Anda di halaman 1dari 31

BAB 3

ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL:


SARANA PERJUANGAN MELAWAN
KOLONIALISME DI INDONESIA
PETA KONSEP

Karakteristik Perjuangan bangsa Indonesia


Melawan Kolonialisme setelah Tahun 1908
Organisasi Pergerakan
Nasional: Sarana
Faktor Pendorong Lahirnya Organisasi
Perjuangan Melawan
Pergerakan Nasional Indonesia
Kolonialisme di
Indonesia

Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia


A. Karakteristik Perjuangan bangsa Indonesia
Melawan Kolonialisme setelah Tahun 1908
No. Sebelum Tahun 1908 Setelah Tahun 1904

1. Dipimpin raja atau tokoh Dipimpin dan digerakkan kaum


bangsawam dan tokoh agama terpelajar
2. Bersifat kedaerahan (lokal) Bersifat nasional dan telah ada kerja
sama antardaerah
3. Bersifat fisik atau perjuangan Diplomasi dengan menggunakan cara-
dilakukan dengan mengangkat cara modern seperti media,
senjata perundingan, lobi, mogok, dan
sebagainya
4. Terfokus pada pemimpin Memiliki organisasi yang memungkin
kharismatik adanya kaderisasi
5. Bersifat reaktif dan spontan Memiliki visi yang jelas, yaitu
Indonesia yang merdeka
Berikut ini adalah penjelasan tentang karakteristik perjuangan bangsa
Indonesia melawan kolonialisme setelah 1908.

Dipimpin dan Digerakkan oleh Kaum Terpelajar


• Setelah 1908, perjuangan melawan kolonialisme dimotori oleh
kaum terpelajar melalui organisasi-organisasi pergerakan.
Sebagian dari kaum terpelajar ini berasal dari golongan
bangsawan.

Bersifat Nasional
• Setelah 1908, hampir seluruh Nusantara menjadi satu kesatuan
politik, hukum, pemerintahan, serta berada di bawah kekuasaan
kolonial Belanda
Perjuangan Menggunakan Jalur Organisasi
• Para tokoh perjuangan menggunakan cara-cara modern, seperti
diplomasi, kampanye lewat media, rapat akbar, dan pada tingkat
yang paling ekstrem menolak bekerja sama dengan pemerintah
kolonial.
Memiliki Organisasi yang Memungkinkan Adanya
kaderisasi
• Perlawanan bergantung pada organisasiorganisasi pergerakan
dengan sistem kaderisasi yang rapi
Memiliki Visi dan Misi yang Jelas, yaitu Kemerdekaan
Indonesia
• Organisasi-organisasi ini kemudian bersikap politis, yaitu
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
B. Faktor Pendorong Lahirnya Organisasi
Pergerakan Nasional Indonesia

Kondisi sosial, politik, dan ekonomi


yang parah akibat penjajahan
(kolonialisme)

Faktor Internal
Munculnya kaum terpelajar

Kesuksesan pergerakan nasional di


negara-negara lain di Asia-Afrika
Kesuksesan pergerakan nasional di
negara-negara lain di Asia-Afrika

Faktor Eksternal Kemenangan Jepang atas Rusia


dalam perang tahun 1905

Masuk dan berkembangnya


paham-paham baru dari Eropa dan
Amerika
C. Perkembangan Pergerakan Nasional
Indonesia

Periode awal perkembangan Budi Utomo (BU), Sarekat Islam (SI),


Muhammadiyah

Periode Nasionalisme Politik Indische Partij (IP), Gerakan Pemuda,


Gerakan Perempuan

Periode Radikal Perhimpunan Indonesia (PI), PKI, PNI,


Partindo, PNI Pendidikan (PNI Baru)

Periode Bertahan Taman Siswa, Partai Indonesia Raya,


Gabungan Politik (Indonesia GAPI)
Periode awal perkembangan

Budi Utomo (BU)

• Didirikan pada 20 Mei 1908, BU menjadi organisasi modern pertama yang


menginspirasi kaum nasionalis lainnya untuk berjuang dengan basis
organisasi modern.
• Oleh karena itu, tanggal kelahiran organisasi ini, yaitu 20 Mei, digunakan
untuk memperingati hari kebangkitan nasional.
• Organisasi ini bersifat nonpolitik dan kooperatif terhadap pemerintah
kolonial Belanda.
• Organisasi ini dipelopori oleh Dr. Wahidin Soedirohoesodo 1857–1917).
• Tujuan BU adalah memajukan pengajaran dan kebudayaan, dengan bidang-
bidang meliputi pengajaran, pertanian, peternakan, dan perdagangan,
teknik dan industri, dan kebudayaan.
Sarekat Islam (SI)

Sarekat Islam merupakan gerakan


nasionalis, demokratis, dan ekonomis
serta berasaskan Islam dengan
haluan kooperatif. Organisasi
didirikan oleh H. Samanhudi pada
1911 dengan nama awal berdirinya
Sarekat Dagang Islam. H. Samanhudi
adalah seorang pedagang batik dari
Laweyan Solo.
Sumber: Unknown, wikimedia.org
Gambar Potret bersama rapat Sarekat Islam (SI) di
Kaliwungu, Jawa Tengah pada 25 September 1921.
Hadir para anggota dari Kaliwungu, Peterongan, dan
Mlaten, serta anggota Asosiasi Staf Kereta Api dan
Trem (VSTP) Semarang.
Muhammadiyah

• Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada


18 November 1912.
• Asas perjuangannya ialah Islam dan kebangsaan Indonesia, sifatnya
nonpolitik dan kooperatif.
• Organisasi ini bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial,
menuju kepada tercapainya kebahagiaan lahir-batin
2. Periode Nasionalisme Politik

Indische Partij (IP)

• Indische Partij (IP) didirikan di Bandung pada 25 Desember 1912 oleh


Tiga Serangkai, yakni Douwes Dekker (Setyabudi Danudirjo), dr. Cipto
Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara).
• Organisasi ini secara terang-terangan mengkritik pemerintah Belanda
dan menuntut kemerdekaan Indonesia
• Cita-cita IP ini disebarluaskan melalui surat kabar De Expres. emboyan
terkenalnya Indische los van Holland, yang berarti Indonesia bebas dari
Belanda, dan Indie voor Indiers, yang berarti Hindia untuk orang Hindia
Gerakan Pemuda

• Gerakan pemuda yang muncul pertama kali adalah Trikoro Dharmo (TK).
Organisasi pemuda ini didirikan oleh R. Satiman Wiryosanjoyo, dkk. di
gedung STOVIA Jakarta pada 1915. Trikoro Dharmo merupakan cikal-bakal
Jong Java.
• TK memiliki tiga visi mulia, yaitu: sakti yang berarti kekuasaan dan
kecerdasan, budi berarti bijaksana, dan bhakti yang berartikasih sayang
• Dalam kongres pertamanya di Solo pada 12 Juni 1918, organisasi ini
mengubah namanya menjadi Jong Java.
• Setelah itu lahir Perkumpulan Pasundan, Persatuan Minahasa, Molukas,
Sarekat Celebes, Sarekat Sumatra, dan lain-lain.
• Akhirnya Kongres Pemuda II di Jakarta pada 26–28 Oktober 1928, 750
orang wakil dari berbagai organisasi kepemudaan berhasil menunjukkan
persatuan dan tekad yang sama melalui Sumpah Pemuda.
Organisasi kepemudaan lain dengan
keanggotaan yang cukup besar adalah
persatuan pemuda pelajar yang berasal
dari Sumatra, Jong Sumatranen Bond
(JSB), yang didirikan pada 1917 di
Jakarta. JSB melahirkan nama-nama
besar, seperti Moh. Hatta, Moh. Yamin,
dan Bahder Johan

