Anda di halaman 1dari 4

Kompetensi Individu (Pribadi – Mengenai Bakat)

Nama saya Zhen, saya memiliki latar belakang pribadi dengan lingkungan
keluarga terutama pada orang tua saya yang sangat concern mengenai pendidikan.
Sehingga sejak kecil pun saya sudah familiar dengan kegiatan belajar, kompetensi
saya terhadap akademik pun tergolong bagus. Dikarenakan saya mudah menangkap
materi pembelajaran yang diajarkan, terutama mengenai bidang ilmu yang saya suka
atau minati. Pembuktian diri saya terhadap bidang akademik ini juga ditampakkan
melalui peringkat yang saya dapatkan selama sekolah. Selain peringkat dalam
sekolah, saya juga sempat menjadi bagian sebagai perwakilan sekolah dalam
olimpiade sains (OSN). Hingga kuliah saat ini, diri saya berusaha untuk
mempertahankan nilai akademik saya. Dikarenakan salah satu faktornya saya juga
merasa ini sebagai tanggung jawab diri saya kepada orang tua, serta background
mengenai akademik juga berpengaruh dalam masa depan saya.
Saya juga suka melakukan eksplorasi diri terhadap kegiatan di luar akademik,
seperti mengikuti ekstrakurikuler ataupun organisasi. Selain kemampuan belajar yang
mana berhubungan dengan akademik tergolong baik, saya juga memiliki kemampuan
terkait bidang menulis. Bakat menulis saya sudah terlihat saat saya berada di sekolah
dasar (SD), mata pelajaran bahasa Indonesia menjadi salah satu pelajaran yang saya
sukai. Saya menyukai tugas-tugas terkait menulis yang meliputi cerita pendek, puisi,
ataupun tulisan non-sastra seperti artikel dan makalah. Saya merasa dengan menulis
membantu dalam meningkatkan kemampuan merangkai kata saya dan juga menjadi
salah satu media saya untuk menyalurkan emosi yang saya rasakan dengan cara yang
baik.
Berada di tingkat menengah pertama (SMP), saya pernah mengikuti lomba
mengarang cerita pendek yaitu dalam rangka perlombaan FLS2N. Saya dipercaya
pihak sekolah untuk menjadi salah satu perwakilan dalam partisipasi lomba tersebut,
serta dengan bersyukur mendapati juara sebagai peringkat pertama. Tulisan-tulisan
saya pun beberapa ada yang dipublikasikan dalam platform secara online, entah itu
sosial media ataupun platform khusus untuk publikasi karya. Hal ini berlanjut pada
tingkat SMA, yang mana saya mengikuti perlombaan menulis puisi (walaupun di
tingkat pada internal sekolah). Serta pada tiap rangkaian acara perpisahan pun saya
menjadi author untuk menulis puisi, entah itu bagi kepentingan dalam cantuman buku
tahunan sekolah ataupun naskah/script video perpisahan.
Selain kepenulisan dalam bidang sastra, terkait karya non-sastra pun turut
menjadi bagian yang saya geluti. Sejak SMP, saya ikut menjadi bagian dari siswa
terpilih untuk mengikuti workshop kepenulisan karya ilmiah yang mana diadakan
oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Jakarta. Kegiatan workshop
tersebut berjalan selama 3 hari, hingga puncak acara yang mana beberapa orang akan
dipilih oleh salah satu pemateri untuk mempresentasikan ide yang telah ditulis secara
singkat untuk karya ilmiah. Dan saya terpilih menjadi salah satu partisipan yang
mempresentasikan ide karya ilmiah tersebut, saya menyukai pengalaman tersebut
yang mana mengajarkan diri saya pula terkait public speaking. Tidak hanya terkait
kemampuan menulis dan analisa permasalahan.
Dalam lingkungan bersosial saya juga memiliki bakat atau mungkin dapat
dikatakan sebagai kemampuan lebih menjadi seorang pendengar yang baik serta
dapat membantu dalam hal menganalisa masalah seseorang. Selama berteman dengan
banyak orang hingga saat ini pun, saya menerima pendapat dari pandangan orang lain
yang mengakui atas kemampuan analisa diri saya. Saya juga merasakan hal tersebut
apabila dalam mata kuliah yang memerlukan kemampuan analisa untuk
menyelesaikan suatu persoalan/permasalahan.
Dalam bidang olahraga, saya memiliki sedikit bakat pada olahraga bulutangkis.
Berawal dari diri saya yang menyukai permainan olahraga tersebut, hingga saat
berada pada tingkat sekolah dasar (SD) menjadi bagian bidang yang perlu saya
curahkan keseriusan dikarenakan ditunjuk menjadi perwakilan sekolah dalam
perlombaan O2SN. Namun, dikarenakan perubahan atas kebijakan lomba hingga
akhirnya saya tidak jadi mengikuti perlombaan tersebut akibat adanya pembatasan
dalam banyaknya pengiriman tim pada bidang olahraga bulutangkis.

