Anda di halaman 1dari 8

ORGANISASI

KOOPERATIF
MAN 2 BANJARNEGARA
1. Ciri ciri organisasi kooperatif

2. Ciri ciri organisasi non


kooperatif

Line 2 : 3. Contoh organisasi kooperatif

4. Contoh organisasi non


kooperatif
NAMA ANGGOTA :

1. Hevilia salma
2. Annisa okta ramadhani
3. Luhung pandyaska suyi
4. Muhammad arkan
5. Faisal akbar
6. Hendriyansah dwi adam
7. Kukuh riski setiandito
Ciri ciri organisasi kooperatif
• 1. Bersifat legal atau diakui hukum
• Karena organisasi kooperatif tidak melakukan perlawanan angsung,dan mau
bekerja sama dengan penguasa Belanda atau Jepang, maka organisasi ini
ditoleransi dan dibiarkan beroperasi.
• 2. Bentuk perjuangan dengan cara politik dan diplomasi
• Kegiatan organisasi secara politik misalnya dengan bergabung ke Volksraad
(Dewan Rakyat pada masa Belanda), dengan harapan proses politik ini dapat
menghasilkan kemerdekaan Indonesia.
• 3. Tidak melakukan kegiatan perlawanan fisik
• Organisasi Kooperatif tidak melakukan pemberontakan atau serangan kepada
penjajahan, karena menganggap bahwa hal tersebut tidak akan berhasil. Ini
disebabkan teknologi dan militer penjajah yang sangat maju. Mereka juga
menganggap cara politik lebih efektif.

20XX presentation title 4


Ciri ciri organisasi non kooperatif

• 1. Dilarang penguasa Belanda atau Jepang


• Organisasi non-kooperatif dianggap mengancam para penguasa penjajah dan
dilarang, sehingga mereka harus beroperasi secara sembunyi-sembunyi. Bila
organisasi ini etrcium pergerakannya, maka para pejuangnya dapat ditawan,
dibuang atau bahkan dibunuh oleh penjajah. Misalnya Ir Sukarno yang dibuang ke
pulau Flores.
• 2. Bentuk perjuangan dapat berupa cara politik atau kekerasan
• Kegiatan organisasi non-kooperatif kebanyakan secara politik namun dengan
pesan-pesan mengajak kemerdekaan yang lebih lantang dan menolak sensor para
penjajah. Beberapa organisasi juga melakukan pemberontakan seperti
pemberontakan PETA di Blitar pada tahun 1945.
Contoh organisasi kooperatif
1. Budi Utomo, bersifat kooperatif dan bertujuan untuk memajukan pengajaran dan kebudayaan.
2. Sarekat Islam Putih merupakan gerakan nasionalis lebih dominan bergerak di bidang ekonomi yang berlandaskan syariat
Islam dan bersifat kooperatif.
3. Muhammadiyah, bersifat kooperatif dan nonpolitik dan bergerak di bidang keagamaan, Pendidikan, dan social yang
bertujuan memajukan pendidikan dan pengajaran berdasar agama Islam, mengembangkan pengetahuan ilmu agama dan
cara-cara hidup menurut Islam.
4. Partai Indonesia Raya (Parindra) merupakan organisasi yang bersifat moderat dan kooperatif. Memiliki tujuan untuk
memberdayakan masyarakat dalam bidang ekonomi dengan basis ekonomi kerakyatan.
5. Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) merupakan organisasi yang bersifat moderat dan kooperatif yang bertujuan untuk
mencapai Indonesia merdeka.
6. Gapi (Gabungan Politik Indonesia) merupakan organisasi yang bersifat moderat dan kooperatif yang bertujuan untuk
mewujudkan negara Indonesia yang berparlemen.
7. Nadhatul Ulama (NU) merupakan organisasi Islam yang bertujuan menegakkan dan memberlakukan syariat Islam dan
hukum Islam dalam masyarakat.
8. Gerakan Wanita merupakan gerakan didirikan oleh R.A. Kartini yang bertujuan mengangkat derajat wanita melalui
pendidikan.
9. Putera (Pusat Tenaga Rakyat) merupakan organisasi di zaman penjajahan Jepang yang bersifat kooperatif yang bertujuan
untuk mencapai Indonesia merdeka.
10.MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) merupakan organisasi di zaman pemerintahan Jepang yang bertujuan menempatkan
umat Islam pada kedudukan yang layak dalam masyarakat dan mengharmoniskan Islam dengan kebutuhan perkembangan
Jepang.

20XX presentation title 6


Contoh organisasi non kooperatif

Pada masa itu, terdapat beberapa organisasi yang juga menerapkan


strategi non kooperatif, yaitu:
•Sarekat Islam.
•Perhimpunan Indonesia.
•Partai Nasional Indonesia.
•Partai Komunis Indonesia.
•Partai Indonesia (Partindo)
•Persatuan Muslim Indonesia (Permi)
•Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

20XX presentation title 7


thank you

Anda mungkin juga menyukai