Sumber: Gunung Agung,


wikimedia.org

Gambar Mohammad Yamin


Gerakan Perempuan

• R.A. Kartini, menuangkan pemikiran-


pemikirannya untuk memperjuangkan
hak-hak perempuan dalam tulisan
tentang kondisi perempuan pada
masa tersebut
• Surat-surat Kartini ini dikumpulkan
dan diterbitkan menjadi sebuah buku
yang kemudian diberi judul Door
Duirtenis Tot Lich––Habis Gelap
Terbitlah Terang
• Apa yang diperjuangkan Kartini
kemudian dikenal dengan istilah
emansipasi.
Sumber: niet bekend, wikimedia.org

Gambar R.A. Kartini.


Perkumpulan yang ada saat itu antara lain Perkoempoelan Keoetamaan
Istri yang diasuh oleh Dewi Sartika dan pendirian Sekolah Kartini di seluruh
kota di Indonesia seperti di Jakarta, Bogor, Semarang, Madiun, Pekalongan,
Indramayu, dan di Rembang, tempat kelahiran Kartini sendiri.
• Kongres Perempuan Indonesia I, yang berlangsung di Yogyakarta pada
25–28 Desember 1928
• Pada tahun yang sama (1929) dibentuk pula Perkumpulan
Pemberantasan Perdagangan Perempuan dan Anak (P4A).
• Perkumpulan ini bersama dengan PII berhasil menyelenggarakan
Kongres Perempuan II di Jakarta 28–31 Desember 1929.
Sumber: niet bekend, wikimedia.org

Gambar Pembukaan “Kartinischool” (Sekolah Kartini) pada tanggal 2 Mei 1915 di


Bogor.
3. Periode Radikal

Periode radikal adalah masa di mana organisasi-organisasi pergerakan


menolak bekerja sama atau bersikap nonkooperatif pemerintah kolonial
Belanda dan secara tegas menuntut kemerdekaan.

Latar belakang
1) Pengaruh Doktrin Wilson
2) Pengaruh Revolusi Rusia 1917
3) Kekecewaan terhadap Janji November (November Belofte)
4) Perubahan Pasal 111 RR (Regerings Reglement)
5) Pergantian Gubernur Jenderal Hindia-Belanda
6) Pemakaian kata “Indonesia” sebagai identitas bangsa
7) Ikut sertanya kaum buruh dalam pergerakan nasional
Organisasi-organisasi pergerakan yang bersifat radikal

Perhimpunan Indonesia (PI)

• Organisasi ini didirikan di Belanda pada 1908 oleh mahasiswa Indonesia


yang sedang belajar di sana.
• Pemrakarsanya adalah Sutan Kasajangan Soripada dan R.M. Noto
Soeroto (sepupu dari Ki Hajar Dewantara).
• Pada 1925, saat diketuai oleh Soekiman Wirjosandjojo, nama organisasi
ini berubah menjadi Perhimpunan Indonesia (PI)
PI merupakan organisasi sosial pertama yang menggunakan kata Indonesia
untuk namanya. Penggantian namanya memiliki dampak politik yang
besar: sikap politiknya berubah, dari semula yang bersikap kooperatif
menjadi nonkooperatif, dari moderat menjadi radikal. Sikap nonkooperatif
dan radikal itu tercermin dalam tiga visi politiknya berikut ini.
• Indonesia ingin menentukan nasibnya sendiri,
• Bangsa Indonesia mengandalkan kemampuan dan kekuatannya sendiri,
dan
• Bangsa Indonesia harus bersatu untuk melawan penjajah
Partai Komunis Indonesia (PKI)

• Benih paham komunis pertama kali dibawa ke Indonesia oleh B.J.F.M.


