Anda di halaman 1dari 14

Contoh Jawaban Esay

Seleksi CGP

Guru Bergerak – Indonesia Maju


Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa
yang Anda lakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut?

● Motivasi saya sebagai guru penggerak ada dua. Pertama, keinginan saya untuk
menjadi guru yang terbaik bagi siswa-siswa saya. Untuk itu saya terus belajar
???
terhadap hal-hal baru. Apalagi hal baru tersebut mendukung profesi saya sebagai
guru. Sebagi contoh, saya belajar editing video, design grafis, bahkan saya belajar
seni peran agar bisa mengajar dengan menarik.
Kedua, keinginan saya untuk mengembangkan komunitas guru KKG yang lebih baik
dalam hal kompetensi pedagogik ataupun profesional. Oleh sebab itu saya
senantiasa berusaha untuk mengupdate pengetahuan dan ilmu agar bisa berbagi
kepada teman sejawat. Selain itu saya juga mengajak teman-teman sejawat untuk
aktif mengikuti kegiatan-kegiatan peningkatan kompetensi yang banyak
diselenggarakan oleh berbagai lembaga.
Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai
Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan
contohnya! Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok serta berkolaborasi / bekerja sama dalam tim merupakan kebutuhan
penting yang harus dimiliki oleh Guru Penggerak. Sebagai guru penggerak tidak hanya mampu menguasai diri untuk
berusaha lebih baik, akan tetapi juga mampu menggerakkan lingkungan sekitar, komunitas, organisasi untuk juga
terus mengembangkan diri menjadi guru yang lebih baik.
Selama kurang lebih 6 tahun saya aktif menjadi pengurus harian di organisasi KKG Kabupaten Serang. Saat ini, saya
dipercaya sebagai ketua umum. KKG Kabupaten Serang memang bukan organisasi yang masuk kategori kompleks.
Tidak terlalu sulit mengarahkan anggota menuju visi organisasi karena anggotanya satu mata pelajaran yang nyaris
memiliki karaktertistik homogen. Akan tetapi untuk jalannya sebuah organisasi berbagai peran yang berbeda
dibutuhkan dan itu heterogen. Oleh karena itu saya sebagai ketua membutuhkan keterampilan berkomunikasi untuk
Umum. mempengaruhi dalam membagi tugas/memanaje pekerjaan organisasi agar tetap bisa terlaksana. Dan saya
beruntung saya telah menemukan ja
lan untuk mengatasi permasalahan komunikasi tersebut sampai saat ini saya menjabat periode kedua sebagai Ketua
Selain di MGMP, organisasi yang cenderung homogen tersebut, saya juga aktif di organisasi yang cenderung heterogen
yaitu Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Serang. Di organisasi profesi ini saya sebagai pengurus bidang Litbang.
Kolega sesama pengurus di organisasi IGI Kabupaten adalah guru-guru terpilih yang memiliki latar belakang berbeda-
beda. Hampir semua pengurus memiliki kemampuan berargumentasi kuat, kratif dan inovatif menemukan gagasan
hal-hal baru. Di organisasi ini saya harus bisa menempatkan diri sebagai sesama pengurus yang setara dan
mempunyai hak berpendapat dan kewajiban yang sama. Saya telah belajar banyak tentang bekerjasa sama dalam tim,
bekerja sesuai tupoksi, berkomitmen menjalankan keputusan bersama dan terutama berkolaborasi dengan sesama
anggota/pengurus yang masing-masin memiliki kemampuan lebih di bidangnya.

Pengalaman berorganisasi tersebut telah banyak melatih saya untuk menguasaiketerampilan membangun komunikasi
berbagai arah, memanajemen konflik organisasi dan bekerjasama serta berkolaborasi dalam tim.
Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya
yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa
yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus
mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda
lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang
terlibat bila ada)

Peningkatan motivasi belajar melalui project pentas seni dan pameran pendidikan sekolah.
kegiatan tersebut saya gagas sekitar tahun 2011. Gagasan saya di kegiatan ini adalah pada Pameran
Pendidikan yang pada tahun-tahun sebelumnya belum pernah ada.
Latar belakang kegiatan tersebut adalah kondisi motivasi belajar siswa yang rendah dan itu didukung dengan
kurangnya inovasi mengajar guru untuk meningkatan motivasi belajar siswa. Mendapati hal tersebut, saya
saat itu sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum memberikan usulan kepada Wakil Kepala bidang
Kesiswaan agar kegiatan siswa Pentas Seni yang terlaksana setiap tahun ditambahi dengan kegiatan
pameran pendidikan.
Pada saat itu kegiatan yang banyak diselenggarakan sekolah-sekolah lain pada saat pentas seni yaitu bazaar
untuk berjualan makanan/minuman buatan siswa. Kompetisi yang terjadi antar stand kelas adalah banyak-
banyakan untung dari penjualan. Bahkan ada sekolah yang mengadakan pesta rombong pada acara pensi.
Penjual makanan di jalanan, (bakso; misalnya) di booking diajak masuk stand diatasnamakan stand bazar
.

Berdasar fakta yang terjadi tersebut saya membuat konsep seperti bazaar, mendirikan stand. Akan tetapi tidak
seperti bazaar yang diselenggarakan oleh sekolah-sekolah lain itu. Konsep saya gagas adalah pameran yang
memamerkan produk hasil pembelajaran. Jadi, setiap mata pelajaran wajib mempunyai sebuah produk pembelajaran
yang bisa dipamerkan. Produk tersebut bisa berupa karya barang ataupun tulisan. Sebagai contoh, dari mapel
ekonomi mempunyai produk buku besar, koleksi uang mainan kuno, dan lain lain. Bagi mata pelajaran yang kesulitan
membuat produk untuk dipamerkan, maka bisa berupa portofolio tugas siswa yang menjadi barang display.
Selain berupa barang untuk dipamerkan siswa juga melakukan demo praktikum dari materi pelajaran yang pernah
diajarkan. Misalnya : Ada siswa demo praktik fisika roket air. Ada demo praktik kimia lampu lava, siswa demo magic
matematika dan masih banyak lagi,

Pada tahun pertama pameran ini, cukup sukses. Semua mapel memiliki produk untuk dipamerkan bahkan produk
dari portofolio siswa pun dipamerkan di display dengan menarik.
Pada tahun, berikutnya kegiatan tersebut dilaksanakan dengan pengembangan yang lebih terkonsep dengan matang.
Efek dari kegiatan tersebut tidak hanya siswa yang meningkat motivasi belajarnya, guru mata pelajaran pun juga
menjadi lebih kreatif dalam memberikan tugas project yang menarik dan pantas untuk dipamerkan.
Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda
hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta untuk
bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!

Pada tahun 2009, saya menjadi guru di sebuah ……... Pada saat itu saya mendapat tugas
tambahan sebagai guru pembimbing OSN bidang Biologi.
Pada tahun itu saya berhasil mengantarkan 2 anak bimbingan saya lolos ke tingkat nasional.
Sedangkan bidang olimpiade yang lain, matematika dan fisika belum beruntung bisa lolos ke
tingkat nasional.
Pada ajang OSN di ……….. tahun 2008 tersebut, dua siswa bimbingan saya memperoleh
medali perunggu. Medali OSN pertama bagi sekolah saat itu. Tentunya pihak Yayasan dan
Kepala sekolah bangga dengan prestasi siswa tersebut.
Setelah keberhasilan tersebut, saya bersama guru fisika dan matematika berdiskusi untuk
menyusun strategi pola pembinaan untuk tahun berikutnya agar lebih tepat tercapai tujuan,
yaitu medali untuk ketiga bidang Biologi, Fisika dan Matematika.
Hasil dari diskusi kami adalah adalah dua point sebagai berikut;
1. Melembagakan OSN sebagai Ekskul yang secara rutin melakukan pertemuan (2jp) setiap
seminggu sekali.
Konsekuensi lembaga dari usulan pertama ini adalah; kami berhak menyeleksi siswa sebagai
anggota secara bertingkat, dan melaksanakan pembinaan seminggu sekali.
2. Memberikan waktu karantina (belajar persiapan lomba secara khusus ditempat khusus
sehingga tidak mengikuti pembelajaran di kelas) kepada siswa terpilih 2 minggu sebelum
lomba.
Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama?
Adakah penolakan ataupun kegagalan yang Anda hadapi
dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam
situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk
tetap fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan?

