Anda di halaman 1dari 5

MATRIX PERBAIKAN REVIEW/ SIDANG TUGAS AKHIR

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCUBUANA

Nama : Haristiansyah Indrawan


NIM : 46118110064
Judul Tugas Akhir : Pengaruh Perbandingan Sosial Terhadap Quarter Life Crisis
Pada Dewasa Awal Generasi Sandwich

Berdasarkan hasil ujian Review/Sidang Tugas Akhir* pada Hari Senin Tanggal 26 Bulan
September Tahun 2022 telah melakukan perbaiksan sesuai dengan saran yang disampaikan
pada saat ujian tersebut dengan rincian sebagai berikut :

Masukan dari Ketua Sidang : Firman Alamsyah Ario buntaran, M.A


No. Bab/Materi Saran Hasil Perbaikan* Paraf
1. Bab 1 Pertajam fenomena mengapa Chan dan Prendergast (2007)
quarter life crisis dan menjelaskan bahwa dalam
perbandingan sosial memiliki proses pencarian identitas
pengaruh pada fase Quarter Life Crisis
tidak dapat lepas dari
banyaknya interaksi dan
aktivitas yang dilakukan di
lingkungan sosial. Sumber
informasi individu untuk
mendapatkan informasi
tentang finansial, pasangan
hidup dan karir orang lain
dengan cara melakukan
interaksi aktif dengan teman
sebaya. Sehingga ada
dorongan untuk individu
melakukan perbandingan
hidup dirinya dengan teman
sebayanya yang dianggap
lebih sukses. Melakukan
perbandingan diri dengan
orang lain untuk mengurangi
ketidakpastian dan untuk
menciptakan sebuah makna
disebut sebagai
perbandingan sosial. Proses
membandingkan diri dengan
orang lain yang lebih baik
dari individu baik mengenai
fisik, prestasi, karir, asmara,
dan lainnya akan
menghasilkan perasaan tidak
puas dengan apa yang telah
dicapai sehingga
ketidakpuasan tersebut akan
mendorong munculnya
perasaan – perasaaan negatif
seperti cemas, depresi, tidak
nyaman, dan kesepian yang
merupakan ciri dari individu
yang mengalami quarter life
crisis. (dalam hal.4)

2. Bab 4 Menambahkan pembahasan Pada penelitian ini


mengenai aspek perbandingan
berarti responden yang
sosial (ability dan opini).
mempunyai tingkat quarter
life crisis yang tinggi,
disebabkan karena responden
melakukan perbandingan
sosial dengan cara melihat
pencapaian atau kemampuan
orang lain serta melihat
kesenjangan pendapat dan
persepsi dirinya dengan
orang lain. Semakin sering
individu memandingkan
kemampuan dan
pendapatnya dengan orang
lain yang lebih baik dari
dirinya, maka akan
berpengaruh pada semakin
tingginya tingkat quarter life
crisis yang dialami oleh
responden seperti mengalami
kebimbangan dalam
mengambil sebuah
keputusan, merasa khawatir
terhadap hubungan
interpersonalnya, merasa
cemas dan tertekan, memiliki
penilaian yang negatif pada
dirinya, merasa terjebak
dalam situasi sulit, serta
merasa putus asa dalam
menjalani hidup. (dalam
hal.43)

3. Bab 4 Tambahkan pembahasan Hal ini dapat


mengenai aspek perbandingan
disimpulkan bahwa dimensi
sosial (ability dan opini).
kemampuan pada variabel
perbandingan sosial memiliki
pengaruh sebesar 20,8%
terhadap dimensi penilaian
diri yang negatif variabel
Quarter Life Crisis. Dalam
hal ini berarti, responden
yang membandingkan
kemampuan dirinya dengan
orang lain akan mengalami
perasaan ragu dan tidak
yakin akan kemampuan
dirinya dalam menghadapi
tantangan hidup yang sedang
dilalui. Hal ini akan
menyebabkan responden
mengalami quarter life crisis
dalam hidupnya. (dalam
hal.44)

4. Bab 5 Tambahkan keterbatasan Peneliti tidak meneliti lebih


penelitian mengenai upward dalam mengenai arah
dan downward comparison perbandingan sosial yaitu
upward comparison dan
downward comparison
sehingga hasil penelitian
kurang mendalam. (dalam
hal. 45)
5. Bab 5 Tambahkan saran untuk Pada variabel perbandingan
peneliti selanjutnya mengenai sosial, peneliti selanjutnya
upward dan downward dapat menggunakan alat
comparison ukur yang dapat mengukur
arah perbandingan sosial,
yaitu upward comparison
dan downward comparison
milik Festinger (1954),
sehingga arah perbandingan
sosial dapat digali lebih
dalam. (dalam hal.46)

Masukan dari Penguji/ Reviewer*: Firman Firdaus, M.Si


No. Bab/Materi Saran Hasil Perbaikan Paraf
1. Bab 1 Pertajam fenomena pada Quarter life crisis merupakan
quarter life crisis fenomena yang telah banyak
terjadi di masyarakat, fase ini
terjadi tergantung pada
lingkungan dan tuntutan
sosial yang dialami masing –
masing individu. Adanya
tuntutan lingkungan untuk
meraih pencapaian yang
sesuai dengan standar
masyarakat seperti
pertanyaan “kapan lulus?”,
“kapan menikah?”, “sudah
bekerja belum?”, dan
pertanyaan serupa lainnya
bisa membuat individu
semakin tertekan sehingga
mengalami quarter life crisis.
(dalam hal. 2)
*setelah perbaikan skripsi, cantumkan halaman di mana perbaikan dilakukan pada kolom
hasil perbaikan

Anda mungkin juga menyukai