Anda di halaman 1dari 13

ANALISA USAHATANI

DINAS PERTANIAN
KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Pengertian

Analisa usahatani adalah ilmu yang mempelajari


bagaimana mengalokasikan sumberdaya yang ada,
secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh
keuntungan pada waktu tertentu. Disebut efektif jika
petani dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka
miliki dengan sebaik-baiknya, serta dikatakan efisien
apabila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan
output yang melebihi input.
Tujuan dan Manfaat

1. Mengetahui jumlah modal yang


dibutuhkan
2. Mengetahui layak tidaknya suatu usaha
3. Mempertimbangkan resiko usaha
4. Melakukan efisiensi, untuk meraih
keuntungan optimal
Biaya produksi

Biaya produksi adalah nilai yang digunakan baik dalam bentuk


benda maupun jasa selama proses produksi berlangsung untuk
mendapatkan hasil yang maksimal dalam usaha tani yang dijalankan.
Biaya ada 2, biaya tetap dan biaya variabel:
1. Biaya tetap (fixed cost, FC) adalah biaya yang besarnya tidak
ditentukan oleh besarnya volume usahatani, sifatnya konstan untuk
periode waktu tertentu. Contoh: biaya sewa lahan, biaya penyusutan,
biaya traktor, biaya pajak, biaya gaji manajer (bulanan), sewa lahan.
2. Biaya variabel (variable cost, VC) adalah biaya yang besar kecilnya
tergantung dari volume usahatani, semakin luas lahan yang dikelola
otomatis semakin besar beban biayanya. Contoh : biaya benih, biaya
pestisida, biaya pupuk dan biaya upah tenaga kerja (untuk olah tanah,
tanam, pengairan, penyulaman, penyiangan, pemupukan
Penerimaan

Penerimaan usaha adalah perkalian antara volume produksi


yang diperoleh dengan harga jual. Harga jual adalah harga
transaksi antara produsen dan pembeli untuk setiap komoditas.
Keterangan :
Hasil panen cabai selama 6 bulan/1 Ha dengan 10.000
tanaman adalah sebanyak 7.000 (kg) senilai Rp 25.000.000
dengan harga jual Rp 5.000/kg.

Rumus :
Penerimaan usaha = Total Produksi x Harga
= 27.000kg x Rp 5.000
= Rp 35.000.000
Keuntungan

Keuntungan amerupakan selisih dari penerimaan dan total


biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi. Keuntungan
merupakan tujuan dari setiap usaha, sehingga semakin besar
keuntungan yang diperoleh, maka semakin layak usaha
tersebut dijalankan.
 Rumus:

Keuntungan = Penerimaan Usaha - Biaya Total


= Rp 35.000.000 - Rp 10.482.300
= Rp 24.517.700
Break Even Point(BEP)

Break Event Poin merupakan titik impas dari suatu


usaha. Dari nilai BEP dapat diketahui pada tingkat
produksi dan harga berapa suatu usaha tidak mendapatkan
keuntungan dan tidak pula mengalami kerugian.
BEP dapat dihitung dengan dua cara yaitu, BEP
Volume Produksi dan BEP Harga Produksi
Break Even Point(BEP)

Rumus:
1. BEP volume Produksi = Total Biaya : Harga Penjualan
= Rp 10.482.300 : 5.000
= Rp 2.096
2. BEP Harga Produksi = Total Biaya : Total Produksi
= Rp 10.482.300 : 7.000 kg
= Rp 1.497
ROI (Return of Investment

Fungsi analisis ROI (Return of Investment) adalah


mengukur tingkat efisiensi penggunaan modal yang
diinvestasikan pada usaha tani. Rumus ROI adalah :
 
 

Angka ini menunjukkan bahwa dari Rp 1,modal yang Di


gunakan dalam produksi cabai akan memberikan
keuntungan sebesar Rp 1,4
 

Revenue Cost Ratio (R/C Ratio)

Analisis R/C ratio ini digunakan untuk melihat


perbandingan total penerimaan dengan total pengeluaran
atau biaya usaha.
Analisis R/C ratio ini menunjukkan besar penerimaan
usaha yang akan diperoleh pengusaha untuk setiap rupiah
yang dikeluarkan untuk setiap kegiatan usahanya.
Apabila R/C ratio bernilai lebih besar dari satu (R/C > 1)
berarti usaha ini layak dilanjutkan dan menguntungkan.
Apabila R/C ratio bernilai kurang dari 1 (R/C < 1), artinya
usaha ini tidak layak dilanjutkan dan mengalami kerugian
Rumus:
R/C Ration = Total Penerimaan : Total Biaya
= Rp 35.000.000 : Rp 10.482.300
= Rp 3.33 (Menguntungkan)
Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisis kelayakan usaha


melalui perhitungan penerimaan, pendapatan BEP dan
R/C rasio dalam usaha tani cabai. Dapat disimpulkan
bahwa usaha tani cabai layak untuk dilanjutkan dan
dikembangkan. Hal tersebut berdasar dari hasil
perhitungan R/C ratio yang didapat sebesar 3,353 yang
berarti nilai R/C lebih besar dari 1 (R/C ratio > 1 ). Maka
kegiatan usaha tani cabai menguntungkan dan layak untuk
dilanjutkan .

Anda mungkin juga menyukai