Anda di halaman 1dari 3

RSIA PRAMALIESA ASUHAN DAN TERAPI GIZI TERINTEGRASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

.SPO.PAP.2021 1/3

Ditetapkan oleh,
Direktur RSIA PRAMALIESA
STANDART TanggalTerbit
PROSEDUROPERASIONAL
(SPO) 15 Agustus 2021

dr. Suheri Parulian Gultom M.Kes


Asuhan dan terapi gizi terintegerasi adalah pelayanan gizi yang
dimulai dari proses asessement gizi, diagnosa gizi, intervensi
PENGERTIAN gizi meliputi perencanaan, penyediaan makanan,
penyuluhan/edukasi, dan konseling gizi, serta monitoring dan
evaluasi gizi secara rutin untuk pasien dengan resiko nutrisi.
Memberikan pelayanan gizi kepada pasien dengan resiko nutrisi
TUJUAN
agar memperoleh asupan makanan yang sesuai dengan kondisi
kesehatannya dalam upaya mempercepat proses
penyembuhan, mempertahankan dan meningkatkan status gizi.
KEBIJAKAN
SK No : /SK-DIR/RSIA-PRAMALIESA/PAP/IX/202021Tentang
Pelayanan gizi;
1. Ahli gizi melalukan asesement gizi pasien setelah
melakukan skrinning awal oleh perawat dalam waktu
1x24 jam setelah pasien masuk ruang rawat inap.
2. Ahli gizi melakukan proses asuhan gizi pada pasien yang
merisiko malnutrisi, sudah mengalami malnutrisi dan
atau dalam kondisi khusus (kelainan metabolik, geriatik,
hemodialisa, anak, luka bakar, kanker dengan
kemoterapi) dengan format ADIME
3. Ahli gizi melakukan asesement gizi awal pasien
meliputi identitas pasien, kondisi fisik dan klinis
pasien, status gixi pasien melalui pengukuran
PROSEDUR antropometri (BB. TB/PB, Lila) riwayat makanan
pasien, dan hasil pemeriksaan biokimia yang
mendukung penyakit pasien.
4. Ahli gizi menentukan diagnosa masalah gizi
pasiendengan menarik kesimpulan dari hasil asesment
awal
5. Ahli gizi berkolaborasi dengan dokter penanggung
jawab pelayanan (DPJP) atau dokter jaga menentukan
intervensi yang aka n diberikan dalam bentuk jenis
makanan pasien.
6. Ahli gizi menntukan kebutuhan gizi menggunakan
rumus
RSIA ASUHAN DAN TERAPI GIZI TERINTEGRASI
PRAMALIESA
No Dokumen NO REVISI Halaman

. SPO.PAP.2021 2/3

a. Dewasa
BMR = 0,95 kkal x kg BBI x 24 jam
Energi = BMR x Faktor Aktifitas x Faktor
Stress (untuk pasien dengan kondisi koma)
Protein = 15% dari kebutuhan
energi Lemak = 20% dari kebutuhan
energi KH = 75% dari kebutuhan
energi
b. Anak
Perhitungan kebutuhan gizi anak ditentukan berdasarkan usia dan
jenis kelamin anak dalam AKG 2000
Energi = koefisien faktor umur dan jenis kelamin x BBI
Protein = koefisien faktor umur x BBI
Karbohidrat = 50% dari kebutuhan energi
Lemak cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang
berasal dari protein dan lemak
Lemak cukup yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang
berasal dari protein dan lemak
c. Ibu Hamil dan menyusui
Diberikan penambahan energi sebesar 300 kkal (ibu hamil) dan 500
kkal (ibu menyusui)
d. Pasien dengan kondisi Penyakit Khusus
 Pasien DM
Energi = 25 kkal/ kg BBI (perempuan) dan 30 kkal/BBI (laki-laki)
 Pasien dengan diit Rendah
Protein Protein rendah = 0,6/kg
BBI Cairan dibatasi = ±500 ml
 Pasien dengan diit
TKTP Energi = 40
kkal/kg BBI Protein = 2
gr/kg BBI
 Pasien dengan diit jantung dan
hati Protein cukup = 0,8 gr/ kg
BBI
ASUHAN DAN TERAPI GIZI TERINTEGRASI
RSIA PRAMALIESA No Dokumen NO REVISI Halaman

. SPO.PAP.2021 3/3

7. Ahli gizi melakukan konseling gizi bagi pasien rawat inap


dengan bantuan leaflet sesuai dengan kebutuhan gizi pasien
8. Ahli gizi melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pemberian terapi gizi yang telah diberikan
9. Ahli gizi mencatat perkembangan pasien pada formulir CPPT
dan formulir monitoring asupan makanan pasien secara berkala.
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap
2. Unit Ruang Khusus
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Unit Rawat Jalan
5. Unit Gizi

Anda mungkin juga menyukai