Anda di halaman 1dari 15

KEBERHASILAN

USAHATANI DENGAN
MENGANALISIS
PENDAPATAN DAN
EFISIENSI USAHATANI
SERTA MENYUSUN
PEMBUKUAN USAHATANI
NAMA : MUHAMMAD IKHSAN
NIM : P0120022
PRODY : AGRIBISNIS

Dosen Pengampuh : Didik, S.P., M.P


KAITAN USAHATANI DAN
RUMAH TANGGA PETANI
SERTA FUNGSI PENDAPATAN
Di Indonesia usahatani masih merupakan sumber
pendapatan bagi rumah tangga pertanian. Kontribusi
usahatani sendiri terhadap total pendapatan rumah
tangga masing masing 53,4 persen dari setiap daerah.
Terlebih lagi di daerah perdesaan yang dengan
keunggulan tempat yang bagus untuk memulai
usahatani baik komoditas unggul maupun biasa. Di
daerah perkotaan usahatani hanya dijadikan sebagai
usaha sampingan bagi seorang yang berstatus bukan
petani. Bagi yang berstatus petani usahatani justru
menjadi salah satu sumber penghasilan bagi rumah
tangga petani
STRUKTUR BIAYA DAN
PENERIMAAN USAHA TANI

 Biaya Variabel
Biaya variabel sifatnya berubah sesuai dengan besarnya produk
si. Biaya variabel adalah biaya yang mewakili jumlah biaya-
biaya untuk faktor-faktor produksi
variabel. Biaya ini dapat berbentuk tunai, barang atau nilai
 jasa dan kerja sesungguhnya tidak dibayarkan. Yang termasuk
kedalam biaya variabel antara lain
benih, upah tenaga kerja , biaya pemeliharaan kedelai seperti
pupuk dan pemberian obat-obatan.
Biaya Tetap
Biaya tetap (fixed cost) merupakan biaya yang sifatnya tidak dipengaruhi
olehbesarnya produksi. Menurut Tuwo (2011), yang terdiri dari biaya tetap
yaitu pajak,penyusutan alat-
alat produksi, bunga pinjaman, sewa tanah, dan lain-lain.Berdasarkan hasil
penelitian, biaya yang dihitung adalah biaya iuran dana kas, biaya
transportasi, biaya pajak bumi dan bangunan serta biaya penyusutan alat
pertanian.Penyusutan alat merupakan modal yang dikeluarkan oleh petani
sampel berdasarkan pemakaian alat tersebut. Selain biaya penyusutan, ada
pula biaya iuran dana kas yang dipungut dalam suatu kelompok tani untuk
dipergunakan dalam kebutuhan
petani bersama. Kemudian biaya transportasi dimana petani sampel
memperhitungkan biaya tersebut.
TotalBiaya
Total biaya merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam
usahatani. Total biaya diperoleh dengan menjumlahkan antara totalbiaya
tetap dan total biaya variabel.
Pendapatan Usahatani
Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan total 
petani dariusahataninya dengan pengeluaran tunai petani
dalam pengelolaan usahatani selamamusim tanam.
Pendapatan usahatani dapat dirumuskan dengan
Pd=TR–TC
Keterangan :
Pd = pendapatan usahatani (Rp/Ha/MT)
TR = total penerimaan (Rp/Ha/MT)
TC = biaya total (Rp/Ha/MT)
Penerimaan Usaha Tani
Penerimaan usahatani adalah perkalian antara jumlah
produksi dengan harga jual. Penerimaan usahatani
dapat dirumuskan sebagai berikut :
TR=Py×Y
Keterangan :TR = total penerimaan (Rp/Ha/MT)
Py = harga jual(Rp/Kg)
Y = Jumlah produksi (Rp/Ha/MT)
PENGUKURAN PENDAPATAN USAHATANI

Pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari manfaat


ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan
selama suatu periode bila arus masuk tersebut
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari
kontribusi penanam modal.
Pendapatan petani merupakan ukuran penghasilan yang
diterima oleh petani dari usahataninya yang dihitung dari
selisih antara penerimaan dengan biaya produksi.
Penerimaan dari rata-rata produksi total yang diperoleh
petani dan dinilai sesuai dengan harga setempat.
PENGUKURAN EFISIENSI USAHATANI
Efisien adalah suatu usaha untuk mencapai tujuan yang
maksimal dengan meminimalisir pengeluaran sumber daya.
Efisien merupakan penggunaan sumber daya seperti biaya,
waktu, da itu usaha atau tenaga, untuk mencapai tujuan
dalam melakukan kegiatan.
Seorang petani dikatakan efisien secara teknis dalam
usahataninya jika petani tersebut mampu menghasilkan
output yang sama, tetapi dengan jumlah penggunaan
kombinasi input yang lebih sedikit.
PEMBUKUAN USAHATANI
Pembukuan/pencatatan usahatani : pencatatan dan
perhitungan data ekonomis dari seluruh mata rantai kegiatan
usahatani secara lengkap dan sistematis selama jangka
waktu tertentu dengan tujuan
a) menghitung dan mengetahui untung rugi usahatani,
b) menghitung daya guna dan hasil guna usahatani,
c) menilai tingkat kemanjuan dan perkembangan usahatani.
Tujuan pembukuan/pencatatan usahatani: 
untuk memperkirakan keadaan/posisi usahatani,
sebagai dasar pengambilan keputusan,
Menyediakan data dasar yang dipergunakan untuk:
perencanaan usahatani
menghitung dan mengetahui untung rugi usahatani
menghitung daya guna dan hasil guna usahatani
menilai tingkat kemajuan dan perkembangan usahatani
memberikan informasi langkah-langkah pemecahan
masalah,kegunaan lain, contoh untuk sewa-menyewa, membuat
kontrak-kontrak baru, mencegah salah pengertian diantara
mitra, menetapkan peraturan dalam penyertaan usaha,
menyediakan informasi dasar tentang kekayaan yang dimiliki
pada suatu waktu tertentu.
Pencatatan usahatani dibedakan menjadi tiga, yaitu
(1) Pencatatan Data Inventaris 
Mencatat seluruh inventaris yang dimiliki petani pada suatu
waktu tertentu, menilai masing-masing inventaris untuk
membantu dalam penetapan kekayaan dan hutang,
membandingkan nilai inventaris pada tahun tersebut dengan
tahun sebelumnya dan sebagai dasar untuk membuat neraca
yang sangat penting dalam pelaporan usahatani. Pecatatan
data inventaris ada dua, yaitu (1) catatan inventaris usaha
sederhana dan (2) catatan inventaris usaha perbandingan.
Contoh-contoh catatan inventaris: inventaris produk
tanaman dan ternak, inventaris mesin-mesin usahatani,
inventaris bangunan usahatani, inventaris ternak dan
perbandingan inventaris produksi usahatani.
(2) Pencatatan Data Produksi
Mencatat jumlah produksi usahatani dengan satuan yang
sesuai, misalnya kh/ha, liter/hari; mencatat semua
bahan/sarana produksi yang digunakan dalam proses
produksi; mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan
dalam proses usahatani; mencatat seluruh tenaga kerja
yang digunakan dalam proses produksi usahatani;
mencatat bagian produksi yang dikonsumsi sendiri dan
membandingkan jumlah produksi pada tahun tersebut
dengan produksi pada tahun sebelumnya.
Macam-macam pencatatan produksi, diantaranya yaitu:
catatan produksi tanaman, catatan pengolahan tanah,
catatan ternak, catatan tenaga kerja, catatan pakan, dan
catatan pemakaian produksi usahatani.
(3) Pencatatan Keuangan 
Menentukan keberhasilan usahatani dalm bentuk profitabilitas
dalam periode atau siklus tertentu, menentukan keadaan umum
keuangan pelaku usahatani pada suatu waktu tertentu,
memperkirakan kemampuan usahatani untuk memenuhi tuntutan
kreditur, perubahan dan tuntutan perluasan, menganalisis
kecenderungan prestasi kerja sehubungan kemampuan usahatani,
dan memilih cara penggunaan sumber-sumber daya untuk masa
mendatang dari berbagai alternatif yang tersedia. Pencatatan
keuangan terdiri dari catatan bukti transaksi, jurnal dan buku
besar. 
Pencatatan/pembukuan usahatani yang lengkap biasanya
dilakukan oleh pelaku usahatani yang sudah mulai maju dan
besar volume usahataninya. Sedangkan petani kecil sebagian
besar belum membuat pembukuan atas usahatani yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai