Anda di halaman 1dari 8

Sadar atau tidak, dengan keseharian yang sibuk di sawah, petani sering lupa hitung sebenarnya untung atau

tidak yah
usaha taninya? Berapa keuntungan bersih yang didapatkan per bulan? Apakah bisa menutupi biaya operasional?
Sebanding tidak dengan jerih payah yang dikeluarkan? 

Oleh sebab itu, PENTING sekali untuk Sahabat Pak Tani mulai membiasakan diri untuk mencatat dan mulai menganalisa
usaha tani yang sedang dijalankan, supaya:

1. Petani bisa memproyeksikan untung rugi hingga jumlah penghasilan yang didapat.

2. Petani mengerti dan mengetahui komponen biaya dan dampaknya pada hasil budidaya sehingga petani bisa
mengoptimalkan biaya yang dikeluarkan, mengurangi biaya yang masih bisa ditekan tanpa mempengaruhi hasil produksi.

3. Setelah menganalisa, petani juga dapat menyusun strategi untuk menambah kegiatan usaha atau mencari peluang lain
agar kebutuhannya dapat terpenuhi.

Semua ini agar petani bisa semakin sejahtera tentunya dan lebih semangat karena memiliki target usaha yang jelas, tidak
sekedar sibuk di sawah ya.

CARA ANALISA USAHA TANI

Untuk Sahabat yang masih bingung mulai dari mana, pada artikel ini kita akan membahas teori analisa usaha tani. Pada
dasarnya usaha tani terdiri dari 2 jenis komponen biaya, yaitu:

a. Total Fixed Cost, adalah biaya tetap yang dikeluarkan petani namun tidak mempengaruhi hasil produksi. Komponen TFC
(Total Fixed Cost) meliputi biaya sewa lahan, biaya pengolahan tanah, biaya tenaga kerja perawatan, biaya sewa alat
pertanian serta iuran irigasi.

b. Total Variable Cost, adalah biaya yang besarnya mempengaruhi hasil produksi. Komponen TVC ( Total Variable Cost)
meliputi pembibitan, pemupukan, pestisida, hingga pasca panen.

Terakhir, Total Cost adalah jumlah kedua biaya diatas. TC = TFC + TVC.

MENGOPTIMALKAN ANALISA USAHA TANI

Setelah menghitung seluruh pengeluaran tersebut, saatnya Sahabat menilai dan menganalisa apakah Total Pemasukan
(Total Revenue) yang didapat sudah dapat menutupi semua pengeluaran tersebut. 

Apakah ada aspek yang masih dioptimalkan lagi potensinya, mulai dari perawatan hingga pengolahan pasca panen?
Jangan sampai salah! Kadang biaya perawatan yang sedikit lebih tinggi juga bisa mengubah hasil produksi dengan
signifikan lho. Yuk simak contoh studi kasus berikut ini:

Contoh Analisa Usaha Tani – Lahan Jagung SU di Blora


Presentasi berjudul: "ANALISA USAHA TANI 2016 Disampaikan pada evaluwasi gerakan jarwo"— Transcript

presentasi:

1 ANALISA USAHA TANI 2016 Disampaikan pada evaluwasi gerakan jarwo


Di BPP Kubutambahan (oleh : I Made Carma)

2 PERKENALAN Nama : I MADE CARMA,SP TTL : BILA TUA, 31 DESEMBER 1964


No. HP:InstansiDISTANNAK KAB.BULELENGUnit Kerja: PEMKAB BULELENG

3 Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)


Setelah selesai pembelajaran ini peserta mampu melakukan analisa usaha Agribisnis Padi dengan baik dan benar

4 Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)


Setelah selesai pembelajaran ini peserta mampu :Memahami karakteristik dan jenis tenaga kerja serta mampu menghitung
efisisensi tenaga kerja dan efisiensi usahatani padiMemahami konsep modal peralatan dalam usahatani padi serta mampu
menghitung biaya penyusutan dengan baik dan benarMampu menganalisis biaya (Harga Pokok Produksi/HPP dan Harga
Jual Produk/HJP), anaklisis kelayakan dan analisis titik pulang pokok/impas usahatani padi.

5 Mengapa usaha tani perlu dianalisa ???


Gambaran-Biaya Produksi- Biaya Penjualan- Harga JualUntung ?Rugi ?

