Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MASALAH TEKNOLOGI DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN MANUSIA

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATA KULIAH

ILMU ALAMIAH DASAR

Dosen :

Muhammad Toha, M.Pd.I.

Oleh :
Jian nurpalah
Eli Fatimah
Saepul Rohimi
Noneng
Prodi :
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STIT AL-AZAMI CIANJUR

2021
Kata Pengantar

Assalamu‘alaikum wr. wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas inayah-Nya
sehingga makalah ini bisa terselesaikan tanpa ada halangan apapun.
Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah membawa manusia dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh
dengan ilmu pengetahuan.
Sebelumnya kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh
sebab itu sudikah kiranya bagi para pembaca memberikan kritik dan saran untuk
kesempurnaan makalah yang akan datang.
Semoga dengan terbitnya makalah ini bisa menjadi bahan tambahan ilmu bagi
para pembaca dan khususnya bagi kami sendiri, sehingga menjadi amal yang tidak
pernah putus. Amiiin..
Wassalamu‘alaikum wr. wb

i
Daftar Isi

Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................1
1. Pendahuluan...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................2
1.4 Sistematika Penulisan....................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................3
2. Pembahasan....................................................................................................3
2.1 Tujuan Awal Pengetahuan............................................................................3
2.2 Teknologi (Kemudahan yang Menghancurkan)............................................4
2.3 Dampak IPTEK terhadap Sumber Daya Alam.............................................7
2.4 Dampak IPTEK terhadap Sumber Daya Manusia..........................................9
BAB III......................................................................................................................10
Penutup.......................................................................................................................11
Kesimpulan................................................................................................................11
Daftar Pustaka............................................................................................................12

ii
BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Salah satu konflik dunia yang paling menghebohkan untuk saat ini adalah
konflik yang terjadi antara India dan Pakistan dalam memperebutkan wilayah Kashmir.
Disebut paling menghebohkan, karena konflik—yang pada tahun 1948, 1965, dan 1975
menyebabkan perang terbuka di antara kedua negara—ini melibatkan upaya-upaya
kedua negara dalam mengembangkan salah satu teknologi terhebat dunia saat ini, yaitu
nuklir. Perlombaan persenjataan nuklir India-Pakistan ini menimbulkan kekhawatiran
mendalam tentang kemungkinan perang nuklir, yang tidak saja dapat menghancurkan
kedua negara, tetapi juga mencelakakan Asia Selatan maupun dunia.
Kejadian di atas adalah salah satu dampak buruk dari pengembangan ilmu
pengetahuan yang menghasilkan teknologi. Mencermati kejadian di atas, penulis
menjadi ragu, apakah ilmu pengetahuan dan teknologi—sebagai hasil
pengembangannya—akan menghancurkan kehidupan kita di muka bumi ini? Padahal,
ilmu pengetahuan lahir dan hadir di tengah-tengah manusia untuk melakukan
enlightening, pencerahan. Tetapi mengapa ilmu pengetahuan dan teknologi, kemudian
malah menimbulkan tanda-tanda kehancuran bagi umat manusia?
Dalam tulisan ini, penulis akan mengulas bagaimana sesungguhnya—idealnya—
peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia? Serta mengapa ilmu
pengetahuan dan teknologi, untuk saat ini, malah menimbulkan berbagai kegoncangan
di muka bumi, di samping, tentunya, ada juga sisi positifnya?
Sebelum membahas permasalahan di atas lebih lanjut, perlu kiranya
dikemukakan lebih dahulu pernyataan Nurcholish Madjid, sebagai bahan renungan. Cak
Nur menyatakan, bahwa teknologi modern—sebagai anak kandung ilmu pengetahuan—
dan pilihan-pilihannya mengandung masalah yang tidak boleh dipandang mudah.1

1
Nurcholish Madjid, Islam Doktrin dan Peradaban: Sebuah Telaah Kritis tentang Masalah Keimanan,
Kemanusiaan, dan Kemodernan (Jakarta: Paramadina, 2000), hlm. 528.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami membagi rumusan masalah dalam tiga
pertanyaan sebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud dengan tujuan awal pengetahuan


2. Bagaimanakah peranan teknologi dalam memudahkan pekerjaan manusia
3. Apa saja dampak ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terhadap sumber
daya alam (SDA)
4. Apa saja dampak ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terhadap sumber
daya manusia (SDM)

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk dapat mengetahui maksud dari tujuan awal pengetahuan
2. Untuk dapat mengetahui peranan teknologi dalam kehidupan manusia
3. Untuk dapat mengetahui berbagai macam dampak ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) terhadap sumber daya alam (SDA)
4. Untuk dapat mengetahui berbagai macam dampak ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) terhadap sumber daya manusia (SDM)
5.

