Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL BISNIS

WIRAUSAHA MERDEKA
SULAP LIMBAH DAUN NANAS JADI SERAT KAIN

BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN
Disusun oleh :

Agus Gunawan (211011250296)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
DAFTAR ISI

Halaman Sampul
Daftar Isi ............................................................................................................................. i
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Program ............................................................................................................ 1
1.4 Manfaat Usaha .............................................................................................................. 2
1.5 Luaran Yang Diharapkan .............................................................................................. 2

BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ........................................................ 3


2.1 Gambaran Produk ........................................................................................................ 3
2.2 Sumber Bahan Baku ..................................................................................................... 3
2.3 Peluang Usaha ............................................................................................................... 4
2.4 Analisis Kelayakan Usaha ........................................................................................... 5
BAB 3 METODE PELAKSANAAN ................................................................................. 7
3.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan .................................................................................. 7
3.2 Tahapan Pelaksanaan .................................................................................................... 7
BAB 4 ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................... 9
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................................ 9
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 10

i
1

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Nanas merupakan salah satu buah tropis yang tak sulit untuk dijumpai di Indonesia. Buah yang
menarik karena memiliki tampilan tak biasa ini identik dengan kesan menyegarkan lantaran kaya
akan kandungan air. Bukan hanya dinikmati secara langsung, selama ini umumnya buah nanas
banyak diolah sebagai berbagai jenis makanan, minuman, dan sejenisnya sehingga memiliki nilai
tambah dari segi ekonomi.
Tapi bukan hanya dari buah, rupanya ada bagian lain dari nanas yang juga tak kalah bermafaat
dari segi ekonomi, bahkan bisa mendatangkan omzet hingga puluhan juta rupiah setiap bulannya,
yakni limbah daun nanas. Daun nanas merupakan limbah yang memiliki jumlah terbanyak dari total
tanaman nanas karena pemanfaatan tanaman nanas selama ini hanya sebatas pada buah dan kulitnya,
sedangkan daun nanas relatif belum banyak dimanfaatkan, sehingga limbah daun nanas di daerah
ini akan semakin meningkat pada setiap tahunnya apabila tidak dimanfaatkan. Kandungan selulosa
yang besar pada daun nanas ini dapat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pengisi
atau filler.
Limbah daun nanas dengan perlakuan tertentu, dapat dimanfaatkan seratnya sebagai material
yang memiliki karakter khusus. Pemanfaatan limbah daun ini dapat mengangkat nilai kearifan lokal
dan sumber daya alam yang belum terolah secara optimal, yang tidak hanya mempertimbangkan
nilai fungsional, namun juga nilai ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana olahan limbah daun nanas bisa memiliki nilai ekonomi yang begitu tinggi?
2. Bagaimana cara memaksimalkan hasil olahan limbah daun nanas agar dapat dikenal khalayak
ramai?
3. Bagaimana cara menambah nilai jual hasil olahan limbah daun nanas?

1.3 Tujuan Program

Adapun beberapa tujuan yang ingi dicapai dalam program ini, antara lain:
1. Mengenalkan hasil olahan limbah daun nanas menjadi serat kain ke khalayak ramai.
2. Memanfaatkan limbah menjadi produk
3. Menambah nilai jual
2

1.4 Manfaat Usaha

Melalui program ini dapat digunakan sebagai pendorong usaha untuk memanfaatkan limbah
menjadi olahan agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas. Yang apabila
dikembangkan lebih besar, memiliki potensi untuk menjangkau pasar yang lebih luas hingga luar
negeri serta dapat diharapkan dan ikut serta meningkatkan perekonomian indonesia.

1.5 Luaran Yang Diharapkan

Harapan kami, inovasi produk kami ini akan menghasilkan:


1. Olahan ini mengahasilkan banyak produk turunan yang bermanfaat untuk masyarakat.
2. Produk serat kain dari limbah daun nanas tersebut, didorong dapat menjadi produk jadi
berupa tas, rompi, batik subang, selendang, ikat kepala dan beragam produk kriya atau
souvenir lainnya.
3. Meningkatkan minat dan pengembangan ilmu pengetahuan tentang kewirausahaan dan
inovasi pemanfaatan hasil olahan limbah.
4. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
3

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Gambaran Produk


Produk ini dibuat dengan memanfaatkan daun nanas atau limbahnya. Limbah daun nanas di
sulap (dimanfaatkan) menjadi kain, yang lebih dulu diekstrak dalam bentuk serat benang bernilai
tinggi. Produk ini akan dipasarkan dalam bentuk produk siap pakai atau kerajinan seperti kain,
rompi, dan tas. Proses awal limbah daun nanas ini yaitu limbah daun nanas tersebut diekstraksi
menggunakan mesin khusus bernama mesin dekortikator atau bisa juga dengan cara manual dengan
diserut untuk menjadi serat. Kemudian hasil ekstraksi yang diperoleh dicuci untuk menghilangkan
sisa daun. Ekstraksi tersebut kemudian dijemur hingga kering dan disisir untuk merapikan serat –
seratnya hingga kering. Lalu serat tersebut akan melalui tahap produksi lebih lanjut yang bervariasi
tergantung peruntukkannya.
Produk kami terdiri dari :
1. Kain
2. Rompi
3. Tas

Gambar 1. Kain Gambar 2. Tas

Gambar 3. Rompi

2.2 Sumber Bahan Baku

Dalam pendirian usaha ini, sumber bahan baku kami peroleh dari beberapa petani nanas yang
tidak memanfaatkan daun nanas tersebut. Keuntungan membeli bahan baku melalui petani adalah
harganya yang relative lebih murah dibandingkan harga dipasaran. Hanya saja, harus selektif
memilih pelapah yang panjang, minimal 60cm agar mudah ketika diserut di mesin.
4

2.3 Peluang Usaha

Olahan yang memanfaatkan daun nanas menjadi serat nanas alternatif untuk serat kain. Karena,
kondisi kapas dan sutera yang mulai turun bisa digantikan dengan serat daun nanas sebagai bahan
baku tekstil. Pertamina juga memberikan pelatihan untuk membuat tas dari serat nanas untuk
meningkatkan keterampilan SDM melalui kegiatan pelatihan baik teknis maupun non teknis.
Tekstil atau hasil serat kain juga telah berhasil terjual ke sejumlah Negara di antaranya Jepang,
Singapura, Malaysia, bahkan Jerman. Lebih detail, produk yang dijual ke pasar mancanegara
biasanya berbentuk serat atau benang. Sementara penjualan di dalam negeri banyak yang
dipasarkan dalam bentuk produk siap pakai.
Berikut ini, beberapa faktor yang kami jadikan sebagai bahan pertimbangan dalam analisis potensi
usaha kami, antara lain :
Faktor Analisis Usaha Sulap Limbah Daun Nanas jadi
Serat Kain
Strength (Kekuatan) - Produk yang dihasilkan merupakan
inovasi produk organik
- Produk dengan harga terjangkau
dengan kualitas yang baik
- Gratis biaya antar untuk daerah
sekitar

Weakness (Kelemahan) - Produksi yang masih sedikit karena


keterbatasan SDM dan peralatan yang
digunakan
- Kurangnya dana produksi untuk
melakukan uji coba dan percobaan
Opportunity (Peluang) - Sistem pengantaran tanpa ada biaya
antar
- Harga bahan dan produksi yang
relative rendah karena langsung ke
Petani
- Peluang industri yang potensial
dengan perkembangan zaman
Threat (Ancaman) - Perubahan pola atau tren konsumsi
masyarakat
- Munculnya produk sejenis dengan
harga yang lebih murah
5

2.4 Analisis Kelayakan Usaha

Rencana Produksi
1. Jenis Produk : Kain, Rompi, Tas

2. Jumlah Produksi : - Kain 25 pcs / hari = 750 pcs / bulan


- Rompi 25 pcs / hari = 750 pcs / bulan
- Tas 25 pcs / hari = 750 pcs / bulan
Biaya Tetap
1. Peralatan
- Mesin Ekstrasi Daun Nanas : Rp. 7.700.000 / bulan
- Mesin Tenun : Rp. 700.000 / bulan

2. Biaya gaji pegawai : Rp. 3.000.000 / 3 orang

Biaya Variabel
1) Bahan Baku : Rp. 4.500.000 / hari
: Rp. 135.000.000 / bulan

2) Biaya Overhead :
- Air Minum : Rp. 100.000/bulan
- Lain – lain : Rp. 500.000/ bulan

Total Biaya Variabel : Rp. 135.600.000

Harga Pokok : Rp. 135.600.000 / 2250 pcs


: Rp. 61.000 (dibulatkan)

Harga Jual : Rp. 70.000

BEP Unit : Rp. 11.400.000 : (Rp. 70.000 – Rp. 61.000)


: Rp. 11.400.000 : Rp. 9.000
: 1.267 pcs

BEP Rupiah : Rp. 11.400.000 : (Rp. 9.000 : Rp. 70.000)


: Rp. 11.400.000 : 0,1286
: Rp. 88.646.967

Bisa disimpulkan bahwa untuk memperoleh titik impas dengan harga penjualan Rp. 70.000,
maka harus dapat menjual sebanyak 1.267 pcs. Jika jumlah penjualan tidak sampai 1.267 pcs,
maka tidak akan menutup biaya produksi yang sudah dikeluarkan.
7

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan


Pelaksanaan program ini akan kami laksanakan dalam waktu 4 bulan, terhitung mulai
bulan November 2022 hingga bulan Februari 2023. Proses produksi akan kami laksanakan di
Ruko Boulevard Tekno Sektor XI Blok F No. No.I5, Jl. Tekno Widya No.10, Setu, Kec. Setu,
Kota Tangerang Selatan, Banten 15314. Lokasi tersebut dipilih karena memiliki fasilitas
peralatan yang memadai sehingga memudahkan dalam melakukan proses produksi.

3.2 Tahapan Pelaksanaan

1. Pra Produksi
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini yang pertama kami lakukan adalah analisis produk dan
analisis pasar. Tujuan dilakukannya analisis tersebut adalah untuk mengetahui
kompetensi dari usaha yang akan dibuat dengan cakupan kemudahan, manfaat, skill,
pemasaran, konsumen, dan profit yang akan didapatkan.

b. Tahap Persiapan
Persiapan yang perlu kami lakukan adalah persiapan sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk menunjang pengadaan produk. Sarana tersebut antara lain : mesin
serat daun nanas, mesin tenun dan pengepakan, serta tempat untuk melakukan produksi.

c. Tahap Pengadaan Produk


Pembuatan sampel untuk uji sifat fisik dan mekanik dengan formulasi bahan dasar
limbah daun nanas ini dilakukan menggunakan perbandingan 1 : 4, 1 : 5, dan 1 : 6.
Pengujian yang dilakukan diantaranya kuat tekan, densitas, porositas, dan daya serap
air. Nilai kuat tekan yang paling tinggi terdapat pada perbandingan 1 : 4, dan untuk nilai
densitas, porositas, dan daya serap air terdapat pada perbandingan 1 : 5. Sehingga hasil
terbaik dari pengujian sifat fisik dan mekanik yang dilakukan adalah pada perbandingan
1 : 5 yang mana nilai densitas, porositas, dan daya serap air paling mendekati standar.

2. Produksi
Tahapan produksi merupakan tahapan inti dari kewirausahaan. Tahapan produksi yang kami
lakukan antara lain :
a. Menyiapkan bahan baku yang akan digunakan.
b. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan.
c. Memulai proses pengerjaan.
d. Membersihkan hasil pekerjaan agar lebih baik (finishing).

3. Pasca Produksi
Tahapan akhir yang kami lakukan adalah pelaporan yang berisikan data laporan kegiatan dari
awal sampai akhir mulai dari pra produksi sampai kepada pasca produksi yang dilakukan dalam
8

waktu tertentu. Kegiatan pelaporan dimaksudkan untuk mengetahui rangkaian kegiatan usaha
dan seberapa besar laba yang didapatkan. Hal ini untuk mempermudah evaluasi yang akurat.

1 Target Pemasaran
Target pemasaran yang dituju dalam usaha pembuatan serat kain kami adalah semua kalangan
baik wanita maupun pria serta berasal dari berbagai kalangan umur (pelajar, dan masyarakat
umum).

2 Strategi Pemasaran
a. Menggunakan media sosial
Cara ini lebih efektif dalam penyebaran informasi tentang produk yang kami pasarkan,
walaupun tidak semua orang menggunakan media sosial tetapi cara ini cukup
memberikan informasi yang lebih kepada masyarakat umum. Selain itu melalui media
sosial penyebaran informasi akan lebih cepat diterima oleh masyarakat.
b. Membuat promosi
c. Menggunakan promosi brosur.
d. Memberikan tester kepada relasi yang dikenal.
9

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya

No Uraian Satuan Volume Harga (Rp) Jumlah (Rp)


1 Bahan Habis Pakai Untuk 1 hari
Daun Nanas Kg 90 50,000 4,500,000

No Uraian Satuan Volume Harga (Rp) Jumlah (Rp)


2 Peralatan Penunjang
Mesin Ekstrasi Satuan 2 3,850,000 7,700,000
Dekortikator
Mesin tenun Satuan 5 700,000 3,500,000

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Peralatan Penujang Rp. 11,200,000
2 Bahan-bahan habis pakai Rp. 4,500,000
3 Transportasi Rp. 630,000
4 Lain-lain Rp. 500,000
Jumlah Rp. 16,830,000
Tabel 1. Anggaran Biaya
42. Jadwal kegiatan

Bulan
No Kegiatan
I II III IV V
1 Riset Tempat Produksi &
Penyusunan Rencana Kerja
2 Survey & Pengadaan Bahan
3 Proses Produksi &
Pengemasan Produk
4 Tahap evaluasi
5 Pembuatan laporan kegiatan
Tabel 2. Jadwal kegiatan
10

DAFTAR PUSTAKA
[1] Ubah Limbah Daun Nanas Jadi Kain, Ibu-ibu di subang Bisa Ekspor ke Singapura ( 09
Oktober 2022). https://kumparan.com/kumparanbisnis/ubah-limbah-daun-nanas-jadi-kain-
ibu-ibu-di-subang-bisa-ekspor-ke-singapura-1z13FARYsog/full
[2] Nur Arifa, Siti. 2022. “Pemuda di Subang Sulap Limbah Daun Nanas Jadi Serat Kain yang
Tembus Pasar Mancanegara” https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/11/02/pemuda-di-
subang-sulap-limbah-daun-nanas-jadi-kain-dan-tembus-pasar-mancanegara. Diakses pada 10
November 2022
[3] Nugraha, Aditya. 2022. “Pemuda ini Sulap Limbah Daun Nanas Jadi Serat Kain Hingga ke
Mancanegara”https://bogor-today.com/2022/11/09/pemuda-ini-sulap-limbah-daun-nanas-
jadi-serat-kain. Diakses pada 11 November 2022
[4] Odist, Aisyah. 2021. “Limbah Daun Nanas Naik Kelas”
https://disperin.ntbprov.go.id/?p=3221. Diakses pada 11 November 2022

Anda mungkin juga menyukai