Anda di halaman 1dari 1

Allah swt berfirman pula,

‫َاﺣ َﺪ ٍة أَ ْن ﺗَـﻘُﻮُﻣﻮا ﻟِﻠﱠ ِﻪ َﻣﺜـ َْﲎ َوﻓـُﺮَادَى ﰒُﱠ ﺗَـﺘَـ َﻔ ﱠﻜُﺮوا‬


ِ ‫ﻗُ ْﻞ إِﳕﱠَﺎ أَ ِﻋﻈُ ُﻜ ْﻢ ﺑِﻮ‬
“Katakanlah! ‘Aku hanya hendak mengajarkan kepadamu semua
satu perkara saja yaitu hendaklah kamu semua berdiri di hadapan
Allah, dua-dua orang atau seorang-seorang, kemudian berpikirlah
kamu semua (gunakanlah akal pikiranmu)’" (Q.S. Saba:46)
Barangsiapa yang mengingkari kenikmatan akal dan tidak
suka menggunakannya untuk sesuatu yang semestinya dikerjakan
oleh akal, melalaikan ayat-ayat dan bukti-bukti tentang wujud dan
kekuasaan Allah swt, maka orang semacam itulah yang patut
mendapat cemoohan dan hinaan. Malah Allah swt sendiri telah
mencela sekali orang semacam itu dengan firman-Nya,

‫ْض ﳝَُﺮﱡو َن َﻋﻠَْﻴـﻬَﺎ َوُﻫ ْﻢ َﻋْﻨـﻬَﺎ ُﻣ ْﻌ ِﺮﺿُﻮ َن‬


ِ ‫َاﻷَر‬
ْ ‫َات و‬
ِ ‫َوَﻛﺄَﻳﱢ ْﻦ ِﻣ ْﻦ ءَاﻳٍَﺔ ِﰲ اﻟ ﱠﺴﻤَﻮ‬
“Alangkah banyaknya ayat (tanda kekuasaan Tuhan) di langit dan
di bumi yang mereka lalui, tetapi mereka itu semua
membelakanginya saja (tidak memperhatikan-nya).” (Q.S.
Yusuf:105)
Allah swt berfirman pula,

“Tidaklah datang kepada mereka itu suatu ayat dari beberapa ayat
Allah melainkan mereka itu membelakanginya saja (tidak
memperhatikannya).” (Q.S. Yasin:46)
Menganggurkan akal dari tugas utamanya, akan menurunkan
manusia itu sendiri ke suatu taraf yang lebih rendah dan lebih
hina dari taraf binatang. Keadaan seperti itulah yang merupakan
penghalang besar bagi umat yang dahulu untuk langsung menem-
April Purwanto | Iman Kepada Allah 59

Anda mungkin juga menyukai