Pancasila bukan hanya sistem filsafat tetapi juga dasar negara Indonesia
dan falsafah bangsa Indonesia. Pancasila berfungsi sebagai jiwa,
kepribadian, dan pandangan hidup bangsa Indonesia, serta sebagai dasar
negara, dan segala sumber hukum di Indonesia.
(https://fisip.umsu.ac.id/2023/06/21/pancasila-sebagai-sistem-filsafat/)
-Pada Zaman Majapahit Pada zaman itu, agama Hindu dan Budha
merupakan agama yang berkembang dan hidup berdampingan damai
dalam satu kerajaan. Empu Prapanca menulis Negarakertagama tahun
1365 yang terdapat istilah Pancasila. Empu Tantular mengarang buku
sutasoma yang di dalamnya terdapat seloka persatuan nasional yaitu
“Bhinneka Tunggal Ika” yang melambangkan bangsa dan negara indonesia
yang tersusun dari dari berbagai unsur bangsa yang terdiri dari berbagai
macam, suku, adat-istiadat, golongan, kebudayaan dan agama, wilayah
yang terdiri dari beribu-ribu pulau menyatu menjadi bangsa dan negara
indonesia.
Panitia Sembilan dipimpin oleh Ir. Soekarno, dengan Moh. Hatta sebagai
wakilnya.
Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan mengadakan pertemuan yang
menghasilkan rumusan dasar negara yang kemudian diwujudkan dalam
hukum dasar yang dikenal sebagai Piagam Jakarta atau Jakarta Charter
dengan isinya yang dapat ditinjau berikut ini.
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin hikmat dan kebijaksanaan dalam
pemusyawaran perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dengan begitu, hasil sidang BPUPKI pertama yakni menyepakati
Pancasila sebagai istilah atau nilai yang digunakan dalam merumuskan
dasar negara. Walaupun demikian, belum lama setelah sidang pertama
akhirnya panitia sembilan menghasilkan Piagam Jakarta yang di dalamnya
memuat rumusan Pancasila.
Hasil dari sidang BPUPKI kedua ini merupakan laporan dari pembahasan
yang telah dilakukan oleh panitia-panitia kecil, salah satunya yang
dipaparkan Sukarno selaku Ketua Panitia Perancang Undang-Undang
Dasar.
Ada 3 masalah pokok dalam rancangan Undang-Undang Dasar yang
disampaikan Sukarno di sidang BPUPKI kedua, yaitu:
1. Pernyataan tentang Indonesia Merdeka
2. Pembukaan Undang-Undang Dasar
3. Batang Tubuh Undang-Undang Dasar yang kemudian dinamakan
sebagai "Undang-Undang Dasar 1945"
3. Pancasila bukan hanya sistem filsafat tetapi juga dasar negara Indonesia
dan falsafah bangsa Indonesia. Pancasila berfungsi sebagai jiwa,
kepribadian, dan pandangan hidup bangsa Indonesia, serta sebagai dasar
negara, dan segala sumber hukum di Indonesia.
Sejauh ini belum sejalan karena masih banyak pemimpin atau petinggi di
indonesia yang masih belum paham dan belum bisa menerapkan etika
berpolitik dalam ranah politik, sebagian petinggi malah mementingkan
kepentingan mereka sendiri daripada mementingkan kepentingan
rakyatnya. Contoh Korupsi.
-Padi dan Kapas melambangkan sila kelima, yaitu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Padi dan kapas dapat mewakili sila kelima,
karena padi dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni
pangan dan sandang sebagai syarat mencapai kemakmuran.
-Simbol Rantai: Dalam keluarga, orang tua dapat mendidik anaknya untuk
jujur dan bertanggung jawab. Dalam masyarakat, masyarakat dapat
mengedepankan nilai-nilai keadilan dan keadilan serta menolak korupsi
dan ketidakjujuran.
-Simbol Pohon Beringin: Dalam keluarga, orang tua dapat mengajarkan
anaknya untuk menghargai orang lain dan bekerja sama. Dalam
masyarakat, masyarakat dapat mengedepankan nilai-nilai kerukunan sosial
dan menolak intoleransi dan diskriminasi.
-Simbol Padi dan Kapas: Dalam keluarga, orang tua dapat mendidik anak
mereka untuk peduli terhadap orang lain dan memajukan keadilan sosial.
Dalam masyarakat, masyarakat dapat mengedepankan nilai-nilai
kesejahteraan sosial dan menolak kesenjangan dan kemiskinan.
(https://ditsmp.kemdikbud.go.id/mewujudkan-pancasila-dalam-kehidupan-
sehari-hari/)