6 Berapa modal yang dibutuhkan ???


Besarnya modal yang dibutuhkan untuk berusaha tani tanaman padi tergantung:Biaya sewa tanah/lahan,Biaya pengolahan
tanah,Biaya sarana produksi (benih, pupuk dan bahan pemberantas hama penyakit),Biaya peralatan dan penyusutanBiaya
pemeliharaan, danBiaya panen dan pasca panen.

7 Berapa pendapatan yang diperoleh ???


Besarnya pendapatan yang diperoleh petani yang mengelola padi, dipengaruhi oleh beberapa faktor:Upah tenaga
kerja,Harga sarana produksi,Kualitas produksi padi,Kemudahan transportasiHarga jual padi dikarenakan faktor jarak kota
dengan desa penghasil, dll.

8 TENAGA KERJA DAN EFISIENSI USAHATANI


9 TENAGA KERJA 1. Jenis Tenaga Kerja: 2. Sistem Upah:
Tenaga Kerja Keluarga PetaniTenaga kerja Luar2. Sistem Upah:Upah BoronganUpah WaktuUpah Premi3. Lamanya waktu
kerja4. Kecakapan5. Umur tenaga kerja

10 Efisiensi (Produktivitas) Tenaga Kerja


1. Jumlah ProduksiProduktivitas berdasarkan jumlah poduksi dapat dihitung dengan rumus sbb:Contoh :Jumlah produksi
padi 5 ton/Ha, Jumlah Jam Kerja Orang (JKO) 500 jam , tanpa bantuan mesin.

11 Efisiensi (Produktivitas) Tenaga Kerja


2. PenerimaanPenerimaan per hari kerja dapat dihitung dengan rumus sbb:Contoh :Jumlah produksi padi 5 ton/Ha, harga
per kg = Rp. 3500, Jumlah Jam Kerja 750 HOK/ha.

12 Efisiensi (Produktivitas) Tenaga Kerja


3. Luas lahan atau luas usahaProduktivitas tenaga kerja dapat juga dihitung dengan rumus sbb:Contoh :Luas lahan
Usahatani Padi 1 (satu) hektar, Dalam setahun dicurahkan 720 HOK .

13 Efisiensi Usaha Efisiensi Usaha


Efisiensi usaha adalah mengukur besarnya nilai produksi yang dapat dicapai atas nilai faktor produksi tertentu

14 Efisiensi Usaha Contoh :


Jika untuk memberikan tambahan produksi padi sebanyak I ton diperlukan unsur N sebanyak 60 kg/ha. Kandungan unsur N
pada pupuk urea sebesar 46 % dan pada pupuk ZA sebesar 20 %. Harga pupuk urea = Rp 1.800/Kg danHarga pupuk ZA
Rp 1.600/Kg.Harga padi Rp /kg.Koefisien Urea = 60/46% = 130,43 kgKoefisisen pupuk ZA = 60/20 % = 300 kg

15 Efisiensi Usaha Kesimpulan:


Penggunaan urea untuk menambah produksi sebesar 1 ton lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan ZA. Karena
setiap tambahan Rp 1 akan menghasilkan tambahan produksi senilai Rp.14,907 sedangkan ZA hanya meberikan tambahan
senilai Rp.7,291.

16 TENAGA KERJA DAN EFISIENSI USAHATANI


Rangkuman:Tenaga Kerja adalah salah satu unsur penentu, terutama bagi usahatani yang tergantung pada musim seperti
halnya padiKarakteristik tenaga kerja usahatani:1) keperluan tenaga kerja dalam usahatani tidak kontinyu dan merata ,2)
Penyerapan tenaga kerja dalam usahatani tidak merata,3) Tidak mudah distandarkan, dirasionalkan dan
dispesialisasikan,4) beranekaragam coraknya dan kadangkala tidak dapat dipisahkan satu sama lain

17 TENAGA KERJA DAN EFISIENSI USAHATANI


Rangkuman (sambungan):Banyak sedikitnya tenaga kerja keluarga petani yang diperlukan sangat bervariasi tergantung
jenis tanaman yang diusahakan. Sedangkan banyak sedikitnya tenaga kerja luar yang diperlukan tergantung pada dana
yang tersedia untuk membayar upah tenaga kerja tersebutEfisisensi tenaga kerja atau sering disebut produktivitas tenaga
kerja dapat diukur dengan memperhatikan jumlah produksi, penerimaan, luas lahan atau luas usahaSelain efesiensi tenaga
kerja, efisisensi teknis dan usaha juga dapat diperhitungkan dengan cara membandingkan tambahan produksi yang akan
diperoleh akibat dari tambahan factor produksi yang diberikan.