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan yang dipakai dalam masalah ini adalah
sebagai berikut :

1. BAB 1 Pendahuluan
Yaitu berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan
dan sistematika penulisan
2. BAB 2 Pembahasan
Yaitu berisi mengenai pembahasan tentang tujuan awal pengetahuan , peranan
teknologi dalam kehidupan manusia, serta dampak ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) terhadap sumber daya alam (SDA) dan umber daya manusia
(SDM)
3. BAB 3 Penutup
Yaitu berisi mengenai kesimpulan

2
BAB II
Pembahasan

PERAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM KEHIDUPAN


MANUSIA

“Dalam peperangan, ilmu menyebabkan kita saling meracun dan saling menjegal. Dalam
perdamaian, dia membikin hidup kita dikejar waktu dan penuh tak tentu. Mengapa ilmu yang
amat indah ini, yang menghemat kerja dan membikin hidup lebih mudah, hanya membawa
kebahagiaan yang sedikit sekali kepada kita?”
(Pesan Albert Einstein kepada mahasiswa California Institute of Technology).2

2.1 Tujuan Awal Pengetahuan


Perkembangan sejarah manusia selalu diwarnai oleh perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang melingkupinya. Hal ini tentunya berbanding lurus
dengan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dan teknologi
adalah sarana yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Secara definitif, ilmu adalah pengetahuan yang membantu manusia dalam


mencapai tujuan hidupnya. Maka, patutlah dikatakan, bahwa peradaban manusia sangat
bergantung kepada ilmu dan teknologi. Berkat kemajuan dalam bidang ini, pemenuhan
kebutuhan manusia bisa dilakukan secara lebih cepat dan lebih mudah. 3 Secara lebih
spesifik, Eugene Staley menegaskan bahwa teknologi adalah sebuah metode sistematis
untuk mencapai setiap tujuan insani.4

Pada tahap selanjutnya, seiring dengan perkembangan di bidang ilmu


pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan turunannya yang
berbentuk teknologi ini, meluas bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan manusia
secara sempit. Pemanfaatan teknologi meluas pada upaya penghapusan kemiskinan,

2
Jujun S. Suriasumantri, ―Tentang Hakekat Ilmu: Sebuah Pengantar Redaksi‖, dalam Jujun S.
Suriasumantri (Ed.), Ilmu dalam Perspektif: Sebuah Kumpulan Karangan tentang Hakekat Ilmu
(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), hlm. 35.
3
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
2003), hlm. 229 dan 254.
4
Siti Irene Astuti, Ilmu Sosial Dasar (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2001), hlm. 142.

3
penghapusan jam kerja yang berlebihan, penciptaan kesempatan untuk hidup lebih lama
dengan perbaikan kualitas kesehatan manusia, membantu upaya-upaya pengurangan
kejahatan, peningkatan kualitas pendidikan, dan sebagainya.5

Bahkan secara lebih komprehensif, ilmu pengetahuan dan teknologi juga


dimanfaatkan pemerintah dalam menunjang pembangunannya. Misalnya dalam
perencanaan dan programing pembangunan, organisasi pemerintah dan administrasi
negara untuk pembangunan sumber-sumber insani, dan teknik pembangunan dalam
sektor pertanian, industri, dan kesehatan.6

Puncaknya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan saja


membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Lebih jauh, ilmu
pengetahuan dan teknologi berhasil mendatangkan kemudahan hidup bagi manusia.
Bendungan, kalkulator, mesin cuci, kompor gas, kulkas, OHP, slide, TV, tape recorder,
telephon, komputer, satelit, pesawat terbang, merupakan produk-produk teknologi yang,
bukan saja membantu manusia memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi membuat hidup
manusia semakin mudah.7

Manfaat-manfaat inilah yang mula-mula menjadi tujuan manusia


mengembangkan ilmu pengetahuan hingga menghasilkan teknologi. Mulai dari
teknologi manusia purba yang paling sederhana berupa kapak dan alat-alat sederhana
lainnya. Sampai teknologi modern saat ini, yang perkembangannya jauh lebih pesat dari
perkembangan teknologi sebelumnya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
ini sanggup membawa berkah bagi umat manusia berupa kemudahan-kemudahan hidup,
yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan dalam benak manusia.

