝑢
⃗ merupakan kombinasi linear dari
𝑎1 , ⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗ 𝑎2 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎3

MENGGUNAKAN CARA MATRIKS MATRIKS


v. Menentukan matriks Invers A
1 0 1 𝑘1 2
(0 1 1 ) ( 𝑘2 ) = (3)
1 −1 −1 𝑘3 −1
𝐴 𝐾 = 𝐵
⟺ 𝐾 = 𝐴 −1
𝐵
1
⟺ 𝐾 = det(𝐴) 𝑎𝑑𝑗(𝐴) 𝐵
vi. Cari Determinan Matriks A (menggunakan metode sarrus)
1 0 1 1 0
𝑑𝑒𝑡(𝐴) = (0 1 1 )0 1
1 −1 −1 1 −1
⟺ 𝑑𝑒𝑡(𝐴) = (1)(1)(−1) + (0)(1)(1) + (1)(0)(−1)
−((1)(1)(1) + (1)(1)(−1) + (0)(0)(−1))
⟺ 𝑑𝑒𝑡(𝐴) = (−1) + 0 + 0 − (1 + (−1) + 0) = −1
Karena 𝑑𝑒𝑡(𝐴) ≠ 0 jelas cara matriks invers dapat dilanjutkan
vii. Cari Nilai Minor dan Kofaktor Matriks A untuk dapat menentukan 𝑎𝑑𝑗(𝐴)

Nilai Minor
(silahkan dicoba sendiri menggunakan rumus minor pada matriks  )
𝑀11 = 0 𝑀21 = 1 𝑀31 = −1
𝑀12 = −1 𝑀22 = −2 𝑀32 = 1
𝑀13 = −1 𝑀23 = −1 𝑀33 = 1

0 −1 −1
Matriks minor A yaitu 𝑀𝐴 = ( 1 −2 −1)
−1 1 1
Nilai Kofaktor
(silahkan dicoba sendiri menggunakan rumus kofaktor pada matriks  )
𝐶11 = 0 𝐶21 = −1 𝐶31 = −1
𝐶12 = 1 𝐶22 = −2 𝐶32 = −1
𝐶13 = −1 𝐶23 = 1 𝐶33 = 1

0 1 −1
Matriks kofaktor A yaitu 𝐶𝐴 = (−1 −2 1)
−1 −1 1
0 −1 −1
Sehingga 𝑎𝑑𝑗(𝐴) = (𝐶𝐴 )𝑇 = ( 1 −2 −1)
−1 1 1
viii. Melanjutkan cara matriks invers yaitu
1
𝐾 = 𝑎𝑑𝑗(𝐴) 𝐵
det(𝐴)
0 −1 −1 2
1
⟺ 𝐾 = −1 ( 1 −2 −1) . ( 3 )
−1 1 1 −1
0 −1 −1 2
⟺ 𝐾 = −1 ( 1 −2 −1) . ( 3 )
−1 1 1 −1
(0)(2) + (−1)(3) + (−1)(−1)
⟺ 𝐾 = −1 ((1)(2) + (−2)(3) + (−1)(−1))
(−1)(2) + (1)(3) + (1)(−1)
0 + (−3) + 1
⟺ 𝐾 = −1 ( 2 + (−6) + 1 )
(−2) + 3 + (−1)
𝑘1 −2 2
⟺ (𝑘2 ) = −1 (−3) = (3)
𝑘3 0 0
Dari langkah v) dan viii) diperoleh bahwa cara Matriks Invers menunjukkan 𝒌𝟏 = 𝟐, 𝒌𝟐 =
𝟑 dan 𝒌𝟑 = 𝟎.
ix. Substitusikan 𝒌𝟏 = 𝟐, 𝒌𝟐 = 𝟑 dan 𝒌𝟑 = 𝟎 ke persamaan di langkah ii) yaitu:
1 0 1 𝟐
𝑘1 (0) + 𝑘2 ( 1 ) + 𝑘3 ( 1 ) = ( 𝟑 )
1 −1 −1 −𝟏
1 0 1 𝟐
⟺ 2 (0 ) + 3 ( 1 ) + 0 ( 1 ) = ( 𝟑 )
1 −1 −1 −𝟏
2 0 0 𝟐
⟺ (0) + ( 3 ) + (0) = ( 𝟑 )
2 −3 0 −𝟏

2+0+0 𝟐
⟺( 0+3+0 ) = ( 𝟑 )
2 + (−3) + 0 −𝟏
2 𝟐
⟺( 3 )=( 𝟑 )
−1 −𝟏
1 0 1 𝟐
Dari langkah ix) diperoleh bahwa 𝑘1 (0) + 𝑘2 ( 1 ) + 𝑘3 ( 1 ) = ( 𝟑 )
1 −1 −1 −𝟏
1 0 1 𝟐
x. Karena pada langkah ix) diperoleh 𝑘1 (0) + 𝑘2 ( 1 ) + 𝑘3 ( 1 ) = ( 𝟑 ) maka 𝒌𝟏 =
1 −1 −1 −𝟏
𝟐, 𝒌𝟐 = 𝟑 dan 𝒌𝟑 = 𝟎 merupakan solusi dari persamaan di langkah i) sehingga dapat ditulis:
𝑘1 ⃗⃗⃗⃗
𝑎1 + 𝑘2 ⃗⃗⃗⃗
𝑎2 + 𝑘3 ⃗⃗⃗⃗
𝑎3 = 𝑢

⟺ 2 ⃗⃗⃗⃗
𝑎1 + 3𝑎
⃗⃗⃗⃗2 + 0𝑎
⃗⃗⃗⃗3 = 𝑢

Dari langkah i) sampai dengan x) diperoleh bahwa 𝑢
⃗ merupakan kombinasi linear dari ⃗⃗⃗⃗
𝑎1 ,
𝑎2 , ⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗ 𝑎3

⃗⃗⃗⃗𝟏 , 𝒂
b) Cek 𝒂 ⃗⃗⃗⃗𝟐 , 𝒂
⃗⃗⃗⃗𝟑 merentang dalam ruang vektor 𝑾
Karena di dalam ruang vektor W, 𝑢 ⃗ merupakan kombinasi linear dari ⃗⃗⃗⃗
𝑎1 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎2 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎3
sehingga ⃗⃗⃗⃗
𝑎1 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎2 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎3 dikatakan merentang dalam ruang vektor 𝑊 (diperoleh dari jawaban
pada poin a))

⃗⃗⃗⃗𝟏 , 𝒂
c) Cek 𝒂 ⃗⃗⃗⃗𝟐 , 𝒂⃗⃗⃗⃗𝟑 adalah basis di ruang vektor 𝑾
 Syarat 𝑎 ⃗⃗⃗⃗1 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎2 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎3 bebas linear
Untuk mengetahui apakah ⃗⃗⃗⃗
𝑎1 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎2 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎3 bebas linear, cukup pakai cara yang mudah.
Saya memilih menggunakan cara determinan (karena sudah dikerjakan pada poin a)
di bagian cara matriks invers).
Berdasarkan perhitungan, diperoleh bahwa 𝒅𝒆𝒕(𝑨) = −𝟏
Karena 𝑑𝑒𝑡(𝐴) ≠ 0 jelas ⃗⃗⃗⃗
𝑎1 , 𝑎
⃗⃗⃗⃗2 , 𝑎
⃗⃗⃗⃗3 bebas linear
Jadi syarat pertama terpenuhi
 Syarat 𝑎 ⃗⃗⃗⃗1 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎2 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎3 merentang dalam ruang vektor W
𝑎1 , ⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗ 𝑎2 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎3 dikatakan merentang dalam ruang vektor 𝑊 (sudah dikerjakan pada
poin b)).
Jadi syarat kedua terpenuhi
Karena dua syarat basis terpenuhi, jelas 𝑎
⃗⃗⃗⃗1 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎2 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎3 adalah basis di ruang
vektor W

d) dimensi ruang vektor 𝑾


Karena ruang vektor 𝑊 memiliki sebuah himpunan berhingga dari vektor-vektor yang
membentuk basis (sebab banyak anggotanya di basis ada 3 vektor) sehingga ruang vektor 𝑊
memiliki dimensi berhingga. Dari poin c) diperoleh bahwa banyaknya vektor-vektor yang
merupakan basis ruang vektor 𝑊 ada 3 yaitu ⃗⃗⃗⃗
𝑎1 , ⃗⃗⃗⃗
𝑎2 , dan ⃗⃗⃗⃗
𝑎3
Jadi dimensi ruang vektor 𝑊 adalah 𝐝𝐢𝐦(𝑾) = 𝟑

2) Diketahui: 𝑊 = { 𝑎, 𝑏⃗, 𝑐} adalah suatu ruang vektor.


𝑎 = (1, 2, 3), 𝑏⃗ = (2, 4, 6), 𝑐 = (2, 3, 5)
Ditanya :
a) Kombinasi linear dari 𝑎, 𝑏⃗, 𝑐!
b) Apakah 𝑎, 𝑏⃗, 𝑐 merentang dalam ruang vektor 𝑊?
c) Apakah 𝑎, 𝑏⃗, 𝑐 adalah basis di ruang vektor 𝑊?
d) Berapa dimensi ruang vektor 𝑊?
Jawab:
a) Kombinasi linear dari 𝒂 ⃗, 𝒄
⃗, 𝒃 ⃗
Pada poin a) tidak ditentukan vektor mana yang kombinasi linear sehingga caranya adalah
kita akan mengecek 3 hal:
 Apakah 𝑎 merupakan kombinasi linear dari 𝑏⃗ dan 𝑐 yaitu:
𝑘1 𝑏⃗ + k 2 𝑐 = 𝑎

Cara lengkapnya silahkan dicoba sendiri ya 

Dengan cara OBE (𝐻 1


( )
(𝐴); 𝐻21(−4) (𝐴); 𝐻31(−6) (𝐴); 𝐻2(−1) (𝐴); 𝐻12(−1) (𝐴);
12
1
𝐻32(1) (𝐴) diperoleh bahwa 𝑘1 = 2 dan 𝑘2 = 0 sehingga:
𝑘1 𝑏⃗ + k 2 𝑐 = 𝑎
1
⟺ 𝑏⃗ + 0 𝑐 = 𝑎
2
Jadi 𝑎 merupakan kombinasi linear dari 𝑏⃗ dan 𝑐

 Apakah 𝑏⃗ merupakan kombinasi linear dari 𝑎 dan 𝑐


𝑘1 𝑎 + k 2 𝑐 = 𝑏⃗

Cara lengkapnya silahkan dicoba sendiri ya 


Dengan cara OBE (𝐻21(−2) (𝐴); 𝐻31(−3) (𝐴); 𝐻2(−1) (𝐴); 𝐻12(−2) (𝐴); 𝐻32(1) (𝐴)
diperoleh bahwa 𝑘1 = 2 dan 𝑘2 = 0 sehingga:
𝑘1 𝑎 + k 2 𝑐 = 𝑐
⟺ 2𝑎 + 0 𝑐 = 𝑏⃗
Jadi 𝑏⃗ merupakan kombinasi linear dari 𝑎 dan 𝑐

 Apakah 𝑐 merupakan kombinasi linear dari 𝑎 dan 𝑏⃗


𝑘1 𝑎 + k 2 𝑏⃗ = 𝑐

Cara lengkapnya silahkan dicoba sendiri ya 

Dengan cara OBE (𝐻21(−2) (𝐴); 𝐻31(−3) (𝐴); tidak diperoleh nilai 𝑘1 dan 𝑘2 tetapi
persamaan 𝑘1 + 2𝑘2 = 2 sehingga 𝑐 bukan merupakan kombinasi linear dari 𝑎 dan
𝑏⃗

⃗ , ⃗𝒃, 𝒄
b) Cek 𝒂 ⃗ merentang di dalam ruang vektor 𝑾
Pada poin a) diketahui bahwa:
 𝑎 merupakan kombinasi linear dari 𝑏⃗ dan 𝑐 . Oleh karena di dalam ruang vektor W, 𝑎
merupakan kombinasi linear dari 𝑏⃗ dan 𝑐 sehingga 𝑏⃗, 𝑐 , dikatakan merentang
dalam ruang vektor 𝑊 (diperoleh dari jawaban pada poin a))
 𝑏⃗ merupakan kombinasi linear dari 𝑎 dan 𝑐 . Oleh karena di dalam ruang vektor W, 𝑏⃗
merupakan kombinasi linear dari 𝑎 dan 𝑐 sehingga 𝑎, 𝑐 , dikatakan merentang
dalam ruang vektor 𝑊 (diperoleh dari jawaban pada poin a))

