Anda di halaman 1dari 4

Nama :MOHAMMAD BAHRUL ULUM

NIM : 22201053

Kelas : PAI - B

Resume materi ke-3=Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa

A.Sejarah Prakolonial Belanda

1. Pengaruh Agama Hindu dan Budha di Indonesia

Prasasti tertua yang ditemukan di Nusantara dikenal sebagai Prasasti

Kutai yang berasal dari Kalimantan Timur. Ditemukan sekitar tahun 375

Masehi ketika kerajaan Kutai Martadipura berkuasa. Prasasti ini memakai

bahasa Sansekerta (bahasa liturgis agama Hindu) menggunakan tulisan

Palawa, tulisan yang dikembangkan di India Selatan sekitar abad ketiga

Masehi.

2. Kedatangan Islam di Indonesia

Meskipun merupakan kerajaan Hindu-Buddha, Islam berpengaruh bagi

kalangan elit penguasa Majapahit. Kemungkinan Islam sudah ada di Asia

Tenggara maritim dari awal era Islam ketika pedagang Muslim datang ke

Nusantara, membuat permukiman di daerah pesisir, menikah dengan

perempuan setempat,dan dihormati karena kekayaan mereka yang diperoleh

melalui perdagangan.

B. Masa Pendudukan Belanda

Penjajahan Belanda di Indonesia berlangsung selama 350 tahun atau 3,5

abad lamanya. Pada tahun 1596, bangsa Belanda pertama kali mendarat di

wilayah Banten, Indonesia, di bawah kepemimpinan Cornelis de Houtman.

Tujuan Belanda datang yakni untuk berdagang dan mendapatkan rempah-

rempah dengan harga murah. Namun, kedatangan Belanda ini tidak diterima

oleh penduduk Banten karena tindakannya buruk dan sering menimbulkan

keributan. Saat itu, bangsa Belanda pun kembali ke negaranya. Sejak saat itu,

bangsa Belanda lainnya kembali berdatangan ke Indonesia. Tak cuma di Banten,

mereka pun berhasil mendapatkan rempah-rempah di Maluku pada tahun 1599.

Di tahun itu, Maluku masih dikuasai Portugis. Untuk mendapatkan tujuannya,


Belanda pun mendirikan benteng pertahanan yang disebut Benteng Afar. Di saat

yang sama, kapal-kapal dagang bangsa Belanda mulai memperkuat diri dengan

mendirikan Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), yakni Kongsi Dagang.

C. Sejarah Lahirnya Semangat Nasionalisme

Setiap warga negara harus memiliki rasa nasionalime kepada bangsanya

sendiri. Ini sebagai bentuk kesadaran dan cinta tanah air yang ditunjukan melalui

sikap dan tingkah laku atau masyarakat. Nasionalisme sendiri yaitu suatu sikap

politik atau pemahaman dari masyarakat suatu bangsa yang memiliki

keselarasan kebudayaan dan wilayah, memiliki kesamaan cita-cita dan tujuan

sehingga timbul rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal

maupun eksternal.

Berikut unsur-unsur Nasionalisme yang ada pada diri seseorang sebagai berikut:

• Perasaan nasional

• Watak nasional

• Batas nasional ( yang memberikan pengaruh emosional dan ekonomis

pada diri individu ).

• Bahasa nasional

• Agama

Sedangkan faktor – faktor yang mendorong munculnya semangat nasionalisme di Indonesia ada 2
yaitu faktor dari dalam ( intern ) dan faktor dari luar ( ekstern ).

Faktor intern yang mempengaruhi munculnya nasionalisme Indonesia:

• Timbulnya kembali golongan pertengahan, kaum terpelajar.

• Adanya penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh seluruh rakyat dalam berbagai
bidang kehidupan

• Pengaruh golongan peranakan

• Adanya keinginan untuk melepaskan diri dari imperialism

Faktor ekstern yang mempengaruhi munculnya nasionalisme Indonesia:

• Faham-faham modern dari Eropa (liberalisme,humanisme, dan

komunisme)

• Gerakan pan-islamisme
• Pergerakan bangsa terjajah di Asia

• Kemenangan Rusia atas Jepang

Berikut prinsip-prinsip semangat nasionalisme dalam negara kebangsaan ada 5:

1. Kesatuan (unity), dalam wilayah teritorial, bangsa, bahasa, ideologi,

dan doktrin kenegaraan, sistem politik atau pemerintahan, sistem

perekonomian, sistem pertahanan keamanan, dan policy kebudayan;

2. Kebebasan (liberty, freedom, independence), dalam beragama,

berbicara dan berpendapat lisan dan tertulis, berkelompok dan

berorganisasi;

3. Kesamaan (equality), dalam kedudukan hukum, hak dan

kewajiban.

4. Kepribadian (personality) dan identitas (identity), yaitu memiliki

harga diri (self estreem), rasa bangga (pride) dan rasa saying

(depotion) terhadap kepribadian dan identitas bangsanya yang

tumbuh dari dan sesuai dengan sejarah dan kebudayaannya;

5. Prestasi (achievement), yaitu cita-cita untuk mewujudkan

kesejahteraan (welfare) serta kebesaran dan kemanusiaan (the

greatnees adn the glorification) dari bangsanya.

D. Proses Perumusan dan Pengesahan Pancasila

Berikut beberapa alasan Pancasila dijadikan sebagai dasar Negara :

1. Sebagai dasar Negara, pancasila berkedudukan sebagai norma dasar atau

norma fundamental Negara, dengan demikian Pancasila menempati norma

hukum tertinggi dalam Negara ideologi Indonesia. Pancasila adalah cita hukum

( staatside ) baik hukum tertulis dan tidak tertulis ( konvensi ).

2. Sebagai sumber dari segala sumber hukum, Pancasila merupakan kaidah

Negara yang fundamental artinya kedudukannya paling tinggi, oleh karena itu

Pancasila juga sebagai landasan ideal penyususnan arturan – aturan di

Indonesia. Oleh karena itu semua peraturan perundangan baik yang dipusat
maupun daerah tidak menyimpang dari nilai Pancasila atau harus bersumber

dari nilai -nilai Pancasila.

3. Sebagai Pandangan Hidup, yaitu nilai Pancasila merupakan pedoman dan

pegangan dalam pembangunan bangsa dan Negara agar tetap berdiri kokoh dan

mengetahui arah dalam memecahkan masalah ideologi, politik, ekonomi, soaial

dan budaya serta pertahanan dan keamanan.

4. Sebagai iiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, nilai pancasila itu

mencerminkan kepribadian bangsa sebab nilai dasarnya kristalisasi nilai

budaya bangsa Indonesia asli, bukan diambil dari bangsa lain.

5. Sebagai Perjanjian luhur bangsa Indonesia, pancasila lahir dari hasil

musyawarah para pendiri bangsa dan negara ( founding fathers) sebagi para

wakil bangsa, Pancasila yang dihasilkan itu dapat dipertanggungjawabkan

secara moral, sosial, kultural. Moral dalam arti tidak bertentangan dengan nilai

agama yang berlaku di Indonesia, sosio kultural berarti cerminan dari nilai

budaya bangsa Indonesia, karena itu Pancasila merangkul segenap lapisan

masyarakat Indonesia yang majemuk ini.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Pancasila sebagai dasar Negara

merupakan norma dasar dalam kehidupan bernegara yang menjadi sumber dasar,

landasan norma, serta memberi fungsi konstitutif dan regulative bagi

penyusunan hukum –hukum Negara.

Anda mungkin juga menyukai