18 MODAL DAN PERALATAN USAHATANI PADI

19 MODAL DAN PERALATAN USAHATANI PADI


Modal dapat dibagi menjadi 2 yaitu:Modal Hemat Lahan (Land saving Capital)Modal Hemat Tenaga Kerja (Labour saving
capital)Modal dikatakan Modal Hemat Lahan jika dengan modal tersebut dapat menghemat penggunaan lahan, tetapi
produksi dapat dilipatgandakan tanpa memperluas areal. Contohnya:Pemakaian benih unggul, pupuk, pestisida,
intensifikasi.Modal dikatakan Modal Hemat Tenaga Kerja jika degan modal tersebut dapat menghemat penggunaan tenaga
kerja. Contohnya:Penggunaan traktor untuk mengolah lahan, mesin perontok padi untuk merontok, dan lain sebagainya.

20 MODAL DAN PERALATAN USAHATANI PADI


Modal berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 2 :1. Modal tetapdipakai dalam satu kali proses produksi2. Modal tidak
tetap.perlu diperhitungkan terlebih dahulu, karena tidak semua modal tetap dibebankan pada produksiAlat – alat tersebut
antara lain adalah traktor, bajak , cangkul, sabit dan lain sebagainya. Perlu diperhitungan penyusutannya.

21 MODAL DAN PERALATAN USAHATANI PADI


Konsekuensi BiayaPenggunaan modal tetap pada umumnya menyangkut 4 konsekuensi biaya yaitu :Biaya bunga
modal,Biaya Penyusutan,Biaya pemeliharaan, danBiaya komplementer.Contoh :Jenis dan Bentuk Konsekuensi
Penggunaan Traktor untuk mengolah lahanJenisBentukBunga ModalSewa Traktor/bunga
bankPenyusutanPemeliharaanServis dan beli onderdilKomplementerBBM, Oli, Upah operator

22 MODAL DAN PERALATAN USAHATANI PADI


Perhitungan PenyusutanBertitik tolak pada harga perolehan/pembelian (Cost) sampai dengan modal tersebut dapat
memberikan manfaat.Ada 4 cara untuk menghitung nilai penyusutan:Metode Garis Lurus (straight line
method)Contoh :Harga Traktor = Rp ,-Umur ekonomis = 5 TahunNilai sisa = Rp ,-

23 MODAL DAN PERALATAN USAHATANI PADI


Perhitungan Penyusutan2. Metode Unit performanceContoh :Harga Traktor = Rp ,-Jm kerja = JamNilai sisa = Rp ,-

24 BIAYA PENYUSUTAN (BP) NA + (NA x i x UE) – NJ


KETERANGAN :BP = BIAYA PENYUSUTANNA = NILAI AWALi = TINGKAT SUKU BUNGAUS = USIA EKONOMISNJ =
NILAI JUAL

25 CARA MENGHITUNG BIAYA PENYUSUTAN


CONTOH :Harga alat RpUsia ekonomi (n) = 5 ThBunga Bank = 12 % per Th atau 60 % per 5 ThNilai jual = nol rupiah=
( 0.60 x ) - 05= /th atau /bln

26 MODAL DAN PERALATAN USAHATANI PADI


RangkumanModal adalah syarat mutlak berlangsungnya suatu usaha, demikian pula dengan usahataniModal dapat dibagi
menjadi dua yaitu Land saving Capital (Modal Hemat Lahan) dan Labour saving capital (Modal Hemat Tenaga Kerja). Modal
dikatakan Land saving Capital jika degan modal tersebut dapat menghemat penggunaan lahan, tetapi produksi dapat
dilipatgandakan . Modal dikatakan Labour saving capital jika degan modal tersebut dapat menghemat penggunaan tenaga
kerja.Penggunaan modal tetap pada umumnya menyangkut empat konsekuensi biaya yaitu : biaya bunga modal,
penyusutan, biaya pemeliharaan dan biaya komplementer

27 ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI

28 PENGERTIAN Analisa usaha :


Adalah proses perhitungan besarnya seluruh biaya (pengeluaran) yang diperlukan dalam suatu proses produksi dan
penerimaan yang akan dan atau diperoleh dari produksi yang dapat dihasilkan dari usaha tersebut.PENGERTIANAnalisa
usaha :Bontihing village

29 TUJUAN / MANFAAT Mengetahui jumlah modal yang dibutuhkan


Mengetahui besar keuntungan / kerugianMelakukan Efisiensi, untuk meraih keuntungan optimalMemperhitungkan resiko
usaha

30 LANGKAH – LANGKAH ANALISA USAHA


1. Tetapkan Rencana Produksi/Luas areal2. Menghitung Biaya (Cost) usaha3. Menghitung Penerimaan (Revenue) usaha4.
Menghitung Pendapatan (Income) usaha5. Menghitung HPP (Harga Pokok Produksi)dan HJP (Harga Jual Produksi)6.
Menghitung Kelayakan Usaha7. Menghitung TPP (Titik Pulang Pokok)BEP30

31 RENCANA PRODUKSI Tujuan / jenis produk yang dihasilkan


Teknologi yang digunakanVolume / skala produksi31

32 Biaya Investasi Harta Tetap


BIAYA ( COST = C )Biaya Investasi Harta TetapB I AYABiaya Pokok Produksi= Biaya Tidak
Tetap,BIAYAOPERASIONALBiaya Usaha= Biaya Tetap32

33 Investasi Harta Tetap = Bersifat jangka panjang


= Contoh : Alsintan, Gudang,sarana pendukung= Menghitung Biaya Penyusutanuntuk setiap jenis sarana

34 BIAYA POKOK PRODUKSI/BIAYA TIDAK TETAP (Variable Cost=VC)


Biaya yang berhubungan langsung denganproduk yang dihasilkanBiaya yang jumlahnya tergantung pada jumlahBAHAN
BAKUBAHAN LAINUPAH TENAGA KERJA
35 BIAYA USAHA/BIAYA TETAP (Fixed Cost=FC) - Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan produk yang
dihasilkan Biaya yang besarnya tidak tergantung jumlah produksiContoh Biaya Usaha :PERIJINANSEWA LAHANGAJI
PENGELOLAIURAN WAJIB LAINNYAPENYUSUTAN

36 TOTAL BIAYA (TC) TC = FC + VC


TOTAL BIAYA ADALAH BIAYA TETAP (FC) DITAMBAH BIAYA TIDAK TETAP (VC)TC = FC VC

37 PENERIMAAN USAHA (REVENUE = R )


YAITU JUMLAH NILAI UANG DARI PRODUK YANG TERJUALR = Jumlah produksi X Harga/unit

38 CONTOH UT. PADI JUMLAH PRODUKSI /HA = 6.OOO KG


HARGA JUAL = RP 3.500/KgPENERIMAAN USAHA (R) =R = KG x Rp 3.500/Kg= Rp

39 HARGA PRODUK……… HARGA POKOK PRODUKSI ( HPP ) 1. HARGA PRODUSEN


HARGA JUAL YG DIKEHENDAKI (HJP)2. HARGA PASAR

40 HARGA POKOK PRODUKSI (HPP)


T0TAL BIAYAHPP =JUMLAH PRODUKSICONTOH :Total Biaya RpJumlah yang diproduksi : 6 Ton = 6000 kgRpHPP = =
Rp 2.500/Kg6000 Kg

41 MENETAPKAN HARGA JUAL Harga Pokok ditambah % keuntungan


Yang dikehendakiBesar % Keuntungan :% dari HPPKewajaranDiatas Bunga BankKecepatan Putaran usahaMisal : 30
%Harga Jual = HPP + ( 30 % x HPP )

42 Contoh Menghitung Harga Jual


HPP : RpKeuntungan Yang Diinginkan : 30 %Harga Jual = Rp ( 30 % x Rp )= Rp Rp 750= Rp 3.250

43 PENDAPATAN = PENERIMAAN – TOTAL BIAYA


PENDAPATAN USAHA( Laba = Income = I )PENDAPATAN = PENERIMAAN – TOTAL BIAYAI = R -
CCONTOH :Penerimaan = RpTotal Biaya = RpPENDAPATAN = Rp

44 PENDAPATAN ( Laba = Income = I )


Yaitu : Penerimaan ( R ) dikurangi Total Biaya ( C )( I = R – TC )LABA BERSIH (BENEFIT) =Pendapatan dikurangi bunga
bank dan pajakB = I - (bunga bank – pajak)44

45 B = I - (Bunga Bank + Pajak)


CONTOHI = R - TCI = Rp – RpI = RpB = I - (Bunga Bank + Pajak)Jika tingkat suku bunga bank 12 % per tahun,maka :B =
Rp – ( 12%/4 x Rp Rp 0)= Rp – (3% x Rp )= Rp – RpB = Rp

46 KEUNTUNGAN HARGA JUAL EFISIENSI PRODUKSI Menekan biaya


Meningkatkan produksiKEUNTUNGANHARGA JUAL

47 EFISIENSI USAHA 1. Aspek Biaya (cost oriented) - penghematan biaya


- pakai barang substitusi2. Aspek Produk (product oriented)- deversifikasi produk- produk ikutan3. Aspek Volume (skala)
usaha.

