Anda di halaman 1dari 11

Nama:M GUNAWAN

Nim : 22230021

Prodi :Radiologi kelas B

(Tugas 4 PKN)//

Indonesia adalah negara hukum dan dalam penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan


didasarkan atas hukum, menjunjung tinggi penegakan hukum yang berkeadilan serta
menjamin hak asasi manusia warga negara yang menempati wilayah pemerintahan negara.

1. Jelaskan terminologi negara hukum, ciri-ciri negara hukum dan tujuan negara hukum!

JAWAB :

- Definisi Negara Hukum


Negara hukum, atau istilah lainnya yaitu rechtsstaat atau the rule of law, adalah negara
yang setiap tindakannya, berdasarkan pada aturan atau sesuai dengan hukum yang telah
ditetapkan. Jika ada seseorang yang tindakannya melanggar aturan tersebut, maka ia berhak
mendapatkan hukuman karena dianggap melanggar hukum.
Menurut Plato, negara hukum adalah negara yang bercita-cita untuk mengejar kebenaran,
kesusilaan, keindahan, dan keadilan.
Sedangkan menurut Aristoteles, negara hukum ialah negara yang berdiri berdasar hukum
yang menjamin keadilan bagi seluruh warga negaranya.

- Ciri-ciri Negara Hukum

a. Adanya sistem ketatanegaraan yang sistematis.

b. Hukum sebagai patokan segala bidang.

c. Adanya perlindungan dan pengakuan hak asasi manusia (HAM).


d. Sistem peradilan yang tidak memihak dan memiliki persamaan kedudukan di hadapan
hukum.

e. Adanya pembagian kekuasaan yang jelas.

f. Adanya peradilan pidana dan perdata.

g. Legalitas dalam arti hukum itu sendiri.


- Tujuan umum dari Negara Hukum adalah untuk melindungi HAM atau hak asasi manusia.

2. Dalam pergaulan hidup dalam bermasyarakat manusia memiliki kewajiban untuk


meneruskan kelangsungan hidup dan mengimplementasikan fungsi kekhalifahan di muka
bumi, agar tercapai tujuan” hidup.

JAWAB :
Karena sesuai dengan apa yang ada dalam ciri-ciri negara hukum tersebut.

3 Bagaimana pendapat anda pelaksanaan hukum di era reformasi? Dan jelaskan negara
hukum formil dan negara hukum materiil!

JAWAB :

- Pendapat saya tentang pelaksanaan hukum di era reformasi itu bisa di katakan pelaksanaan
hukun di Indonesia tidak baik karena pada era tersebut masih banyak sekali kasus-kasus atau
tindak kriminal yang ada di masyarakat Indonesia.

- Negara Hukum Formil adalah hukum yang digunakan sebagai dasar para penegak hukum.
Dalam artian sederhana, hukum pidana formil mengatur bagaimana negara menyikapi
perlengkapan untuk melakukan kewajiban menyidik, menjatuhkan, menuntut dan
melaksanakan pidana.

- Negara Hukum Materiil adalah hukum pidana yang memuat:

1. Aturan-aturan yang menetapkan dan merumuskan perbuatan-perbuatan yang dapat


dipidana

2. Aturan-aturan yang memuat syarat-syarat untuk dapat menjatuhkan pidana


3. Ketentuan mengenai pidana.

4. Jelaskan empat alasan landasan tindakan negara hukun dalam menyelenggarakan dan
menjalankan tugas berdasarkan hukum!

JAWAB :
Bentuk landasan hukum NKRI dapat ditemukan pada antara lain:

a. UUD 1945 pasal 1 ayat 1 yang berbunyi "Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang
berbentuk republik".

b. UUD 1945 pasal 18 ayat 1 "NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi ...".

c. UUD 1945 pasal 25A "NKRI adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara
dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang".

d. UUD 1945 pasal 37 ayat 5 "Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
tidak dapat dilakukan perubahan".

5. Jelaskan komparatif negara hukum eropa Kontinental dan negara hukum Anglo Saxon dan
tipe negara hukum !

JAWAB :
- Negara Hukum Eropa Kontinental
Sistem hukum ini berkembang di negara-negara Eropa daratan seperti Jerman, Belanda,
Perancis, Italia, Amerika Latin, dan Asia (termasuk Indonesia pada masa penjajahan Belanda).
Istilah lain untuk menyebut sistem hukum Eropa Kontinental adalah Civil Law/Rechtaat atau
Romawi Jerman.
Sistem hukum Eropa Kontinental ini berasal dari kodifikasi hukum yang berlaku di kekaisaran
Romawi pada masa pemerintahan Kaisar Yustinianus. Kemudian Corpus Juris Civilis (kumpulan
berbagai kaidah hukum yang ada sebelum masa Yustianus) dijadikan prinsip dasar dalam
perumusan dan kodifikasi hukum di negara-negara Eropa Daratan.
Prinsip utamanya bahwa hukum itu memperoleh kekuatan mengikat karena berupa
peraturan yang berbentuk undang-undang yang tersusun secara sistematis dalam kodifikasi.
Sumber hukum utamanya adalah undang-undang yang dibentuk oleh badan legislatif.
Dalam sistem hukum Eropa Kontinental hakim tidak bebas dalam menciptakan hukum baru,
karena hakim hanya menerapkan dan menafsirkan peraturan yang ada padanya. Putusan
hakim tidak mengikat umum tetapi hanya mengikat para pihak yang berperkara saja.

- Negara Hukum Anglo Saxon


Sistem hukum ini memiliki nama lain Common Law. Sistem hukum yang berasal dari Inggris
kemudian menyebar ke Amerika Serikat dan negara-negara bekas jajahannya.
Sistem Hukum Anglo Saxon merupakan suatu sistem hukum yang didasarkan pada
yurispudensi. Sistem hukum ini cenderung lebih mengutamakan hukum kebiasaan, hukum
yang berjalan dinamis sejalan dengan dinamika masyarakat.
Dibentuk melalui lembaga peradilan dengan sistem jurispudensi dianggap lebih baik, agar
hukum selalu sejalan dengan rasa keadilan dan manfaat yang dirasakan langsung ke
masyarakat.
Sistem hukum ini diterapkan di Irlandia, Inggris, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan,
Kanada, dan Amerika Serikat.

- Tipe Negara Hukum dari pandangan Jellinek :

1. Negara Polisi (polizei Staat).

2. Negara Hukum Formal/Liberal (Formeele.Liberal Rechtstaat).

3. Negara Hukum Materiil/Modern.

6. Jelaskan penyelenggaraan kekuasaan negara hukum diatur oleh undang-undang


dasar(konstitusi) sebagai satu kesatuan sistem hukum!

JAWAB :
Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 Perubahan telah menempatkan 'negara hukum' sebagai salah satu prinsip

'Indonesia adalah negara yang berdasarkanatas hukum (rechtsstaat), tidak berdasarkan kekuasaan
(machsstaat)'.
negara hukum untuk membatasi politik kekuasaan
7. Mengapa undang-undang dasar pada absolute negara?

JAWAB :
Kekuasaan pemerintah harus dibatasi oleh UUD karena dapat menghindari tindakan
sewenang-
utama penyelenggaraan negara. Ketentuan ini merupakan pindahan dari Penjelasan UUD, yang antara
lain berbunyi

wenang pemerintah terhadap rakyat dan dapat menjamin adanya persamaan.

8. Jelaskan Indonesia adalah negara hukum yang memiliki landasan dan pijakan dalam
mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan hukum dan
jelaskan unsur-unsur negara hukum dalam UU 1945!

JAWAB :

- Indonesia sebagai negara hukum adalah karena segala aspek kehidupan di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia harus didasarkan pada hukum dan segala produk
perundangundangan serta turunannya yang berlaku di wilayah NKRI.

Negara hukum itu sendiri berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan bagi seluruh warga
negara. Untuk Indonesia, negara hukum didasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang
merupakan pandangan hidup bangsa dan sumber dari segala sumber hukum.

- Unsur-unsur negara hukum:

1. Hukumnya bersumber pada Pancasila.

2. Berkedaulatan rakyat.

3. Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi.

4. Persamaan kedudukan di dalam hukum dan pemerintahan.

5. Kekuasaan Kehakiman yang bebas dari pengaruh kekuasaan lainnya.

6. Pembentukan undang-undang oleh Presiden bersama-sama dengan DPR.

7. Dianutnya sistem MPR.


9. Mengapa tujuan pembentukan negara adalah untuk melindungi hak asasi manusia? dan
Jelaskan HAM dalam UUD 1945!

JAWAB :

- Karena tujuan pembentukan negara utamanya adalah untuk melindungi hak asasi bagi
warga negaranya.

- Hak asasi manusia dalam UUD 1945 diatur dalam Pasal 28A-J. Selain itu, HAM turut diatur
dalam pasal 27 hingga pasal 34. Berikut 10 pasal yang mengatur tentang HAM:

1. Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.

2. Pasal 28B

(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang
sah.

(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

3. Pasal 28C

(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi,
seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat
manusia.

(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.

4. Pasal 28D

(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja.

(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.

(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.

5. Pasal 28E

(1) Setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.

(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap, sesuai dengan hati nuraninya.

(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.

6. Pasal 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis
saluran yang tersedia.

7. Pasal 28G

(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,
dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan
perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
merupakan hak asasi.

(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

8. Pasal 28H
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan.

(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.

(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya
secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.

(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.

9. Pasal 28I

(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak untuk kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi
dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah
hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.

(2) Setiap orang bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.

(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.

(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah
tanggung jawab negara, terutama pemerintah.

(5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara
hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan
dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.

10. Pasal 28J

(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.(amandemen kedua)

10. Jelaskan sejarah perkembangan perlindungan hak asasi manusia!

JAWAB :
Di Indonesia sendiri, sejarah perkembangan HAM dapat dirasakan sejak sebelum
kemerdekaan.
1. Sebelum kemerdekaan
Perkembangan HAM di Indonesia pada periode sebelum kemerdekaan ditandai dengan
kemunculan organisasi-organisasi pergerakan nasional, sebagai berikut.

- Budi Utomo

- Perhimpunan Indonesia

- Sarekat Islam

- Partai Komunis Indonesia

- Indische Partij dan Partai Nasional Indonesia

2. Setelah kemerdekaan
Setelah kemerdekaan, hal yang masih diperdebatkan adalah tentang hak untuk merdeka,
hak berorganisasi dalam politik, dan hak berpendapat di parlemen.
Oleh sebab itu, Indonesia menjamin hak para rakyatnya untuk berserikat, berkumpul, dan
menyampaikan pendapat yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal 28.

3. Orde Lama
Pada periode ini, sistem politik di Indonesia dipengaruhi oleh sistem liberalisme dan
parlementer, sehingga perkembangan HAM juga ikut terpengaruh.
Beberapa pencapaian perjuangan HAM pada masa ini yaitu:
- Partai politik semakin banyak bermunculan, meskipun tumbuh dengan ideologinya
masingmasing.

- Hak pers, pada periode ini memiliki kebebasan.

- Pemilihan umum dilaksanakan secara bebas, jujur, dan demokrasi.

- Dewan Perwakilan Rakyat, menunjukkan hasil kerja yang baik dengan pengawasan dan
kontrol yang seimbang.

- Keberadaan partai politik dengan ideologi yang berbeda-berbeda, tetap memiliki visi yang
sama

yaitu untuk memasukkan tentang hak asasi manusia ke dalam batang tubuh Undang-Undang
Dasar.

Pada periode ini, Indonesia juga sempat bergabung dalam dua konvensi HAM internasional,
sebagai berikut:

- Konvensi Jenewa tahun 1949, yang membicarakan tentang hak bagi korban perang,
tawanan
perang, dan perlindungan sipil saat perang.

- Konvensi tentang hak politik perempuan yang berisi mengenai hak perempuan tanpa
diskriminasi dan hak permepuan untuk mendapat jabatan publik.

4. Orde Baru
Pemerintahan Orde Baru berusaha memberikan penolakan terkait konsep HAM, berikut ini
beberapa alasannya.

- HAM merupakan pemikiran yang berasal dari Barat, dan dianggap bertolak belakang
dengan
nilai-nilai budaya Bangsa Indonesia dan dasar negara Pancasila.

- Rakyat Indonesia mengenal HAM melalui Undang-Undang Dasar 1945 yang lahir lebih dulu
dibandingkan dengan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).

- Permasalahan mengenai HAM yang berasal dari Barat dianggap menjadi senjata yang
tidak
terlihat untuk memojokkan negara berkembang seperti Indonesia.
Pada masa ini, HAM masih dianggap sebagai buah pemikiran dari negara luar atau Barat
dan dinilai sebagai penghambat proses pembangunan. Di sisi lain, sebagian besar masyarakat
merasa bahwa HAM itu luas dan terbuka. Pada 1993, akhirnya dibentuk lembaga mandiri
yang bernama Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM.

Selama Orde Baru, berikut ini beberapa konvensi HAM yang diikuti oleh Indonesia.

- Konvensi tentang penghapusan bentuk diskriminasi terhadap perempuan, tertuang dalam


UU No.
7 tahun 1984.

- Konvensi anti-apartheid, tertuang dalam UU No. 48 tahun 1993.

- Konvensi Hak Anak, tertuang dalam keputusan Presiden No. 36 tahun 1990

5. 1998-sekarang
Memasuki era Reformasi, HAM mengalami perkembangan yang cukup pesat. Buktinya
adalah lahirnya TAP MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM. Selain itu, HAM juga
mendapatkan perhatian besar dari pemerintah dengan melakukan amandemen UUD 1945
guna menjamin HAM.
Setelah itu, ditetapkannya Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia.

Anda mungkin juga menyukai