Kompetensi Ketua Divisi Acara Latihan Kepemimpinan 2020 – Leadership


(Kemal Pasya Rifadi – Angkatan 2019)
Selama menjalani masa perkuliahan, saya mengikuti kegiatan organisasi ataupun
kepanitiaan yang berada di kampus. Salah satunya turut andil menjadi anggota dalam
divisi acara “Latihan Kepemimpinan 2020”, yang mana kepanitiaan kegiatan ini
hanya melibatkan angkatan saya atau angkatan 2019. Tentunya dalam menjalani
suatu kepanitiaan yang terdiri dari beberapa divisi, terdapat adanya ketua divisi atau
koordinator utama. Maka, dalam divisi acara memiliki ketua divisi yang diamanatkan
pada Kemal Pasya Rifadi.
Dalam menjadi seorang ketua suatu kegiatan atau bidang organisasi, tentu saja
telah adanya pertimbangan terkait kompetensi yang berkaitan terhadap organisasi.
Kompetensi merupakan bagian dari kepribadian seseorang yang telah tertanam dan
berlangsung lama dan dapat memprediksi perilaku dalam berbagai tugas dan situasi
kerja. Kompetensi dapat juga diartikan sebagai suatu karakteristik yang mendasar dari
seseorang individu, yaitu penyebab yang terkait dengan acuan kriteria tentang kinerja
yang efektif. Kompetensi pula secara aktual memprediksi bagaimana pengerjaan
sesuatu oleh seseorang, apakah baik atau buruk. Sebagaimana diukur oleh kriteria
spesifik atau standar. Kompetensi seseorang pun terbagi menjadi dua hal yang mana
dapat dilihat (surface) serta tidak dapat dilihat dan sulit dikembangkan (core
personality).
Selama menjalani kepanitiaan yang juga cukup lama dan panjang, dapat
diketahui bagaimana karakteristik mengenai partner dalam divisi termasuk mengenai
ketua divisi sendiri. Bagi saya, Kemal termasuk pribadi yang cocok apabila menjadi
pemimpin dari suatu kelompok. Kemampuannya dalam leadership juga sangat bagus,
dapat mengarahkan anggotanya dengan baik selama bekerja menjalani kegiatan atau
tupoksi (tugas pokok divisi). Dalam menjalankan pertemuan rapat pun terjalankan
dengan baik dan teratur, sehingga pembahasan dalam ranah rapat pun tidak
menyimpang jauh. Hal ini juga dipengaruhi dengan adanya keberadaan seorang
pemimpin yang mana menjadi pengarah dan pengingat bagi para anggota. Kemal juga
bertanggung jawab terhadap tugasnya selama menjalankan kegiatan latihan
kepemimpinan ini, serta tetap peduli atas tugas-tugas akademik perkuliahan.
Dikarenakan saya juga berada dalam kelompok praktikum yang sama dengan Kemal,
walaupun mengemban tanggung jawab lebih tetapi ia tetap mengusahakan
semaksimal mungkin antara kedua tanggung jawab yang ia miliki.
Tanggung jawab divisi acara tentunya menjadi kepala atas keterlaksanaan acara,
yang mana dituntut untuk dapat menentukan keputusan atas suatu pilihan atau kondisi
yang ada. Sebagai anggota divisi acara pun saya dan teman-teman merasakan situasi
terdesak sehingga harus menentukan secara cepat namun tetap dengan tepat.
Kemampuan dalam mengambil keputusan pun termasuk hal penting yang dilakukan
oleh seseorang yang berperan menjadi pemimpin. Apabila terjadi suatu permasalahan
atau perbedaan pendapat yang ada yang dirasakan kurang bisa diselesaikan antar
anggota, Kemal selaku ketua divisi turut membantu untuk pemecahan permasalahan
tersebut atau melakukan pencarian solusi. Kemampuan pengambilan keputusan yang
Kemal lakukan pun saya rasa diambil secara matang, dikarenakan banyak
pertimbangan yang ia lakukan. Penjabaran dari tiap solusi yang diambil serta
beberapa kemungkinan dampak atas hasil pengambilan solusi tersebut juga ia
lakukan. Apabila cara berdiskusi dengan banyak kepala yang terlibat kurang
membuahkan hasil ataupun titik temu, maka Kemal dengan tegas menentukan satu
solusi yang akhirnya disepakati oleh anggota divisi acara lainnya.
Selain kemampuan terkait sikap pengambilan keputusan, dalam menghadapi
masalah organisasi secara bijak pun juga perlu dilakukan. Apalagi menjalani
kepanitiaan yang tentunya tidak hanya berkutat dengan divisi masing-masing,
keterjalinan kerjasama antara satu divisi dengan divisi lain juga pasti terlibat terutama
dalam divisi acara yang menjalin komunikasi dengan beragam pihak lainnya. Tidak
jarang muncul permasalahan, entah dikarenakan misscommunication ataupun hal
lainnya. Dalam menghadapi permasalahan, Kemal dapat bersikap dengan cukup
tenang dan bijak. Walaupun sempat ada beberapa kondisi yang tidak berjalan sesuai
ekspektasi atau harapan yang dimiliki, namun segala permasalahan dapat diatasi
secara baik. Kemal juga berusaha menjaga tensi atau lingkungan kerjasama dalam
divisi tidak berantakan, tetapi dalam kondisi yang ia rasa tidak diberikan toleransi pun
akan kembali pula diberikan sikap tegas. Entah melalui kalimat verbal ataupun sikap
yang ia tunjukkan, ia juga ingin agar tiap anggotanya dapat bertanggung jawab dan
bekerja sama dengan baik antar satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai