Anda di halaman 1dari 16

1

Pancasila sebagai Identitas Nasional

02. Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan


2

Pembahasan Identitas Nasional (PPKn):


1. Bangsa yang Menegara
2. Proses Berbangsa dan Bernegara
3. Karakteristik Identitas Nasional
4. Integralitistik Kehidupan Nasional
3

01.Bangsa yang Menegara


• Bangsa Indonesia termasuk bangsa menegara, yaitu bangsa buatan atau
bentukan, bukan bangsa alami karena mulai dibentuk tanggal 28
Oktober 1928, Bersama Sumpah Pemuda.
• Bangsa yang menegara mendorong semangat untuk memunculkan
identitas nasional, dan mempertahankan tetap tegaknya negara, melalui
bela negara.
• Bela negara merupakan tekad dan semangat untuk berani berkorban
demi bangsa dan negara, sebagai sarana untuk tetap tegaknya NKRI.
4

Pengertian Identitas Nasional


• Identitas bermakna ciri-ciri khusus, jati diri yang melekat pada
seseorang.
• Istilah nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-
kelompok yang lebih besar yang terikat oleh kesamaan-kesamaan, baik
fisik seperti budaya, agama, dan Bahasa, maupun nonfisik seperti
keinginan, cita-cita, dan tujuan.
• Himpunan kelompok-kelompok inilah yang kemudian disebut dengan
istilah bangsa atau identitas nasional, yang pada akhirnya melahirkan
Tindakan kelompok (collective action) yang diwujudkan dalam bentuk
organisasi atau pergerakan-pergerakan yang diberi atribut nasional
(Dede Rosyada, dkk., 2003).
5

Formalitas Kesadaran Nasional


• Pembukaan UUD 45, dasar rumusannya adalah untuk mewujudkan
nasionalisme Indonesia, yang mengatasi segala paham golongan, dan
segala paham individu. Maka untuk itu perlu dibina Kesadaran Nasional
untuk memunculkan nasionalisme Indonesia.
• Secara mendasar, nasionalisme timbul dari adanya “national
consciousness” (Kesadaran Nasional). Dengan istilah lain, nasionalisme
adalah formalisasi dari rasionalisasi dari kesadaran nasional.
• Nasionalisme mempunyai akar-akar yang dalam di masa lampau,
kondisi-kondisi yang menyebabkan timbulnya nasionalisme telah
matang sebelumnya. Karena nasionalisme bersifat sosio-politik, yang
berkembang secara dialektik dalam masyarakat Indonesia.
6

02.Proses Berbangsa dan Bernegara


• Pembukaan UUD 45, dasar rumusannya adalah untuk mewujudkan
nasionalisme Indonesia, yang mengatasi segala paham golongan, dan segala
paham individu. Maka untuk itu perlu dibina Kesadaran Nasional untuk
memunculkan nasionalisme Indonesia.
• Secara mendasar, nasionalisme timbul dari adanya “national consciousness”
(Kesadaran Nasional). Dengan istilah lain, nasionalisme adalah formalisasi
dari rasionalisasi dari kesadaran nasional.
• Nasionalisme mempunyai akar-akar yang dalam di masa lampau, kondisi-
kondisi yang menyebabkan timbulnya nasionalisme telah matang
sebelumnya. Karena nasionalisme bersifat sosio-politik, yang berkembang
secara dialektik dalam masyarakat Indonesia.
7

Pembentukan Bangsa Indonesia


• Peristiwa Proses Berbangsa:
1. Munculnya berbagai bukti adanya Kerajaan-kerajaan awal Nusantara
yang mencitakan keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran. Serta
mempersatukan Nusantara.
2. Kebangkitan kesaradaran nasional dipelopori dr. Wahidin
Sudirohusodo, menginspirasi para mahasiswa School tot Opleiding
van Indische Artsen (STOVIA) dipimpin Sutomo mendirikan organisasi
pergerakan Budi Utomo (20 Mei 1908).
3. Hari Sumpah Pemuda, yang diikrarkan para pemuda pelopor, dalam
kongres pemuda di Jakarta. 28 Oktober 1928. Yang menghasilkan
naskah ikrar Sumpah Pemuda, yang mempersatukan bangsa.
8

Pembentukan Bangsa Indonesia


• Peristiwa Proses Bernegara:
1. Pembentukan BPUPKI (29 April 1945), anggotanya dilantik 28 Mei 1945.
Sidang I (29 Mei – 1 Juni 1945), melahirkan Pancasila. Sidang antara (22
Juni 1945), dengan Panitia Sembilan, lahirnya Piagam Jakarta, rancangan
Preambule UUD 45. Sidang II (10 Juli – 17 Juli 1945), pembentukan
rancangan UUD 1945.
2. 9 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan Jepang. Dibentuklah PPKI, diketuai
Ir. Soekarno, dan Moh. Hatta menjadi wakilnya. Mengesahkan
rancangan UUD 45. Sebagai dasar bernegara.
3. 17 Agustus 1945, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
4. Berbagai peristiwa pembatalan kemerdekaan berhasil digagalkan rakyat
Indonesia, dengan semangat kemerdekaan, dan persatuan.
9

Pembentukan Bangsa Indonesia


• Unsur Pembentukan Bangsa Indonesia:
1. Persamaan asal-keturunan bangsa (etnik). Dari rumun bangsa
Melayu. Ras Mongoloid, dengan diperkaya campuran antar-ras.
2. Persamaan pola kebudayaan (cara hidup). Terutama cara hidup
sebagai bangsa petani-nelayan, memunculkan keidentikan pranata
sosial, melahirkan persamaan kebudayaan.
3. Persamaan tempat tinggal, yang khas disebut dengan ‘Tanah Air’,
ataupun ‘Nusantara’.
4. Persamaan nasib kesejarahan.
5. Persamaan cita-cita hidup, sebagai bangsa dengan kesadaran
Bersama yang telah dilalui dalam perkembangan sejarah bangsa.
10

Paham Nasionalisme Indonesia


• Nasionalisme Indonesia sebagai solidaritas nasional telah dinyatakan sejak
Sumpah Pemuda 1928. Kemudian dimantapkan dengan Proklamasi
Kemerdekaan 1945.
• Paham nasionalisme Indonesia tidak bersifat sempit yang menjurus pada
rasialisme (paham bahwa ras diri sendiri adalah ras yang paling tangguh),
atau bahkan chauvinisme (patriotisme yang berlebihan).
• Paham kebangsaan dalam nasionalisme Indonesia adalah paham kebangsaan
dengan semangat patriotisme.
• Dalam melangsungkan nasionalisme Pancasila perlu adanya doktrin nasional
untuk membina ketahanan nasional untuk mengatasi segala ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan yang membahayakan identitas dan
integritas hidup berbangsa dan bernegara.
11

03.Karakteristik Identitas Nasional


• Dalam menjelaskan karakteristik akan ada banyak unsur pembentuk/
penyusunnya, yang mesti diterjemahkan dengan pemahaman
penyatuan unsur-unsur tersebut dengan baik.
• Integrasi nasional bagi bangsa Indonesia adalah hal kompleks, dan
multidimensional. Karena sebagai identitas nasional, bangsa Indonesia
merujuk pada suatu bangsa yang majemuk.
12

Unsur-unsur Identitas Nasional

• Suku Bangsa
• Agama
• Kebudayaan
• Bahasa
13

Pemantapan Identitas Nasional


• Melalui Integrasi Nasional. Integrasi nasional dengan strategi yang
mantap perlu terus dilakukan supaya terus terbina integrasi bangsa
Indonesia yang selalu dicita-citakan bersama. Terutama Ketika
menghadapi berbagai tantangan atau ancaman persatuan bangsa.
• Integrasi Kebudayaan Nasional. Kekayaan kebudayaan bangsa
Indonesia yang sangat beraneka ragam merupakan kebanggaan. Dan
sekaligus karakternya yang demikian menjadi identitas nasional pula.
Dengan semangat ketahanan nasional, maka identitas ini perlu
dipertahankan supaya tidak tergerus budaya-budaya asing. Dengan
memperkuat integrasi internal dalam ikatan budaya nasional.
14

04.Integralistik Kehidupan Nasional


• Menurut Supomo, negara yang dijiwai semangat kekeluargaan dan
kebersamaan termasuk aliran pikiran integralistik, menyatakan negara
sebagai berikut:
• “Negara ialah suatu masyarakat yang integral menjamin kepentingan seluruh
rakyat sebagai persatuan untuk mengatasi kepentingan golongan atau
seseorang.”
• Aliran ini semula dikemukakan Baruch Spinoza (1632-1677), Adam Muller
(1779-1829), George W.F. Hegel (1770-1831). Seperti Negara Jerman.
• Dalam negara integralistik, semua golongan, bagian, dan anggotanya
berhubungan erat satu sama lain menciptakan kesatuan organic, semua
komponen dinilai penting, dan harus ada sebagai satu kesatuan utuh.
15

Kesatuan Nasional dan Unsur-unsur Integralistik

Dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam pola piker


integralistik tentu diperlukan pemahaman bersama bahwa tiap unsur perlu
merekatkan satu sama lain dengan sebaik dan seefektif mungkin.
Beberapa aspek penguat dalam kehidupan negara integralistik:
a. Integralistik Bidang Politik
b. Integralistik Bidang Ekonomi
c. Integralistik Bidang Sosial Budaya
d. Integralistik Bidang Hankam
Perlu pemahaman lebih jauh untuk menjelaskan tiap-tiap bagian tersebut.
Tentu dengan pemahaman yang baik tentang konsep integralistik bernegara.
16

Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai