Human Capital Management Makalah
Human Capital Management Makalah
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah Pengembangan Sumber
Daya Manusia dengan tema “Human Capital Management”. Makalah ini
merupakan hasil kerjasama antar anggota kelompok kami dalam rangka
memenuhi tugas pembuatan makalah untuk mata kuliah Pengembangan Sumber
Daya Manusia.
Dalam pembuatan serta penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Melalui kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
kedua orangtua kami yang telah memberikan dukungan kepada kami semua,
kepada dosen pembimbing kami Ibu Endah Mujiasih, S.Psi, M.Si dan Ibu Anggun
Resdasari Prasetyo, S.Psi, M.Psi yang telah memberikan pengarahan kepada kami
dalam menyelesaikan makalah ini, serta kepada seluruh pihak yang tidak dapat
kami sebutkan satu per satu, yang telah memberikan ijin, bantuan, dan dukungan
kepada kami dalam pembuatan serta penyusunan makalah Pengembangan Sumber
Daya Manusia dengan tema “Human Capital Management”.
Kami menyadari dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini masih
banyak terdapat kesalahan, kekurangan, dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan demi kebaikan
dan kualitas makalah Pengembangan Sumber Daya Manusia selanjutnya. Kami
harap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah ini.
Penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Berdasar talenta yang dimilikinya, maka ditempatkanlah manusia di jabatan/posisi
kerja yang sesuai. Disini dikenal dengan istilah the right man on the right place.
Bila terjadi hal seperti ini, maka secara otomatis perusahaan/organisasi akan
meningkat kapabilitasnya.
Setiap tindakan yang dilakukan terhadap manusia, harus dicari benang
merahnya ke hasil apa yang akan ditingkatkan dengan tindakan tersebut. Sebagus
apapun tindakan kita terhadap manusia, bila tidak mempengaruhi hasil/kinerja
perusahaan/organisasi, maka itu adalah tindakan pemborosan yang sia-sia.
Pada era Human Resources Management, yang dikejar-kejar adalah
bagaimana seseorang mempunyai kompetensi sesuai dengan jabatan/posisi
kerjanya. Konsep Human Capital Management (HCM) menjawab pemikiran itu
dengan menempatkan insan pekerja yang bertalenta tinggi untuk menempati
jabatan/posisi yang cocok dengan talenta mereka.
Merupakan hal yang penting dalam mengelola SDM. Organisasi yang
berhasil adalah mereka yang mampu melihat SDM sebagai asset yang harus
dikelola sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan karena hal ini akan
membuat perusahaan menjadi lebih kompetitif, terutama dalam menghadapi
lingkungan yang terus berubah.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
4
Ada 2 hal yang menjadi kunci prinsip pemusatan perhatian terhadap
ide human capital (GAO, dalam Purba, 2008):
1. SDM adalah aset yang nilainya dapat ditingkatkan melalui investasi.
Investasi itu nilai dari perusahaan dapat dimaksimalkan. Dengan
peningkatan nilai SDM dapat meningkatkan performa dari organisasi dan
menjadi nilai bagi pelanggan dan stakeholdernya.
2. Kebijakan dalam organisasi harus disejajarkan dalam mendukung visi
bersama seperti misi, visi untuk masa depan, core values, tujuan dan
sasaran serta strategi dimana organisasi telah menetapkan arah, harapan
bagi organisasi dan orang-orangnya.
Stewart (Purba, 2008) menyatakan nilai ekonomi dari human capital
tidak perlu diragukan lagi. Stewart menambahkan bahwa human capital dapat
bertumbuh apabila organisasi dapat memanfaatkan pengetahuan orang-orang
dan menjadikan lebih banyak orang-orang yang tahu kesanggupannya dapat
dimanfaatkan organisasi. Ada 3 hal yang menjadi pemikiran penting dalam
human capital yaitu:
1. Pentingnya human asset
2. Bagaimana meningkatkan human capital
3. Benefit dari peningkatan human capital itu sendiri
5
secara internal atau perusahaan dapat melakukan outsourcing melalui
pembajakan human capital perusahaan lain.