2.2 Teknologi (Kemudahan yang Menghancurkan)


Perlahan tapi pasti, tujuan mulia ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
membantu manusia memenuhi kebutuhan hidupnya, mengalami pergeseran. Teknologi
yang sejatinya hanyalah sarana dan alat bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, berubah menjadi sesuatu yang diberhalakan. Padahal, seharusnya ilmu dan

5
A. Sonny Keraf dan Mikhael Dua, Ilmu Pengetahuan: Sebuah Tinjauan Filosofis (Yogyakarta:
Kanisius, 2001), hlm. 136-137.
6
Siti Irene Astuti, Ilmu, hlm. 142.
7
Ibnu Mas‘ud dan Joko Paryono, Ilmu Alamiah Dasar (Bandung: Pustaka Setia, 1998), hlm. 162-163.

4
teknologi hanya sebagai alat dalam kehidupan, bukan sebagai gantungan atau andalan
dalam kehidupan.8 Amien Rais menggambarkan, bahwa ada kecenderungan manusia
modern untuk mengagung-agungkan atau menyembah ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam pandangan manusia modern, iptek adalah means everything, segala-galanya.
Solah-olah, di tangan iptek-lah kesejahteraan manusia masa depan akan digantungkan.9

Akibatnya, ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi bumerang bagi manusia


sebagai penggunanya, senjata makan tuan. Akibat penggunaan iptek yang salah kaprah
dan tidak terkendali, teknologi hanyalah menciptakan alienasi, dehumanisasi, dan
konsumerisme dalam kehidupan manusia.10 Tentang proses dehumanisasi akibat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, Jujun S. Suriasumantri, mengatakan bahwa
iptek bukan lagi merupakan sarana yang membantu manusia mencapai tujuan hidupnya.
Tetapi, iptek malah menciptakan tujuan hidup itu sendiri.11

Sementara itu, proses alienasi tercipta karena teknologi modern dengan


sendirinya menghasilkan tatanan sosial, dengan pranata dan pelembagaannya, yang juga
teknikalistik. Dalam keadaan seperti itu, manusia terasing dari dirinya sendiri dan dari
nilai kepribadiannya, karena ia menjadi tawanan sistem yang melingkari
kehidupannya.12

Dalam gambaran Francis Fukuyama, dunia sekarang, yang memasuki era


masyarakat post-industri, serta diiringi perkembangan ilmu dan teknologi yang tidak
terkendali, tengah mengalami great disruption (goncangan luar biasa).13

Akibat dari goncangan ini adalah terjadinya ancaman serius bagi eksisnya nilai-
nilai yang dianut masyarakat, dibarengi statistik kriminalitas yang makin meningkat,
anak-anak yang kehilangan orang tua, terbatasnya akses dan kesempatan memperoleh
pandidikan, saling tidak percaya, dan berbagai krisis kemanusiaan lainnya.

8 Ahmad Tafsir, Filsafat Umum: Akal dan Hati sejak Thales sampai Capra (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2003), hlm. 249.
9 M. Amien Rais, Tauhid Sosial: Formula Menggempur Kesenjangan (Bandung: Mizan, 1998), hlm.
153. 10 Nurcholish Madjid, Islam, hlm. 530.
11 Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu, hlm. 231.
12
Nurcholish Madjid, Islam, hlm. 534-535.
13
Francis Fukuyama, The Great Disruption: Human Nature and The Reconstruction of Social Order
(New York: The Free Press, 1999), hlm. 3-5, seperti dikutip Akh. Minhaji, Hukum Islam: Antara
Sakralitas dan Profanitas, Perspektif Sejarah Sosial (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2004), hlm. 18.
5
Untuk menggambarkan dampak negatif perkembangan iptek bagi kehidupan
dunia sekarang, Anthony Giddens, seorang sosiolog terkenal, sengaja menulis sebuah
buku yang cukup apresiatif, berjudul Runaway World. Giddens menjelaskan, bahwa
proses globalisasi merupakan anak dari kemajuan ilmu dan teknologi. Tetapi, bukannya
menciptakan kebahagiaan bagi manusia, globalisasi malah mencipatakan penyakit dan
siap mengantarkan manusia menuju lembah kehancurannya. Globalisasi menciptakan
berbagai resiko hidup dan ketidakpastian hidup yang melampaui kemampuan manusia
untuk mengantisipasinya. Globalisasi juga menciptakan perubahan super dahsyat yang
merombak dan memporak-porandakan tradisi, dimana nilai-nilai penyangga kehidupan
manusia terbentuk. Tidak berhenti di situ saja, proses penghancuran ini pun merambah
keluarga, komunitas terkecil tempat manusia hidup. Akibatnya, manusia semakin
kehilangan tempat berpijak bagi kehidupannya.14