Snevliet pada tahun 1913 Pada 1914, Sneevliet mendirikan sebuah
organisasi yang bercorak Marxis bernama Indische Social
Democratische Vereeniging (ISDV), dengan pusat di Semarang
• ISDV masuk dan menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh organisasi
Sarekat Islam (SI). Politik infiltrasi (menyusup) ISDV ini berhasil
memengaruhi dua orang pimpinan SI cabang Semarang yang terkenal
militan dan berbakat: Semaun dan Darsono.
• PKI berkembang cepat. Mereka melakukan gerakan-gerakan radikal
seperti melakukan pemogokan di berbagai tempat di Jawa
Partai Nasional Indonesia (PNI)

• Pada 1925 berdiri sebuah organisasi yang


bernama Algemeene Studie Club di
Bandung yang diprakarsai oleh Ir.
Soekarno.
• Perkumpulan ini mendirikan Perserikatan
Nasional Indonesia pada 1927 dengan
dirinya sendiri sebagai ketua.
• Perserikatan bermaksud menjadi wadah
bagi kaum nasionalis untuk
memperjuangkan kemerdekaan
• Organisasi ini kemudian mengganti
namanya menjadi Partai Nasional
Indonesia (PNI)
Sumber: wikimedia.org
Gambar 3.14 Potret Soekarno tahun 1939
Partai Indonesia (Partindo)

• Sikap anggota partai yang menolak pembubaran disebut “Golongan


Merdeka”. Moh. Hatta dan Sutan Sjahrir, mereka kemudian membentuk
organisasi Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru).
• Adapun golongan yang menyetujui pembubaran membentuk suatu
partai politik baru yang disebut “Partai Indonesia” atau Partindo pada
30 April 1931 dengan Mr. Sartono sebagai ketuanya
• Partindo bertujuan untuk mencapai sebuah negara Indonesia merdeka,
dan kemerdekaan itu akan dapat tercapai jika seluruh komponen
bangsa bersatu
• Kemerdekaan yang dicita-citakan Partindo adalah kemerdekaan
berdasarkan prinsip menentukan nasib sendiri dan demokrasi.
Partai Nasional Indonesia Pendidikan (PNI Pendidikan atau PNI Baru)

• Organisasi yang dibentuk pada 27 November


1931 ini berdiri karena rasa tidak puas
sebagian anggota PNI (lama) karena partai PNI
dibubarkan.
• PNI Baru berhaluan nasionalis dan demokrasi.
• Partai Nasional Indonesia Pendidikan (PNI
Pendidikan), yang didirikan Hatta dan Sjahrir,
menekankan pendidikan politik dan kesadaran
berbangsa bagi para anggotanya.
• Media yang digunakan untuk itu adalah surat
kabar bernama “Daulat Rakyat

Sumber: Unknown, wikimedia.org


Gambar Potret Moh. Hatta
pada 1939
4. Periode Bertahan

Periode bertahan adalah periode di mana gerakan nasionalisme berupaya


lebih moderat dan menahan diri. Sikap moderat berarti kembali bekerja sama
dengan pemerintah kolonia

Latar Belakang :
• pemerintahan Gubernur Jenderal Dirk Fock, yang memerintah pada 1921–
1926, organisasi pergerakan dikendalikan dengan peraturan yang keras
• Pada masa Gubernur Jenderal B.C. de Jonge (1931–1936), peraturan dibuat
lebih keras lagi
• Melalui Vergader Verbond yang dikeluarkan pada 1933, ruang gerak kaum
aktivis pergerakan nasional semakin sempit
• Dalam perkembangannya, terutama setelah tokoh-tokoh diasingkan, para
aktivis pergerakan merasa bahwa pilihan sikap yang radikal kurang
menguntungkan Indonesia
c. Perjuangan melalui Volksraad

