Anda di halaman 1dari 3

ASESMEN GIZI AWAL PADA PASIEN

DEWASA BERISIKO MALNUTRISI

No Dokumen 440/115-SOP/
PKM.CJL/II/2020
S
O No Revisi 1
P
Tanggal Terbit

Halaman 1/3

UPTD
Puskesmas
Cijulang Dadang Saripudin
NIP.197707042002121003
Asesmen gizi adalah kegiatan mengumpulkan dan mengkaji data
terkait gizi yang relevan untuk mengidentifikasi masalah gizi pada
pasien dan penyebabnya.
 Data antropometri untuk menentukan status gizi: BB, TB, bila
pasien tidak dapat ditimbang diukur LiLA dan tinggi lutut.
Kemudian penentuan status gizi berdasarkan IMT atau LiLA;

1. Pengertian  Data Riwayat gizi: pola makan, asupan zat gizi sehari,
kecukupan gizi disbanding kebutuhan;
 Data laboratorium yang terkait gizi: albumin, Hb, gula darah,
ureum, kreatinin, dll;
 Data klinis / fisik yang berhubungan defisiensi gizi: kondisi kulit,
mata, rambut, kehilangan masa otot, kehilangan lemak, dll;
 Riwayat personal; diagnosis medis, tingkat sosial-ekonomi,
aktifitas fisik, kebiasaan minum obat/ jamu, suplemen gizi, dll.
Mengetahui masalah gizi pasien dan penyebabnya, berdasarkan hal

2. Tujuan tersebut selanjutnya Dietesien / Ahli Gizi membuat perencanaan


intervensi /pemberian suplemen makanan yang sesuai dengan
kebutuhan gizi pasien dan preskripsi dokter.
Keputusan Kepala Uptd Puskesmas Cijulang Nomor:
3. Kebijakan
440/124-SK/PKM.CJL/II/2020 Tentang Asuhan Gizi.
a. Permenkes RI Nomor 78 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelayanan
Gizi Rumah Sakit
4. Referensi
b. Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas Tahun 2014
c. Pedoman Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) Tahun 2014
5. Prosedur a. Dietesien / Ahli Gizi mendapatkan informasi mengenai pasien baru
dengan resiko malnutrisi.
b. Dietesien/ Ahli Gizi mengunjungi semua pasien baru dan
melakukan anamnesa terkait pada pasien berisiko malnutrisi, data
yang dikumpulkan meliputi: antropometri, biokimia, klinis, Riwayat
gizi, serta Riwayat personal dan mengkaji data-data tersebut untuk
menentukan diagnose gizi/masalah gizi;
c. Selanjutnya Dietesien/ Ahli Gizi membuat rencana intervensi gizi /
pemberian suplemen makanan sesuai dengan kondisi pasien dan
preskripsi diet Dokter;
d. Hasil asesmen gizi ditulis dalam format Pemantauan Asuhan Gizi
dengan Format ADIME
e. Berdasarkan hasil resiko malnutrisi pasien, Dietesien/ Ahli Gizi
akan melakukan asesmen ulang untuk mengevaluasi efektifitas
intervensi.
f. Asesmen ulang dilakukan pada:
 Pasien dengan risiko malnutrisi: asesmen gizi lanjutan
dilakukan setiap hari
 Pasien dengan tidak berisiko malnutrisi: asesmen gizi
dilakukan setiap 3 hari, apabila asupan cukup, asesmen
dilakukan selang 7 hari;

mengunjungi semua
mendapatkan
pasien baru dan
informasi mengenai melakukan anamnesa
pasien baru dengan terkait pada pasien
resiko malnutrisi berisiko malnutrisi

6. Diagram Alir
Berdasarkan hasil Dietesien/ Ahli Gizi
Hasil asesmen gizi
resiko malnutrisi membuat rencana
ditulis dalam format
pasien, Dietesien/ Ahli intervensi gizi
Pemantauan Asuhan
Gizi akan melakukan
Gizi dengan Format
asesmen ulang
ADIME

a. Petugas gizi setiap pagi visit bersama dokter dan perawat untuk

7. Hal-hal yang monitoring dan evaluasi asuhan gizi yang diberikan

perlu b. Petugas gizi melakukan konseling gizi setelah melakukan

diperhatikan pemesanan diet


c. Setelah dilakukan konseling, pola makan dan riwayat pasien
dilengkapi.

a. Unit Gizi
8. Unit Terkait b. Unit rawat inap

9. Dokumen a. Form asuhan gizi


Terkait
b. Register Pemantauan Asuhan Gizi
c. From Terintegrasi

10. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


Historis
1
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai