Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR PERLINDUNGAN ALAT DIRI (APD) BAGI

PETUGAS PEREKAM MEDIS


No. Dokumen No. Revisi Halaman
008/RSUDDH/I/2021 00 1/3
UPTD RSUD DEPATI HAMZAH
KOTA PANGKALPINANG
Ditetapkan :
STANDAR Tanggal terbit Direktur UPTD RSUD Depati Hamzah
PROSEDUR Kota Pangkalpinang
13 Januari 2021
OPERASIONAL
(SPO)

dr. Muhamad Fauzan


NIP. 19801114 201001 1 008
PENGERTIAN Yang dimaksud dengan Prosedur Perlindungan Alat Pelindung
Diri (APD) bagi Petugas Perekam Medis adalah Tata cara
kemampuan untuk melindungi petugas perekam medis dalam
pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari
bahaya di tempat kerja. APD dipakai setelah usaha rekayasa
(engineering ) dari cara kerja yang aman.
TUJUAN Untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengupayakan
perlindungan kepada Petugas Perekam Medis di RSUD Depati
Hamzah Kota Pangkalpinang.
KEBIJAKAN 1. Keputusan Presiden RI No 7 Tahun 2020 tanggal 13 Maret
2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid
19.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/Menkes/104/2020 tentang Penetapan Infeksi Novel
Coronavirus (Infeksi 2019-nCov) sebagai penyakit yang dapat
menimbulkan wabah dan upaya penanggulangannya.
3. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemenkes RI
No.PK.02.01/B.VI/839/2020 tanggal 5 Maret 2020 tentang
Himbauan Upaya Pencegahan Penularan Covid 19 di Tempat
kerja.
4. Surat Edaran DPP PORMIKI No HM.01.01/002/III/2020
tentang Prosedur Kerja Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan dalam situasi wabah covid 19.
PROSEDUR I. Prosedur Perlindungan Alat Pelindung Diri (APD) bagi
petugas Perekam Medis
a. Bagi Seluruh Petugas Perekam Medis dianjurkan untuk
menggunakan APD selama menjalankan pekerjaan,
minimal menggunakan :
PROSEDUR PERLINDUNGAN ALAT DIRI (APD) BAGI
PETUGAS PEREKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
008/RSUDDH/I/2021 00 2/3
UPTD RSUD DEPATI HAMZAH
KOTA PANGKALPINANG
1. Masker (dianjurkan menggunakan masker bedah)
2. Sarung tangan (dianjurkan menggunakan sarung
tangan bedah)
3. Tersedia Hand Sanitizer dan selalu mencuci tangan
baik mengunakan sabun dan air mengalir ataupun
hand sanitizer sebelum dan sesudah aktifitas.
b. Bagi Petugas Pendaftaran perlu diperhatikan hal berikut
ini:
1. Fasyankes memfasilitasi pendaftaran menggunakan
jarak 1 meter antara petugas pendaftaran dan pasien.
2. Ruang Pendaftaran pasien diebrikan penutup ruangan
dari kaca yang diberikan lubang kecil sebagai alat
komunikasi bertatap muka dan lubang untuk
penyerahan formulir yang dibutuhkan pada saat
pendaftaran.
II. Prosedur terhadap pemeliharaaan berkas rekam medis
1. Rekam Medis selama masa perawatan di rawat inap
a. Rekam medis selalu berada di ruang Nurse Station.
b. Rekam Medis tidak diperkenankan dibawa keruang
perawatan pasien.
2. Rekam Medis pasien pulang.
a. Rekam Medis dimasukkan ke dalam plastik,
disarankan untuk menggunakan plastik warna kuning
(infeksi)
b. Rekam Medis diserahkan ke Instalasi Rekam Medis.
c. Masing-masing rekam medis tersebut dipermukaan
plastik berikan tanggal penerimaan rekam medis
dengan menggunakan spidol atau alat tulis lainnya.
d. Dimasukkan kedalam box container atau box lainnya
dan ditutup rapat.
e. Diamkan selama 4-6 hari.
PROSEDUR PERLINDUNGAN ALAT DIRI (APD) BAGI
PETUGAS PEREKAM MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
008/RSUDDH/I/2021 00 3/3
UPTD RSUD DEPATI HAMZAH
KOTA PANGKALPINANG
f. Sampul Rekam Medis lap dengan alkohol
SWAB/semprot cairan disinfektan dengan jarak
tertentu agar kertas tidak rusak
III. Hal Hal Lain yang perlu diperhatikan selama bertugas sebagai
petugas perekam medis adalah sebagai berikut:
a. Hindari kontak langsung dengan pasien atau keluarga
pasien.
b. Menjaga jarak pada saat berkomunikasi dengan pasien/
keluarga pasien.
c. Hindari penggunaan alat kantor secara bersama sama
seperti alat tulis, kalkulator dan alat kantor lainnya.
d. Biasakan mencuci tangan sebelum meninggalkan ruangan
kerja dan memulai pekerjaan.
UNIT TERKAIT Instalasi Rekam Medis

Anda mungkin juga menyukai