Kerusakan wilayah
Permasalahan
Daerah Tangkapan
Pemanfaatan ruang
yang tidak terkendali
Pendangkalan/sedime
ntasi
Konversi lahan daerah
surutan
Penurunan kualiitas air
SITU
Genangan air dalam suatu cekungan di permukaan tanah
yang terbentuk secara alami maupun buatan, yang airnya
bersumber dari air permukaan dan atau air tanah
Eutrofikasi
investor.id
Waduk dipengaruhi oleh tutupan dan penggunaan lahan pada DAS dan
aliran sungai di daerah hulu nya
Zona perlindungan pada DAS sebagai delineasi kawasan waduk
Pemanfaatan Waduk: Saluran Irigasi
Contoh: Pembangunan
Waduk Jatigede sebagai
sarana irigasi 90.000 Ha lahan
sawah di daerah Pantai Utara
Pulau Jawa (SI Cipelang dan SI
Sindupraja)
cnnindonesia.com
PERMASALAHAN
Eutrofikasi
Limbah Cair dan Padat
Saluran irigasi tidak
dimanfaatkan
https://www.tripadvisor.co.id/
Alih Fungsi
Lahan
Pertanian
Eutrofikasi
Pendangkalan
Waduk
(Dokumentasi: PUPR)
EMBUNG
Embung
Karakteristik
embung
Lokasi embung
Konstruksi
Embung
Fungsi Embung
Manfaat embung
Pemanfaatan
dan pengelolaan
KARAKTERISTIK EMBUNG
• Berdasarkan tujuan
pembangunannya; tunggal dan
Embung Sederhana
multi
Model Embung
Embung Model Parit
• Berdasarkan penggunaannya; Buntu
penampung, pembelok, Embung Model Sumur
penahan Cekok
• Berdasarkan jalannya air; over Embung Sederhana
dengan Terpal
flow, non over flow
Kolam dengan Lapisan
• Berdasarkan material Plastik
pembentuknya; urugan Tandon-tandon air (air
(homogen, zonal, bersekat), hujan)
beton Plastik geomembran
• Berdasarkan sumber air; tadah Beton
hujan, mata air, run
off/limpasan, aliran permukaan
DAERAH TANGKAPAN
- Sumber Air Embung berasal dari air
limpasan (A) dan air hujan (B)
- Daerah Tangkapan Air (DTA)
merupakan mikro-DAS pada hulu
Embung
- Penempatan Embung sebaiknya di
daerah hulu
(A) (B)
PEMBANGUNAN EMBUNG
Perencanaan Pemeliharaan
Perencanaan Pemilihan Konstruksi
dan desain dan
kegiatan lokasi/tapak tapak
tapak pengelolaan
Kelayakan lokasi
Jarak dengan sumber Ketersediaan alat dan Status kepemilikan
Jarak dengan lahan Hidrotopografi lahan
air material lahan
Kelayakan teknis
Spesifikasi teknis, embung, dam parit, long storage
EMBUNG
Sumber air fluktuatif
Permasalahan
Pemanfaatan air lebih
besar dari pasokan
Konstruksi tidak
mempertimbangkan
aspek lokasi
Fungsi Embung sudah
sangat luas
Pemanfaatan konflik
kepentingan
Pemeliharaan dan
pengelolaan masih lemah
Permasalahan
Perubahan Pemilihan
Data series
Sedimentasi lahan daerah Kepemilikan komoditas dan
hidrologi dan
/kekeringan tangkapan/ lahan penjadwalan
iklim
dinamika input tanam
Kebijakan Pengelolaan embung dan
kawasan
Latar belakang
Perubahan Iklim
Hanya sekitar 15-30% air menyebabkan intensitas Intensitas tanam lahan
hujan yang dimanfaatkan hujan yang semakin tinggi kurang dari 2 karena
untuk produksi tanaman, dengan durasi yang lebih jumlah kebutuhan air
70-85% belum pendek, berimplikasi: tanaman berbeda-beda :
termanfaatkan dan Flash Flood, Peningkatan budidaya padi
menjadi air limpasan Run-Off dan Erosi, Potensi membutuhkan air
(Savva and Frenken, 2002) berkurangnya indeks berlebih
tanam
Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan
Pertanahan di Kawasan Embung
• Pengelolaan embung dalam lingkup kawasan
• Tata Cara Perlindungan dan Optimalisasi Embung
dalam Konteks Tata Ruang dan Pertanahan
• Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan
Embung
• Strategi Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Kawasan Embung
• Strategi Penguatan Legalitas Pertanahan di
Kawasan Embung
Tantangan ke depan dalam
Pengendalian Pemanfaatan Ruang
dan Pertanahan Kawasan Embung
• Pengembangan pertanian presisi
• Pengembangan pertanian hemat air
• Pengelolaan pertanian berbasis komoditas andalan
• Penataan kawasan berbasis komoditas dan kebutuhan
air
• Pemanfaatan wisata dan produk pendukung wisata
berbasis pertanian
• Pengembangan pertanian mendukung LP2B dan LCP2B
SOLUSI
- Pembuatan bangunan teknis pendukung
- Pembuatan kelembagaan untuk O&P Embung
(P3A/Poktan)
- Pola ruang pada daerah tangkapan embung
termasuk pada kategori area konservasi
- Adanya insentif dan skema tertentu pada lahan
ulayat
- Melakukan pendataan basis data embung
- Integrasi dengan areal KP2B: LP2B dan LCP2B
EMBUNG
• Fungsi embung
• Pemanfaatan embung
• Pengelolaan embung
• Perbandingan sistem irigasi pemanfaatan embung
• Pengembangan pertanian presisi dalam
pengelolaan embung
• Pemeliharaan dan pengawasan serta pengelolaan
embung berbasis komunitas
PENGEMBANGAN PERTANIAN PRESISI
• Efisiensi air berdasarkan sistem irigasi
• Efisiensi air berbasis komoditas
• Efisiensi air berbasis metode budidaya
• Pengembangan pariwisata/kegiatan lain meminimalisasi
dampak terhadap penurunan kuilitas dan kuantitas air
• Pengembangan produk pertanian hemat air sebagai
komoditas unggulan
• Pengelolaan pemenfaatan air embung berbasis
ketersediaan air penentuan pola ruang berbasis
ketersediaan air
• Pemeliharaan, pengawasan dan pengelolaan embung
berbasis komonitas
Pengelolaan Pertanian Berkelanjutan
Permasalahan Pemanenan Air
Sumberdaya Hujan (Embung)
Air (Intensitas Pemanfaatan
Hujan Tinggi, Sumberdaya
Run-Off, Erosi, Air Efektif dan
Kekeringan, Efisien
Penggunaan (Pertanian
Air Tanah Presisi)
Berlebihan)