Anda di halaman 1dari 14

BAB VI Kebutuhan Kawasan

Tabel 6.1 Kebutuhan Penanganan Kawasan Kluster 1 (Tanjungpendam,Parit dan kampong Damai)

Aspek Skala Penanganan


Numerik Penyebab Permasalahan Kondisi Saat ini Kebijakan Pemda
Aspek Parameter Lingkungan Kawasan
Air minum Ketidaktersediaan
701 RTG
1. Akses Air Minum 1. Warga memanfatkan 1. Program penyediaan  Pengelolaan dan peningkatan  Pendistribusian Sumber air baku
Akses Air Minum layak Tidak sumber air sumur Bor dan pengelolaan air kualitas air sumur, air tanah, air gunung mentas.
tersedia, dan sumur gali. baku.
Tidak terpenuhi 796 RTG danau, air kolong yang sudah  Peraturan Perlindungan Pengelolaan
Air Minum 2. Standar Kualitas 2. Mayoritas masyarakat 2. Pengembangan, ada. sumber air baku
Air Baku Minum memanfaatkan air Pengelolaan, dan
 Peningkatan Pengelolaan Kualitas  Subsidi bagi MBR (masyarakat
tidak layak (berasa, galon menjadi sumber konservasi sungai,
Air yang ada skala lingkungan berpenghasilan Rendah).
berbau dan Air minum utama. danau dan sumber
berwarna) 3. Kualitas dan daya air lainnya  Pengaturan perlindungan air baku  Memorandum dokumen RISPAM
kuantitas Air PDAM 3. Pengembangan tingkat desa/ kelurahan.
 Pembuatan, penampungan dan
belum memadai. kinerja pengelolaan  Pengaturan pengelolaan air pengelolaan sumber air baku
4. Sumber air baku yang air minum dan air minum tingkat desa/ kelurahan gunung mentas, serta jaringan
layak susah ditemui. limbah  Konsolidasi lahan dan pengadaan sistem air dan IPAB (Instalasi
lahan untuk kepentingan umum Pengelolaan Air Bersih).
 Penataan kawasan sumber air baku.
 Revitalisasi sumber air baku.
 Pembatasan sumur Bor
 Konsolidasi lahan dan pengadaan
tanah untuk kepentingan umum

Air Limbah Sitem 837 RTG 1. Sebagian lokasi 1. Belum ada 1. IPAL Komunal,  Sosialisasi Pengolahaan air limbah  Sosialisasi Pengolahan air limbah
Pengengelolahan lahan tidak perencanaan terpadu Septictank Komunal,
 Konsolidasi lahan dan pengadaan  Perencanaan Pengolahan Air limbah
Air Limbah tidak tersedia, perngolahan air 2. sosialisasi PHBS
lahan untuk kepentingan umum terpadu
sesuai persyaratan 2. Kurang Kesadaran limbah, (SSK)
Teknis Tentang sistem Air 2. Kesadaran masyarakat 3. Pengembangan  Septictank Komunal & Individu  Konsolidasi lahan dan pengadaan

52
Sarana dan 836 RTG limbah yang layak kurang terhadap kinerja pengelolaan  Perizinan (Dokumen lingkungan) tanah untuk kepentingan umum
Prasaran terutama di pengelolaan air air minum dan air
 Edukasi tentang PHBS Ke RTG  IPAL Komunal Skala Kawasan
Pengelolahan Air sepanjang bantaran limbah limbah (Permukiman Padat)
Limbah tidak saluran sungai 3. Air limbah rumah  Aturan Bersama pemeliharaan dan
pengelolaan sarana Air Limbah  Septictank Komunal
sesuai teknis siburik. tangga di aliri
langsung ke saluran  Perizinan (Dokumen lingkungan)
siburik  Edukasi tentang PHBS

