Anda di halaman 1dari 6

REDESAIN ALAT ANGKUT (MATERIAL HANDLING) THIN BROWN CREPE

(TBC) UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA


(Studi Kasus pada Pengolahan Karet di PTPN XII Sumber Tengah, Jember)
Sumber: Ida Bagus, Rifdah Atikah, dan Nita Kuswardhani (JPRB Vo.8. No.2)

PTPN XII Sumber Tengah merupakan salah satu industri yang bergerak dalam
pengolahan lateks, selama berlangsungnya proses produksi masih terdapat kegiatan
kerja yang dilakukan secara manual yaitu pengangkutan Thin Brown Crepe (TBC).
Dikarenakan terdapat keluhan dari pekerja yang meliputi kelelahan dan rasa sakit
pada bagian bahu, punggung, pinggang, dan bagian tubuh lainnya. Maka dilakukan
perancangan ulang desain alat angkut berdasarkan prinsip antropometri. Dengan
mengikuti langkah-langkah perancangan produk/fasilitas kerja berkaitan aplikasi
antropometri, sebagai berikut:
1. Pertama kali terlebih dahulu harus ditetapkan anggota tubuh mana yang nantinya
akan difungsikan untuk mengoperasikan rencana tersebut
2. Tentukan dimensi tubuh yang penting dalam proses perancangan tersebut, dalam
hal ini perlu juga diperhatikan apakah harus menggunakan data dimensi tubuh
statis ataukah data dimensi tubuh dinamis.
3. Selanjutnya tentukan populasi terbesar yang harus diantisipasi, diakomodasikan
dan menjadi target utama pemakai rancangan produk tersebut. Hal ini lazim
dikenal sebagai “segmentasi pasar” seperti produk mainan anak-anak, peralatan
rumah tangga untuk wanita, dan sebagainya.
4. Tetapkan prinsip ukuran yang harus diikuti semisal apakah rancangan tersebut
untuk ukuran individual yang ekstrim, rentang ukuran yang fleksibel (adjustabel)
ataukah ukuran rata-rata.
5. Pilih prosentase populasi yang harus diikuti 90th, 95th, 99th ataukah nilai
persentil yang lain yang dikehendaki.
6. Untuk setiap dimensi tubuh yang telah diidentifikasikan selanjutnya
pilih/tetapkan nilai ukurannya dari tabel data antropometri yang sesuai.
Aplikasikan data tersebut dan tambahkan faktor kelonggaran (allowance) bila
diperlukan seperti halnya tambahan ukuan akibat tebalnya pakaian yang harus
dikenakan oleh operator, pemakaian sarung tangan dan lain-lain.
Adapun penampakkan alat angkut sebelum perancangan dapat dilihat seperti
berikut ini:

Gambar 1. Alat Angkut Sebelum Perancangan


(Sumber: Ida Bagus dkk, 2020)
Dalam melakukan perancangan, langkah awal yaitu menetapkan anggota tubuh
bagian mana yang akan difungsikan dalam pengoperasian rancangan alat. Melihat
dari data keluhan dari 15 pekerja didapatkan 10 bagian tubuh yang memiliki keluhan
sakit, sebagai berikut:
Gambar 2. Keluhan Subjektif Pekerja
(Sumber: Ida Bagus dkk, 2020)
Maka, anggota tubuh yang ditetapkan sebagai acuan perancangan produk agar
nantinya ergonomis bagi penggunanya yaitu:
a) Bahu berdiri
b) Lebar bahu
c) Tinggi siku berdiri
d) Diameter genggaman tangan
Pada langkah kedua, dalam perancangan alat ini perlu ditetapkan dimensi tubuh
yang digunakan antara dimensi statis/dimensi dinamis. Di mana pada perancangan
alat angkut TBC, menggunakan dimensi dinamis dikarenakan pekerja yang
bergerak saat menggunakan alat. Dilanjutkan langkah ketiga yaitu segmentasi pasar
atau target utama pengguna produk, mengenai alat ini tentu saja dipasarkan bagi para
pekerja kasar pabrik (rata-rata berjenis kelamin laki-laki). Jadi, hal ini termasuk alat
pekerja berat/kasar bagi laki-laki.
Kemudian, dalam langkah keempat terkait penentuan prinsip ukuran yang harus
diikuti. Prinsip ukuran dalam rancangan alat MH TBC ini yaitu perancangan fasilitas
yang dapat disesuaikan, sehingga nyaman bagi para pengguna. Dalam langkah
kelima, penentuan prosentase populasi yang diikuti atau nilai persentil antara lain
persentil 5th, persentil 50th, persentil 95th. Berikut ini penjabaran ukuran dari nilai
persentil dan desain alat angkut thin brown crepe (TBC):

Gambar 3. Desain Alat Angkut Thin Brown Crepe (TBC) Tampak Samping
(Sumber: Ida Bagus dkk, 2020)

Dalam perancangan alat ini menggunakan perhitungan persentil pada anggota


tubuh tertentu. Maka berdasarkan kebutuhan dan sumber data dapat diketahui melalui
tabel berikut:
Tabel 1. Sumber Data
N Nilai
Kebutuhan Data Sumber Data
o
1 Tinggi Alat Angkut Persentil ke-5 (5th) bahu berdiri 121 cm
2 Lebar Handle Persentil ke-95 (95th) lebar bahu 44 cm
3 Tinggi Handle Persentil ke-5 (5 ) tinggi siku berdiri
th
103 cm
4 Diameter Genggaman Handle Persentil ke-50 (50 ) diameter genggaman tangan
th
5 cm
5 Lebar dan Panjang Alat Angkut Hitungan lipatan Thin Brown Crepe (TBC) 90 cm dan 120 cm
(Sumber: Ida Bagus dkk, 2020)
Gambar 4. Desain Alat Angkut Thin Brown Crepe (TBC)
(Sumber: Ida Bagus dkk, 2020)

Gambar 5. Alat Angkut Thin Brown Crepe (TBC)


(Sumber: Ida Bagus dkk, 2020)

Apabila dibandingkan dengan data antropometri skala nasional terkait


perancangan produk alat angkut thin brown crepe (TBC) perlu adanya data anggota
tubuh meliputi bahu berdiri, lebar bahu, tinggi siku berdiri, dan diameter genggaman.
Yang mana data antropometri Indonesia (skala nasional) ditunjukkan pada tabel
berikut ini:
Tabel 2. Data Antropometri Indonesia (Skala Nasional)
N Dimensi Keterangan Persentil 5 Persentil 50 Persentil 95 St. Dev
o
1 BB Bahu berdiri 96.6 126.79 156.99 18.36
2 LB Lebar bahu 26.35 38.75 51.16 7.54
3 TSB Tinggi siku berdiri 73.13 95.65 118.17 13.69
4 DGT Diameter genggaman tangan 4,77 6,07 7,36 0,79
(Sumber: www.antropometri.org)
Berdasarkan data ukuran bagian pada rancangan alat angkut dengan data
antropometri skala nasional, produk dapat digunakan oleh orang dewasa dengan baik
yang mana memenuhi keergonomisan. Dilihat dari data antropometri Indonesia pun
sesudah sesuai atas perkiraan yang nantinya terkait kenyamanan pengguna pada alat
angkut thin brown crepe (TBC). Pada tinggi alat angkut yang menggunakan persentil
5 bahu berdiri agar pekerja yang bertubuh pendek masih bisa meletakkan thin brown
crepe (TBC) dengan mudah, pada bagian lebar handle yang menggunakan persentil
95 lebar bahu agar dalam penggunaan alat dapat nyaman bagi pekerja yang memiliki
lebar bahu secara maksimal, berlanjut pada tinggi handle dengan menggunakan
persentil 5 siku berdiri agar pekerja yang memiliki tinggi minimal tidak terlalu susah
untuk menjangkau pegangan handle sehingga mudah dioperasikan, dan terakhir pada
diameter genggaman handle yang menggunakan persentil 50 diameter genggaman
tangan agar merata kenyamanan bagi seluruh pekerja saat memegang handle alat
angkut dan mengoperasikannya. Dan juga pada lebar dan panjang alat angkut ini
sudah disesuaikan berdasar pada perhitungan dari lipatan thin brown crepe (TBC)
agar muat di dalam bak/tempat pengangkutan produk.

Anda mungkin juga menyukai