‘Jurnal Nasional/Internasional
Bereputasi’
Eko Ariwidodo
Acara: Studium General
(Academic Writing) Mahasiswa Pascasarjana UIN Bukittinggi
Bukittinggi, 8 Nov 2022
PENGANTAR
Upaya untuk memenuhi komponen penelitian, dosen dapat
memublikasikan artikel ilmiah secara berkala pada jurnal
nasional bereputasi dan jurnal international bereputasi. Tidak
hanya itu & tidak jauh berbeda dengan Tridharma Dosen,
mahasiswa juga membutuhkan publikasi jurnal untuk
menyelesaikan studi jenjang sarjana, magister dan doktoral
sesuai amanat peraturan di bumi Indonesia.
Upaya untuk menyusun artikel ilmiah pada level nasional
maupun taraf International dibutuhkan keseriusan dan
pemahaman yang mendalam. Oleh karena itu diperlukan
keterampilan yang terarah agar mampu menghasilkan suatu
karya ilmiah yang cukup baik.
PENGANTAR
Aturan utama ->penting memiliki Karya Ilmiah Publikasi Jurnal :
vPermendiknas No. 17 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan
penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi
vSurat Edaran Dirjen DIKTI Nomor 20150/E/T/2011 Tentang
Kebijakan Unggah Karya Ilmiah
vSurat Edaran Dirjen DIKTI No. 152/E/T/2012 Tentang wajib
publikasi ilmiah bagi S1, S2, dan S3
vPeraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Nomor 20 tahun 2017 tentang Tunjangan Profesi Dosen dan
Tunjangan Kehormatan Profesor
PENGANTAR
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 20 Th.
2017 tentang Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan
Profesor mewajibkan dosen yang memiliki jabatan akademik Lektor
Kepala dan Profesor untuk melakukan publikasi ilmiah. Kewajiban
melakukan publikasi ilmiah ini adalah kewajiban dosen sebagai
seorang ilmuwan yang wajib mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi dan menyebarluaskannya kepada masyarakat.
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 20
tahun 2017 lebih memberikan penekanan kewajiban publikasi ilmiah
ini bagi dosen yang memiliki jabatan akademik tinggi, yakni Lektor
Kepala dan Profesor. Hal ini karena penanganan pengelolaan karir
jabatan akademik Lektor Kepala dan Profesor berada di bawah
tanggung jawab langsung Kementrian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi di tingkat pusat.
PENGANTAR
Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017 bertujuan untuk:
1) mendorong dosen yang sudah berada pada jenjang jabatan
akademik Lektor Kepala dan Profesor untuk melaksanakan
tugasnya sebagai pendidik profesional dan ilmuwan dengan
melaksanakan tridarma perguruan tinggi secara sungguh-
sungguh,
2) mendorong Lektor Kepala dan Profesor untuk secara aktif dan
produktif melakukan publikasi ilmiah di jurnal nasional
terakreditasi, jurnal internasional, dan jurnal internasional
bereputasi, dan
3) meningkatkan jumlah publikasi dosen dan ilmuwan Indonesia
pada tingkat internasional sehingga mampu bersaing dengan
publikasi bangsa- bangsa lain sejalan dengan Nawacita serta
untuk memperoleh rekognisi internasional terhadap publikasi
ilmiah ilmuwan Indonesia.
Berdasarkan aturan Kemenristekdikti, mahasiswa studi
doktoral harus melakukan publikasi pada taraf (yang
dianggap jurnal) International “bereputasi” untuk
menyelesaikan studinya.
Demikian juga dengan promosi jabatan akademik tertinggi
menjadi Profesor dan evaluasi kinerja Profesor. Tunjangan
Profesor dapat dihentikan apabila Profesor tidak
melakukan publikasi pada taraf International (Sutanto,
2020).
Upaya penyusunan suatu naskah menjadi artikel, para dosen
atau mahasiswa dapat mempublikasikannya pada jurnal
nasional maupun internasional. Jurnal yang bereputasi baik
nasional maupun internasional biasanya memiliki syarat, &
telah terakreditasi oleh Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi melalui SINTA (6,5,4,3,2,1) untuk jurnal
nasional dan telah terindeks oleh ‘lembaga gurita’ peng-indeks
bereputasi seperti Scopus, WoS/Clar.Analytic - (3) core
collections, dahulu bernama Thomson-Reuters: SSCI/SCIE/AHCI,
Pubmed, dll untuk jurnal internasional (Ariwidodo, 2020).
P3
Hakikatnya->
Karya yang didasarkan atas kebenaran
rasional dan kebenaran ilmiah.
Berupa:
o hasil penelitian lapangan dan laboratorium,
o hasil ide atau inovasi baru,
o berupa skripsi, tesis, disertasi,
o artikel, jurnal, makalah, buku ajar, dan karya
ilmiah sejenisnya.
A1
Karya ilmiah
q berasal dari hasil penelitian (pakai standar IMRAD
q bukan hasil penelitian
´ K.I. bukan-RISET:
§ Buku atau bahan ajar
§ Artikel teoretis/konsep (bukan di
jurnal)
§ Artikel di jurnal berupa kajian
teoretis/konsep
§ Makalah ilmiah
§ Opini di surat kabar, atau
sejenisnya.
A7
PENYUSUNAN KARYA ILMIAH
SKRIPSI ARTIKEL/
TESIS JURNAL/
DISERTASI MAKALAH/opini, dll.
A8 KARYA ILMIAH HASIL RISET KUANTITATIF
´ DESKRIPTIF
DESKRIPTIF
´ HUB. ASOSIATIF (KECENDERUNGAN)
´ HUB. KORELASIONAL
PRESKRIPTIF
´ REGRESIF/ PREDIKTIF
A9
STRUKTUR K.I.
Secara umum mengikuti beberapa pola, a.l.:
§ Judul, penulis, asal afiliasi, surel/alamat;
§ Abstrak (dilengkapi kata kunci);
§ Pendahuluan/latar belakang;
§ Teori (bila diperlukan);
§ Tata kerja atau proses kerjanya (bahan dan metode);
§ Hasil dan Pembahasan (seringkali dipisah, 2 hal yg
berbeda);
§ Kesimpulan, pernyataan terima kasih (bila ada)
§ Referensi/Bibliografi.
A10
JUDUL:
§ Padat, singkat, sekitar 7 – 15 kata
§ Jelas/spesifik
§ Mencakup & mencerminkan isi
´ Judul yang terlalu panjang, perlu diperpendek
´ Andaikata cukup panjang, dapat ditulis menjadi dua bagian yaitu:
judul dan subjudul (dengan titik dua setelah judul 1)
´ Judul yang singkat-padat dapat memudahkan pembuatan indeks,
juga berisi satu kata-kunci atau lebih
A14