Semua gambaran di atas hanyalah salah satu dampak perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi dalam aspek yang abstrak. Dampak dalam aspek yang lebih
kongkrit akan lebih mengejutkan lagi. Francis Fukuyama menggambarkan, bahwa
dampak paling krusial dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihadapi
manusia saat ini, adalah menyangkut posisi revolusi bio-teknologi.15 Selain
menghasilkan penemuan yang positif bagi kehidupan manusia, revolusi bio-teknologi
juga menghasilkan bahaya besar melalui teror bom.

Selanjutnya, Nurcholish Madjid menyebutkan, bahwa peningkatan hidup


material manusia modern akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan
berarti peningkatan kualitas kemanusiaan secara moral dan spiritual. Biarpun manusia
sekarang itu lebih modern, namun mereka tetap ‗primitif‘ dalam nilai-nilai
kemanusiaan dan ‗buas‘ dalam tingkah lakunya. Hal ini bisa dilihat dari munculnya
Naziisme Jerman yang cukup mrngerikan dan jatuhnya bom atom oleh Amerika di
Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, serta Perang Dunia I dan Perang Dunia II yang
sempat menghancurkan sendi-sendi kemanusiaan.16

14
Anthony Giddens, Runaway World: Bagaimana Globalisasi Merombak Kehidupan Kita, terj. Andry
Kristiawan S. dan Yustina Koen S. (Jakarta: Gramedia, 2001).
15
Francis Fukuyama, Our Posthuman Future: Consequences of the Biotechnology Revolution (New York:
Farrar, Straus, and Giroux, 2002), hlm. 204-205, seperti dikutip Akh. Minhaji, Hukum Islam, hlm. 18.

16
Nurcholish Madjid, Islam, hlm. 532-533.

6
Kejadian ini tidak lepas dari pengaruh kemajuan di bidang iptek. Lebih lanjut,
pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan mengancam kelestarian bumi sebagai
tempat pijak manusia. Perlombaan senjata nuklir yang belakangan ini semakin marak
makin menambah daftar negatif perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pengembangan senjata nuklir yang semula untuk tujuan mulia kemanusiaan, malah
menciptakan ancaman maha besar bagi kelanjutan peradaban manusia.
Ilmu pengetahuan dan teknologi ibarat pisau belati. Jika dipakai orang baik,
akan menciptakan kemakmuran bagi manusia. Sebaliknya jika dipakai orang jahat, akan
menciptakan bencana kemanusiaan yang lebih dahsyat. Jenis kedua inilah yang
sekarang tengah terjadi pada dunia. Akhirnya, ilmu pengetahuan yang seharusnya
membebaskan manusia dari pekerjaan yang melelahkan spiritual, malah menjadikan
manusia sebagai budak-budak mesin.17

2.3 Dampak Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) terhadap Sumber Daya
Alam (SDA)
1. Positif
Contoh dampak positif IPTEK terhadap Sumber Daya Alam antara lain :
 Tanah
Tanah merupakan tempat manusia hidup, selain itu digunakan oleh
manusia untuk tempat mendirikan bangunan juga digunakan untuk lahan
pekerjaan. Misalnya: para petani yang memanfaatkan lahan tanah yang
luas untuk bercocok tanam, dengan IPTEK kini pertanian telah
menggunakan teknologi modern. Contohnya: penggunaan traktor sebagai
alat pembajak sawah yang di zaman dahulu belum ada dan masih
menggunakan kerbau yang membajak sawah atau lahan mereka.
 Air
Air merupakan sumber daya alam penting bagi kehidupan manusia.
Secara alami, manusia dapat memperoleh air dari mata air, sungai, dan
danau yang merupakan air permukaan umum. Dengan pengalaman dan
kecerdasannya, manusia membuat sumur dekat dengan tempat
tinggalnya, mula-mula dengan membuat lubang di mana air bawah tanah
tertampung, kemudian membuat sumur yang mempergunakan pompa
tangan yang kerjanya mekanis, dengan IPTEK kini manusia

