Tabel 6.1 Kebutuhan Penanganan Kawasan Kluster 1 (Tanjungpendam,Parit dan kampong Damai)
Air Limbah Sitem 837 RTG 1. Sebagian lokasi 1. Belum ada 1. IPAL Komunal, Sosialisasi Pengolahaan air limbah Sosialisasi Pengolahan air limbah
Pengengelolahan lahan tidak perencanaan terpadu Septictank Komunal,
Konsolidasi lahan dan pengadaan Perencanaan Pengolahan Air limbah
Air Limbah tidak tersedia, perngolahan air 2. sosialisasi PHBS
lahan untuk kepentingan umum terpadu
sesuai persyaratan 2. Kurang Kesadaran limbah, (SSK)
Teknis Tentang sistem Air 2. Kesadaran masyarakat 3. Pengembangan Septictank Komunal & Individu Konsolidasi lahan dan pengadaan
52
Sarana dan 836 RTG limbah yang layak kurang terhadap kinerja pengelolaan Perizinan (Dokumen lingkungan) tanah untuk kepentingan umum
Prasaran terutama di pengelolaan air air minum dan air
Edukasi tentang PHBS Ke RTG IPAL Komunal Skala Kawasan
Pengelolahan Air sepanjang bantaran limbah limbah (Permukiman Padat)
Limbah tidak saluran sungai 3. Air limbah rumah Aturan Bersama pemeliharaan dan
pengelolaan sarana Air Limbah Septictank Komunal
sesuai teknis siburik. tangga di aliri
langsung ke saluran Perizinan (Dokumen lingkungan)
siburik Edukasi tentang PHBS
53
Proteksi Ketersediaan 859 RTG 1. Belum adanya 1. Belum adanya Belum ada Kebijakan Posko Pemadam Kebakaran Pengadaan Hidran
Kebakaran Proteksi perencanaan Perncanaan terhadap terkait proteksi
Lembaga unit Penanganan dan Pengadaan Kendaraan Pemadam
Kebakaran terhadap resiko resiko kebakaran, Kebakatan
pencegahan Kebakaran Kebakaran
kebakaran, 2. Resiko Rumah lenih
2. Belum tersedianya cepat terlahap api Pelatihan tanggap ke bakaran Pelatihan Tanggap Kebakaran
sarana Proteksi Hidran air Mitigasi Bencana
kebakaran Mitigasi Bencana Penyusunan rencana pencegahan,
Kendaraan Pemadam Kebakaran perlindungan dan penanganan
bahaya kebakaran.
Aturan bersama pemeliharan dan
pengolahaan sarana kebakaran Pengelolaan APAR dan APAB
Sarana APAR (alat pemadam api Konsolidasi lahan dan pengadaan
ringan) lahan untuk kepentingan umum
Pengelolaan APAR dan APAB Hidran air
Konsolidasi lahan dan pengadaan
lahan untuk kepentingan umum
Pengelolaan Sarpras
890 RTG
1. Kurang tersedianya 1. Sampah rumah 1. Pengolahan sampah Kendaraan Pengangkut sampah Penyusunan Regulasi Pengelohan
Persempahan Persampahan tdk sarana persampahan, tangga belum sampah skala lingkungan. persampahan
2. Belum memiliki terkelola dengan baik lingkungan,
sesuai teknis Edukasi/Sosialisasi terhadap Pembuatan Perencanaan Induk
rencana induk terutama di sepanjang 2. Pembuatan
Pemilahan sampah Persampahan
Pengelolaan 890 RTG persampahan, aliran saluran siburik perencanan
3. Kurangnya 2. Masih banyak warga persampahan Pembuatan Biopori Menambah daya tampung sarana
Persempahan tidak
kesadaran dalam yang buang sampah terpadu, TPS dan Tong sampah 3R dan prasarana persampahan
sesuai teknis
mengelola sampah ke saluran siburik. TPA, Penyepakatan dan penyusunan TPS 3R
54
Tidak 851 RTG 3. Sudah terdapat bank 3. Regulasi sampah Aturan Bersama pengelolaan Perizinan (Dokumen lingkungan)
terpeliharnya sampah Induk namun belum menagarah ke Persampahan skala lingkungan
kurang kesadaran pengelolaan sampah Pembentukan Rumah Kompos di TPA
Sarpras lembaga
dalam mengelola penggelolaan persampahan Optimalisasi Unit Bank sampah
sampah.
Operasional Pengangkuatan Konsolidasi lahan dan pengadaan
4. Bank sampah pada lahan untuk kepentingan umum
sampah
saat hanya membeli
Pemeliharan sarana dan prasarana Pemasangan jaring penangkap
sampah sampah yang
persampahan sampah di sepanjang saluran
bisa di jual kembali
siburik.
tanpa merubah
barang yang bernilai
lebih.
