Secara keekonomian, penetapan kegiatan budidaya tanaman porang dilakukan pada lokasi yang berpotensi tanaman dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Lahan yang ditetapkan sebagai calon lokasi budidaya tanaman porang harus memenuhi karakteristik kelayakan
dengan melakukan survey investigasi dan desain.
Karakteristik kelayakan kegiatan budidaya tanaman porang adalah sebagai berikut :
A. Jenis dan Ph Tanah
Tanaman porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja. Namun untuk mendapatkan hasil yang baik, diperlukan tanah yang gembur
dan subur serta tidak tergenang air dengan keasaman tanah berada pada pH 6 – 7
B. Kondisi Lingkungan
Tanaman porang memerlukan naungan agar pertumbuhannya baik. Tingkat kerapatan naungan minimal 40 %. Naungan yang cocok
untuk tanaman porang adalah pepohonan jenis jati, mahono, dan sono atau alternatif lainnnya adalah dengan menggunakan mulsa.
1. Pembersihan lahan yang akan digunakan dari gulma dan sisa tanaman
2. Setiap 4 Ha dijadikan 1 blok dan dibuat jalan pemeriksaan selebar 2 m sebagai batas balok
3. Pemasangan ajir dengan jarak 1 m x 1 m baik untuk umbi maupun untuk katak
4.
Buat jalur menggunakan cangkul selebar 0,5 m, untuk bibit yang menggunakan katak yang ditanam pada jalur yang sudah dicangkul.
5. Pembuatan lubang tanam untuk bibit yang menggunakan umbi dengan ukuran lubang sekitar 20 x 20 x 20 cm.
6. Pemberian pupuk dasar dilakukan sebelum umbi ditanam dengan pupuk bokashi sebanyak 0,5 kg/lubang yang dicampur dengn top soil,
sedangkan untuk katak pupuk bokashi dicampur pada tanah sekitar ajir.
1. Bibit yang telah dipilih dimasukkan satu per satu ke dalam lubang tanam dengan letak bakal tunas menghadap ke atas
2. Untuk setiap lubang tanam diisi 1 bibit porang dengan jarak tanam 1 m x 1 m
3. Tutup lubang tanam dengan tanah setebal 3 cm
5. Masa Penen Porang
1. Tanaman porang dapat dipanen untuk pertama kali setelah umurnya mencapai 2 tahun
2 Umbi yang dipanen adalah umbi besar yang beratnya lebih dari 1 kg/umbi, sedangkan umbi yang masih kecil ditinggalkan untuk dipanen
pada tahun berikutnya.
3. Setelah itu, tanaman dapat dipanen setahun sekali tanpa harus menanam kembali umbinya.
4. Ciri-ciri porang yang siap panen adalah jika daunnya telah kering dan jatuh ke tanah
5. Satu pohon porang bisa menghasilkan umbi sekitar 2 kg dan dari sekitar 40 ribu tanaman dalam satu hektar bisa dipanen 80 ton umbi
pada periode pemanenan tahun kedua.
6. Setelah umbi dipanen, kemudian dibersihkan dari tanah dan akar. Umbi kemudian dipotong lalu dijemur, memotong umbi tersebut
harus benar karena menentukan kualitas porang yang dihasilkan
2 Aspek Investasi
Komponen Investasi
No Uraian Keterangan
Harga Total
No Uraian Sat Vol Satuan (Rp.) Rasio
(Rp.)
Keterangan :
Asumsi tingkat penyusutan pasca panen 5%
Asumsi Produki padi menggunakan lahan 1 ha
Comparability Grafik
Profit/loss
Sales
Capacity
Operational
cost