V.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka
dapat ditarik kesimpulan, antara lain:
1. Biaya eksplisit rata-rata per usahatani yaitu sebesar Rp14.705 apabila di
konversikan dalam konversi 1 Ha yaitu sebesar Rp 150.305.554.
2. Biaya implisit rata-rata per usahatani sebesar Rp 108.750 dan apabila di
konversikan dalam konversi 1 Ha yaitu sebesar Rp 1.006.944.444. Total
biaya usahatani dari penjumlahan biaya eksplisit dan implisit dalam rata-
rata per usahatani Rp 123.455 dan dalam konversi 1Ha adalah
Rp 1.157.249.998.
3. Jumlah produksi tanaman sawi berdasarkan hasil nyatanya diperoleh rata-
rata per usahatani sebanyak 1 ikat yang kemudian jika dikonversikan
menjadi per 1 hektar jumlah produksinya menjadi sebanyak 92.592 ikat.
Harga jual per ikat sawi yaitu Rp 000 yang kemudian jika dikonversikan
menjadi per 1 hektar sebesar Rp37.037.037.
4. R/C atas biaya tunai (eksplisit) dihitung dengan menggunakan cara
penerimaan usahatani secara realita dibagi dengan biaya eksplisit sehingga
menemukan hasil sebesar 0,09. R/C atas biaya total dihitung dengan
menggunakan cara penerimaan usahatani secara realita dibagi dengan
biaya total sehingga menemukan hasil sebesar 0,03.
5. Ketidaklayakan ini disebabkan oleh hasil produksi lahan saat panen yang
terlalu sedikit sehingga penerimaan yang diterima pun sedikit. Rendahnya
kuantitas hasil panen sawi ini disebabkan oleh kondisi lahan dan
lingkungan.
B. Saran
Saran untuk praktikum Ilmu Usahatani komoditas Sawi (Brassica
juncea L.) adalah:
1. Seharusnya lahan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan komoditas
yang akan dikembangkan

40
 41

2. Seharusnya pemupukan dilakukan lebih awal sehingga tanaman tidak lebih

dulu terserang hama dan penyakit.
3. Sebaiknya alat-alat praktikum seperti sprayer diperbanyak sehingga tidak
saling menunggu kelompok lain untuk melakukan penyemprotan.
4. Coass sebaiknya menentukan tanah dan pupuk yang baik untuk
persemaian terlebih dahulu sehingga persemaian dapat lebih efisien dan
tidak banyak benih yang gagal tumbuh.