53
Proteksi Ketersediaan 859 RTG 1. Belum adanya 1. Belum adanya Belum ada Kebijakan  Posko Pemadam Kebakaran  Pengadaan Hidran
Kebakaran Proteksi perencanaan Perncanaan terhadap terkait proteksi
 Lembaga unit Penanganan dan  Pengadaan Kendaraan Pemadam
Kebakaran terhadap resiko resiko kebakaran, Kebakatan
pencegahan Kebakaran Kebakaran
kebakaran, 2. Resiko Rumah lenih
2. Belum tersedianya cepat terlahap api  Pelatihan tanggap ke bakaran  Pelatihan Tanggap Kebakaran
sarana Proteksi  Hidran air  Mitigasi Bencana
kebakaran  Mitigasi Bencana  Penyusunan rencana pencegahan,
 Kendaraan Pemadam Kebakaran perlindungan dan penanganan
bahaya kebakaran.
 Aturan bersama pemeliharan dan
pengolahaan sarana kebakaran  Pengelolaan APAR dan APAB
 Sarana APAR (alat pemadam api  Konsolidasi lahan dan pengadaan
ringan) lahan untuk kepentingan umum
 Pengelolaan APAR dan APAB  Hidran air
 Konsolidasi lahan dan pengadaan
lahan untuk kepentingan umum

Pengelolaan Sarpras
890 RTG
1. Kurang tersedianya 1. Sampah rumah 1. Pengolahan sampah  Kendaraan Pengangkut sampah  Penyusunan Regulasi Pengelohan
Persempahan Persampahan tdk sarana persampahan, tangga belum sampah skala lingkungan. persampahan
2. Belum memiliki terkelola dengan baik lingkungan,
sesuai teknis  Edukasi/Sosialisasi terhadap  Pembuatan Perencanaan Induk
rencana induk terutama di sepanjang 2. Pembuatan
Pemilahan sampah Persampahan
Pengelolaan 890 RTG persampahan, aliran saluran siburik perencanan
3. Kurangnya 2. Masih banyak warga persampahan  Pembuatan Biopori  Menambah daya tampung sarana
Persempahan tidak
kesadaran dalam yang buang sampah terpadu, TPS dan  Tong sampah 3R dan prasarana persampahan
sesuai teknis
mengelola sampah ke saluran siburik. TPA,  Penyepakatan dan penyusunan  TPS 3R

54
Tidak 851 RTG 3. Sudah terdapat bank 3. Regulasi sampah Aturan Bersama pengelolaan  Perizinan (Dokumen lingkungan)
terpeliharnya sampah Induk namun belum menagarah ke Persampahan skala lingkungan
kurang kesadaran pengelolaan sampah  Pembentukan  Rumah Kompos di TPA
Sarpras lembaga
dalam mengelola penggelolaan persampahan  Optimalisasi Unit Bank sampah
sampah.
 Operasional Pengangkuatan  Konsolidasi lahan dan pengadaan
4. Bank sampah pada lahan untuk kepentingan umum
sampah
saat hanya membeli
 Pemeliharan sarana dan prasarana  Pemasangan jaring penangkap
sampah sampah yang
persampahan sampah di sepanjang saluran
bisa di jual kembali
siburik.
tanpa merubah
barang yang bernilai
lebih.
Drainase Ktidaketersedian 2,762.90 m 1. Keterbatasan lahan. 1. Aktifitas masyarakat Pengembangan Kolam  Normalisasi drainase  Pembuatan Perencanaan Drainase
Drainase 2. Kurangnya perhatian terganggu, Retensi, Saluran
 Pembuatan Bak Kontrol  Peraturan perencanaan dan
berikut pendanaan 2. Akses sarana, jalan Drainase Primer, dan
2,430.00 m untuk pemeliharaan lebih cepat rusak, Parit Pendukung  Pembuatan Drainase pengolahan drainase
Ketidakterhubunga Drainase 3. Drainase yang air Drainase (RDTR).  Aturan bersama pemeliharaan  Normalisasi drainase
n Drainase dengan 3. Kualitas kontruksi menggenang menjadi Drainase  Pembuatan Bak Kontrol
Sistem Perkotaan tidak bisa bertahan sumber bau dan  Konsolidasi lahan dan pengadaan  Pembuatan Drainase
3,703.00 m lama penyakit. tanah untuk kepentingan umu  Konsolidasi lahan dan pengadaan
Tidak 4. Belum ada4. Ada sendimentasi di
tanah untuk kepentingan umum
terpeliharanya perencanaan Saluran siburik.
Drainase Drainase.
5. kurangnya kesadaran
masyarakat dalam
pemeliharaan.
Jalan Lingkungan Kualitas 1,381.30 m 1. Keterbatasan lahan. 1. Akses Kendaraan Peningkatan  Sosialisasi  Sosialisasi
Permukaan Jalan 2. Kurangnya perhatian Pemadam Kebakaran, Ketersediaan dan
 Konsolidasi lahan dan pengadaan  Konsolidasi lahan dan pengadaan
Buruk berikut pendanaan Ambulance, Akses Kualitas Jalan dan
tanah untuk kepentingan umum tanah untuk kepentingan umum
untuk pemeliharaan Pengangkutan Jembatan, Peningkatan
jalan. Persampahan. akses masyarakat  Perizinan (Dokumen lingkungan)  Perizinan (Dokumen lingkungan)

