Anda di halaman 1dari 11

PENANGANAN LIMBAH B3 MEDIS

No Dokumen :
No Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2 PUSKESMAS
KABUPATEN
MUSI RAWAS CIPTODADI
Tanda Tangan :

UPT PUSKESMAS FENNY


CIPTODADI EVRITA.SST.
M.Kes
.................................. NIP. 19880529
201403 2 002

1.Pengertian Penanganan sampah medis dengan tepat dan aman sehingga tidak
membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi
masyarakat.
2.Tujuan Agar sampah medis di Puskesmas dapat ditangani dengan baik dan
aman sehingga tidak membahayakan lingkungan dan kesehatan
masyarakat.

3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Ciptodadi No. 800/ /


PKM/CPT/2020 tentang Penunjukan Petugas Pengelola Program
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Ciptodadi.

4.Referensi Permenkes nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.

5.Alat dan APD


bahan

6.Langkah 1. Penanganan sampah medis cair yang terkontaminasi ( darah,


langkah feses, urin, dan cairan tubuh lainnya )
a. Gunakan sarung tangan tebal ketika menangani dan
membawa sampah tersebut.
b. Hati-hati saat menuangkan sampah tersebut pada bak yang
mengalir atau dalam toilet, hindari percikannya.
c. Cuci toilet dan bak secara hati-hati dan siram untuk
membersihkan sisa-sisa sampah, hindari percikannya.
d. Cuci tangan sesudah menangani sampah cair dan lakukan
dekontaminasi, kemudian cuci tangan
2. Penanganan sampah medis padat (misalnya pembalut yang
sudah digunakan dan benda-bends lainnya yang telah
terkontaminasi dengan darah atau materiorganik lainnya)
a. Gunakan sarung ta gan tebal ketika menangani dan
membawa sampah-sampah tersebut,
b. Buang sampah tersebut kedalam wadah yang dapat dicuci
dan tidak korosit (plastik),
c. Kumpulkan tempat sampah tersebut ditempat yang sama
dan bawa sampah-sampah yang dapat dibakar ketempat
pembakaran. Jika tempat sampah tidak tersedia dapat
dilakukan penguburan.
d. Pembakaran atau penguburan harus segera dilakukan
sebelum tersebar ke lingkungan sekitar. Pembakaran adalah
metode terbaik untuk membunuh organisme.
e. Cuci tangan setelah menangani sampah tersebut dan
dekontaminasi serta cuci sarung tangan yang tadi dipakai
saat membersihkan sampah tersebut.
3. Penanganan sampah medis berupa benda tajam
( jarum,silet,mata pisau,dll )
a. Gunakan sarung tangan yang aman;
b. Buang seluruh benda-benda yang tajam pada tempat
sampah yang tahan pecah, misalnya ember tertutup/ savety
box;
c. Letakkan tempat sampah tersebut dekat dengan daerah
yang memerlukan sehingga sampah-sampah tajam tersebut
tidak perlu dibawa terlalu jauh sebelum dibuang;
d. Cegah keelakaan yang diakibatkan oleh jarum suntik,
jangan menekuk atau mematahkan jarum sebelum dibuang;
e. Jika wadah untuk sampah benda tajam ¾ penuh, tutup
dengan rapat;
f. Diangkut dan dikumpulkan ke Puskesmas yang telah
ditunjuk ( Puskesmas Muara Beliti ) untuk dikirim ke
pihak ketiga yang telah bekerjasama dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten terkait untuk dimusnahkan dengan
incenerator;
g. Cuci tangan setelah menangani sampah tersebut dan
dekontaminasi serta cuci sarung tangan yang tadi dipakai
saat membersihkan tersebut.

7.Hal-hal yang Sementara menunggu pengangkutan hendaknya :


Perlu
1. Simpan dalam kontainer yang memenuhi syarat;
diperhatikan
2. Lokasi strategis dalam wadah warna dan kode terpisah;
3. Diletakkan pada tempat yang kering;
4. Aman dari orang yang tidak bertanggungjawab;
5. Terjangkau kendaraan pengangkut sampah.
8.Unit Terkait 1. Poli Umum
2. IGD
3. Rawat inap
4. Imunisasi
5. Laboratorium
6. KIA-KB

9.Dokumen 1. ATK
terkait 2. Berita Acara Pengiriman Sampah Medis

10.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


historis Diberlakukan
perubahan
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS CIPTODADI
Alamat : Jl. Lintas Cecar Desa Ciptodadi Kecamatan Sukakarya
Kabupaten Musi Rawas Kode Pos 31665
E-mail : puskesmas.ciptodadi18@gmail.com Call Center 0813 7788 1650

PENANGANAN SAMPAH MEDIS

A. Pendahuluan
Kesehatan merupakan faktor kunci dalam kehidupan manusia. Pembangunan
kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keamanan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal ( UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 ).
Melihat kondisi tersebut, Puskesmas merupakan salah satu sarana untuk
melayani kesehatan masyarakat yang mampu memberikan pelayanan bermutu,
profesional dan handal.

B. Latar Belakang
Puskesmas dengan segala kegiatannya dalam memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat juga dapat menimbulkan suatu hasil akhir berupa
limbah/ sampah medis yang tidak menutup kemungkinan dapat membahayakan
manusia dan lingkungan sekitar, karena itu perlu dilakukan suatu upaya
penanganan sampah medis yang tepat dan aman sehingga tidak membahayakan
dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi manusia dan lingkungan sekitar itu
sendiri.

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


a. Tujuan Umum
Agar masyarakat dan lingkungan terhindar dari cemaran/ kontaminasi
bahan-bahan berbahaya.
b. Tujuan Khusus
Agar sampah medis di Puskesmas dapat ditangani dengan baik dan aman
sehingga tidak membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


Kegiatan pokok dalam penanganan sampah medis ini adalah pengumpulan di
TPS B3 , penimbangan dan pengangkutan sampah medis.

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Penanganan sampah medis cair yang terkontaminasi ( darah, feses, urin, dan
cairan tubuh lainnya )
a. Gunakan sarung tangan tebalketika menangani dan membawa sampah
tersebut.

b. Hati-hati saat menuangkan sampah tersebut pada bak yang mengalir atau
dalam toilet, hindari percikannya.

c. Cuci toilet dan bak secara hati-hati dan siram untuk membersihkan sisa-
sisa sampah, hindari percikannya.

d. Cuci tangan sesudah menangani sampah cair dan lakukan dekontaminasi,


kemudian cuci tangan

2. Penanganan sampah medis padat (misalnya pembalut yang sudah digunakan


dan benda-bends lainnya yang telah terkontaminasi dengan darah atau
materiorganik lainnya)

a. Gunakan sarung ta gan tebal ketika menangani dan membawa sampah-


sampah tersebut,

b. Buang sampah tersebut kedalam wadah yang dapat dicuci dan tidak
korosit (plastik),

c. Kumpulkan tempat sampah tersebut ditempat yang sama dan bawa


sampah-sampah yang dapat dibakar ketempat pembakaran. Jika tempat
sampah tidak tersedia dapat dilakukan penguburan.

d. Pembakaran atau penguburan harus segera dilakukan sebelum tersebar ke


lingkungan sekitar. Pembakaran adalah metode terbaik untuk membunuh
organisme.

e. Cuci tangan setelah menangani sampah tersebut dan dekontaminasi serta


cuci sarung tangan yang tadi dipakai saat membersihkan sampah tersebut.

3. Penanganan sampah medis berupa benda tajam ( jarum,silet,mata pisau,dll )

a. Gunakan sarung tangan yang aman;

b. Buang seluruh benda-benda yang tajam pada tempat sampah yang tahan
pecah, misalnya ember tertutup/ safety box;

c. Letakkan tempat sampah tersebut dekat dengan daerah yang memerlukan


sehingga sampah-sampah tajam tersebut tidak perlu dibawa terlalu jauh
sebelum dibuang;

d. Cegah kecelakaan yang diakibatkan oleh jarum suntik, jangan menekuk


atau mematahkan jarum sebelum dibuang;

e. Jika wadah untuk sampah benda tajam ¾ penuh, tutup dengan rapat;

f. Diangkut dan dikumpulkan ke Puskesmas yang telah ditunjuk


( Puskesmas Muara Beliti ) untuk dikirim ke pihak ketiga yang telah
bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten terkait untuk
dimusnahkan dengan incenerator;

g. Cuci tangan setelah menangani sampah tersebut dan dekontaminasi serta


cuci sarung tangan yang tadi dipakai saat membersihkan tersebut.

F. Sasaran
1. Poli Umum
2. IGD
3. Rawat Inap
4. Imunisasi
5. Labotatorium
6. KIA-KB

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


 Setahun 2 kali pelaksanaan.

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap enam bulan sekali.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.
PENANGANAN LIMBAH MEDIS VAKSIN
COVID-19
No Dokumen : 440/ /UKM/PKM CPT/I/2020
No Revisi :0
SOP Tanggal Terbit : 02 Maret 2020
KABUPATEN PUSKESMAS
MUSI RAWAS Halaman :½ CIPTODADI
Tanda Tangan :

UPT PUSKESMAS FENNY


CIPTODADI EVRITA.SST.
M.Kes
.................................. NIP. 19880529
201403 2 002

1.Pengertian Penanganan Limbah medis covid-19 dengan tepat dan aman


sehingga tidak membahayakan dan menimbulkan gangguan
kesehatan bagi masyarakat.

2.Tujuan Agar limbah medis covid-19 di Puskesmas dapat ditangani dengan


baik dan aman sehingga dapat mencegah penularan penyakit,
mencegah kecelakaan/ cidera,tidak mencemari lingkungan tidak
membahayakan kesehatan masyarakat dan dapat mencegah
penyalahgunaan limbah.

3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Ciptodadi No. 800/ /


PKM/CPT/2020 tentang Penunjukan Petugas Pengelola Program
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Ciptodadi.

4.Referensi 1. Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Peraturan Menteri Lingungan Hidup dan Kehutanan No.
P.56/MenLHK-Sekjen/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan
Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasyankes.

5.Alat dan APD


bahan

6.Langkah 1. Petugas menggunakan APD;


langkah 2. Menyiapkan plastik kuning, tempat sampah dan safty box;
3. Melapisi tempat sampah dengan platik kuning atau plastik lain
dengan label/logo limbah medis/infeksius;
4. Masukkan limbah botol/vial,alkoholswab,masker,sarung
tangan,APD lainnya ke dalam plastik kuningatau plastik lain
dengan label/logo limbah medis/infeksius, maksimal ¾ penuh,
diikat ganti yang baru.
5. Buang seluruh benda-benda yang tajam/ spuit dan jarum ke
dalam safety box;
6. Letakkan tempat sampah tersebut dekat dengan daerah yang
memerlukan sehingga sampah-sampah tajam tersebut tidak
perlu dibawa terlalu jauh sebelum dibuang;
7. Cegah keelakaan yang diakibatkan oleh jarum suntik, jangan
menekuk atau mematahkan jarum sebelum dibuang;
8. Jika wadah untuk sampah benda tajam ( safety box ) ¾ penuh,
tutup dengan rapat dan ganti yang baru;
9. Cairan sisa vaksin yang masih berada didalam botol vaksin/
vial menjadi kategori limbah dan dimasukkan dalam plastik
kuning atau plastik lain dengan label/logo limbah
medis/infeksius;
10. Menempatkan limbah medis infeksius yang ada di fasyankes
dan seluruh pos pelayanan vaksinasi di TPS Limbah B3 secara
hati-hati sehingga tidak terjadi tumpahan atau ceceran;
11. Diangkut dan dikumpulkan ke Puskesmas yang telah ditunjuk
( Puskesmas Muara Beliti ) untuk dikirim ke pihak ketiga yang
telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten terkait
untuk dimusnahkan dengan incenerator;
12. Cuci tangan setelah menangani sampah tersebut dan
dekontaminasi serta cuci sarung tangan yang tadi dipakai saat
membersihkan tersebut.

7.Hal-hal yang Sementara menunggu pengangkutan hendaknya :


Perlu
1. Simpan dalam kontainer yang memenuhi syarat;
diperhatikan
2. Lokasi strategis dalam wadah warna dan kode terpisah;
3. Diletakkan pada tempat yang kering;
4. Aman dari orang yang tidak bertanggungjawab;
5. Terjangkau kendaraan pengangkut sampah.
8.Unit Terkait 1. Puskesmas
2. Pos Pelayanan vaksinasi covid-19

9.Dokumen 1. ATK
terkait 2. Berita Acara Pengiriman Sampah Medis

10.Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


historis Diberlakukan
perubahan
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS CIPTODADI
Alamat : Jl. Lintas Cecar Desa Ciptodadi Kecamatan Sukakarya
Kabupaten Musi Rawas Kode Pos 31665
E-mail : puskesmas.ciptodadi18@gmail.com Call Center 0813 7788 1650

PENANGANAN LIMBAH MEDIS VAKSIN COVID-19

A. Pendahuluan
Puskesmas merupakan sarana kesehatan terdepan yang berfungsi sebagai
penggerak pembangunan yang berwawasan kesehatan. Pembangunan kesehatan
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keamanan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal
( UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 ).
Puskesmas dengan segala kegiatannya dalam memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat juga dapat menimbulkan suatu hasil akhir berupa
limbah/ sampah medis. Limbah medis dari penanganan Covid-19 merupakan
limbah infeksius dan dikelola sebagai Limbah Berbahaya dan Beracun (LB3)
dimana pengelolaanya harus dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri LHK
Nomor 56 Tahun 2015 tentang Tata cara dan Persyaratan Tekhnis Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.Limbah medis merupakan hasil buangan dari suatu aktifitas medis
yang harus sesegera mungkin diolah setelah dihasilkan dan menjadi pilihan
terakhir jika limbah tidak dapat langsung diolah. Ini penting karena dampak dari
pengelolaan limbah medis terutama hasil akhir dari pelayanan vaksinasi covid-19
dapat menimbulkan dampak kesehatan.

B. Latar Belakang
Di era pandemi Covid-19 memberikan dampak dalam berbagai sektor
kehidupan, termasuk lingkungan hidup. Puskesmas dalam upaya penanganan
covid-19 melakukan pelayanan vaksinasi covid-19 kepada nakes dan masyarakat.
Dalam upaya memberikan pelayanan ini juga menimbulkan suatu hasil akhir
berupa limbah/ sampah medis yang tidak menutup kemungkinan dapat
membahayakan manusia dan lingkungan sekitar, karena itu perlu dilakukan
suatu upaya penanganan sampah medis yang tepat dan aman sehingga tidak
membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi manusia dan
lingkungan sekitar itu sendiri.
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
a. Tujuan Umum
Agar masyarakat dan lingkungan terhindar dari cemaran/ kontaminasi
bahan-bahan berbahaya.
b. Tujuan Khusus
Agar limbah vaksinasi covid-19 di Puskesmas dapat ditangani dengan baik
dan aman sehingga tidak membahayakan lingkungan dan kesehatan
masyarakat.

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


Kegiatan pokok dalam penanganan limbah medis Covid-19 ini adalah
pengumpulan di TPS B3 , penimbangan dan pengangkutan sampah medis.

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Penanganan sampah medis padat (misalnya botol vial,hand scoon, kapas
alkohol, plastik bekas spuid dan lainnya)

a. Gunakan sarung tangan tebal ketika menangani dan membawa sampah-


sampah tersebut,

b. Buang sampah tersebut kedalam wadah yang dapat dicuci dan tidak
korosit (plastik),

c. Kumpulkan tempat sampah tersebut ditempat yang sama dan bawa


sampah-sampah yang dapat dibakar ketempat pembakaran. Jika tempat
sampah tidak tersedia dapat dilakukan penguburan.

d. Pembakaran atau penguburan harus segera dilakukan sebelum tersebar


ke lingkungan sekitar. Pembakaran adalah metode terbaik untuk
membunuh organisme.

e. Khusus sisa botol vial dimasukkan ke dalam kotak sampah tertutup


yang telah dilapisi kantong plastik kuning yang telah diberi label tanggal
dan setelah ¾ penuh plastik diikat dan disimpan di TPS limbah B3
sebelum dikirim ke pihak ke-3.

f. Cuci tangan setelah menangani sampah tersebut dan dekontaminasi


serta cuci sarung tangan yang tadi dipakai saat membersihkan sampah
tersebut.

2. Penanganan sampah medis berupa benda tajam ( spuid bekas )

1. Gunakan sarung tangan yang aman;

2. Buang seluruh benda-benda yang tajam pada tempat sampah yang tahan
pecah, misalnya ember tertutup/ savety box;
3. Letakkan tempat sampah tersebut dekat dengan daerah yang memerlukan
sehingga sampah-sampah tajam tersebut tidak perlu dibawa terlalu jauh
sebelum dibuang;

4. Cegah kecelakaan yang diakibatkan oleh jarum suntik, jangan menekuk


atau mematahkan jarum sebelum dibuang;

5. Jika wadah untuk sampah benda tajam ¾ penuh, tutup dengan rapat;

6. Diangkut dan dikumpulkan ke Puskesmas yang telah ditunjuk


( Puskesmas Muara Beliti ) untuk dikirim ke pihak ketiga yang telah
bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten terkait untuk
dimusnahkan dengan incenerator;

7. Cuci tangan setelah menangani sampah tersebut dan dekontaminasi serta


cuci sarung tangan yang tadi dipakai saat membersihkan tersebut.

F. Sasaran
-Seuruh pos pelayanan vaksinasi Covid-19.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


 Setiap pelayanan vaksinasi Covid-19.

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai