Anda di halaman 1dari 4

Metode Dan Teknis Menyimak Di SD kelas tinggi

Teknik menyimak di SD kelas tinggi:

1.Teknik Satu Rekaman Satu Kelas

Guru terlebih dahulu menyiapkan rekaman melalui kaset (tape recorder),CD. ataupun laptop yang berisi
ceramah, pembacaan puisi, pidato, cerita dongeng, drama, dan sebagainya. Kemudian guru memberi
petunjuk-petunjuk sebelum kaset di putar tentang hal-hal yang perlu disimak. Setelah itu gun memutar
rekaman yang telah disiapkan sebelumnya (dongeng,

misalnya). Siswa diminta menyimak baik-baik. Rekaman dapat diputar ulang bila siswa belum dapat
mengikuti tentang apa yang diputar. Kemudian siswa

diberikan tugas menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk menguji pemahamannya terhadap rekaman


yang disimaknya, seperti:

a) apa tema dari dongeng yang anak-anak simak?

b) siapa yang menjadi tokoh dalam dongeng tersebut?

c) bagaimana watak dari tokoh tersebut?

d) sebutkan amanat yang terdapat dalam dongeng tersebut!

e) dan lain-lain.

2.) Teknik Group Cloze

Dalam penggunaan teknik ini, guru membacakan sebuah wacana sekali,

siswa diminta menyimak baik-baik. Kemudian, guru membacakan lag wacana

tersebut dengan cara membaca. paragraf awal penuh, sedangkan paragraf

berikutnya ada beberapa kata atau kelompok kata yang dihilangkan. Setelah

itu, tugas siswa adalah memikirkan konteks wacana dan mengisi tempat yang

kosong dengan kata-kata atau peristilahan atau kelompok kata yang asli dari

wacana yang dibacakan sebelumnya.

3.) Teknik Parafrase

Dalam penggunaan teknik ini, guru terlebih dahulu menyiapkan sebuah

puisi untuk disimak oleh siswa. Setelah itu, guru membacakan puisi yang telah
disiapkan dengan jelas. Kemudian setelah siswa selesai menyimak,

sIsWa

secara bergiliran disuruh menceritakan kembali isi puisi yang

telah

disimaknya dengan kata-kata sendiri.

Dalam menerapkan teknik ini, guru harus menyesuaikan dengan

perkembangan kebahasaan siswa, agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan

sesual tujuan.

4.)Teknik Simak Libat Cakap

Sesuai dengan nama teknik ini, penyimak terlibat dalam pembicaraan.

Dalam pelaksanaan teknik ini gun dapat menugaskan siswa mengadakan

wawancara, misalnya dengan guru wali, guru pengajar bahasa Bali,

budayawan, Sebelum mengadakan wawancara, siswa diminta menyiapkan apa

yang perlu ditanyakan kepada orang yang diwawancarai. Tugas selanjutnya

siswa menyusun hasil wawancara yang kemudian diserahkan kepada guru

untuk teliti.

5.) Teknik Simak Bebas Libat Cakap

Teknik ini senada dengan teknik simak libat cakap yang mementingkan

keterlibatan penyimak dalam pembicaraan. Penyimak di sini hanya berlaku

sebagai pemerhati yang penuh minat, tekun menyimak apa yang disampaikan

oleh pembicara sehingga penyimak dapat memahami isi pembicaraan, tujuan

pembicaraan, menganalisis apa yang dibicarakan, serta akhirnya menilai isi

pembicaraan.

Strategi Pembelajaran Menyimak

Ada beberapa strategi pembelajaran yang menjadi alternatif pilihan guru


untuk mengajarkan menyimak, yakni:

(1) Strategi Pertanyaan dan Jawaban

Tahap-tahapan kegiatannya adalah

a. Guru mengemukakan judul bahan simakan

b. Guru mengajukan pertanyaan berkenaan dengan isi simakan yang akan dibicarakan

C. Guru membacakan materi simakan. Pembacaan dapatdilakukan perbagian

dengan diselingi pertanyaan atau dibacakan secara keseluruhan secara

langsung

d. Setelah materi simakan selesai dibacakan guru memberi kesempatan

kepada siswa menanyakan hal -hal yang belum dipahami.

e. Guru mengadakan tanya-jawab dengan siswa

f. Siswa mengemukakan kembali informasi yang telah diperoleh, (bisa secara

tertulis atau lisan).

(2) Strategi Kegiatan Menyimak Secara Langsung/KML atau DLA (Direct Listening Activities).

Tahapan-tahapan kegiatannya, adalan:

a. Guru mengemukakan tujuan pembelajaran, membacakan judul teks

simakan, bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang berkaitan

dengan judul bahan simakan sebagai upaya untuk pembangkitan skemata

siswa. Selanjutnya guru mengemukakan hal-hal pokok yang perlu dipahami

siswa dalam menyimak

b. Guru meminta siswa mendengarkan materi simakan yang dibacakan oleh

guru.

C. Guru melakukan tanya jawab tentang isi simakan. Pertanyaan tidak selalu

harus diikat oleh pertanyaan yang terdapat dalam buku,. Guru hendaknya

menambahkan pertanyaan yang dikaitkan dengan konteks kehidupan siswa


atau masalah lain yang aktual

d. Guru memberikan latihan/tugas/kegiatan lain yang berfungsi untuk

mengembangkan keterampilan siswa dalam menvimak.

(3) Strategi Menyimak dan Berpikir Langsung /MBL atau DLTA (Direct Listening

Thinking Activities)

Tahapan-tahapan kegiatannya, adalah.

a. Persiapan menyimak : Pada tahap ini guru memberitahukan judul cerita

yang akan disimak, misalnya "Saat Sendirian di Rumah" Berdasarkan judul

tersebut guru menanyakan kepada siswa Bagaimana seandainya malam hari

sendirian di rumah? Untuk membangkitkan imajinasi siswa guru bisa

menunjukkan gambar rumah yang gelap. Selanjutnya guru mengajukan

pertanyaan Apa kira-kira isi cerita yang akan dibacakan, apa yang kira-kira

menarik dari cerita itu, bagaimana seandainya peristiwa itu terjadi pada

kalian? Dan sebagainya.

b. Membaca Nyaring: Guru membacakan cerita dengan suara nyaring secara

menarik dan hidup. Pada bagian tertentu yang dianggap memiliki hubungan

dengan prediksi dan tujuan pembelajaran, guru menghentikan pembacaan

dan mengajukan pertanyaan kepada siswa. Apa kesimpulan yang kalian

peroleh, apa yang terjadi kemudian, apa yang terjadi selanjutnya dsb. Setelah tanya jawab dianggap
cukup, guru melanjutkan membacakan lagi.

Refleksi dan penyampaian pendapat. Guru mengakhiri pembacaan,

selanjutnya guru meminta siswa untuk mengemukakan kembali isi cerita dan guru meminta pendapat
siswa tentang unsur-unsur cerita, misalnya tentang watak

tokoh, tentang alur, seting dsb

Anda mungkin juga menyukai