Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 1

DI KANTOR CABANG BPJS KETENAGAKERJAAN MALANG


KOTA BATU

Nama :
Dini Octavia (P17430204085)

PRODI D – III ASURANSI KESEHATAN MALANG


JURUSAN KESEHATAN TERAPAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
TAHUN 2022

i
LAPORAN PRAKTIKUM KERJA LAPANGAN I
DI KANTOR CABANG BPJS KETENAGAKERJAAN MALANG
KOTA BATU

Laporan Praktek Kerja Lapangan Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memenuhi Kompetensi Pada Program Studi D3 Asuransi Kesehatan

Nama:
Dini Octavia (P17430204085)

PRODI D – III ASURANSI KESEHATAN MALANG


JURUSAN KESEHATAN TERAPAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
TAHUN 2022

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Lapangan I ini berisi tentang hasil kegiatan praktik mahasiswa di BPJS
Ketenagakerjaan Kota Batu mulai tanggal 17 Januari – 11 Maret 2022. Laporan ini telah
diperiksa, disahkan, dan telah diseminarkan pada tanggal………

Mengesahkan

Pembimbing Lapangan (CI) Pembimbing Praktek

Yeni Aristasari Herlinda Dwi Ningrum, S. Kep, Ns, MPH


NIP. 919920509201910201

Mengetahui

Ketua Prodi
D3 Asuransi Kesehatan

Ngesti Utami, SKp, MPd


NIP.196801181992032001

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini. Laporan
ini disusun dalaam rangka memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan program studi
D3 Asuransi Kesehatan.

Laporan ini merupakan hasil dari kegiatan PKL selama dua bulan di BPJS Ketenagakerjaan
Kantor Cabang Btau. Penyelesaian laporan ini terwujud atas bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis ucapkan terimakasih kepada.

1. Selaku Ketua Jurusan Kesehatan Terapan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.


2. Selaku Ketua Program Studi D3 Asuransi Kesehatan.
3. Selaku Dosen Pembimbing PKL.
4. Selaku Pimpinan dan Staf Karyawandi BPJS Ketenagakerjaan Batu.
5. Teman – Teman Kelompok di BPJS Ketenagakerjaan Batu.

Dalam melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan ini praktikan menyadari masih banyak
kekurangan dan keerbatasan pengetahuan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, praktikan
mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Malang, 5 Maret 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 5
PENDAHULUAN 5
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Tujuan dan Manfaat 6
1.3 Ruang Lingkup 7
BAB II 8
GAMBARAN UMUM LAHAN PRAKTEK 8
2.1.Sejarah BPJS Ketenagakerjaan 9
2.2 Struktur Organisasi 10
2.3 Gambaran Program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan
Pensiun, Dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan 10
2.3.1 Program Jaminan Hari Tua 10
2.3.2 Program Jaminan Kecelakaan Kerja 11
2.3.3 Program Jaminan Kematian 12
2.3.4 Program Jaminan Pensiun 13
2.3.5 Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan 14
BAB III 15
LANDASAN TEORI 15
3.1 Prinsip Penyelenggaraan SJSN 15
3.2 Konsep Kepesertaan Dan Pemasaran Asuransi BPJSS Ketenagakerjaan 16
3.2.1 Kepesertaan 17
3.2.2 Pemasaran Asuransi 18
3.3 Aplikasi Teknologi BPJS Ketenagakerjaan 19
3.3.1 Lapak Asik Online 19
3.3.2 Lapak Asik Onsite 20
3.3.3 SMILE (Sistem Informasi Perlindungan Pekerja) 20

2
3.3.4 PERISAI (Program Agen Penggerak Jaminan Sosial) 20
3.3.5 SIPP (Sistem Informasi Pelaporan Peserta) 21
3.4 Petunjuk Teknis dan Petunjuk Pelaksanaan Penyelengaraan JAMSOSTEK Oleh BPJS
Ketenagakerjaan 21
3.4.1 Lapak Asik Online 21
3.4.2 Lapak Asilk Onsite 22
BAB IV 23
HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN 23
4.1 Data Hasil Kegiatan PKL 23
4.2 Data Umum 23
4.3 Data Khusus 23
4.4 Hasil PKL 24
BAB V 31
PENUTUP 31
5.1 Kesimpulan 31
5.2 Saran 31
DAFTAR PUSTAKA 32
LAMPIRAN 33
LAMPIRAN 1 33
LAMPIRAN 2 33
LAMPIRAN 3 33
LAMPIRAN 4 34
LAMPIRAN 5 35
LAMPIRAN 6 36
LAMPIRAN 7 37
LAMPIRAN 8 38
LAMPIRAN 9 39
LAMPIRAN 10 40

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin berkembangnya zaman, membuat manusia harus melakukan penyesuaian diri
terhadap perubahan yang terjadi di berbagai sektor, terutama pada sektor teknologi, informasi
dan ilmu pengetahuan. Peran Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi pelaksana utama
terciptanya suatu kegiatan. Maka dari itu kualitas masing-masing tenaga kerja harus memiliki
skill yang mumpuni untuk bersaing di dunia kerja.
Dalam hal ini untuk menunjang kemampuan dari teori ke praktik, Politeknik Kesehatan
Kemenkes Malang, Jurusan Kesehatan Terapan, Prodi D3 Asuransi Kesehatan
menyelenggarakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di beberapa tempat agar para
mahasiswa/ mahasiswi dapat mengenal secara langsung yang terjadi di dunia kerja.
Praktik kerja lapangan adalah suatu tahap profesional di mana seorang siswa (peserta)
yang hampir menyelesaikan studi (pelatihan) secara formal bekerja di lapangan dengan
supervisi oleh seorang administrator yang kompeten dalam jangka waktu tertentu yang
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan melaksanakan tanggung jawab. Menurut
Pratama dkk (2018)
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP JAMSOSTEK) Kantor Cabang Batu. Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan (BP JAMSOSTEK) adalah salah satu badan penyelenggara jaminan sosial
yang mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social security, jaminan
sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal.
Pekerja sektor formal disini maksudnya adalah para karyawan perusahaan-perusahaan swasta
dan tidak termasuk pekerja sektor informal seperti pekerja rumah tangga, buruh industri
kecil, dll. Dengan kata lain, Jamsostek merupakan asuransi sosial bagi pekerja (yang
mempunyai hubungan industrial) beserta keluarganya.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang sebagai salah satu lembaga pendidikan yang
tidak hanya memberikan ilmu secara teori tetapi juga memberikan bekal kepada
mahasiswanya melalui praktik lapangan yang bertujuan untuk mempersiapkan diri terhadap

4
persaingan kemajuan perkembangan zaman terutamanya di dunia kerja. Salah satu solusi
untuk menghadapi permasalahan tersebut, program studi D3 Asuransi Kesehatan
memberikan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang bertujuan untuk meningkatkan
wawasan, pengetahuan, informasi, pengalaman dan keterampilan mahasiswa agar memiliki
daya saing baik di dunia kerja.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Adapun Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) :
1. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengenal dan mengetahui tentang dunia
industri.
2. Menjadi media pengaplikasian dari pembelajaran yang diperoleh dari sekolah untuk
di terapkan di dunia industri.
3. Meningkatkan hubungan kerjasama antara pihak sekolah dan instansi terkait.
4. Memperoleh wawasan tentang dunia kerja.
5. Dapat memahami konsep non akademis seperti etika kerja, profesionalitas kerja,
disiplin kerja, dll
Adapun manfaat dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini antara lain:
1. Mendapatkan pengalaman kerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki sebelum
memasuki dunia kerja.
2. Mengaplikasikan dan menerapkan pengetahuan akademis berupa teori dan praktik
yang telah didapatkan di bangku kuliah.
3. Menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan.
4. Mempelajari seluk-beluk instansi tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) di BPJS
Ketenagakerjaan Kantor Cabang Malang.
5. Mempelajari bidang kerja yaitu pelayanan dan pemasaran

5
1.3 Ruang Lingkup
Pelaksanaan PKL di BPJS Ketenagakerjaan Batu dilakukan selama 2 (Dua) bulan yang
terhitung dari tanggal 17 Februari 2022 sampai 11 Maret 2022 dan dimulai dari hari Senin-
Jumat 08.00 WIB sampai 17.00 WIB. Untuk jam operasional kantor dimulai dari hari
Senin-Jum’at 08.00 WIB sampai 16.00 WIB dan hari jumat pukul 08.00 WIB sampai 16.00
WIB. Terdapat 2 bidang pekerjaan yang dilaksanakan selama PKL yaitu Bidang Pelayanan,
dan Bidang Pemasaran.
Ruang lingkup pekerjaan di BPJS Ketenagakerjaan yangtelah dilaksanakan selama dua
bulan alah sebagai berikut :
a. Bidang Pelayanan
Kegiatan yang dilakukan di bidang pelayanan meliputi, pemeriksaan kelengkapan
dan keaslian berkas-berkas peserta, mengarahkan peserta melkaukan scan barcode
online untuk masuk ke situs “LAPAK ASIK “ BPJS Ketenagakerjaan, menjelaskan
kepada pesertta tata cara pengisian identitas di “LAPAK ASIK”, serta membantu
mengisikan peserta di “LAPAK ASIK”
b. Bidang Pemasaran
Kegiatan yang dilakukan ddi bidang pemasaran yaitu sosialisasi terkait program
JAMSOSTEK dengan perusahaan-perusahaan.

6
BAB II
GAMBARAN UMUM LAHAN PRAKTEK

2.1 Sejarah BPJS Ketenagakerjaan

Sejarah terbentuknya PT Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang, dimulai


dari UU No.33/1947 jo UU No.2/1951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan Menteri
Perburuhan (PMP) No.48/1952 jo PMP No.8/1956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha
penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No.15/1957 tentang pembentukan Yayasan Sosial
Buruh, PMP No.5/1964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS),
diberlakukannya UU No.14/1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja. Secara kronologis
proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan.
Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan hukum,
bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun 1977 diperoleh suatu tonggak
sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) No.33 tahun 1977 tentang
pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK), yang mewajibkan setiap pemberi
kerja/pengusaha swasta dan BUMN untuk mengikuti program ASTEK. Terbit pula PP
No.34/1977 tentang pembentukan wadah penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek.
Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial
Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Dan melalui PP No.36/1995 ditetapkannya PT Jamsostek
sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program Jamsostek memberikan
perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya,
dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai
pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial.
Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU Nomor 40 Tahun
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-undang itu berhubungan dengan
Amandemen UUD 1945 tentang perubahan pasal 34 ayat 2, yang kini berbunyi: “Negara
mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat
yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan”. Manfaat perlindungan
tersebut dapat memberikan rasa aman kepada pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi
dalam meningkatkan motivasi maupun produktivitas kerja.

7
Kiprah Perusahaan PT Jamsostek (Persero) yang mengedepankan kepentingan dan hak
normatif Tenaga Kerja di Indonesia dengan memberikan perlindungan 4 (empat) program,
yang mencakup Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM),
Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga
kerja dan keluarganya sampai berlakunya UU No. 24 Tahun 2011.
Tahun 2011, ditetapkanlah UU No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial. Sesuai dengan amanat undang-undang, tanggal 1 Januri 2014 PT Jamsostek akan
berubah menjadi Badan Hukum Publik. PT Jamsostek (Persero) yang bertransformsi menjadi
BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan tetap dipercaya untuk
menyelenggarakan program jaminan sosial tenaga kerja, yang meliputi JKK, JKM, JHT
dengan penambahan Jaminan Pensiun mulai 1Juli2015.
Menyadari besar dan mulianya tanggung jawab tersebut, BPJS Ketenagakerjaan pun terus
meningkatkan kompetensi di seluruh lini pelayanan sambil mengembangkan berbagai
program dan manfaat yang langsung dapat dinikmati oleh pekerja dan keluarganya.Kini
dengan system penyelenggaraan yang semakin maju, program BPJS Ketenagakerjaan tidak
hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan pengusaha saja, tetapi juga memberikan
kontribusi penting bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi bangsa dan kesejahteraan
masyarakat Indonesia.
VISI
Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kebanggaan Bangsa, yang
Amanah, Bertatakelola Baik serta Unggul dalam Operasional dan Pelayanan.
MISI
Melalui Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, BPJS Ketenagakerjaan
berkomitmen untuk:
a. Melindungi dan menyejahterakan seluruh pekerja dan keluarganya
b. Meningkatkan produktivitas dan daya saing pekerja
c. Mendukung pembangunan dan kemandirian perekonomian nasional

8
2.2 Struktur Organisasi

YENI ARISTASARI
KEPALA KCP KOTA BATU

WIRA PUTRA NURUSSHOLIHA


AHMAD A YANI MONA TRIA
TI
ASTAMA (Account KAMBAREN
(Account
(Penata Madya Representative (Penata Madya
Representative
pelayanan dan Perwakilan) Keuangan dan TI)
Perwakilan)
umum)

2.3 Gambaran program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari
Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kehilanga Pekerjaan
BPJS Ketenagakerjaan mempunyai beberapa rogram yaitu :
2.3.1 Program Jaminan Hari Tua
Program perlindungan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menjamin agar
peserta menerima uang tunai apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total
tetap, atau meninggal dunia. Manfaat berupa uang tunai yang besarnya adalah
akumulasi seluruh iuran yang telah dibayarkan ditambah dengan hasil
pengembangannya
Uang tunai dibayarkan sekaligus apabila peserta:
 mencapai usia 56 tahun;
 Berhenti bekerja karena mengundurkan diri dan sedang tidak aktif bekerja
dimanapun;

9
Terkena pemutusan hubungan kerja, dan sedang tidak aktif bekerja dimanapun;
 Meninggalkan wilayah Indonesia untuk selamanya;
cacat total tetap, atau
Meninggal dunia.
Klaim terhadap sebagian manfaat JHT tersebut dapat dilakukan apabila Peserta
telah mengikuti program JHT paling sedikit 10 tahun. Adapun besaran sebagian
manfaatnya yang dapat diambil yaitu 30 persen dari manfaat JHT untuk pemilikan
rumah, atau 10 persen dari manfaat JHT untuk keperluan lainnya dalam rangka
persiapan masa pensiun.

2.3.2 Program Jaminan Kecelakaan Kerja

Peserta mengalami Kecelakaan Kerja atau penyakit yang disebabkan oleh


lingkungan kerja akan mendapat manfaat program ini berupa uang tunai dan/atau
pelayanan kesehatan. Manfaat yang diterima oleh peserta adalah pelayanan kesehatan
(perawatan dan pengobatan) sesuai kebutuhan medis, santunan berupa uang dan
Program Kembali Bekerja (Return to work).

Iuran JKK tidak dibagi antara karyawan dan perusahaan, melainkan menjadi
tanggungjawab perusahaan sepenuhnya. Selain untuk kecelakaan di tempat kerja,
program JKK juga bisa diklaim untuk kecelakaan saat berangkat atau pulang kerja,
meski persentase klaimnya tidak sama.

Manfaat jaminan kecelakaan kerja terdiri dari:


1. Biaya Transport
a. Darat max Rp. 750.000
b. Laut max Rp. 1.000.000
c. Udara max Rp. 2.000.000
2. Santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja
a. Empat bulan I, sebesar 100% X upah sebulan
b. Empat bulan II, sebesar 75% X upah sebulan
c. Empat bulan berikutnya, sebesar 50% X upah sebulan
3. Biaya Perawatan dan Pengobatan kini menjadi tidak terbatas sesuai dengan
kebutuhan medis. Gigi tiruan maksimal Rp.2.000.000
10
4. Santunan Cacat:
a. Sebagian-Tetap : % tabel X 80 bulan upah*
b. Total Tetap :
i. Dibayarkan sekaligus sebesar: 70% X 80 bulan upah
ii. Dibayarkan secara berkala atau sekaligus sebesar:
c. Rp. 200.000 X 24 bulan
d. Kurang Fungsi : % Kurang Fungsi X % tabel X 80
e. Bulan upah
5. Santunan Kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja:
 Sekaligus 60% X 80 bulan upah
 Berkala Rp. 200.000 X 24 bulan ( dapat dibayarkan sekaligus )
 Biaya pemakaman Rp. 2.000.000
6. Biaya rehabilitasi medis diberikan satu kali untuk setiap kasus dengan standar
harga sesuai penetapan Pusat Rehabilitasi RS Umum Pemerintah ditambah
40% serta biaya rehabilitasi medik maksimum sebesar Rp. 2.000.000
Pelayanan kesehatan untuk kasus-kasus penyakit yang terkait dengan risiko
pekerjaan selama bekerja di lingkungan tertentu. Perlindungan ini masih dapat
diberikan sampai dengan 3 tahun setelah peserta berhenti bekerja (non aktif
kepesertaan).
7. Beasiswa pendidikan anak diberikan sebesar Rp. 12.000.000 untuk setiap
peserta yang meninggal dunia atau cacat total tetap. Diharapkan dengan adanya
manfaat baru ini, dapat membantu meringankan beban keluarga dari peserta
dalam hal pendidikan anak.
8. Return To Work merupakan manfaat tambahan pada program JKK BPJS
Ketenagakerjaan untuk peserta yang mengalami kecelakaan kerja atau penyakit
akibat kerja (PAK) berdasarkan rekomendasi dari dokter yang memeriksa dan
atau dokter yang merawat dan atau dokter penasehat.
2.3.3 Program Jaminan Kematian
Jaminan Kematian merupakan manfaat uang tunai yang diberikan kepada ahli waris
ketika peserta meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja atau penyakit akibat

11
kerja.Diberikan dalam bentuk uang tunai berupa santunan kematian, santunan berkala,
biaya pemakaman dan beasiswa pendidikan anak.

Iuran JKM bagi peserta penerima gaji atau upah sebesar 0,30% (nol koma tiga
puluh persen) dari gaji atau upah sebulan. Iuran JKM bagi peserta bukan penerima upah
sebesar Rp 6.800,00 (enam ribu delapan ratus Rupiah) setiap bulan.
Manfaat Jaminan Kematian dibayarkan kepada ahli waris peserta, apabila peserta
meninggal dunia dalam masa aktif (manfaat perlindungan 6 bulan tidak berlaku lagi),
terdiri atas:
1. Santunan sekaligus Rp. 16.200.000,00 (enam belas juta dua ratus ribu rupiah);
2. Santunan berkala 24 x Rp200.000,00 = Rp4.800.000,00 (empat juta delapan
ratus ribu rupiah) yang dibayar sekaligus;
3. Biaya pemakaman sebesar Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah); dan
4. Beasiswa pendidikan anak diberikan kepada setiap peserta yang meninggal
dunia bukan akibat kecelakaan kerja dan telah memiliki masa iur paling singkat
5 (lima) tahun yang diberikan sebanyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah)
untuk setiap peserta. Besarnya iuran dan manfaat program JKM bagi peserta
dilakukan evaluasi secara berkala paling lama setiap 2 (dua) tahun.
2.3.4 Program Jaminan Pensiun

Ini adalah program perlindungan yang diselenggarakan untuk mempertahankan


derajat kehidupan yang layak pada saat peserta kehilangan atau berkurang
penghasilannya karena memasuki usia pensiun atau mengalami cacat total tetap.

Bentuk manfaatnya, berupa uang tunai yang dibayarkan setiap bulan dan atau sekaligus
apabila peserta memasuki usia pensiun, cacat total tetap atau meninggal dunia.

Manfaat tersebut berwujud uang tunai yang diterima setiap bulan sebagai:

 Pensiun hari tua, diterima peserta setelah pensiun s.d meninggal dunia
 Pensiun cacat, diterima peserta yang cacat total tetap akibat kecelakaan atau
akibat penyakit s.d meninggal dunia
 Pensiun janda/duda, diterima janda/duda ahli waris peserta s.d meninggal dunia
atau menikah lagi

12
 Pensiun anak, diterima anak ahli waris peserta s.d mencapai usia 23 tahun,
bekerja, atau menikah. Pensiun anak maksimal diberikan kepada 2 orang anak
peserta terdaftar.
 Pensiun orang tua, diterima salah satu orang tua ahli waris peserta s.d.
meninggal dunia, bagi peserta yang tidak memiliki suami/isteri/anak.

Manfaat Jaminan Pensiun akan di berikan secara berkala setelah mencapai masa iur
minimal 180 bulan atau setara dengan 5 tahun. Apabila masa iur belum mencapai 180
bulan, maka akan mendapatkan manfaat jaminan Pensiun secara Lumsum yaitu
akumulasi iuran di tambah dengan hasil pengembangan.
2.3.5 Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan
Jaminan ini diberikan kepada pekerja/buruh yang mengalami pemutusan
hubungan kerja (PHK).Dengan program ini diharapkan pekerja dapat memenuhi
kebutuhan dasar hidup yang layak saat terjadi risiko akibat pemutusan hubungan kerja
seraya berusaha mendapatkan pekerjaan kembali.

Manfaat didapatkan apabila peserta memenuhi masa iur program JKP paling


sedikit 12 bulan dalam 24 bulan dan telah membayar iuran paling singkat 6 bulan
berturut-turut. Manfaat JKP berupa manfaat uang tunai, akses informasi pasar kerja, dan
pelatihan kerja. Peserta akan mendapat akses informasi pasar kerja dan pelatihan kerja
yang selenggarakan oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan di bidang
ketenagakerjaan.

Untuk manfaat uang tunai, diberikan setiap bulan, paling banyak 6 bulan upah
dengan besaran manfaat:

 45 persen dari upah sebulan untuk 3 bulan pertama


 25 persen dari upah sebulan untuk 3 bulan berikutnya.

Dasar pembayaran upah yang digunakan yaitu upah terakhir yang dilaporkan
kepada BPJS Ketenagakerjaan dengan maksimal batas atas upah yang diperhitungkan
sebesar Rp.5.000.000,00

13
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Prinsip Penyelengaraan SJSN

SJSN diselenggarakan berdasarkan pada sembilan prinsip (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal
4)
1. Kegotong-royongan
adalah prinsip kebersamaan antar peserta dalam menanggung beban biaya jaminan sosial,
yang diwujudkan dengan kewajiban setiap peserta membayar iuran sesuai dengan tingkat
gaji, upah atau tingkat penghasilannya
2. Nirlaba
adalah prinsip pengelolaan usaha yang mengutamakan penggunaan hasil pengembangan
dana untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya dari seluruh peserta.
3. Keterbukaan
adalah prinsip mempermudah akses informasi yang lengkap, benar, dan jelas bagi setiap
peserta.
4. Kehati-hatian
adalah prinsip pengelolaan dana secara cermat, teliti, aman, dan tertib.
5. Akuntabilitas
adalah prinsip pelaksanaan program dan pengelolaan keuangan yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
6. Portabilitas
Adalah prinsip memberikan jaminan yang berkelanjutan meskipun peserta berpindah
pekerjaan atau tempat tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

14
7. Kepestaan Bersifat Wajib
adalah prinsip yang mengharuskan seluruh penduduk menjadi peserta jaminan sosial,
yang dilaksanakan secara bertahap.
8. Dana Amanat
adalah bahwa iuran dan hasil pengembangannya merupakan dana titipan dari peserta
untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan peserta jaminan sosial.
9. Hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan
program dan untuk sebesar besar kepentingan peserta adalah hasil berupa deviden dari
pemegang saham yang dikembalikan untuk kepentingan peserta jaminan sosial.
3.2 Konsep Kepesertaan Dan Pemasaran Asuransi BPJS Ketenagakerjan
3.2.1 Konsep Kepesertaan
Ada 4 tipe kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan yang perlu diketahui :
1. Penerima upah
Orang yang bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain dari
pemberi kerja. Contoh kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan untuk penerima upah adalah
penyelenggara negara atau Aparatur Sipil Negara (ASN) dan karyawan swasta ataupun
BUMN.
Ada 4 program yang diberikan yaitu :
a. Jaminan Kecelakaan Kerja
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan perlindungan atas risiko-
risiko kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk kecelakaan yang
terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya dan
penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.
b. Jaminan Kematian
Jaminan Kematian (JKM) memberikan manfaat uang tunai yang diberikan
kepada ahli waris ketika peserta meninggal dunia bukan akibat kecelakaan
kerja.
c. Jaminan Hari Tua
Jaminan Hari Tua (JHT) berupa uang tunai yang besarnya merupakan nilai
akumulasi iuran ditambah hasil pengembangannya.
d. Jaminan Pensiun

15
Jaminan Pensiun (JP) adalah jaminan sosial yang bertujuan untuk
mempertahankan derajat kehidupan yang layak bagi peserta dan atau ahli
warisnya dengan memberikan penghasilan setelah peserta memasuki usia
pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia.

2. Bukan penerima upah

Kepesertaan bukan penerima upah adalah orang yang mendapatkan penghasilan


dengan melakukan kegiatan atau usaha mandiri untuk memperoleh penhasilan dari
kegiatan atau usahanya tersebut,yang meliputi pemberi kerja, pekerja di luar
hubungankerja taua pekerja mandiri, dan pekerja yang tidak termasuk pekerja di luar
hubungan kerja yang bukan penerima upah, contoh : tukang ojek, supir, dokter, dan lain-
lain.

Kepesertaan Pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) dapat mengikuti program BPJS
Ketenagakerjaan dengan memilih program sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
peserta kecuali program Jaminan Pensiun (JP). Peserta BPU dapat mendaftar sendiri
langsung langsung ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan atau mendaftar melalui
wadah/kelompok/mitra/peyment point yang telah melakukan Ikatan Kerja Sama (IKS)
dengan BPJS Ketenagakerjaan.

3. Pekerja jasa konstruksi

Kepesertaan pekerja jasa konstruksi meliputi pekerja pada layanan jasa konsultasi
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pekerjaan konstruksi. Kepesertaan dari jasa
konstruksi diantaranya adalah pemberi kerja selain penyelenggara negara pada skala
usaha besar, menengah, kecil dan mikro yang bergerak dibidang usaha jasa konstruksi
yang mempekerjakan pekerja harian lepas, borongan, dan perjanjian kerja waktu tertentu,
maka wajib mendaftarkan pekerjanya dalam program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
dan Jaminan Kematian (JKM).

16
Adapun proyek-proyek tersebut meliputi :
a) Proyek-proyek APBD
b) Proyek-proyek atas Dana Internasional
c) Proyek-proyek APBN
d) Proyek-proyek swasta, dan lain-lain.

