Anda di halaman 1dari 16

ANALISA USAHATANI TEMBAKAU

OLEH : PRIMA PUSPITA SARI, S.P.

BALAI PENYULUHAN PERTANIAN


KECAMATAN TRETEP
TUJUAN

Setelah mengikuti kegiatan pertemuan ini para


peserta menjadi terlatih dan terbiasa untuk selalu
mencatat suatu kegiatan/kejadian serta
membiasakan untuk membuat/menyusun
Analisa Usahatani yang diusahakan, yang dalam
hal ini adalah Agribisnis/usahatani tembakau
PENGERTIAN

Analisa usahatani merupakan suatu cara untuk


mengetahui tingkat kelayakan dari suatu jenis usahatani.

Tujuan dari analisis usahatani adalah untuk mengetahui

tingkat keuntungan, pengembalian investasi, maupun titik

impas dari suatu usaha.


PENTINGNYA ANALISA USAHATANI

 Daya ingat seseorang ada keterbatasan, dengan mencatat biasanya lebih ingat

dan bisa dibuka kembali untuk mendapatkan informasi yang dimaksud;


 Catatan itu berfungsi sebagai sumber informasi kegiatan usaha kita, sekaligus sebagai

bahan evaluasi;
 Sebagai alat bukti bahan pembelajaran diri, oleh dan untuk kita,

sebagai pertanggung-jawaban terhadap diri sendiri/lebih berhati-hati.


PENTINGNYA ANALISA USAHATANI

 Dengan menyusun Analisa Usahatani kita akan tahu :

a) Nilai investasi yang ditanamkan;

b) Jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan usahatani;

c) Jumlah dan nilai produksi yang dihasilkan;

d) Bisa dipakai untuk menentukan nilai Harga Pulang Pokok (HPP harga dan HPP

produksi) per satuan unit;

e) Seberapa besar nilai keuntungan, kerugian dan atau impas (pulang pokok saja);
YANG DIHITUNG

 BIAYA TOTAL
 BIAYA PENYUSUTAN
 PENERIMAAN
 JUMLAH PRODUKSI
 PENDAPATAN
 HARGA PULANG POKOK (HPP)
BIAYA TOTAL
Adalah semua biaya yang dikeluarkan petani dalam kegiatan usahatani selama satu periode tertentu mulai dari persiapan lahan hingga penjualan hasil
panen, yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variable (biaya tidak tetap).

 Biaya tetap

Yaitu biaya yang besarnya bersifat tetap dalam kurun waktu tertentu, seperti biaya sewa lahan, biaya penyusutan, biaya pajak, dan lain-lain. Biaya
penyusutan adalah biaya yang dikeluarkan petani karena adanya penurunan nilai peralatan secara bertahap.

Biaya penyusutan

Contoh : cangkul dibeli dengan harga Rp 50.000,- dan dapat digunakan dengan baik hingga 5 tahun. Maka berapa biaya penyusutannya?

Jawab : Biaya penyusutan

Jadi, biaya penyusutan cangkul sebesar Rp 10.000,- per tahun atau Rp 6.000,- per musim tanam tembakau (6 bulan)

 Biaya variable (biaya tidak tetap)

Yaitu biaya yang besarnya bersifat berubah-ubah tergantung dari besarnya usahatani, seperti biaya pupuk, bibit, pestisida, tenaga kerja, dan lain-lain.
PENERIMAAN DAN PENDAPATAN

PENERIMAAN PENDAPATAN

Adalah rata-rata penerimaan yang diperoleh selama satu periode Adalah pendapatan petani yang diperoleh dari
yang diperhitungkan dari perkalian antara harga jual tembakau
selisih antara total penerimaan usahatani tembakau
dengan jumlah produksi (hasil panen) tembakau.
dan biaya total dalam usahatani tembakau.