⃗ , ⃗𝒃, 𝒄
c) Cek 𝒂 ⃗ adalah basis di ruang vektor 𝑾
 Syarat 𝑎, 𝑏 ⃗ , 𝑐 bebas linear
Berdasarkan Info di materi PPT 9 (slide 22) maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
Karena 𝑏⃗ = 2𝑎 , jelas artinya adalah vektor berkelipatan satu sama lain.
Karena ada vektor yang berkelipatan satu sama lain, jelas 𝑎, 𝑏⃗, 𝑐 Bergantung linear
Jadi syarat pertama tidak terpenuhi
Syarat pertama tidak terpenuhi karena bergantung linear sebagai akibat dari adanya
vektor yang berkelipatan maka kita dapat membuang vektor yang berkelipatan yaitu
⃗𝒃. Setelah membuang vektor yang berkelipatan yaitu 𝑏⃗ maka tersisa dua vektor yaitu 𝑎
dan 𝑐. Kemudian cek apakah 𝑎 dan 𝑐 bebas linear.
Setelah di cek menggunakan cara RANK MATRIKS (Cara lengkapnya silahkan
dicoba sendiri ya ), diperoleh bahwa 𝒂⃗ dan 𝒄 ⃗ bebas linear
Jadi syarat pertama terpenuhi
Jika diketahui 𝑊 = { 𝑎, 𝑏⃗, 𝑐 } adalah ruang vektor
dan akan ditentukan apakah 𝑎, 𝑏⃗, 𝑐 adalah suatu
basis tetapi 𝑏⃗ menyebabkan vektor-vektor
bergantung linear maka 𝑏⃗ harus dibuang dari ruang
vektor 𝑊.
Pada umumnya jika 𝑏⃗ (vektor yang menyebabkan
vektor-vektor bergantung linear) telah dibuang dari
ruang vektor maka vektor-vektor lainnya yaitu 𝒂 ⃗,
dan 𝒄⃗ membentuk basis dari ruang vektor 𝑾

 Syarat 𝑎, 𝑐 merentang dalam ruang vektor 𝑊


Berdasarkan info tersebut diperoleh bahwa 𝑎, 𝑐 adalah basis maka 𝑎 , 𝑐 sudah
pasti merentang dalam ruang vektor 𝑊 (ingat dua syarat basis).
Jadi syarat kedua terpenuhi
Karena dua syarat basis terpenuhi, jelas 𝑎, 𝑐 adalah basis di ruang vektor W

d) dimensi ruang vektor 𝑾


Karena ruang vektor 𝑊 memiliki sebuah himpunan berhingga dari vektor-vektor yang
membentuk basis (sebab banyak anggotanya di basis ada 2 vektor) sehingga ruang vektor 𝑊
memiliki dimensi berhingga. Dari poin c) diperoleh bahwa banyaknya vektor-vektor yang
merupakan basis ruang vektor 𝑊 ada 2 yaitu 𝑎, dan 𝑐 .
Jadi dimensi ruang vektor 𝑊 adalah 𝐝𝐢𝐦(𝑾) = 𝟐
BACA PETUNJUK BERIKUT
 BACA MATERINYA KEMUDIAN KERJAKAN SOAL LATIHAN
SEKALIGUS SEBAGAI TUGAS 7.
 SOAL DIKERJAKAN SECARA BERKELOMPOK, 1 KELOMPOK 3
ORANG. JIKA DALAM 1 KELOMPOK ADA 4 ORANG ATAU LEBIH,
MAKA ORAG KEEMPAT DAN SETERUSNYA TIDAK DIHIRUNG
NILAINYA!
 JAWABAN DITULIS DI KERTAS DOUBLE FOLIO.
 JAWABAN DIKUMPULKAN SECARA BERKELOMPOK SETELAH
SELESAI KULIAH YAITU HARI INI JAM 11.00 WITA DI RUANGAN
DOSEN T. INFORMATIKA (LANTAI 1 GEDUNG SAPIENTIA)
 YANG BERHAK TANDA TANGAN DAFTAR HADIR ADALAH SEMUA
ANGGOTA DALAM 1 KELOMPOK YANG AKTIF. JADI DATANG
KUMPUL LEMBAR JAWABAN LALU TANDA TANGAN.
1) Diketahui 𝑢 = 2,4,0 , 𝑣 = 1, −1,3 ,
𝑎 = 4,2,6 . Cek apakah 𝑢 dan 𝑣 merupakan
kombinasi linear dari vektor 𝑎?
1 2 3
2) Diketahui 𝑃 = −2 1 0 Tentukan:
3 1 1
5 0 −1
a) Semua vektor baris dari 𝑃!
b) Semua vektor kolom dari 𝑃!
c) Basis dan dimensi dari ruang baris 𝑃!
d) Basis dan dimensi dari ruang kolom 𝑃!

Anda mungkin juga menyukai