48 ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI


Pendekatan Analisis Biaya dan Pendapatan1. Pendekatan nominalPendekatan yang tidak memperhitungkan nilai waktu
uang. Yang dipakai adalah harga yang berlakuRumus:Pendapatan = Penerimaan – Total BiayaDimana:Penerimaan =
Harga produksi (Rp/Kg) x Jumlah produksi (Kg)Total Biaya = Biaya tetap + Biaya variabel

49 ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI


Contoh 1: Analisa biaya dan pendapatan usahatani padi dengan pendekatan nominalBersambung….

50 ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI


Sambungannya…..Bersambung….
51 ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI
Sambungan…

52 ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI


Contoh 2: Analisa biaya dan pendapatan usahatani padi dengan pendekatan nominal Bersambung…..

53 ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI


Sambungan…. Bersambung…..

54 ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI


Sambungan…. Dari contoh tersebut diatas dapat dilihat bahwa pendapatan petani untuk satu musim tanam padi adalah
sebesar Rp ,-

55 ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI


Pendekatan Analisis Biaya dan Pendapatan2. Pendekatan nilai uang waktu (time value of money)Pendekatan yang
memperhitungkan nilai waktu uang. Terutama jika modal dari luar (pinjaman/kredit yang dikenakan bunga.Rumus:FV = PV
(1+i)nDimana :FV = Nilai uang di masa datang (future value)PV = nilai uang sekarang (present value)i = Tingkat bungan =
Jangka waktu pengembalian

56 ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI


Pendekatan Analisis Biaya dan Pendapatan2. Pendekatan nilai uang waktu (time value of money)Contoh:Jika dalam
usahatani padi tersebut diatas (tabel contoh 2 ) , petani menggunakan pinjaman modal kerja sebesar Rp ,- dengan bunga
pinjaman sebesar 2 % per bulan. Siklus tanaman 4 bulan, maka nilai modal yang harus dikembalikan pada bulan keempat
adalah sebesar :FV = PV (1+i)n= Rp (1+0.02)4= Rp ( 1.02 )4= Rp x= Rp ,-Maka keuntungan petani = Rp – Rp= Rp

57 KELAYAKAN USAHA Ada 2 pendekatan : R/C Ratio :


Yiatu perbandingan antara Penerimaan (R = Revenue) dengan Biaya ( C = Cost )Misal Keuntungan yang diinginkan:
30%BILA : R/C ≥ 1,  LAYAKBILA : 1,0 < R/C < 1,3 -- TIDAK UNTUNG &TIDAK RUGI / IMPASBILA : R/C <  RUGI
( TIDAK LAYAK )

58 2. B/C Ratio :Yiatu perbandingan antara Laba Bersih ( B = Benefit ) dengan Biaya ( C = Cost )Misal Keuntungan yang
diinginkan: 30%BILA NILAI B/C :Lebih besar dari : 0,3  LayakSama dengan : 0,3  Tidak Untung & Tidak RugiKurang dari :
0,3  Rugi ( Tidak Layak )

59 TITIK PULANG POKOK (BEP)


1. BEP Volume ProduksiTotal BiayaBEP =Harga Jual / UnitBEP Harga JualTotal BiayaBEP =Jumlah Produksi

60 CONTOH MENGHITUNG BEP BEP VOLUME PRODUKSI (BEPp)


BEPp = Rp : Rp 2.500/Kg= KgBEP HARGA JUAL (BEPh)BEPh = Rp : Kg= Rp 1.500/Kg

61 ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI


Rangkuman:Untuk menghitung biaya dan pendapatan usahatani dapat digunakan 2 (dua) macam cara yaitu : 1)
pendekatan nominal dan 2) pendkatan nilai waktu uang.Dalam melakukan evalusi kelayakan usaha, semua faktor produksi
diperhitungkan sebagai biaya, demikian pula dengan pendapan. Terdapat beberapa indikator kelayakan usahatani padi
antara lain adalah : B/C ratio dan BEP.