4. Pekerja migran

Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan untuk pekerja migran adalah Warga negara


Indonesia yang akan, sedang, dan/atau telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah
di luar wilayah Republik Indonesia.
Program-program sosial bagi Calon Pekrja Migran Indonesia (CPMI) atau Pekerja
Migran Indonesia (PMI) sebagai berikut :
a. Program yang wajib untuk diikuti yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan
Jaminan Kematian (JKM).
b. Program yang dianjurkan (sukarela) untuk diikuti yaitu Jaminan Hari Tua
(JHT).
3.2.2 Pemasaran Asuransi
Pemasaran adalah aktivitas dan proses menciptakan, mengomunikasikan,
menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra,
dan masyarakat umum. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang
kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi
konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk, penetapan harga, pengiriman barang,
dan mempromosikan barang. Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut
pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip
pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.(PURTANTI, 2019)
Pemasaran bisa menggunakan cara langsung dan cara tidak langsung.
1. Pemasaran langsung Menurut Duncan (Principle of Advertising & IMC)

17
Pemasaran langsung atau direct marketing adalah suatu cara pemasaran dimana
perusahaan ingin menjalin komunikasi secara langsung dengan konsumen. Strategi
ini dianggap efektif karena bisa berinteraksi serta membuat database pelanggan yang
juga dapat mengaktifkan komunikasi pemasaran dengan menggunkanan berbagai
media guna mendorong respon konsumen. Contoh pemasaran langsung : Personal
selling (tatap muka ), promosi(Achyani, 2018)

2. Pemasaran Tidak Langsung


Pemasaran tidak langsung merupakan sebuah metode penjualan yang menggunakan
saluran dan media pemasaran secara tidak langsung kepada pembeli atau konsumen.
Strategi pemasaran ini bisa menggunakan beberapa cara, seperti 13 memanfaatkan
iklan, public relation, website, blog, dan media-media iklan lainnya. Strategi
pemasaran ini lebih kepada memanfaatkan pihak perantara dalam transaksi
penjualan. Contoh pemasaran tidak langsung : Media iklan , media humas (ALI,
2014)
3.3 Aplikasi Teknologi BPJS Ketenagakerjaan
Teknologi merupakan sarana utama yang mempermudah hidup masyarakat dalam
melakukan kegiatan sehari-hari. Pengaruh teknologi semakin besar dengan hadirnya telepon
pintar, sebuah perangkat yang semakin mempermudah masyarakat dalam mengakses segala
kebutuhan, mulai dari perbankan, belanja, pemesanan tiket, bahkan layanan pesan antar
makanan. Aplikasi yang dipasang dalam telepon pintar tersebut memanjakan penggunanya
dengan hanya sentuhan jari dan tentu saja jaringan internet.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial
Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Desease 2019 (COVID-
19) maka ditetapkan peraturan pembatasan jam operasional kerja. Oleh karena itu, pelayanan
di BPJS Ketenagakerjaan mengalami banyak perubahan dari pengantrian peserta sampai
pengajuan klaim program-program jaminan ketenagakerjaan.
Saat ini, BPJS Ketenagakerjaan telah mempunyai sebuah layanan antrian online berupa
Layanan Tanpa Kontak Fisik atau disebut “Lapak Asik”. Namun, layanan antrian online ini
hanya diperuntukkan untuk pengajuan Jaminan Hari Tua (JHT). Dengan kriteria yaitu peserta

18
mencapai usia pensiun 56 tahun, mengundurkan diri dan mengalami pemutusan hubungan
kerja.
Penjelasan dari ketiga cara pelayanan pengajuan klaim menggunakan “LAPAK ASIK” antara
lain:
3.3.1 Lapak Asik Online
Peserta dapat melakukan proses klaim tanpa harus datang ke kantor cabang
dengan menggunakan “LAPAK ASIK” online. Layanan tersebut dikhususkan untuk
pengajuan klaim Jaminan Hari Tua (JHT) dan telah memenuhi sebab klaim yaitu
mengundurkan diri, PHK, serta mencapai usia pensiun. Selanjutnya petugas
BPJAMSOSTEK akan menghubungi peserta melalui panggilan telepon atau
videocall.
Program tersebut dilakukan sebagai langkah membantu Pemerintah dalam
rangka mengoptimalkan PSBB selama pandemi Covid-19. Selain itu, layanan antrian
BPJS Ketenagakerjaan online diharapkan juga dapat menjadi solusi kemelut antrian
yang panjang.
3.3.2 Lapak Asik Onsite
Lapak Asik Onsite merupakan inovasi berbasis digital, sistem pelayanannya
bertujuan untuk memberikan kemudahan terhadap peserta secara onsite. Metode
pelayanan ini merupakan bentuk dukungan terhadap pemerintah dalam pencegahan
penyebaran virus Covid-19, karena dalam pelayanan tersebut peserta bisa antre dengan
jarak lebih jauh namun tetap berada di lingkup kantor BPJAMSOSTEK.
Lapak Asik Onsite merupakan layanan berbasis gadget online khusus melayani
peserta yang datang di kantor cabang untuk mengurus klaim JHT. Pengajuan klaim
yang dilakukan dengan pilihan layanan ini adalah Jaminan Hari tua (JHT), Jaminan
Pensiun (JP), serta Jaminan Kematian (JKM) dan telah memenuhi sebab klaim yaitu
mengundurkan diri, PHK, mencapai usia pensiun, klaim sebagian 10% atau 30%, serta
meninggal dunia. Untuk “LAPAK ASIK” onsite dilakukan secara non virtual yaitu
peserta atau ahli waris datang ke kantor cabang dan mengantri untuk pendaftarannya,
tetapi tetap menerapkan jaga jarak di tengah pandemi Covid-19.
3.3.3 SMILE (Sistem Informasi Perlindungan Pekerja)

19
Aplikasi “SMILE” ini bertujuan untuk pendaftaran kepesertaan, pengelolahan
klaim ketenagakerjaan, pengelolahan administrasi, pembayaran, alih kepesertaan,
pengecekkan status kepesertaan serta digunakan untuk mengelola kegiatan
administrasi pada klaim BPJS Ketenagakerjaan.(syakina nabila, 2018)
3.3.4 PERISAI (Program Agen Penggerak Jaminan Sosial)
Program Perisai yang diluncurkan BPJS Ketenagakerjaan adalah upaya untuk
melibatkan masyarakat untuk menjadi penggerak jaminan sosial. Sistem Perisai ini
didesain untuk tenaga kerja bukan penerima upah atau informal. Adapun tenaga kerja
formal dimasukan ke dalam katagori UMKM. Desain program Perisai itu merujuk
pada asa jaminan sosial dalam Undang-Undang No.40 tentang BPJS. Karena itu,
perekutan peserta juga dilakukan secara bergotong-royong dari semua strata sosial
untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat.(Pranita et al., 2019)
3.3.5 SIPP (Sistem Informasi Pelaporan Perusahaan)
Sistem Informasi Pelaporan Perusahaan (SIPP) BPJS Ketenagakerjaan merupakan
aplikasi untuk pengelolaan laporan mutasi data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
Melalui SIPP BPJS Ketenagakerjaan, perusahaan dapat mengakses kanal Pelaporan
Data Perusahaan secara daring tanpa harus datang ke kantor BPJS Ketenagakerjaan.
Pelaporan peserta daring ini dikembangkan sebagai alat bantu perusahaan untuk
megelola data kepesertaan. Fasilitas kelolanya meliputi data perusahaan, data tenaga
kerja, data upah, dan penghitungan iuran secara cepat dan akurat.
Dengan pelayanan SIPP BPJS Ketenagakerjaan diharapkan perusahaan dapat
mengelola data para karyawan sehingga kesejahteraan karyawan terjamin dan jaminan
sosial dapat diterima secara merata. SIPP BPJS Ketenagakerjaan juga merupakan
solusi bagi perusahaan agar terhindar dari kesulitan pengelolaan administrasi
kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dengan informasi yang terjaga kualitas, validitas
dan integritasnya.
3.4 Petunjuk Teknis dan Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan JAMSOSTEK Oleh
BPJS Ketenagakerjaan
3.4.1 Lapak Asik Online
Tata cara penggunaan lapak asik online yaitu :
 Membuka layanan lapakasik.bpjsketenagakerjaan.go.id

20
 Mengisi data diri secara lengkap pada form yang sudah disediakan
 Sistem akan secara otoatis melakukan verifikasi terkait kelayakan kalim
 Selanjutnya, Anda harus melengkapi data lagi sesuai dengan yang diminta oleh
pihak BPJS.
 Unggah semua dokumen persyaratan yang sudah Anda siapakan dan juga foto
diri Anda dengan jenis file JPG/JPEG/PNG/PDF dengan maksimal ukuran 6
MB.
 Konfirmasi data pengajuan dan klik simpan.
 Selanjutnya, Anda akan menerima pemberitahuan mengenai informasi jadwal
dan kantor cabang melalui surel
 Anda akan dihubungi secara online  melalui video call  untuk melakukan proses
wawancara secara online  dan siapkan berkas-berkas Anda untuk verifikasi data.
3.4.2 Lapak Asik Onsite
Tata cara penggunaan Lapak Asik Onsite yaitu:
1) Persiapkan dokumen-dokumen asli (surat pengunduran diri atau PHK, KTP, KK,
Buku Rekening, dan Kartu Peserta BPJAMSOSTEK)
2) Setelah berkas dicek, dilanjutkan dengan Scan QR Code yang telah disediakan
oleh petugas.
3) Aktifkan fitur GPS dan pastikan berada di seitar lokasi kantor cabang.
4) Lalu isi data yang sebenar-benarnya pada kolom yang tersedia.
5) Upload dokumen (surat pengunduran diri atau PHK, KTP, KK, Buku Rekening,
dan Kartu Peserta BPJAMSOSTEK).
6) Jika sudah, akan mendapatkan notifikasi pengajuan klaim lewat email, lalu
tunjukkan kepada petugas untuk mendapatkan nomor panggilan.
7) Selanjutnya, akan dipanggil oleh petugas untuk verifikasi data secara virtual
sesuai dengan nomor panngilan.

21
BAB IV
HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1 Data Hasil Kegiatan PKL


Pelaksanaan PKL di BPJS Ketenagakerjaan KCP Batu dilaksanakan mulai tanggal 17
Januari 2022 sampai 11 Maret 2022. Pelaksanaan kegiatan PKL sesuai dengan jadwal
yang berlaku di BPJS Ketenagakerjaan KCP Batu yaitu mulai hari Senin-Jumat pada
pukul 08.00 – 17.00 WIB.
Pada hari pertama kegiatan PKL, semua praktikan diberikan pengarahan terlebih
dahulu mengenai aturan-aturan yang berlaku di BPJS Ketenagakerjaan KCP Batu, tata
tertib, pengenalan dengan staf-staf dan pembagian tugas.
1. Bagian Pelayanan
Praktikan ditempatkan di depan dibantu oleh satpam dalam melayani peserta yaitu terkait
proses pencairan klaim,proses pendaftaran, memberikan informasi terkait BPJS
Ketenagakerjaan dan persyaratan – persyaratan pengajuan klaim program BPJS
Ketenagakerjan dan lain lain.
2. Bagian Pemasaran
Dibagian ini praktikan mengikuti sosialisasi program JAMSOSTEK yang
diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

22
4.2 Data Umum
Nama Kantor BPJS Ketenagakerjaan KCP Batu yang beralamatkan di Pesangrahan,
Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur. Nama Kepala KantorBPJS TK Ibu Yeni Aristasari
serta sebagai Pembina PKL.
4.3 Data Khusus
BPJS Ketenagakerjaan KCP Batu menyelenggarakan 4 program diantaranya JHT
(Jaminan Hari Tua), JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja), JKM (Jaminan Kematian), dan JP
(Jaminan Pensiun). Program Jaminan Hari Tua (JHT) memberikan manfaat dalam bentuk
uang tunai yang jumlahnya sesuai dengan akumulasi iuran ditambah dengan hasil
penggembangannya, untuk program Jaminan Kematian (JK) memiliki manfaat berupa
uang tunai yang akan diberikan kepada ahli waris dari peserta yang sudah meninggal,
sedangan untuk program Jaminan Pensiun (JP) manfaat yang diterima peserta adalah
pemberian uang yang akan dibayarkan setiap bulannya, dan untuk program Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK) merupakan program perlindungan risiko kecelakaan yang
mungkin terjadi kepada tenaga kerja dalam hubungan kerja.
Jenis pelayanan yang dilakukan yaitu memeriksa kelengkapan dan keaslian berkas
pencairan klaim peserta, mengarahkan peserta agar melakukan antrian melalui scan
barcode untuk masuk ke situs LAPAK ASIK, membantu peserta memasukkan data di
LAPAK ASIK, menjelaskan cara mengetahui iuran pembayaran terakhir di aplikasi
BPJSTKU, menjelaskan kepada peserta persyaratan pengajuan klaim, perubahan data,
serta pembuatan kartu BPJS Ketenagakerjaan.
4.4 Hasil PKL
A. Pendaftaran Peserta di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Batu
1. Peserta Penerima Upah (PU)
1) Pemilik atau perwakilan perusahaan datang ke kantor BPJS Ketenagakerjaan
dengan membawa persyaratan sebagai berikut :
 Surat izin usaha
 NPWP perusahaan
 Fotocopy KTP
 Stempel perusahaan

23
2) Mengambil formulir pada satpam BPJS Ketenagakerjaan Jombang lalu
mengisinya.
3) Ketika sudah mengisi formulir, perwakilan perusahaan tersebut akan diarahkan
satpam ke petugas pendaftaran atau account representative.
2. Peserta Bukan Penerima Upah (BPU)
 Online (Melalui Call Center/Whatsapp)
i. Peserta menghubungi petugas melalui aplikasi Whatsapp melalui nomor
telepon kantor
ii. Pesertaa akan diarahkan unutk mengirimkan data diri berupa:
 Foto KTP
 Nomor telepon aktif peserta
 Jenis Pekerjaan
 Tempat bekrja
iii. Petugas akan melakukan proses pendaftaran peserta menggunakan data diri
yang telah dikirimkan peserta.
iv. Setelah proses pendaftaran selesai, peserta akan dihubungi untuk melakukan
pembayaran dengan menggunakan kode iuran yang akan diberikan oleh
petugas, pembayaran bias melalui indomaret,alfamart atau melalui bank
manapun.
v. Kartu peserta dapat dicetak apabila peserta telah melakukan pembayaran
dengan membawa bukti pembayaran ke kantor BPJS Ketenagakerjaan Batu.
 Manual (Datang ke Kantor BPJS Ketenagaakerjaan)
I. Peserta dating ke kantor BPJS Ketenagakerjaan Batu meminta formulir
pendaftaran kepada satpam.
II. Peserta mengisi formulir dengan menyertakan 1 fotocopy KTP
III. Petugas akan melakukan proses pendaftaran peserta
IV. Setelah proses pendaftaran, peserta akan diarahkan untuk melakukan
pembayaran dengan menggunakan kode iuran yang akan diberikan oleh
petugas.

24
V. Kartu peserta dapat dicetak apabila peserta telah melakukan pembayaran
dengan membawa bukti pembayaran ke kantor BPJS Ketenagakerjaan
Batu.
a) Sistem Pendaftaran Peserta di BPJS Ketenagakerjaan Batu
B. Pendaftaran peserta melalui web SMILE (Sistem Informasi Perlindungan
Pekerja)
SMILE merupakan web yang hanya bisa diakses oleh petugas BPJS
Ketenagakerjaan untuk menjalankan sistem informasi pekerja. Berikut langkah-
langkah pendaftaran peserta BPJS Ketenagakerjaan menggunakan aplikasi
SMILE.
 Peserta PU (Penerima Upah)
1) Role petugas yang digunakan untuk pendaftaran peserta adalah
PMPPPU.
2) Setelah itu klik ikon (+) pada fitur kepesertaan.
3) Lalu klik (+) pada ikon pendaftaran.
4) Selanjutnya pilih Pendaftaran PU atau Penerima Upah.
5) Isi identitas badan usaha seperti :
 Nama badan usaha
 Alamat badan usaha
 Jenis usaha
 Kepemilikan
 Rate iuran sesuai dengan jenis usaha 26
 Aset
 Omset
 Upah
 Jumlah pekerja
 Potensi paket (otmatis sesuai aset dan omset)
6) Klik save.
7) Kemudian lanjut ke pendaftaran tenaga kerja.

25
8) Mengisi identitas tenaga kerja sesuai dengan KTP dan formulir yang
sudah di isi.
9) Setelah data tenaga kerja sudah terisi, maka akan muncul nominal iuran
yang harus dibayarkan perusahaan dan tenagakerja kepada BPJS
Ketenagakerjaan.
10) Jika iuran tersebut sudah dibayarkan, maka sistem akan mendeteksi
secara otomatis.
11) Setelah itu, kartu peserta dan sertifikat akan dikirimkan BPJS
Ketenagakerjaan ke alamat badan usaha melalui pos.
 Peserta BPU (Bukan Penerima Upah)
a) Role petugas yang digunakan untuk pendaftaran peserta adalah
PMPPBPU.
b) Setelah itu klik ikon (+) pada fitur kepesertaan.
c) Lalu klik (+) pada ikon pendaftaran.
d) Selanjutnya pilih Pendaftaran BPU atau Bukan Penerima Upah.
e) Setelah itu akan muncul apa saja yang harus di isi, seperti :
 NIK
 Nama sesuai KTP
 Tempat dan tanggal lahir
 Untuk alamat biasanya akan terisi sendiri sesuai dengan data
yang ada dalam dukcapil
 Pekerjaan
 Penghasilan perbulan
 No. HP

 Jam kerja
 Lokasi kerja
 Pilihan program yang akan diikuti
Pilihan 1 : JKK, JKM
Pilihan 2 : JKK, JKM, JHT
 Sistem pembayaran

26
Pilihan 1 : per bulan
Pilihan 2 : per 3 bulan
Pilihan 3 : per 6 bulan
Pilihan 4 : per 12 bulan
f) Setelah semua data terisi, di sistem akan otomatis muncul iuran yang
akan dibayar peserta.
g) Lalu klik save.
C. Pendaftaran peserta melalui Aplikasi BPJSTKU
Aplikasi BPJSTKU adalah aplikasi resmi yang dikeluarkan BPJS
Ketenagakerjaan pada tahun 2018 agar peserta BPJSTK dapat mendapatkan
informasi terkait BPJS lainnya secara online.
1) Peserta BPU (Bukan Penerima Upah)
i. Buka aplikasi BPJSTKU
ii. Pilih BPU
iii. Lalu isikan data sebagai berikut :
 Lokasi bekerja
 Jenis pekerjaan
 Jam kerja
 Penghasilan rata-rata perbulan
iv. Klik lanjutkan.
a. Lalu pilih program yang diinginkan.
b. Pilih periode pembayaran iuran
c. Klik lanjutkan.
d. Lalu ada pernyataan kebenaran data, klik benar dan lanjutkan.
e. Selanjutnya isi identitas diri anda seperti :
- NIK
- Nama sesuai KTP 28
- Tanggal lahir
- Kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan yang terdekat dengan
domisili
- Nomor HP yang aktif

27
- Alamat email yang aktif untuk konfirmasi iuran untuk kode
pembayaran.
v. Centang syarat dan ketentuan.
vi. Lalu klik proses pembayaran dan muncul kode pembayaran.
Setelah itu anda bisa membayar iuran melalui transfer bank atau
indomaret terdekat dan anda sudah terlindungi oleh BPJS
Ketenagakerjaan.
D. Pelayanan dan Umum yang ada di BPJS Ketenagakerjaan Batu
Pelayanan dan Umum adalah salah satu bidang yang ditujukan untuk para
peserta yang akan melakukan diantaranya pengajuan klaim Jaminan Kecelakaan
Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kematian
(JP). Adapun cara pengajuannya sebagai berikut :
1. Pengajuan Klaim Jaminan Hari Tua/ Jaminan Pensiun
b) Pengajuan Klaim Secara Online Melalui Lapak Asik BPJS
Ketenagakerjaan :
I. Peserta mengisi formulir sesuai dengan pengajuan yang akan
dilakukan.
II. Peserta mengakses link : lapakasik.bpjsketenagakerjaan.go.id
III. Dokumen persyaratan yang terdiri dari :
 KTP asli
 Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan asli atau kartu digital
 Kartu keluarga asli
 Formulir pengajuan JHT/JP
 Buku rekening yang masih aktif
 Surat keterangan pengalaman kerja/PAKLARING asli
 Foto diri tampak depan
 NPWP (jika ada)
IV. Peserta mengikuti instruksi pengisian data diri pada link tersebut
V. Melakukan upload berkas persyaratan.
VI. Mendapat nomor antrian melalui email yang sudah dicantumkan
sebelumnya 29 pada saat pendaftaran.
28
VII. Peserta menunggu dihubungi oleh petugas BPJS Ketenagakerjaan
sesuai nomor antrian tanpa perlu dating ke kantor.
3. Pengajuan Klaim secara Onsite
melalui link arahan kantor Peserta yang dapat melakukan proses
pengajuan klaim onsite adalah peserta yang berusia 56 tahun keatas, ibu
hamil, pengambilan 10% Jaminan Hari Tua (JHT) dan pengajuan Jaminan
Pensiun (JP).
1) Peserta mendapat dan mengisi formulir sesuai pengajuan klaim
2) Peserta menyiapkan dokumen asli kepada security terlebih dahulu
untuk pengecekan, yang terdiri dari :
 Kartu BPJS Ketenagakerjaan
 Kartu Tanda Penduduk (KTP)
 Buku Rekening Asli
 Kartu Keluarga Asli
 Surat keterangan pengalaman kerja/PAKLARING asli
 NPWP (Jika ada)
 Formulir yang sudah diisi
3) Peserta atau dibantu petugas BPJS Ketenagakerjaan mengakses
link khusus pengajuan klaim Onsite
4) Menunggu Antrian untuk melakukan wawancara dengan petugas
pelayanan di dalam kantor.
5) Pemberian rincian saldo yang akan dikirimkan ke rekening peserta
dengan estimasi 7 hari kerja
4. Pengajuan Klaim Jaminan Kematian
Sedikit berbeda dengan Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun
(JP). Jaminan Kematian ini lebih membutuhkan waktu relatif lama dan
dokumen lebih banyak. Adapun persyaratan dokumen sebagai berikut :
1. KTP asli dan fotocopy baik pekerja dan ahli wariS
2. Kartu BPJS Ketenagakerjaan
3. Surat Nikah asli bagi pekerja yang sudah menikah dan surat
keterangan belum menikah bagi yang belum berkeluarga 30

29
4. Kartu Keluarga Asli
5. Akta Kematian Asli
6. Akta Kelahiran Asli
7. Buku Rekening asli yang masih aktif
8. Surat Keterangan Pengalaman Kerja atau PAKLARING asli
9. Surat Ahli Waris dari pihak berwenang
10. Fotocopy KTP para saksi ahli waris
11. NPWP (Jika ada)
12. Formulir Pengajuan Klaim Kematian Rincian santunan Jaminan
Kematian terdiri dari :
- Santunan Sekaligus sebesar Rp 20.000.000,00 - Santunan
Pemakaman sebesar Rp 10.000.000,00
- Santunan berkala selama 24 bulan dibayar sekaligus sebesar Rp
12.000.000 Total manfaat keseluruhan manfaat jaminan kematian
yang diterima sebesar Rp42.000.000,-

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Mahasiswa mampu mencapai kompetensi berikut ini :
1. Melaksanakan kegiatan pemasaran untuk mengakuisisi kepesertaan baru atau
mendapatkan kembali peserta yang telah keluar dari kepesertaan agar menjadi
peserta.
2. Menjalankan kegiatan pembinaan kepada peserta sebagai bagian dari program
Customer Relationship Management (CRM) untuk menjalin hubungan baik dengan
peserta dan peningkatan kepuasan peserta.
3. Menjalankan upaya penanganan keluhan peserta dan peningkatan kepuasan peserta.

30
e. Saran
Saran dari kelompok kami untuk kantor BPJS KCP Batu adalah dilihat dari kasus yang kami
temukan saat melaksanakan PKL, antara lain:
1. Teliti dalam memeriksa berkas-berkas yang dibawa peserta agar tidak terjadi kasus
pemalsuan dokumen.
2. Melaksanakan soialisasi terkait BPJS Ketenagakerjaan agar peserta memahami terkait
BPJS Ketenagakerjaan.
3. Memberikan penjelasan bahwa pengisian antrian dan LAPAK ASIK dilakukan online
dengan koneksi internet yang stabil sehingga peserta dapat mempersiapkan terlebih
dahulu.

DAFATAR PUSTAKA

https://proactiveducation.com/tag/tujuan-praktek-kerja-lapangan-pkl/
https://id.wikipedia.org/wiki/BPJS_Ketenagakerjaan
https://apepi.id/panduan/26/11/2019/sejarah-bpjs-ketenagakerjaan
https://www.pubinfo.id/instansi-349-bpjs-ketenagakerjaan--badan-penyelenggara-jaminan-
sosial-ketenagakerjaan.html
https://www.tribunnews.com/nasional/2022/02/14/5-program-jaminan-sosial-bpjs-
ketenagakerjaan-jaminan-hari-tua-pensiun-kecelakaan-kematian-jkp?page=4

31
https://www.jamsosindonesia.com/sjsn/Transformasi/karakteristik_sjsn
https://keuangan.kontan.co.id/news/ini-4-tipe-kepesertaan-bpjs-ketenagakerjaan-yang-perlu-
diketahui?page=2
ALI, I. (2014). Analisis margin pemasaran ternak sapi bali di Kecamatan Pulubala Kabupaten
Gorontalo. Skripsi, 1(621409041).
https://economy.okezone.com/read/2021/10/26/320/2491790/cara-mencairkan-bpjs-
ketenagakerjaan-secara-online
Eka Putri, A. (2014). Paham SJSN, Sistem Jaminan Sosial Nasional.
https://lifepal.co.id/media/cara-ambil-antrian-online-bpjs-ketenagakerjaan/
https://balitribune.co.id/content/lapak-asik-onsite-layanan-klaim-jht-di-kantor-cabang-tanpa-
kontak-fisik#:~:text=Lapak%20Asik%20Onsite%20yang%20diuji,cabang%20untuk
%20mengurus%20klaim%20JHT
https://bisnis.tempo.co/read/1560867/cara-cairkan-jaminan-hari-tua-bpjs-ketenagakerjaan-
online-siapkan-dokumen-ini

LAMPIRAN

Lampiran 1 Lampiran 2
Poster program Jaminan Sosial PBPU Poster Sosialisasi

32
Lampiran 3
Poster Berita

33
Lampiran 5

34
Lampiran 6

35
Lampiran 7

36
Lampiran 8

37
Lampiran 9

38
Lampiran 10

39

Anda mungkin juga menyukai