Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN DAN TERAPI GIZI TERINTEGERASI

No Revisi
No. Dokumen Halaman
……../SPO/PAP/SPAP
1/3
2021
RSUD LEWOLEBA

Ditetapkan.........................
Direktur
Prosedur Tetap
Tanggal Terbit

Tahun 2021
RSUD LEWOLEBA dr. Bernardus Yoseph Beda
NIP. 19761108 200803 1 001
Asuhan dan terapi gizi terintegerasi adalah pelayanan gizi
yang dimulai dari proses asesmen gizi, diagnosa gizi,
intervensi gizi meliputi perencanaan, penyediaan makanan,
Pengertian
penyuluhan/edukasi, dan konseling gizi, serta monitoring
dan evaluasi gizi secara rutin untuk pasien dengan resiko
nutrisi.
Memberikan pelayanan gizi kepada pasien dengan resiko
nutrisi agar memperoleh asupan makanan yang sesuai
Tujuan dengan kondisi kesehatannya dalam upaya mempercepat
proses penyembuhan, mempertahankan dan
meningkatkan status gizi.
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kebijakan Lewoleba Nomor ....../SPO/PAP/SPAP Tahun 2021 Tentang
Asuhan dan Terapi Gizi Terintegrasi.
Prosedur 1. Ahli Gizi melakukan asesmen gizi pasien setelah
dilakukan skrining awal oleh perawat dalam waktu 1 x
24 jam setelah pasien masuk ruang rawat inap.
2. Ahli Gizi melakukan proses asuhan gizi pada pasien
yang berisiko malnutrisi, sudah mengalami malnutrisi
dan atau dalam kondisi khusus (kelainan metabolik,
geriatrik, hemodialisis, anak, luka bakar, kanker dengan
kemoterapi, dan sebagainya) dengan format ADIME.
3. Ahli Gizi melakukan asesmen gizi awal pasien meliputi
identitas pasien, kondisi fisik dan klinis pasien, status
gizi pasien melalui pengukuran antropometri (BB,
TB/PB, LiLA), riwayat makan pasien, dan hasil
ASUHAN DAN TERAPI GIZI TERINTEGERASI

No Revisi
No. Dokumen Halaman
……../SPO/PAP/SPAP
2/3
2021
RSUD LEWOLEBA

pemeriksaan biokimia yang mendukung penyakit


pasien.

4. Ahli Gizi menentukan diagnosa masalah gizi pasien


dengan menarik kesimpulan dari hasil asesmen awal.
5. Ahli Gizi berkolaborasi dengan dokter penanggung
jawab pelayanan (DPJP) atau dokter jaga menentukan
intervensi yang akan diberikan dalam bentuk jenis diet
makanan pasien
6. Ahli Gizi menentukan kebutuhan gizi menggunakan
rumus :
- Dewasa
BMR = 0.95 kkal x kg BBI x 24 jam
Energi = BMR x Faktor Aktifitas x Faktor Stres
Untuk pasien dengan kondisi koma, perhitungan
energi tidak memerlukan aktifitas
Protein = 15% dari kebutuhan energi
Lemak = 20% dari kebutuhan energi
Karbohidrat = 75% dari kebutuhan energi

- Anak
Perhitungan kebutuhan gizi anak ditentukan
berdasarkan usia dan jenis kelamin anak dalam AKG
2000
Energi = Koefisien faktor umur dan jenis kelamin x
BBI
Protein = Koefisien faktor umur x BBI
Karbohidrat = 50% dari kebutuhan energi
Lemak cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi
energi yang berasal dari protein dan lemak

- Ibu Hamil dan Menyusui


Diberikan penambahan energi sebesar 300 kkal (ibu
hamil) dan 500 kkal (ibu menyusui)
ASUHAN DAN TERAPI GIZI TERINTEGERASI

No Revisi
No. Dokumen Halaman
……../SPO/PAP/SPAP
3/3
2021
RSUD LEWOLEBA

- Pasien dengan Kondisi Penyakit Khusus


Pasien DM
Energi = 25 kkal/ kg BBI (perempuan) dan 30
kkal/BBI (laki –
laki)

Pasien dengan diit Rendah Protein


Protein rendah = 0.6 gr/kg BBI
Cairan dibatasi = ± 500 ml
Pasien dengan diit TKTP
Energi = 40 kkal/kg BBI
Protein = 2 gr/kg BBI
Pasien dengan diit Jantung dan Hati
Protein cukup = 0.8 gr/kg BBI
7. Ahli Gizi melakukan konseling gizi bagi pasien rawat
inap dengan bantuan leaflet sesuai penyakit dan
kebutuhan gizi pasien.
8. Ahli Gizi melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pemberian terapi gizi yang telah diberikan.
9. Ahli Gizi mencatat perkembangan pasien pada formulir
CPPT dan formulir monitoring asupan makan pasien
secara berkala.
1. Unit Rawat Inap
2. Unit Ruang Khusus
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Gawat Darurat
4. Unit Rawat Jalan
5. Unit Gizi

Anda mungkin juga menyukai