62 KESIMPULANUsaha tani padi yang dilakukan petani merupakan pengelolaan usaha yang mempertimbangkan
kemampuan sumber daya yang dikuasainya yang meliputi lahan, tenaga kerja, modal, dan waktu.Tujuannya adalah
menghasilkan produksi untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan memperoleh pendapatan tunai untuk membiayai
keperluan sehari-hari lainnya.Agar tujuan usahatani dapat tercapai maka perlu dilakukan analisis usahatani dengan
memperhitungkan keseluruhan biaya yang dikeluarkan (biaya tetap dan biaya variabel) untuk melakukan kegiatan usahatani
dan pendapatan yang diperoleh.
Perhitungan Biaya Budi Daya Tanaman Pangan
Suatu perencanaan dalam usaha, selalu dibutuhkan perencanaan bisnis yang baik agar usaha yang dijalankan bisa berhasil
dengan baik. Dimulai dengan pencarian ide, penentuan jenis usaha, lokasi usaha, kapan memulai usaha, target pasar,
sampai strategi pemasarannya. Satu hal yang juga tidak
kalah penting adalah masalah pengelolaan keuangan, termasuk di dalamnya perhitungan dari besaran biaya investasi dan
operasional, sampai ketemu harga pokok produksinya, kemudian penentuan besaran margin sehingga bisa ditentukan
berapa harga jualnya. Perhitungan biaya produksi budi daya tanaman pangan pada dasarnya sama dengan perhitungan
biaya suatu usaha pada umumnya. Biaya yang harus dimasukkan ke dalam perhitungan penentuan harga pokok produksi,
yaitu biaya investasi, biaya tetap (listrik, air, penyusutan alat, dll), serta biaya tidak tetap (bahan baku, tenaga kerja dan
overhead). Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku, baik bahan baku utama, bahan
tambahan maupun bahan kemasan. Semua biaya tersebut adalah komponen yang akan menentukan harga pokok produksi
suatu produk. Kuantitas produksi sangat memengaruhi harga
pokok produksi, semakin besar kuantitasnya maka efesiensi akan semakin bisa ditekan, dan biaya yang dikeluarkan akan
makin kecil. Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen yang dihitung dari biaya
produksi dan biaya lain di luar produksi seperti biaya distribusi dan promosi. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus
dikeluarkan untuk terjadinya produksi usahan, budi daya tanaman pangan. Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja dan biaya. overhead. Secara umum, biaya overhead dibedakan atas biaya overhead
tetap yaitu biaya overhead yang jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah produksinya berubah dan biaya overhead
variabel, yaitu biaya overhead yang jumlahnya berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan jumlah produksi.
Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan
untuk mendukung proses produksi. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan tersebut menjadi Harga Pokok Produksi (HPP).
Harga Pokok Produksi dihitung dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sejumlah produk. Penetapan Harja
Jual Produk diawali dengan penetapan HPP/satuan dari setiap produksi yang dilakukan. HPP/unit adalah HPP dibagi
dengan hasil produksi. Misalnya, pada satu kali produksi, seluruh biaya yang dikeluarkan adalah Rp5.000.000, dihasilkan
5.000 kg jagung. Maka ,HPP/kg jagung adalah Rp1.000,00 Harga jual ditentukan dengan beberapa pertimbangan, yaitu
bahwa harga
jual harus sesuai dengan pasar sasaran yang dituju, mempertimbangkan harga jual dari pesaing dan target pencapaian
Break Even Point (BEP) serta jumlah keuntungan yang didapatkan sebagai bagian dari strategi pengembangan wirausaha.

Metode Penetapan Harga Produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga
pendekatan, berikut.
1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran ( Supply Demand Approach)Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada
ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga
yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. 2. Pendekatan
Biaya (Cost Oriented Approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan
baik dengan markup pricing dan break even analysis.3. Pendekatan Pasar (market approach) Merumuskan harga untuk
produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang memengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan
kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.
Tugas 5
Total Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Produk
Biaya bahan Rp. ...........................
Biaya tenaga produksi Rp. ...........................
Biaya tidak tetap lain Rp. ...........................
Biaya tetap (listrik, air, dll) Rp........................... +
Harga Pokok Produksi Rp. ..........................
Biaya pemasaran (10% total) Rp............................ +
Total HPP Rp. ...........................

Total HPP Rp. ...........................


Jumlah produksi ................... unit
HPP/unit Rp. ...........................
Laba (% margin) Rp. ........................... +
Harga Jual/unit Rp

Anda mungkin juga menyukai