• Pada 27 Januari 1930, M.H. Thamrin memprakarsai berdirinya Fraksi


Nasional di Volksraad. Ia sendiri memimpin fraksi tersebut, dengan wakil
Kusumo Utoyo.
• Tujuan utamanya: meraih kemerdekaan Indonesia secepat-cepatnya.
tokoh-tokoh pribumi di Volksraad beberapa kali membuat gebrakan,
seperti melancarkan protes terhadap penggeledahan rumah pemimpin
PNI, memperjuangkan nasib buruh di Sumatra, mendesak dicabutnya
Ordonansi Sekolah Liar (baca Historia), tuntutan untuk menghilangkan
perbedaan yang menyolok atas gaji yang diterima oleh prajurit bumiputra
dan gaji yang diterima prajurit asal Belanda.
• Gebrakan terkenal lainnya adalah apa yang disebut Petisi Sutardjo (1935).
• Sejarah mencatat, para tokoh bangsa akhirnya memilih yang pertama,
yaitu mengandalkan kekuatan sendiri.
Organisasi-organisasi pergerakan pada periode bertahan

Taman Siswa

• Taman Siswa merupakan salah satu organisasi pergerakan yang


kegiatannya berfokus pada bidang pendidikan.
• Didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta
• Organisasi ini meyakini pendidikan sebagai sarana yang efektif untuk
mewujudkan perubahan dan dapat menjadi resep unggulan untuk
memajukan bangsa.
Sumber: Unknown, wikimedia.org

Gambar Seorang guru Taman Siswa bernama Soerjoadipoetro sedang mengajar di sekolah Taman
Siswa di Bandung.
Ki Hajar menerapkan 3 (tiga) konsep pengajaran dalam kegiatan pendidikan di
Taman Siswa:

• Ing ngarsa sung tulodo, artinya para guru yang memiliki tanggung jawab
memberikan pendidikan, harus dapat memberi contoh dengan sikap dan
perilaku yang baik, sehingga dapat menjadi teladan bagi siswanya.
• Ing madyo mangun karsa, artinya guru harus dapat memberi motivasi
yang baik bagi siswanya, memberikan bimbingan yang terus-menerus agar
siswa dapat berkembang sesuai dengan bakat dan minatnya.
• Tut wuri handayani, artinya guru wajib membimbing siswa untuk dapat
menggali sendiri pengetahuannya, menemukan makna dari pengetahuan
yang diperolehnya, sehingga pengetahuan itu dapat berguna bagi
kehidupannya
Partai Indonesia Raya (Parindra)

• Pada 24–26 Desember 1935, diselenggarakanlah kongres yang


menyatukan Budi Utomo dengan PBI. Kongres yang diadakan di
Surakarta.
• Hasil fusi menghasilkan sebuah partai baru yang kemudian dinamakan
Partai Indonesia Raya (Parindra) dengan ketua terpilih dr. Sutomo.
Kongres juga menetapkan Surabaya sebagai kantor pusat Parindra.
• Dalam kongres pertama hasil fusi di Jakarta pada 15–18 Mei 1937,
Parindra mengambil haluan kooperatif dan moderat.
• Parindra dapat mendudukkan wakilnya di Volksraad. Hal ini
dimanfaatkan Parindra dengan berupaya memasukkan wakil sebanyak-
banyaknya ke dalam Volksraad agar dapat memengaruhi kebijakan
politik pemerintah kolonial.
Gabungan Politik Indonesia (GAPI)

GAPI merupakan gabungan berbagai partai politik di Indonesia. Organisasi ini


didirikan oleh Mohammad Husni Thamrin pada 21 Mei 1939. Partai-partai
yang bergabung dalam GAPI antara lain Parindra, Gerindo, PSII, Persatuan
Partai Katolik, Persatuan Minahasa, Partai Pasundan, dan Partai Islam
Indonesia (PII)

Ada 3 (tiga) asas perjuangan GAPI:


• Hak untuk menentukan diri sendiri.
• Persatuan nasional seluruh bangsa Indonesia dengan berdasarkan
kerakyatan dalam paham politik, ekonomi, dan sosial.
• Persatuan aksi seluruh pergerakan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai