Anda di halaman 1dari 4

1.

Putri Azri Sipahutar (0206222041) dari kelompok 8 saya ingin bertanya : selain Al Qur'an dan
Hadits apa sajakah yang bisa dijadikan sebagai Sumber ijitihad! Jelaskan?
Jawaban: jadi ulama sepakat dengan 4 sumber hokum yaitu; alquran,hadist,ijma,qiyas
Ijma ini yaitu suatu proses mengumpulkan perkara dan memberi hukum atasnya serta
menyakininya.
Qiyas merupakan suatu proses mengukurkan sesuatu atas lainnya dan mempersamakannya.
2. Saya Habibah Yusraini Lubis (0206222055) dari kelompok 3 ingin bertanya : apa perbedaan
dari ijtihad dan ushul fiqih?
Jawaban : Ijtihad adalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh, yang sebenarnya
bisa dilaksanakan oleh siapa saja yang sudah berusaha mencari ilmu untuk
memutuskan suatu perkara yang tidak dibahas dalam Al Quran maupun hadis
dengan syarat menggunakan akal sehat dan pertimbangan matang sedangakan
Ushul fikih adalah ilmu hukum dalam Islam yang mempelajari kaidah-kaidah,
teori-teori dan sumber-sumber secara terperinci dalam rangka menghasilkan
hukum Islam yang diambil dari sumber-sumber tersebut.
3. RonaldoAndre (0206223142) dari kelompok 7 saya ingin bertanya : Mengapa masih
dibutuhkan ijtihad untuk menyelesaikan suatu persoalan hukum Islam kenapa bukan al
quran ?
Jawaban: untuk menetapkan suatu hukum di mana hal tersebut tidak dibahas
dalam Al-quran dan hadits. Jadi, bisa dikatakan, ijtihad merupakan
sumber hukum ketiga setelah Al-Quran dan Hadits.
4. Aulia Pratama dari kelompok 4 (0206223147) ingin bertanya tentang metode apa
saja yang di gunakan dalam melakukan ijtihad ?
Jawaban: Metode Ijtihad itu terbagi menjadi dua, yaitu ijma' dan qiyas.
5. saya Nabilla mahrani (0206223133) dari kelompok 1 ingin bertanya, mengapa di butuhkan
ijtihad sebagai salah satu sumber ajaran islam?
Jawaban: untuk menetapkan suatu hukum di mana hal tersebut tidak dibahas
dalam Al-quran dan hadits. Jadi, bisa dikatakan, ijtihad merupakan sumber
hukum ketiga setelah Al-Quran dan Hadits.
6. saya naufal akbar (0206222080) dari kelompok 2 ingin bertanyak Apakah ijtihad masih bisa
digunakan pada zaman sekarang ini?
Jawaban: Ijtihad sampai saat ini masih perlu dilakukan karena Al-Qur'an dan Sunah
merupakan dua sumber utama dalam penggalian hukum Islam. Apabila dalam Al-
Qur'an ditemukan ketentuan hukum yang jelas, hukum itulah yang harus diambil.
7. saya lidya thalia (0206222060) dari kelompok 4 ingin bertanya, mengapa seorang
mujtihad meskipun salah dalam menetapkan suatu hukum tetap mendapatkan pahala?
Jawaban: Itulah sebabnya mengapa Allah memberikan dua pahala bagi mujtahid yang
benar ijtihadnya, karena ia telah menempuh metode dan proses ijtihad yang benar dan
hasilnya juga benar, sedangkan untuk mujtahid yang salah hasil ijtihadnya tetap
mendapat satu pahala karena telah menempuh jalan ijtihad yang benar walaupun
hasilnya kadang keliru.
8. Syarif Hidayatulloh (0206223130) dari kelompok 11 ingin bertanya kepada kelompok
10 apakah ijtihad masi ada di gunakan pada zaman sekarang ini ?
Jawaban: Ijtihad sampai saat ini masih perlu dilakukan karena Al-Qur'an dan
Sunah merupakan dua sumber utama dalam penggalian hukum Islam. Apabila
dalam Al-Qur'an ditemukan ketentuan hukum yang jelas, hukum itulah yang harus
diambil. Sama dengan pertanyaan naufal akbar
9. Ahmad Mufti Farid Nababan (0206222061) dari kelompok 3,apa urgensi dalam
melakukan ijtihad?
Jawaban: 1. Mengetahui segala ayat dan sunnah yang berhubungan dengan
hukum. 2. Mengetahui masalah-masalah yang telah di ijma'kan oleh para ahlinya 3.
Mengetahui Nasikh dan Mansukh. 4. Mengetahui bahasa arab dan ilmu-ilmunya secara
sempurna.
10. Krisnanto Rizki Aditya (0206222052) dari kelompok 2 ingin bertanya, Siapa saja kah
pihak yang diperbolehkan untuk melakukan ijtihad? Jelaskan!
Jawaban: Ijtihad (bahasa Arab: ‫ )اجتهاد‬adalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh,
yang sebenarnya bisa dilaksanakan oleh siapa saja yang sudah berusaha mencari
ilmu untuk memutuskan suatu perkara yang tidak dibahas dalam Al Quran
maupun hadis dengan syarat menggunakan akal sehat dan pertimbangan
matang.
11. Akbar Setiawan (0206223140) dari kelompok 1 ingin bertanya : Jelaskan syarat-
syarat seseorang ketika berijtihad dan dalam hal apa saja seseorang diperbolehkan
untuk ber ijtihad?
Jawaban: Para mujtahid (ulama yang melakukan ijtihad) haruslah menguasai bahasa
Arab dan ilmu pengetahuan lainnya. Mujtahid haruslah memiliki pengetahuan yang luas
tentang asbabul nuzul ayat Alquran dan hadist beserta seluk beluk dan tafsir-tafsirnya.
12. Abdul Latif (0206222081) dari kelompok 6 ingin bertanya: Bagaimana pentingnya
peranan ijtihad dalam pengembangan hukum Islam di masa kini dan dalam masa yang
akan datang?
Jawaban: Ijtihad adalah bagian penting dalam hukum Islam. Melalui proses
ijtihad, bertujuan terciptanya solusi untuk pertanyaan hukum yang belum
dijelaskan dengan di dalam Al-Qur'an dan hadis. Jadi, Ijtihad bisa diartikan sebagai
konsep yang bisa memperkuat Al Qur'an dan hadis.
13. M.RIVKY ABDILLAH PUTRA (060222084)dari kelompok 5 ingin bertanya : Kenapa
pada masa tertentu yaitu pada masa taqliq ijtihad tidak di perbolehkan?
Jawaban:

14. Ananda Prayoga Wibowo (0206222044) dari kelompok 6 ingin bertanya, Bagaimana
cara menerapkan ijtihad dalam kehidupan sehari hari?
Jawaban: alah satu contoh ijtihad dalam kehidupan zaman sekarang, para ulama
melakukan ijtihad dalam proses penentuan 1 Ramadhan dan juga 1 Syawal. Mereka
akan berdiskusi untuk menentukan dan menetapkan 1 Ramadhan dan 1 Syawal
berdasarkan perhitungan serta hukum Islam yang ada sebelumnya.
15. Zahra Balqis Ananda Lubis (0206223148) dari kelompok 9 ingin bertanya,sebutkan
contoh masalah akidah dan ibadah apa yang membuat ijtihad menjadi haram
hukumnya?
Jawaban: jadi untuk masalah akidah dan ibadah apa yang membuat ijtihad menjadi
haram hukumnya karena persoalan yang tergolong ma’ulima al-din bildho>ruroh, di
antaranya kewajiban salat lima waktu, puasa bulan ramadan, zakat, haji, mencuri dan
meminum khomer. Seperti dalam frman Allah dalam kewajiban salat dan zakat QS. An-
Nur: 56:Artinya: “Dan dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat.”
16. saya Mutiara Khalishah (0206222077) dari kelompok 7 izin bertanya. Apa
hukumnya melakukan ijtihad terhadap suatu masalah yang belum terjadi?
Jawaban: Hukum Ijtihad
Fardu 'ain untuk melakukan ijtihad untuk kasus dirinya sendiri dan ia harus
mengamalkan hasil ijtihadnya sendiri. b. Fardu 'ain juga untuk menjawab permasalahan
yang belum ada hukumnya.
17. syifa sirait (0206223135) dari kelompok 8, ijin bertanya "apakah boleh ijtihad
dilakukan oleh semua orang?"
Jawaban: Meski kebutuhan, ijtihad tidak bisa dilakukan semua orang. Hanya ulama
yang memenuhi syarat yang bisa melakukan ijtihad. Ketatnya syarat berijtihad sampai
memunculkan kesan yakni pintu ijtihad telah tertutup.
18. Muhammad Shafwan Yazid (0206222065) dari kelompok 11 ingin bertanya.
Mengapa ijtihad itu tidak boleh dibatalkan? Lalu bagaimana jika terjadi kekeliruan dalam
ijtihadnya yg sudah lalu, apakah tetap tidak bisa dibatalkan?
Jawaban: jadi untuk Mengapa ijtihad itu tidak boleh dibatalkan? Itu maksudnya Ijtihad Tidak
Dapat Dibatalkan dengan Ijtihad Lain, jadi gini yang mana dia sudah dapat nih gambaran dari
suatu peristiwa terus dia melakukan lagi ijtihad kepada hokum lain nah disini dia tidak boleh
membatal kan hokum yg lalu.

Untuk dibatalkanya itu gak bisa menurut dari yg saya baca, jadi ada hadist ”Barang siapa ber
IJTIHAD, dan ternyata ijtihadnya benar, maka ia akan mendapatkan dua
pahala, dan barang siapa ber- IJTIHAD dan ternyata hasil ijtihadnya salah, maka ia
tetap mendapatkan satu pahala" (HR. al-Bukhari no. 894) jika dapat kita simpulkan
jika terdapat kekeliriuan dalam ijtihad yg lalu dan ternyata salah maka kita itu tidak berdosa
malah kita dapat pahala dari ijhtihanya tersebut walau pun gak sebanyak pahala ijhtihad yg
benar.
19. Melin Manik dari kelompok 7 (0206222042) izin bertanya, apa yang dimaksud ijtihad
dewasa?mengapa ada istilah ijtihad dewasa?
Jawaban:

20. ahyar Dinda Alamsyah Harahap

Nim : 0206223143
Pertanyaan : menurut pendapat kalian setuju kah kalian, apabila dikatakan bahwa pintu ijtihad
telah tertutup...?
Jawaban: pendapat kami masih bingung juga, karna apa? , karna pada hakikatnya pintu ijtihad
ini tidak pernah tertutup. Artinya, kapan pun dan dimana pun, ijtihad tetap bisa
dilakukan, bahkan kita akan selalu butuh ijtihad. Walau pun sedikit banyak ada
benarnya, karna  ijtihad ini juga telah terhenti sejak waktu yang sangat lama karena
tidak ada yang memenuhi kriteria tersebut. Namun
pintu ijtihad belum tertutup bahkan terbuka.

Anda mungkin juga menyukai