55
Jalan tidak tersedia 3,030.30 m 3. Kualitas konstruksi 2. Belum ada perencanaan terhadap Penerangan  Pengembangan jalan  Pengembangan jalan
tidak bisa bertahan jalan terpadu. Jalan (RPJMD).
 Peningkatan Kualitas Jalan  Peningkatan kualitas jalan
lama.
4. Belum ada  Aturan Bersama Pemeliharaan  Perencanaan terpadu jalan di
perencanaan jalan. jalan Kabupaten Belitung
5. Kurangnya
kesadaran
masayarakat terhadap
pemeliharaan jalan
Kondisi Ketidakteraturan 363 RTG 1. Belum ada prasarana, Karena ketidak teraturan Program rehab rumah  Sosialisasi status lahan  Sosialisasi IMB
Bangunan Bangunan Faktor ekonomi, Bangunan hunian sistem untuk MBR,
 Sosialisasi IMB  Sosialisasi Rumah Sehat dan
2. Belum ada rencana jaringan jalan, drainase,
Banguan tidak 12 RTG penataan bangunan, air limbah, persampahan,  Penataan bangunan di wilayah standar teknis
sesuai standar 3. Keterbatasan lahan proteksi kebakaran sulit drainase  Rehab rumah tidak layak huni
teknis dan cara membangun di atur,  Rehab rumah tidak layak huni  Rencana Detail Tata Ruang
Kepadatan berdasarkan historis. RDTR & RTBL
bangunann 4. Penegakan aturan
Rendah bangunan gedung
yang kurang tegas

Rawan Banjir 1. Terjadi Sedimentasi 1. Lahan masih Pengembangan Kolam  Sosialisasi  Pembuatan Master Plan Drainase
Pada Aliran Saluran tersedia, Retensi, Saluran
 Normalisasi saluran Siburik  Sosialisasi
Siburik (Dari Kota, 2. Masyarakat Bersedia Drainase Primer, dan
Paal Satu, Kampong ganti Rugi Tanah di Parit Pendukung  Mitigasi Bencana  Konsolidasi lahan dan pengadaan
Damia, Parit ) ada bayar, Drainase (RDTR) tanah untuk kepentingan umum
sumbangan dari 3. Pembuatan Kolam  Perizinan (Dokumen lingkungan)
Sampah Retensi (4 Titik).
 Mitigasi Bencana
2. Sistem Drainase Belum ada master
Aliran Sungai Siburik Plan Drainase.  Pembuatan Kolam Retensi
(Sungai Siburik Di
Kel. KOTA)

56
3. Lokasi Permukiman
Berada di sekitar
Aliran Siburik yang
Lebih Rendah dari
Pasang Air Laut dan
berbentuk Cekungan
4. Belum Adanya
perencanaan induk
drainase
Sumber : Hasil FGD Review Memorandum RP2KPKP & Form Isism Kekumuhan

57
Peta 6.1 Peta Penaganan Kawasan Kluster 1

58
Peta 6.2 Peta PenangananBangunan Hunian Kawasan Kluster 1

59
Peta 6.3 Peta Penanganan Air Limbah Kawasan Kluster 1

60
Peta 6.4 Peta Penanganan Drainase Kawasan Kluster 1

61
Peta 6.5 Peta Penanganan Jalan Lingkungan Kawasan Kluster 1

62
Peta 6.6 Peta Penanganan Kebakaran Kawasan Kluster 1

63
Peta 6.7 Peta Penanganan Persampahan Kawasan Kluster 1

64
Peta 6.8 Peta Penanganan RTP & RTH Kawasan Kluster 1

65

Anda mungkin juga menyukai