Human capital tidak dimiliki oleh perusahaan tetapi dimiliki oleh
individu yang ada didalam perusahaan yang mana mereka bebas untuk pindah
dari perusahaan ke perusahaan yang lain. Ini dapat dilihat bahwa beberapa
manajer personalia mengalami frustasi ketika mengetahui bahwa proses
rekruitmen yang telah berhasil menjaring staf yang dapat dipercaya dan
berkualitas pada akhirnya ternyata menjadi sia-sia karena staf yang baru
direkrut tersebut memilih pekerjaan di perusahaan lain.
6
3. manajer perusahaan mampu belajar dari pengalamannya untuk membuat
keputusan-keputusan yang lebih baik secara progresif
7
otomatis, dan memberikan satu sumber informasi bagi karyawan. Sistem
kontemporer HCM & HRM administrasi penutup pegawai, managemen
kerja, rekrutmen, talent management, pelatihan dan pengembangan,
manfaat, kompensasi & payroll, waktu & kehadiran, biaya manajemen,
manajemen kinerja, kesehatan & keselamatan, dan lainnya yang
berhubungan dengan proses bisnis.
8
Sedangkan menurut Andrew Mayo, Professor of Human Capital
Management dari Middlesex University, memberikan gambaran perbedaan
antara Human Resources Management (HRM) dengan Human Capital
Management(HCM) adalah berbeda pada penekanan dari “The value of
people and what they produce” (Nilai manusia dan apa yang mereka
hasilkan) dibandingkan dengan fokus dari Fungsi Human Resources itu
sendiri. Fokus HCM Menilai dampak dari praktek People Management
dan kontribusinya pada ukuran garis batas terendah dari performa
kinerjanya. Lain lagi menurut Kearns bahwa HCM adalah menciptakan
Nilai seseorang dan tidak merupakan overhead, sedangkan di HRM
dimana orang-orang diangap signifikan sebagai biaya dan harus dikelola.
Dari beberapa definisi dari para ahli tersebut di atas, dapat
disimpulkan bahwa perbedaan Human Resource Management (HRM)
dengan Human Capital Management (HCM) adalah HCM memandang
SDM sebagai sumber kunci organisasi, dan orang dengan mengunakan
strategi dengan alat ukur untuk menciptakan nilai (creating value)
sehingga dapat mengarahkan dan mengakselerasi strategi bisnis dan tidak
mengangap manusia sebagai biaya sedangkan HCM memandang SDM
sebagai sebagai sumber pendukung dari suatu organisasi dan orang
dianggap sebagai biaya dan harus dikelola dengan strategi beserta alat
ukur yang sudah ada sebelumnya.
9
Pada saat ini telah terjadi transformasi terhadap Human Capital
Management, dimana manusia sebagai “engine” dalam proses transformasi
karyawan bukan lagi sebagai “costs” namun sebagai “human capital” yang
memberikan nilai tambah pada perusahaan, dengan adanya inovasi-inovasi.
Hasil dari transformasi manusia yang dipandang sebagai biaya dan indikator
keberhasilan adalah efisiensi, berubah menjadi sebagai asset perusahaan, dan
indikator keberhasilan adalah inovatif dan value creation.
Konsep Human Capital Management (HCM) menjawab pemikiran
bagaimana seseorang mempunyai kompetensi sesuai dengan jabatan/posisi
kerjanya dengan menempatkan insan pekerja yang bertalenta tinggi untuk
menempati jabatan/posisi yang cocok dengan talenta mereka. Teori ini
menganggap bahwa profit bisnis berkembang dan berkelanjutan ketika
perusahaan mampu menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan
kebutuhan pelanggan dengan lebih baik ketimbang yang ditawarkan para
pesaingnya.
Pendekatan HCM sebagai suatu sistem dirancang untuk menciptakan
keunggulan kompetitif yang -bersinambung melalui pengembangan karyawan.
Tidak semua peran penting dalam suatu perusahaan memiliki derajat yang
sama dalam menciptakan kepuasan pelanggan dan pemegang saham. Namun
yang terpenting ketika menempatkan peran kinerja karyawan terhadap
perusahaan maka mereka harus memiliki kemampuan terbaiknya dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan ketimbang karyawan di perusahaan
pesaingnya.