17
Albert Einstein, ―Hakekat Nilai dari Ilmu: Pesan kepada Mahasiswa California Institute of

7
Technology‖, dalam Jujun S. Suriasumantri (Ed.), Ilmu dalam, hlm. 248.

8
menggunakan pompa listrik yang memanfaatkan energi listrik, sehingga
tenaga manusia tidak dipakai.
 Udara
Udara merupakan kebutuhan lain untuk makhluk hidup terdapat di
atmosfer. Komposisi gas dalam udara terutama terdiri dari oksigen
sekitar 20%, karbon dioksida 0,03%, air yang bergantung pada
daerahnya. Komponen-komponen tersebut merupakan bahan baku bagi
kehidupan organisme. Dalam dunia kedokeran pun udara sangat penting
untuk mengisi tabung oksigen yang digunakan untuk membantu
pernapasan pasien.
 Bahan Tambang
Bahan tambang merupakan salah satu komoditi kekayaan suatu Negara
dan pemanfaatan yang dilakukan secara maksimal tentu akan
menghasilkan hasil yang maksimal. Dalam rangka pemanfaatan Sumber
Daya Alam banyak Negara – negara di dunia yang telah menciptakan
alat – alat canggih. Misalnya: di Indonesia telah banyak bahan tambang
antara lain minyak bumi, batu bara, timah, emas, dll.
 Tumbuhan
Tumbuh-tumbuhan maupun binatang yang ada di bumi ini jika
dimanfaatkan sebaik-baiknya, ditingkatkan nilainya akan menghasilkan
manfaat yang lebih besar dan hal itu dapat dicapai dengan menggunakan
teknologi mutakhir.
2. Negatif
a. Adanya eksploitasi Sumber Daya Alam secara tidak bertanggung jawab
sehingga banyak Sumber Daya Alam yang pemanfaatannya kurang dapat
dikendalikan.
b. Perusakan ekosistem, misalnya: Sumber Daya Alam yang diperoleh di
hutan, akan menganggu ekosistem hewan – hewan yang ada didalamnya
c. Ditemukannya bahan-bahan tambahan pada makanan akan menimbulkan
penyakit-penyakit berbahaya, misalnya: penggunaan zat warna tidak
pada tempatnya aka menimbulkan penyakit kanker.
d. Ditemukannya zat-zat pembasmi jasad pengganggu tanaman (pestisida).
Seperti: Insektisida: berguna untuk membasmi serangga, Rodentisida:
untuk membunuh binatang pengerat, Larvasida: racun untuk membasmi
larva, Herbisida: untuk memusnahkan rumput yang tidak diinginkan,
9
Fungisida: untuk membunuh lumut dan jamur. Obat-obatan tersebut
bermanfaat dan menguntungkan namun juga merugikan, baik petani
maupun konsumen. Karena kecerobohan dalam pemakaian zat pembasmi
tersebut akan menyebabkan tercemarnya tanaman-tanaman, karena
kurangnya pengetahuan dari petani tersebut.

2.4 Dampak Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) terhadap Sumber


Daya Manusia

1. Dampak Positif Perkembangan Iptek


Setiap perkembangan ilmu pengetahuan tentu memberikan nilai-nilai atau
pengaruh positif bagi kehidupan manusia. Berikut ini merupakan beberapa dampak
positif yang timbul dari perkembangan Iptek.
a. Dampak Positif Perkembangan Iptek – Memberikan Berbagai Kemudahan
Seperti yang dapat kita rasakan kini, perkembangan dan kemajuan Iptek
dapat memberikan berbagai kemudahan. Penemuan-penemuan baru di
bidang Iptek dapat membantu mempermudah segala aktivitas manusia.
Terlebih, aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan telekomunikasi dan
perindustrian.
Di bidang telekomunikasi, Iptek telah memberikan dampak luar biasa
sehingga manusia lebih mudah berkomunikasi, bahkan dari jarak jauh. Kini,
komunikasi tidak harus selalu dilakukan dengan bertemu muka. Melalui
telepon seluler maupun sebuah layar komputer, manusia bisa saling
berbincang dan saling memandang.
b. Dampak Positif Perkembangan Iptek – Mempermudah Penyebaran
Informasi
Salah satu faktor penting untuk menunjang kemajuan manusia adalah
informasi. Melalui informasi, masyarakat akan tumbuh menjadi orang-orang
yang pandai dan tidak ketinggalan. Pentingya informasi bagi kehidupan telah
mengakibatkan perkembangan berbagai media informasi, baik cetak maupun
elektronik. Perkembangan informasi ini juga menjadi salah satu bagian dari
Iptek itu sendiri.

