Anda di halaman 1dari 1

Nama : Khalis Murtazha

NIM : 150106045
Judul : Kedudukan Putusan Mahkamah Konstitusi
yang Mengandung Norma Baru Ditinjau
Menurut Perundang-Undangan di Indonesia
Tanggal Sidang :
Tebal Skripsi :
Pembimbing I :
Pembimbing II :

Mahkamah Konstitusi merupakan pelaku kekuasaan kehakiman yang merdeka serta


berperan menegakkan konstitusi dan prinsip negara hukum, salah satu di antaranya
adalah menguji undang-undang terhadap undang-undang dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Kewenangan itu kemudian membuat lembaga Mahkamah
Konstitusi dapat merubah tatanan hukum yang ada di Indonesia, dimana keputusan
Mahkamah Konstitusi yang kemudian menjadi permasalahan dikarenakan pada
sebagian putusannya memuat norma baru dan yang diputuskan melebihi daripada
apa yang dimohonkan (ultra Petita), sedangkan di lain putusan MK menolak
melakukan hal tersebut serta menolak untuk mengabulkan seluruh permohonan para
pemohon. Padahal alasan-alasan Konstitusional yang dimohonkan oleh pemohon
sudah sangat mendesak agar permohonan dikabulkan, maka dapat dapat ditarik
beberapa batasan masalah yaitu mengenai bentuk kewenangan yang dimiliki
oleh Mahkamah Konstitusi dalam membuat keputusan berdasarkan Undang-
Undang No.24/2003, dan kedudukan keputusan Mahkamah Konstitusi
yang mengandung Norma baru menurut Undang-Undang No 8/2011 dan Undang-
Undang No 7/2020. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum
normatif (normative law research), dengan beberapa pendekatan yaitu pendekata
perundang-undangan (statute approach), konseptual (conceptual approach) serta
teori-teori hukum yang berkaitan dengan penelitian ini. Dengan demikian dapat
diperoleh dua kesimpulan yaitu Putusan Mahkamah Konstitusi yang bersifat fnal
dan mengikat seluruh komponen bangsa dan juga mengikat objek yang
disengketakan, Implementasi putusan Mahkamah Konstitusi masih mendapatkan
kelemahan dari segi pelaksanaan dilapangan yang membuat keberadaan putusan
Mahkamah Konstitusi tidak bersifat memakasa (Imperatif) melainkan sifatnya lebih
kepada Fakultatif (Pelengkap ), serta dalam menjalankan tugasnya terdapat
keterbatasan dalam pelaksanaannya dibatasi oleh undang-undang Tidak ada
ketentuan dasar dan undang-undang organik yang mengatur tentang
mahkamah konstitusi ternayata tidka ada satupun pasal yang mengatur
tentang sistem pelaksanaan putusan mahkamah konstitusi yang final dan
mengikat tatkala tidak dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai