Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan definisi dari Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) secara lengkap.

Jelaskan pula
mengapa PIO penting untuk dipelajari oleh para Calon Sarjana Teknik industri, Jelaskan pula
bagaimana kedudukan PIO diantara berbagai cabang ilmu psikologi lainnya!
Jawaban:
a. Psikologi Industri dan Organisasi merupakan cabang ilmu psikologi yang menerapkan
prinsip-prinsip psikologi pada lingkungan kerja, Menurut Rucci (2008), tujuan dari ilmu
disiplin tersebut adalah untuk meningkatkan performa karyawan serta organisasi tempat
mereka bekerja dengan mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai perilaku.
b. Psikologi industri dan organisasi penting untuk dipelajari dikarenakan berfokus pada
mempelajari perilaku manusia di bidang kerja dan dapat melihat serta menilai ketekunan
pekerja dan juga dengan ilmu ini dapat meningkatan kesejahteraan karyawan.
c. Kedudukan Psikologi Industri dan Organisasi termasuk penting jika dibandingkan pula
dengan beragam cabang ilmu psikologi dikarenakan cabang ilmu ini dalam hal
mempelajari perilaku manusia di bidang kerja dapat menghasilkan sebuah motivasi
bekerja dan proses kinerja seseorang.

2. Psikoanalisa, behaviorisme, kognitif, dan humanistik merupakan beberapa contoh pendekatan


yang ada dalam ranah ilmu psikologi. Pilihlah 2 (dua) dari pendekatan tersebut, jelaskan
pengertian pendekatan tersebut secara umum kemudian berikan contoh penerapannya dalam
bidang psikologi industri dan organisasi!
Jawaban:
a) Psikoanalisa dapat dipandang sebagai teknik terapi dan sebagai aliran psikologi. Sebagai
aliran psikologi, psikoanalisa banyak berbicara mengenai kepribadian, khususnya dari
segi struktur, dinamika, dan perkembangannya. Dengan pendekatan ini pula berhubungan
terhadap fungsi dan perkembangan mental manusia, pendekatan ini menekankan pada
pemikiran bawah sadar.
Contoh penerapan dalam PIO: jika karyawan melakukan kekerasan fisik di kantor,
maka sarjana psikologi dapat menganalisis perilaku karyawan tersebut dengan
pendekatan psikoanalisa, sehingga konflik antar karyawan dapat diatasi.
b) Pendekatan kognitif dalam psikologi merupakan pendekatan yang relatif modern
terhadap perilaku manusia yang berfokus pada bagaimana kita berpikir.
Contohnya dalam PIO: Ketika seseorang diberikan perintah untuk kerja lapangan dan
meninggalkan keluarganya, maka apa yang harus dirinya prioritaskan.

3. Berikut ini adalah sejumlah variabel psikologi industri dan organisasi yang sering dijadikan
topik penelitian dalam dunia akademik dan juga sering menjadi kajian dalam dunia praktis.
a) Motivasi Berprestasi (dalam setting kerja)
b) Kepuasan Kerja
c) Komitmen Organisasi
d) Organization Citizenship Behavior
e) Kepuasan Kerja
Pilihlah 2 (dua) dari variabel tersebut untuk kemudian Anda jelaskan apa saja pemahaman
Anda tentang variabel-variabel tersebut!
Jawaban:
a. Motivasi Berprestasi
Motivasi adalah kekuatan yang memberi energi bertindak, mengarahkan perilaku menuju
pencapaian tujuan tertentu, dan menopang upaya yang dikeluarkan untuk mencapai
tujuan-tujuan itu (Steers & Porter, 1991). Teori motivasi berprestasi dikemukakan oleh
David McClelland pada 1961 dan 1975). Teori ini menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan
yang menjadi pusat dari motivasi kerja, yaitu: kebutuhan untuk pencapaian, kekuasaan,
dan afiliasi. Individu dengan kebutuhan yang sangat tinggi untuk berprestasi adalah
mereka yang mencintai tantangan kerja. Mereka termotivasi oleh keinginan untuk maju
dalam pekerjaan, untuk memecahkan masalah, dan menjadi pekerja yang berprestasi.
Prestasi juga perlu dikaitkan dengan orientasi tugas, tingkat risiko atau kesulitan, dan
umpan balik yang diinginkan tentang pencapaian tujuan (Ronald, Riggio E., 2013).
b. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja didefinisikan sebagai sikap yang mencerminkan perasaan seseorang
terhadap pekerjaannya. Penghargaan yang tepat dan disampaikan dengan cara yang benar
oleh atasan, akan memengaruhi kinerja dan kepuasan secara positif pada karyawan.
Kepuasan kerja mempengaruhi perilaku absensi pada karyawan. Kurangnya kepuasan
kerja dapat tercermin dalam perilaku kerja yang kontraproduktif seperti dengan sengaja
tampil dengan kualitas rendah, menghindari pekerjaan, bertindak keras di tempat kerja,
atau bahkan terlibat dalam pencurian di tempat kerja (Schermerhorn John R., Jr., Osborn
Richard N., Uhl-Bien Mary, Hunt James G., 2012).

Anda mungkin juga menyukai