Human capital management menjadi sangat penting karena
merupakan sumber inovasi dan pembaruan. Terdapat dua hal yang mendukung
kontribusi investasi HCM ke dalam perusahaan, yaitu : (i) karyawan dengan
human capital yang tinggi lebih memungkinkan untuk memberikan layanan
yang konsisten dan berkualitas tinggi, sehingga perusahaan dapat
mempertahankan pelanggan atau menarik pelanggan baru; (ii) pelanggan
potensial dapat mempergunakan kualitas human capital dari karyawan
10
perusahaan sebagai alat penyaring untuk memilih layanan yang mereka
sediakan.
11
Strategi HCM dapat dikembangkan dengan mempergunakan data yang
diberikan oleh pengukuran dan pelaporan HCM. Strategi HCM hanya dapat
dipelajari dalam konteks perusahaan berbadan hukum dan strategi bisnis.
Adapun pendekatan yang digunakan HCM meliputi : (1) menempatkan
modal manusia sebagai aset dan pemeran pokok yang unggul dalam menciptakan
kinerja bisnis maksimum; (2) cara perhitungan dan pengelolaan modal manusia
sama seperti yang dilakukan dalam pengelolaan modal finansial; dan (3) manajer
perusahaan mampu belajar dari pengalamannya untuk membuat keputusan-
keputusan yang lebih baik secara progresiv.
Pendekatan HCM dirancang untuk menciptakan keunggulan kompetitif
yang bersinambung melalui pengembangan karyawan. Yang lebih ditekankan
pada pendekatan HCM adalah pengembangan potensi karyawan dan staf
manajemen. Karena itu maka ukuran-ukuran kinerja menjadi hal yang sangat
penting.
Yang perlu diingat dalam pengembangan HCM adalah tujuan
fundamentalnya, yaitu untuk mencapai satu pemahaman yang lebih baik dalam
memutuskan sesuatu hal yang harus dilaksanakan. Pada akhirnya, HCM
digunakan untuk mencapai tujuan yaitu memperhatikan bagaimana bisnis
ditingkatkan, pengaruhnya terhadap kinerja.
12
BAB III
KASUS DAN PEMBAHASAN
A. KASUS
Seorang pegawai bernama A, sejak lulus kuliah langsung bekerja dalam
suatu Bank Nasional. Pada awal masuk, A mengikuti Management Trainee
selama 3 bulan, agar A siap terjun dalam Operasional Perbankan, selain tentunya
diajarkan orientasi perusahaan. Kemudian setelah 1 tahun, A mengikuti internal
training mengenai Personnel Development, juga eksternal training mengenai
Management Perbankan. Setahun kemudian, A diangkat menjadi Supervisor,
maka A kembali dikirim oleh atasannya untuk mengikuti training Supervisory dan
Leadership. Enam bulan kemudian, A ditarik untuk mengikuti Project Team –
Operational Bank Reenginering.
B. PEMBAHASAN
Jika melihat perjalanan A selama di Bank Nasional tersebut, pastilah
banyak hal yang telah diperoleh A, dia menjadi seorang pegawai yang lengkap,
memiliki pengalaman dan kompetensi yang baik, ditambah lagi training-training
yang dia ikuti dan bahkan pengalaman dalam project team.
Jadi, jika suatu perusahaan melakukan pengelolaan pegawai seperti yang
dilakukan terhadap A, maka perusahaan tersebut akan memiliki sumber daya
yang handal dan kompeten di bidangnya. Dengan kata lain pegawai-pegawai
tersebut menjadi modal yang penting bagi perusahaan, untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Pegawai memang harus dikembangkan dan dikelola, jangan sampai
hanya menjadi pegawai yang statis, tidak pernah ditraining, tidak punya
pengalaman bekerja sama, tidak pernah mutasi untuk pengembangannya dan
lainnya. Jika demikian pegawai hanya jadi suruhan saja, tidak berkembang dan
pada akhirnya tidak mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Sudah saatnya menjadikan pegawai perusahaan menjadi modal dan aset
yang penting bagi perusahaan, untuk mencapai tujuan perusahaan yang
13
diinginkan. Investasi terhadap SDM melalui program-program pelatihan dan
pengembangan SDM memang membutuhkan biaya yang besar namun pada
akhirnya akan memberi nilai tambah yang berlipat ganda bagi perusahaan itu
sendiri.
14
BAB IV
KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
16
17