Penerimaan = Y x Py
Pendapatan = Penerimaan – Biaya Total
Y = Jumlah produksi (kg)

Py = Harga jual tembakau (Rp)


HARGA PULANG POKOK (HPP)

1) Harga Pulang Pokok (HPP) = IMPAS (BOK)

artinya nilai jual hasil produksi (penerimaan) = nilai biaya total yang dikeluarkan (tidak untung dan tidak rugi)

Contoh : Nilai jual produksi = Rp 1 juta dan Nilai total biaya = Rp 1 juta (sama), artinya impas

2) HPP dibagi menjadi 2, yaitu:

HPP Harga (Harga minimal agar tidak rugi atau tidak untung)

Jumlah Biaya Total dibagi dengan Jumlah Produksi = Rp. ....... /kg

HPP Produksi (Produksi minimal agar tidak rugi atau tidak untung)

Nilai Biaya Total dibagi dengan Harga = ........... kg


CONTOH SOAL HPP

HPP HARGA HPP PRODUKSI

Biaya total yang dikeluarkan Rp 50.000.000,- Biaya total tercatat Rp 50.000.000,-

Harga/kg akan dibeli Rp 50.000,-


Jumlah produksi = 1.000 kg.
Berapa produksi minimal sehingga petani terjadi HPP (impas) ?
Berapa harga minimal sehingga petani terjadi HPP (impas) ?
Jawab :
Jawab :
HPP Produksi = Rp 50.000.000 : Rp 50.000,- = 1.000 kg
HPP Harga = Rp 50.000.000 : 1.000 = Rp 50.000/kg
Artinya produksi 1.000 kg petani baru impas (belum untung), untuk itu
Jadi, kalau harga/kg Rp 50.000,- petani belum untung (baru agar petani dapat untung maka produksi harus di atas 1.000 kg.
impas), sehingga agar petani untung maka nilai jual harus di
Hal ini tentunya perlu teknologi yang harus diperbaiki, ditingkatkan
atas Rp 50.000,- per kg kualitas benihnya, jarak tanamnya, pemupukannya, dsb.
CONTOH ANALISA USAHATANI TEMBAKAU
LUAS LAHAN :
BIAYA PRODUKSI
NO. URAIAN VOLUME/SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH
BIAYA TETAP
1. SEWA LAHAN
2. BIAYA PENYUSUTAN*
BIAYA VARIABEL
1. PUPUK UREA
2. PUPUK SP-36
3. PUPUK KANDANG
4. PUPUK ZA
5. PUPUK ZK/FERTILA
6. BIBIT
7. PESTISIDA
8. KERANJANG
9. GULA
CONTOH ANALISA USAHATANI TEMBAKAU
LANJUTAN……
10. BIAYA TENAGA KERJA
A. PENGOALAHAN TANAH
B. PEMBUATAN GULUTAN/LARIKAN
C. PEMBUATAN LUBANG TANAM
D. PEMUPUKAN DASAR
E. PENANAMAN
F. PENYULAMAN
G. PENYIANGAN DAN PENDANGIRAN
H. PENGENDALIAN HAMA DAN
PENYAKIT
I. PEMERAMAN
J. PERAJANGAN
K. PENGANJANGAN
L. PENJEMURAN
M. PENGEYEMAN
N. PENGGULUNGAN
O. PACKING
CONTOH ANALISA USAHATANI TEMBAKAU
LANJUTAN……
11. BIAYA ANGKUT PUPUK KE LAHAN
12. BIAYA ANGKUT PANEN
13. BIAYA ANGKUT KE GUDANG
14. BIAYA TUMPLEK
BIAYA TOTAL

PENERIMAAN
NO. HASIL PRODUKSI HARGA PENERIMAAN

PENERIMAAN TOTAL
CONTOH ANALISA USAHATANI TEMBAKAU
LANJUTAN……
PENDAPATAN
NO. PENERIMAAN TOTAL BIAYA TOTAL PENDAPATAN
CONTOH ANALISA USAHATANI TEMBAKAU
LANJUTAN……
BIAYA PENYUSUTAN*
NO. URAIAN JUMLAH HARGA UMUR EKONOMIS BIAYA PENYUSUTAN
1. CANGKUL
2. SABIT
3. HAND SPRAYER
4. MESIN PERAJANG
5 GOBANG
6. RIGEN
7. ANJAP/PARA-PARA
8.
9.
10.
BIAYA PENYUSUTAN TOTAL
-TERIMA KASIH-

Anda mungkin juga menyukai