Anda di halaman 1dari 2

PUISI

Karya Arlen Fathu Rangga


Mengerjakan,membangun, menyimpulkan,melupakan,berlatih,lari,indah,tertatih,mimpi,mendengar

Seutas pesan
(mengerjakan)

Orang tuaku pernah berkata


Jika kamu mengerjakan sesuatu lakukanlah dengan tulus
Aku tersadar ada sedikit makna dalam sebuah kata
Tidak semua arti tulus akan berakhir dengan pupus

Setinggi harapan orang tua


(mimpi)

Aku pernah berkhayal dalam sebuah mimpi


Yang berisikan oleh lautan emosi
Karena cita-citaku yang terlalu tinggi
Namun ku pastikan akan tercapai suatu saat nanti

Menjadi yang kau inginkan


(Berlatih,lari)

Aku selalu berlatih untuk menjadi sempurna


Namun aku terbiasa untuk lari dari dunia nyata
Seperti berjalannya arunika
Dan pergi perlahan layaknya swastamita

Diam
(membangun)

Jiwa ini pernah membangun sebuah karya


Terang benderang layaknya baswara
Raga ini pernah mencintai dalam diam tanpa suara
Namun itu hanyalah hal yang sia-sia
Sadar diri
(Menyimpulkan)

Seorang pernah berkata jika memiliki rasa cepat-cepatlah ungkapkan


Karena hati tidak selamanya tak berpenghuni
Namun logika ku menyimpulkan
Lebih baik pergi daripada hati yang akan tersakiti

Tidak di anggap
(Indah)

Tetapanmu terlalu indah layaknya Bumantara


Hatiku terguncang tiada terkira
Batin ini selalu menginginkanmu
Namun kau selalu mengabaikanku

Sendiri
(Mendengar, tertatih)

Aku pernah mendengar suatu baik dari sebuah lagu


Yang terdengar tertatih tanpa kau disini
Lalu batin ini mengingatmu
Kau meninggalkanku layaknya rumah tak berpenghuni

Lupa diri
(Melupakan)

Tangisan semesta tidak membantuku melupakan senyum manismu


Sapaan sapaan hangatmu dalam embun pagi
Namun aku berpikir apakah semuanya pantas untukku
Lalu aku tersadar itu hanyalah sebuah ilusi dalam sepi tak bertepi

Anda mungkin juga menyukai