Hasil pengajuan kami di setujui oleh pihak yayasan dan kepala sekolah. Kami bertiga
menjalankan pola pembinaan yang telah kami rancang tersebut.
Hambatan yang muncul akibat pola pembinaan tersebut adalah, ketika kegiatan karantina
selama 2 minggu, siswa OSN tersebut ketinggalan tugas pelajaran lain. Hal itu menjadi hambatan
fokus siswa. Sedangkan guru mata pelajaran lain merasa pelajaran yang diampunya juga
merupakan pelajaran yang wajib diikuti. Akibat dari itu, siswa merasa bahwa dia harus
mengerjakan tugas mata pelajaran yang lain juga. Itu yang menyebabkan fokus belajar siswa
terhadap materi lomba jadi terganggu.
Selain itu, hambatan berikutnya adalah ketika penerimaan raport semester 1, nilai rata-rata
siswa peserta pembianan OSN turun. Orang tua siswa protes kepada kami dan juga memberikan
motivasi negatif kepada anaknya. Bahwa menurut orang tua siswa, materi yang perlu dipelajari
di sekolah itu tidak hanya materi olimpiade saja, tetapi semua pelajaran harus baik nilainya.
Menghadapi hambatan tersebut yang saya lakukan adalah
1. Terhadap sesama guru
Meminta kelonggaran pengumpulan tugas terhadap siswa bimbingan OSN yang sedang
karantina.
2. Terhadap orangtua siswa
Kami memberikan pemahaman bahwa ada plus dan minus dari pola pembinaan tersebut.
Upaya komitmen dari berbagai pihak uapa saja yang Anda
lakukan untuk mendapatkan ntuk bekerja sama?

Upaya menghadapi hambatan yang kami lakukan terhadap dua aspek tersebut
mendapatkan hasil persetujuan bersama untuk mendukung program pembinaan
dengan pola yang kami laksanakan tersebut.
1. Terhadap sesama guru
Meminta kelonggaran pengumpulan tugas terhadap siswa bimbingan OSN yang
sedang karantina. Proses permintaan kelonggaran tugas tersebut bukan sesuatu yang
mudah dan langsung bisa disetujui oleh beberapa guru. Kami meyakinkan bahwa pada
dasarnya siswa anggota klub sains adalah siswa dengan kemampuan akademik tinggi,
sehingga mereka mudah mengejar ketertinggalan materi lain.
Kami memohon dukungan dari guru mata pelajaran lain untuk turut memberikan
motivasi dan tidak melemahkan motivasi belajar siswa untuk tetap berkompetisi
menjadi juara di OSN.
2. Terhadap orangtua siswa
Kami memberikan pemahaman bahwa ada plus dan minus dari pola pembninaan tersebut.
Nilai plus nya adalah siswa diajak untuk mengenali potensinya sejak dini. Hal itu merupakan
sesuatu yang lebih baik daripada terlambat menegenalinya. Dengan mengenal potensi lebih
awal kita bisa membekali siswa lebih banyak untuk berprestasi di bidang yang benar-benar
menjadi passionnya. Dan resiko dari itu adalah nilai raport siswa di mata pelajaran lain jadi
menurun. Dan dari plus dan minus tersebut lebih banyak plus nya, apalagi menurut teori
multiple intelegent bahwa siswa tidak bisa dituntut untuk cerdas di semua bidang kecerdasan.
Kepada orang tua, selain kami meminta dukungan motivasi positif, kami juga memohon
kerjasama untuk memfasilitasi siswa dengan penyediaan buku teks untuk belajar dan biaya
akomodasi setiap lomba.
Kami menjelaskan kepada kedua pihak tersebut bahwa kelompok ekskul Sains yang kami
bentuk ini adalah pioneer untuk target sebuah komunitas besar yaitu sekolah. Pionerr dan
target yang kami maksud adalah, melalui kelompok kecil pembinaan OSN yang hanya 5 anak
masing-masing mata pelajaran ini, kami membentuk komunitas kecil yang memiliki me bisa
budaya kemandirian belajar dan iklim kompetisi yang sehat. Jika dalam komunitas ekskul ini
kami bisa membentuknya, maka diharapkan bisa mempengaruhi komunitas yang lebih besar
(skeolah) untuk bisa terbentuk budaya kemandirian belajar dan iklim kompetisi yang tinggi.
Bagaimana
hasilnya?
Setelah tahun 2009 tersebut sekolah SMP kami menjadi sekolah dengan banyak prestasi lomba
mata pelajaran baik yang diselenggarakan dinas pendidikan, lembaga swasta atau universitas.
Prestasi lomba olimpiade rutin diraih oleh siswa-siswa ekskul sains matematika. Prestasi puncak
adalah diraihnya medali perak (2010), medali emas (2011) OSN biologi dan Medali Perak OSN
Fisika (2013). Sekolah kami semakin dikenal dengan prestasi OSN-nya.
Selain hasil capaian berupa prestasi lomba, secara bersamaan iklim belajar dan kompetisi yang
terbentuk di komunitas sekolah kami menjadi lebih baik. Kemandirian belajar siswa menjadi lebih
tinggi dan motivasi untuk berprestasi siswa di bidang selain bidang OSN pun juga menjadi lebih
tinggi.
Meskipun saya dan teman guru pembina OSN sudah tidak lagi menjadi guru di ……., akan tetapi
budaya kemandirian belajar dan iklim kompetisi masih tampak sampai saat ini. Ketika ………………
membuka jenjang ……sebagai lanjutan dari ….., Budaya kemandirian belajar dan Iklim Kompetisi
menjadi yang terbaik, telah mengantarkan ……… di usianya yang baru 7 tahun berdiri berada di
peringkat 90 dari 100 terbaik …..versi LTMPT tahun 2021.
 
Kapan waktu kejadiannya?
Permasalahan, tantangan, atau Pertimbangan-

3 kompleksitas apa yang Anda hadapi


saat itu? Gambarkan secara jelas!
pertimbangan atau
alternatif apa saja yang
Anda hadirkan dalam
membuat keputusan?
Informasi apa lagi yang
Upaya apa saja yang Anda lakukan Anda gunakan untuk
untuk memahami situasi tersebut memperkuat keputusan
secara komprehensif? Peluang dan Anda?
kesempatan apa saja yang Anda
identifikasi dalam situasi tersebut
Tindakan apa yang
untuk membantu Anda
kemudian Anda ambil dan
menghadapinya?
bagaimana hasilnya?
Kapan waktu kejadiannya? Masukan
atau umpan balik apa yang secara Selain memanfaatkan

3 spesifik Anda dapatkan? Apa yang


Anda rasakan saat menerima
masukan dan umpan balik
dalam proses
masukan atau umpan balik pengembangan diri Anda,
tersebut? Hal berbeda apa yang Anda
lakukan untuk mendukung
Bagaimana cara Anda menyikapi proses pengembangan diri
masukan dan umpan balik tersebut Anda? Adakah cara-cara di
untuk pengembangan diri Anda? luar kebiasaan yang Anda
lakukan dimana hal
tersebut membuat Anda
kurang nyaman namun
mendukung proses
pembelajaran Anda?

Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang


Anda kembangkan? Apa yang
memotivasi Anda melakukan
pengembangan tersebut?
Hal apa yang menjadi fokus
pengembangan? Ceritakan pula cara Bagaimana hasilnya?

3Anda membangun kesepakatan guna


mencapai hasil pengembangan yang
diharapkan.

Dukungan apa saja yang Anda


berikan bagi orang tersebut?
Hambatan apa yang Anda temui dan
bagaimana cara Anda
mengatasinya? Upaya-upaya apa
saja yang Anda lakukan untuk
mempertahankan motivasi orang
tersebut?
Sekian
Terima Kasih

Guru Bergerak – Indonesia Maju

Anda mungkin juga menyukai