Drainase Ktidaketersedian 2,762.90 m 1. Keterbatasan lahan. 1. Aktifitas masyarakat Pengembangan Kolam Normalisasi drainase Pembuatan Perencanaan Drainase
Drainase 2. Kurangnya perhatian terganggu, Retensi, Saluran
Pembuatan Bak Kontrol Peraturan perencanaan dan
berikut pendanaan 2. Akses sarana, jalan Drainase Primer, dan
2,430.00 m untuk pemeliharaan lebih cepat rusak, Parit Pendukung Pembuatan Drainase pengolahan drainase
Ketidakterhubunga Drainase 3. Drainase yang air Drainase (RDTR). Aturan bersama pemeliharaan Normalisasi drainase
n Drainase dengan 3. Kualitas kontruksi menggenang menjadi Drainase Pembuatan Bak Kontrol
Sistem Perkotaan tidak bisa bertahan sumber bau dan Konsolidasi lahan dan pengadaan Pembuatan Drainase
3,703.00 m lama penyakit. tanah untuk kepentingan umu Konsolidasi lahan dan pengadaan
Tidak 4. Belum ada4. Ada sendimentasi di
tanah untuk kepentingan umum
terpeliharanya perencanaan Saluran siburik.
Drainase Drainase.
5. kurangnya kesadaran
masyarakat dalam
pemeliharaan.
Jalan Lingkungan Kualitas 1,381.30 m 1. Keterbatasan lahan. 1. Akses Kendaraan Peningkatan Sosialisasi Sosialisasi
Permukaan Jalan 2. Kurangnya perhatian Pemadam Kebakaran, Ketersediaan dan
Konsolidasi lahan dan pengadaan Konsolidasi lahan dan pengadaan
Buruk berikut pendanaan Ambulance, Akses Kualitas Jalan dan
tanah untuk kepentingan umum tanah untuk kepentingan umum
untuk pemeliharaan Pengangkutan Jembatan, Peningkatan
jalan. Persampahan. akses masyarakat Perizinan (Dokumen lingkungan) Perizinan (Dokumen lingkungan)
55
Jalan tidak tersedia 3,030.30 m 3. Kualitas konstruksi 2. Belum ada perencanaan terhadap Penerangan Pengembangan jalan Pengembangan jalan
tidak bisa bertahan jalan terpadu. Jalan (RPJMD).
Peningkatan Kualitas Jalan Peningkatan kualitas jalan
lama.
4. Belum ada Aturan Bersama Pemeliharaan Perencanaan terpadu jalan di
perencanaan jalan. jalan Kabupaten Belitung
5. Kurangnya
kesadaran
masayarakat terhadap
pemeliharaan jalan
Kondisi Ketidakteraturan 363 RTG 1. Belum ada prasarana, Karena ketidak teraturan Program rehab rumah Sosialisasi status lahan Sosialisasi IMB
Bangunan Bangunan Faktor ekonomi, Bangunan hunian sistem untuk MBR,
Sosialisasi IMB Sosialisasi Rumah Sehat dan
2. Belum ada rencana jaringan jalan, drainase,
Banguan tidak 12 RTG penataan bangunan, air limbah, persampahan, Penataan bangunan di wilayah standar teknis
sesuai standar 3. Keterbatasan lahan proteksi kebakaran sulit drainase Rehab rumah tidak layak huni
teknis dan cara membangun di atur, Rehab rumah tidak layak huni Rencana Detail Tata Ruang
Kepadatan berdasarkan historis. RDTR & RTBL
bangunann 4. Penegakan aturan
Rendah bangunan gedung
yang kurang tegas
Rawan Banjir 1. Terjadi Sedimentasi 1. Lahan masih Pengembangan Kolam Sosialisasi Pembuatan Master Plan Drainase
Pada Aliran Saluran tersedia, Retensi, Saluran
Normalisasi saluran Siburik Sosialisasi
Siburik (Dari Kota, 2. Masyarakat Bersedia Drainase Primer, dan
Paal Satu, Kampong ganti Rugi Tanah di Parit Pendukung Mitigasi Bencana Konsolidasi lahan dan pengadaan
Damia, Parit ) ada bayar, Drainase (RDTR) tanah untuk kepentingan umum
sumbangan dari 3. Pembuatan Kolam Perizinan (Dokumen lingkungan)
Sampah Retensi (4 Titik).
Mitigasi Bencana
2. Sistem Drainase Belum ada master
Aliran Sungai Siburik Plan Drainase. Pembuatan Kolam Retensi
(Sungai Siburik Di
Kel. KOTA)
56
3. Lokasi Permukiman
Berada di sekitar
Aliran Siburik yang
Lebih Rendah dari
Pasang Air Laut dan
berbentuk Cekungan
4. Belum Adanya
perencanaan induk
drainase
Sumber : Hasil FGD Review Memorandum RP2KPKP & Form Isism Kekumuhan
57
Peta 6.1 Peta Penaganan Kawasan Kluster 1
58
Peta 6.2 Peta PenangananBangunan Hunian Kawasan Kluster 1
59
Peta 6.3 Peta Penanganan Air Limbah Kawasan Kluster 1
60
Peta 6.4 Peta Penanganan Drainase Kawasan Kluster 1
61
Peta 6.5 Peta Penanganan Jalan Lingkungan Kawasan Kluster 1
62
Peta 6.6 Peta Penanganan Kebakaran Kawasan Kluster 1
63
Peta 6.7 Peta Penanganan Persampahan Kawasan Kluster 1
64
Peta 6.8 Peta Penanganan RTP & RTH Kawasan Kluster 1
65