10
c. Dampak Positif Perkembangan Iptek – Menambah Pengetahuan dan
Wawasan Kini, komputer sudah merupakan bagian penting yang tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan manusia. Padahal, perangkat ini sebelumnya
merupakan peralatan tercanggih sehingga hanya dimiliki dan mampu
dioperasikan oleh orang-orang tertentu.

2. Dampak Negatif Perkembangan Iptek


a. Dampak Negatif Perkembangan Iptek – Memengaruhi Pola Pikir
Masyarakat Indonesia termasuk kategori yang agresif dan memiliki rasa
penasaran sangat tinggi. Masyarakat Indonesia pun sangat senang
mengetahui hal-hal baru. Dengan adanya berbagai perubahan serta
kemudahan dalam media elektronik, masyarakat seolah semakin dimanjakan
untuk mengenal hal-hal baru. Kehadiran alat-alat elektronik juga bisa
dikategorikan sebagai Iptek.
b. Dampak Negatif Perkembangan Iptek – Menghilangkan Budaya Tradisional
Perkembangan Iptek memang telah mendukung kemajuan berbagai sarana
pembangunan. Kini, semakin banyak gedung yang berdiri megah, seperti
berbagai pusat perbelanjaan dan perhotelan. Namun, hal itu secara langsung
dapat menggerus budaya tradisional masyarakat Indonesia. Contohnya,
kegiatan perdagangan yang dahulu dilakukan di pasar tradisional kini
berpindah ke pasar modern.
c. Dampak Negatif Perkembangan Iptek – Menimbulkan Berbagai Kerusakan
Hal yang paling kita takutkan dari perkembangan Iptek adalah terjadinya
berbagai kerusakan di muka bumi. Maraknya berbagai pembangunan gedung
telah memusnahkan lahan perhutanan. Akibatnya, berbagai bencana datang
seakan tak pernah habis. Bencana tanah longsor dan banjir sudah menjadi
―tradisi‖ yang lekat dengan negeri ini.

11
BAB III
Penutup

Kesimpulan

 Peranan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat penting dalam kehidupan


manusi, bahkan kedua ilmu itu merupakan salah satu yang selalau mewarnai
kehidupan manusia.
 Akan tetapi manusia tidak menyadari bahwa dirinya sudah menjadi budak dari
apa yang telah ia ciptakan, terutama dengan ilmu teknologinya yang sangat
tinggi.
 Dengan banyaknya alat-alat teknologi yang tercipta melalui ilmu teknologi itu
sendiri banyak pula dampak negatif yang justru manusia tidak menyadari akan
hal ini.
 Akan tetapi walaupun banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkannya,
berpulu-puluh tahun para pemikir ilmuan yang sangat fenomenal, seperti halnya
Albert Einstein, beliau hanya melontarkan sebuah pesan yang berbunyi
“Ilmu tanpa agama adalah buta, agama tanpa ilmu adalah lumpuh.”.

12
Daftar Pustaka

 Astuti, Siti Irene, Ilmu Sosial Dasar, Yogyakarta: Universitas Negeri


Yogyakarta, 2001.
 Gidens, Antony, Runaway World: Bagaimana Globalisasi Merombak
Kehidupan Kita, terj. Andry Kristiawan S. dan Yustina Koen S., Jakarta:
Gramedia, 2001.
 Kartanegara, Mulyadhi, Menembus Batas Waktu: Panorama Filsafat Islam,
Bandung: Mizan, 2002.
 Keraf, A. Sonny dan Mikhael Dua, Ilmu Pengetahuan: Sebuah Tinjauan
Filosofis, Yogyakarta: Kanisius, 2001.
 Madjid, Nurcholish, Islam Doktrin dan Peradaban: Sebuah Telaah Kritis
tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan, dan Kemodernan, Jakarta:
Paramadina, 2000.
 , Islam: Kemodernan dan Keindonesiaan, Bandung: Mizan, 1991.
 Mas‘ud, Ibnu dan Joko Paryono, Ilmu Alamiah Dasar, Bandung: Pustaka Setia,
1998.
 Minhaji, Akh, Hukum Islam: Antara Sakralitas dan Profanitas, Perspektif
Sejarah Sosial, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2004.

13

Anda mungkin juga menyukai