KATA PENGANTAR
i
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON
RENCANA STRATEGIS 2018 – 2023 TAHUN PELAKSANAAN 2018-2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
i
I. PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................... 1
1.2 LANDASAN HUKUM...................................................................................... 4
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN.................................................................................. 8
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN............................................................................ 9
ii
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON
RENCANA STRATEGIS 2018-2023
BAB I
PENDAHULUAN
DIPERHATIKAN
PEDOMAN
DIACU
RENJA
RENSTRA K/L
K/L
RENSTRA PD RENJA
PROV PD PROV
PEDOMAN
DIJABARKAN
RPJPD Kab/Kota RPJMD RKPD
Kab/Kota Kab/Kota RAPBD
DIACU
Kab/Kot
PEDOMAN
28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-
2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 24 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 87);
29. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Cirebon Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Kota Cirebon Tahun 2008 Nomor 9 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Kota Cirebon Nomor 17);
30. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 8 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Cirebon Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kota
Cirebon Tahun 2012 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota
Cirebon Nomor 8);
31. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 7 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Cirebon Tahun 2013 – 2018
(Lembaran Daerah Kota Cirebon Tahun 2013 Nomor 7 Seri E) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 11 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 7 Tahun
2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota
Cirebon Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Kota Cirebon Tahun 2015
Nomor 11 Seri E); Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 8 Tahun 2013
Tentang Perizinan Dan Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
Dan Beracun (B3);
32. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 1 Tahun 2014 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Cirebon Tahun
2014 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Cirebon Nomor 53);
33. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015 tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
34. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kota Cirebon Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Perizinan Dan
Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3);
35. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rincian
Urusan Pemerintah yang Diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kota
Cirebon (Lembaran Daerah Kota Cirebon Tahun 2016 Nomor 6 Seri D,
Tambahan Lembaran Daerah Kota Cirebon Nomor 69);
36. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Penyusunan Perangkat Daerah Kota Cirebon (Lembaran Daerah Kota
Cirebon Tahun 2016 Nomor 7 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kota
Cirebon Nomor 70);
37. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah (Lembaran Daerah Kota Cirebon Tahun 2016 Nomor
9 Seri D);
38. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 41 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Cirebon Tahun 2016
Nomor 41).
39. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah.
40. Peraturan WALI KOTA Cirebon Nomor 55 tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Lingkungan
Hidup Kota Cirebon
1. Maksud
Maksud dari Renstra Dinas Lingkungan Hidup adalah Peningkatan Kinerja
Penyelenggaraan Bidang Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
Lingkungan Hidup untuk mewujudkan Visi dan Misi Daerah yang telah
disepakati dalam Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
2. Tujuan
Tujuan dari Renstra Dinas Lingkungan Hidup adalah
a) Menjabarkan strategi yang akan dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup
untuk mewujudkan Tujuan dan Sasaran di Urusan Wajib Bukan
Pelayanan Dasar Lingkungan Hidup.
b) Menjadi acuan kerja resmi bagi Dinas Lingkungan Hidup serta para
pihak terkait dalam upaya pembangunan urusan Wajib Bukan
Pelayanan Dasar Lingkungan Hidup.
c) Menjadi acuan resmi untuk penilaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup.
BAB I PENDAHULUAN
3.2 Telahaan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih.
Menelaah Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
terpilih.
Menjabarkan Visi dan Misi Kepala Daerah kedalam Visi dan Misi
perangkat Daerah
Mengidentifikasi faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas
Lingkungan Hidup yang dapat mempengaruhi pencapaian Visi dan Misi
Kepala Daerah.
Faktor-faktor tersebut yang akan menjadi salah satu bahan perumusan
isu strategis pelayanan Dinas Lingkungan Hidup.
3.3 Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra Dinas Lingkungan
Hidup Provinsi.
Bagian ini berisi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan
Dinas Lingkungan Hidup ditinjau dari sasaran jangka menengah
Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi.
3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Bagian ini berisi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan
Dinas Lingkungan Hidup yang mempengaruhi permasalahan pelayanan
Dinas Lingkungan Hidup ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
Berdasarkan hal diatas, maka dari hasil analisis tersebut akan diperoleh
isu-isu strategis untuk penyusunan Renstra Dinas Lingkungan Hidup
tahun 2018-2023.
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
3. Susunan Organisasi
A. Kepala Dinas
B. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum;
2. Sub Bagian Program dan Pelaporan; dan
3. Sub Bagian Keuangan
C. Bidang Tata Lingkungan
1. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan Hidup;
2. Seksi Kemitraan Pengelolaan Lingkungan Hidup; dan
3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup
D. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
1. Seksi Pengurangan Sampah;
2. Seksi Penanganan Sampah; dan
3. Seksi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
E. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
1. Seksi Pemantauan Lingkungan;
2. Seksi Pencemaran Lingkungan; dan
3. Seksi Kerusakan Lingkungan
F. Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
1. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan;
2. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan; dan
3. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
G. UPT Pengelolaan Sampah
H. UPT Tempat Pemrosesan Akhir;dan
I. Kelompok Jabatan Fungsional
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
JABATAN SUBBAG
SUBBAG
PROGRAM DAN
SUBBAGUMUM
&
KEUANGAN
FUNGSIONAL PELAPORAN KEPEGAWAIAN
A. Kepala Dinas
Kepala Dinasmempunyai tugas pokok memimpin dan
menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Dinas
memiliki fungsi:
1) Perumusan dan penetapan kebijakan umum perencanaan, program
dan kegiatan Dinas;
2) Perumusan dan penetapan kebijakan teknis operasional
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dinas;
3) Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dinas;
4) Pengoordinasian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas;
5) Pemfasilitasan dalam lingkup bidang tugasnya;
6) Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pengevaluasian
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas;
7) Pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas; dan
8) Pelaksanaan tugas lain berdasarkan kebijakan Wali Kota serta
ketentuan peraturan perundang-undangan.
B. Sekretariat
Sekretaris sebagai unsur staf mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Dinas dalam menyelenggarakan kesekretariatan Dinas
Lingkungan Hidup yang meliputi keorganisasian, ketatalaksanaan,
kehumasan, pengelolaan keuangan, dan kerumahtanggaan.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretaris
mempunyai fungsi:
a. pengoordinasian perumusan dan penetapan kebijakan umum
perencanaan, program dan kegiatan Dinas;
b. perumusan program dan kegiatan sekretariat Dinas;
c. penyiapan perumusan dan penetapan kebijakan teknisoperasional
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dinas;
d. penyelenggaraan fungsi ketatausahaan,
perlengkapan,kerumahtanggaan, kehumasan, kepegawaian,
perencanaan dan program, keuangan dan pelaporan Dinas;
Sekretariat membawahkan:
a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Program dan Pelaporan; dan
c. Sub Bagian Keuangan.
3) SubBagian Keuangan
3) Seksi Limbah B3
3) Seksi Limbah B3
G. UPT
UPT merupakan unsur pelaksana sebagian kegiatan teknis
operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas. UPT
dipimpin oleh Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tugas dan Fungsi
UPT diatur dengan Peraturan Wali Kota.
2) UPTPengelolaan Sampah
UPT Pengelolaan Sampah sebagai unsur pelaksana teknis
operasional mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan
operasional sebagian tugas dinas dalam bidang Pengelolaan
Sampah.Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud UPT Pengelolaan Sampah, mempunyai fungsi :
a. Perencanaan kegiatan kerja UPT Pengelolaan Sampah.
b. Pemberian petunjuk pelaksanaan urusan Pengelolaan Sampah.
c. Pebagian tugas pelaksanaan UPT Pengelolaan Sampah .
d. Pembimbingan pelaksanaan tugas UPT Pengelolaan Sampah.
e. Pemeriksanaan dan pengawasan pelaksanaan urusan
Pengelolaan Sampah.
f. Pelaksanaan penyelenggaraan urusan Angkutan Sampah dan
sapuan Jalan.
g. Pengoreksian pelaksanaan tugas UPT Pengelolaan Sampah
h. Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya.
i. Pelaporan pelaksanaan tugas UPT Pengelolaan Sampah.
j. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan
dalam lingkup bidang tugasnya.
UPT Pengelolaan Sampah, membawahkan Sub Bagian Tata
usaha.Sub Bagian Tata Usaha sebagai unsur staf administrasi
mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas,
membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi dan
merencanakan kegiatan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan,
umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelapoaran serta
Pegawai Golongan IV
Pegawai Golongan III
Pegawai Golongan II
Pegawai Golongan I
Pendidikan S2
Pendidikan S1
Pendidikan D3
Pendidikan SMA
Pendidikan SMP
Pendidikan SD
Selain itu Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon juga memiliki tenaga
teknis baik untuk urusan administrasi maupun untuk tenaga teknis lapangan
pada pekerjaan pembersihan dan penyapuan jalan, pengangkutan sampah, dan
pemeliharaan Taman Kehati Kebon Pelok.
No Uraian Jumlah
No Uraian Jumlah
No Kecamatan Jumlah
1 Kejaksan 9 unit
2 Lemahwungkuk 4 unit
3 Harjamukti 7 unit
4 Pekalipan 4 unit
5 Kesambi 13 unit
Jumlah 37 unit
* 29 unit aset DLH
8 Unit aset Non DLH
Tabel T-C.23
Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Lingkungan Hidup
Kota Cirebon
Tabel T-C.24
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Lingkungan Hidup
Kota Cirebon
Sampai dengan triwulan IV Tahun 2018 tercatat sejumlah 235 (Dua Ratus
Tiga Puluh Lima) kegiatan/usaha yang mengajukan permohonan dan telah
mendapatkan persetujuan SPPL. Kesenjangan prosentase usaha/kegiatan yang
belum memiliki dokumen lingkungan serta rendahnya ketaatan perusahaan
dalam pengelolaan lingkungannya menjadi tantangan bagi DLH untuk lebih
meningkatkan pelayanan, mengingat begitu banyaknya objek usaha/kegiatan
yang harus dipantau.
wilayah Kota, dan proporsi ruang terbuka hijau publik pada wilayah Kota paling
sedikit 20% dari luas wilayah Kota. Merujuk pada Undang-Undang tersebut maka
RTH di daerah perkotaan sangat penting peranannya. Ruang Terbuka Hijau
Publik di Kota Cirebon saat ini baru mencapai 11,14 persen, padahal idealnya
lahan terbuka hijau publik mencapai 20 persen dari luas lahan di Kota Cirebon
yaitu 3810 hektar. Pesatnya pembangunan di Kota Cirebon selama ini telah
membuat sejumlah pihak mengabaikan pentingnya perluasan RTH.
1. Kekuatan :
- Adanya peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup.
- Dukungan kebijakan bidang lingkungan hidup menjadi prioritas capaian
visi dan misi kepala Daerah.
- Adanya jejaring kerjasama dengan stakeholders dan masyarakat.
- Budaya kearifan lokal.
- Kelembagaan Perangkat Daerah.
2. Kelemahan :
- Kurang sinkronnya peraturan perundangan.
- Lemahnya penegakan hukum.
- Kurangnya komitmen antar Perangkat Daerah dalam mendukung
kebijakan.
- Anggaran yang tersedia kurang memadai.
- Kurang berani berinovasi.
- Terbatasnya kualitas dan kuantitas aparatur, khususnya pada bidang
pengawasan.
3. Peluang :
- Tuntutan masyarakat terhadap kondisi lingkungan hidup yang baik dan
sehat.
- Kesempatan SDM aparatur meningkatkan kompetensi dan kapasitas.
- Pendanaan dari CSR dan sumber lain.
- Kota Cirebon sebagai tujuan wisata, kota budaya.
- Kemajuan teknologi.
4. Tantangan :
- Luas wilayah Kota Cirebon sempit.
- Masyarakat Kota Cirebon heterogen dengan mobilitas tinggi.
- Sumber Daya Alam terbatas.
- Partisipasi dan peran aktif masyarakat rendah.
- Pertumbuhan investasi tinggi
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU
STRATEGIS DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KOTA CIREBON
1. Persampahan
Penanganan persampahan kota telah menjadi salah satu isu lingkungan utama. Hal
ini berkaitan erat dengan keterbatasan lahan yang dapat digunakan sebagai tempat
pembuangan akhir, karena luas wilayah Kota Cirebon yang kecil serta kondisi
hidrogeologisnya yang kurang layak dari segi teknis.
sampah yang dihasilkan setiap harinya yang berasal dari permukiman, jalan dan
pasar serta daerah industri dan perhotelan mencapai 1.166,56 m3/hari.
Sejak tahun 1998 sampai dengan saat ini, pembuangan sampah yang
berasal dari penduduk Kota Cirebon dialihkan dari Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
Grenjeng Kelurahan Harjamukti Kecamatan Harjamukti ke TPA Kopiluhur Kelurahan
Argasunya Kecamatan Harjamukti dengan sistem pengolahan sampah yang
digunakan masih dengan cara controlled Landfill. Di TPA Kopiluhur dengan luas 9,8
Ha merupakan lahan bekas penambangan galian C.
Masih kurangnya jumlah bank Sampah dan kapasitas sarana pengangkutan dan
pengumpulan sampah
2. Pencemaran Air
Sumber pencemar air di Kota Cirebon yang dominan adalah dari kegiatan domestik,
industri dan kegiatan medis/rumah sakit. Pencemaran air dari tahun ke tahun
menunjukkan peningkatan walaupun belum terlalu signifikan, tetapi mengingat
dampak yang ditimbulkan tidak hanya penyakit karena air (water borne disease),
melainkan meningkatnya penyakit yang disebabkan oleh vector (vector borne
disease) antara lain nyamuk, tikus dan bakteri.
Adapun jenis-jenis pencemaran air diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Air Limbah Kegiatan/Usaha Berbagai Sektor
Meningkatnya kegiatan/usaha yang berkembang pada berbagai sektor
(industri/pabrik, perhotelan, restoran/rumah makan, pasar), baik skala kecil
maupun skala besar telah memberikan pengaruh pencemaran terhadap badan air
penerima. Adapun penyebab permasalahan air limbah industri antara lain:
a) Pemahaman pengusaha mengenai teknologi pengolahan limbah masih kurang;
b) Rendahnya upaya pengusaha memenuhi kewajiban menyediakan fasilitas
instalasi pengolah limbah;
c) Tingginya biaya investasi pembangunan, operasional dan pemeliharaan
instalasi pengolah limbah;
d) Program monitoring limbah industri yang dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan
Hidup Kota Cirebon belum dapat menunjukkan data flow/debit limbah sehingga
Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon belum dapat menentukan beban polusi
masing-masing industri. Sampel yang diambil dari industri adalah sampel
spot/sesaat. Sambel spot ini tidak mewakili kualitas limbah industri yang
berubah setiap saat dari hari ke hari.
e) Belum tersedianya laboratorium lingkungan daerah yang akan mampu
mengurangi beban operasional pemeriksaan air limbah sehingga kurang
akurasi dalam menentukan tingkat pencemaran yang terjadi.
3. Pencemaran Udara
Kota Cirebon adalah daerah perkotaan dengan resiko tingkat pencemaran yang
relatif tinggi meskipun sebagian besar masih dibawah baku mutu. Pencemaran udara
terutama berasal dari sektor transportasi serta industri baik yang berasal dari Kota
Cirebon maupun dari daerah sekitarnya, serta pencemaran dari kegiatan domestik.
Seiring dengan perkembangan kota maka pencemaran udara diprakirakan akan
semakin meningkat karena aktifitas jasa dan perdagangan telah menimbulkan
bangkitan lalu lintas yang signifikan menyebabkan kemacetan, terutama pada jam-
jam sibuk (antara pukul 06.30 – 08.00, pukul 11.00 – 13.00 dan pukul 16.00 – 17.00).
Lokasi kemacetan menjadi semakin luas dari tahun ke tahun karena volume
kendaraan yang meningkat pesat terutama kendaraan roda 2 (dua). Hal ini juga
berkaitan dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat Kota Cirebon, tingginya
tingkat mobilitas penduduk baik warga kota maupun sekitarnya.
Kepedulian masyarakat mengenai dampak kualitas udara yang tercemar terhadap
kesehatan masyarakat masih rendah. Hal ini diindikasikan dengan masih kurangnya
upaya penghijauan di lingkungannya dan kurangnya penggunaan alat peredam
pencemaran seperti masker hidung.
Pencemaran lain yang menonjol di Kota Cirebon adalah debu batubara yang berasal
dari kegiatan stockpile (penampungan) batu bara di pelabuhan Cirebon. Debu
batubara telah menimbulkan penyebaran debu ke arah pemukiman penduduk
sekitarnya. Pencemaran debu batubara merupakan konsekuensi dari meningkatnya
kebutuhan batubara bagi kegiatan industri di Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah.
Panjang garis pantai Kota Cirebon hanya berkisar 7 km, tetapi walaupun kecil
kelestarian pantai Cirebon merupakan hal yang sangat penting. Hal ini
disebabkan antara lain terdapat Pelabuhan Cirebon yang penting bagi
transportasi antar pulau, transit komoditi ekspor-impor serta jalur perdagangan
komoditi hasil bumi dan pertambangan. Pelabuhan Cirebon merupakan satu-
satunya pelabuhan andalan Propinsi Jawa Barat yang berada di daerah pantai
utara (Pantura). Disamping itu potensi laut Cirebon memiliki peran dalam
mengembangkan industri perikanan laut dengan adanya Pelabuhan Perikanan
Nusantara (PPN) Kejawanan. Permasalahan yang dihadapi pantai Kota
Cirebon lebih banyak disebabkan karena tekanan pertumbuhan penduduk
5. Pencemaran Limbah B3
Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu
kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri,
pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu,
cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau
berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).
pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu
atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif,
beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan
toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat
menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat
merusak lingkungan.
Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api,
percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau
terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.
Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena
melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak
stabil dalam suhu tinggi.
Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi
manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila
masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.
Limbah penyebab infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit
atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia
yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.
Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada
kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk
limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
6. Pemanasan Global
Pemanasan global merupakan akibat dari rangkaian fenomena yang saling mengkait
antara lain pertambahan penduduk, peningkatan permintaan sumber daya alam,
industrialisasi, konsumsi BBM, emisi gas pencemar udara dan bahan perusak ozon,
peningkatan suhu, mencairnya es di kutub, makin tingginya uap air dan perubahan
arah angin muson.
Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim dan arah angin muson.
Salah satu indikasinya adalah perubahan musim yang tidak teratur dan semakin
meningkatnya fenomena angin puting beliung atau tornado. Perubahan pola musim
menyebabkan bencana lingkungan, antara lain jika terjadi kemarau yang panjang
akan menyebabkan krisis air, sedangkan jika musim penghujan yang panjang akan
menyebabkan banjir.
3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH
3.2.1. V i s i
Dalam tahun periode 2018-2023, Visi Pembangunan Pemerintah Daerah Kota
Cirebon adalah “ TERWUJUDNYA KOTA CIREBON SEBAGAI KOTA KREATIF
BERDASARKAN SEJARAH DAN BUDAYA”, sehingga diharapkan seluruh
stakeholder di Pemerintah Kota Cirebon bekerjasama mengoptimalkan seluruh
kapasitas yang dimilikinya untuk meningkatkan dan mewujudkan visi tersebut.
3.2.2. Misi
Berhasil atau tidaknya pencapaian visi, sangat ditentukan oleh seberapa besar
konsistensi kita terhadap pelaksanaan misi. Keberhasilan pencapaian visi dan misi
tidak semata-mata menjadi tanggung jawab Walikota sebagai kepala daerah, namun
juga menjadi tanggung jawab seluruh komponen masyarakat, karena pada
hakekatnya kepala daerah merupakan representasi pemimpin yang dikehendaki
masyarakat.
Sebagaimana telah disampaikan bahwa Visi Kota Cirebon 2018-2023
menggambarkan suatu kondisi kota, masyarakat, dan pemerintah yang religius,
aman, maju, partisipatif dan hijau, maka untuk mewujudkan visi tersebut, misi yang
ditetapkan adalah sebagai berikut:
a. Mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia Kota Cirebon yang Beradaya saing,
berbudaya dan unggul dalam segala bidang.
b. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang bersih, akuntabel, berwibawa, dan
inovatif.”
c. Meningkatkan Kualitas pelayanan sarana dan prasarana umum yang
berwawasan lingkungan.
d. Mewujudkan keamanan dan ketertiban umum yang kondusif.
Misi yang diemban untuk memenuhi visi yang telah dirumuskan adalah :
(1) Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;
(2) Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan
negara hukum;
(3) Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai Negara
maritim;
(4) Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera;
(5) Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing;
(6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional; dan,
(7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Berdasarkan tujuan pembangunan ini, peran utama Kementerian KLH-K tahun 2015-
2019 yang akan diusung, adalah :
(1) Menjaga kualitas LH yang memberikan daya dukung, pengendalian pencemaran,
pengelolaan DAS, keanekaragaman hayati serta pengendalian perubahan iklim.
(2) Menjaga luasan dan fungsi hutan untuk menopang kehidupan, menyediakan hutan
untuk kegiatan sosial,ekonomi rakyat,dan menjaga jumlah dan jenis flora dan fauna
serta endangered species.
(3) Memelihara kualitas lingkungan hidup, menjaga hutan, dan merawat keseimbangan
ekosistem dan keberadaan sumberdaya.
Selanjutnya, untuk memastikan peran pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan, dirumuskan sasaran strategis pembangunan Lingkungan Hidup dan
Kehutanan. Sasaran strategis ini akan menjadi panduan dan mendorong arsitektur
kinerja tahun 2015-2019. Sasaran strategis pembangunan Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Tahun 2015-2019 adalah :
(1) Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung
lingkungan,ketahanan air dan kesehatan masyarakat,dengan indicator kinerja
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6, angka pada
tahun 2014 sebesar 63,42. Anasir utama pembangun dari besarnya indeks ini yang
akan ditangani,yaitu air,udara dan tutupan hutan.
(2) Memanfaatkan potensi Sumber daya hutan dan lingkungan hutan secara lestari
untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadailan,
dengan Indicator kinerja peningkatan kontribusi SDH dan LH terhadap devisa dan
PNBP.Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu produksi hasil hutan, baik
kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan satwa liar)dan eksport.
(3) Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta
keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan, dengan indicator kinerja derajat keberfungsian
ekosistem meningkat setiap tahun. Kinerja ini merupakan agregasi berbagai
penanda (penurunan jumlah hotpsot kebakaran hutan dan lahan, peningkatan
populasi spesies terancam punah, peningkatan kawasan ekosistem esensial yang
dikelola oleh para pihak, penurunan konsumsi bahan perisak ozon, dan lain-lain)
(sumber Renstra KLHK 2015-2019).
Dalam upaya pengendalian pembangunan agar tetap aman dan nyaman, maka
Pemerintah Daerah Kota Cirebon menetapkan Peraturan Daerah Kota Cirebon No. 8
Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Cirebon Tahun 2011-
2031, dimana di dalamnya mengatur tentang pemanfaatan ruang Kota Cirebon
Kajian Lingkungan Hidup Strategis merupakan suatu self assessment untuk melihat
sejauh mana Kebijakan, Rencana atau Program (KRP) yang diusulkan oleh Pemerintah
atau Pemerintah Daerah telah mempertimbangkan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Secara prinsip, sebenarnya KLHS adalah suatu self assessment untuk melihat sejauh
mana KRP yang diusulkan oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah dalam
mempertimbangkan prinsip Pembangunan Berkelanjutan. Melalui KLHS ini, diharapkan
KRP yang dihasilkan dan ditetapkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah menjadi
lebih memperhatikan permasalahan lingkungan hidup dan pembangunan
berkelanjutan.Saat ini Kota Cirebon dalam penyusunan RPJMD Kota Cirebon
menyusun KRP berupa RPJMD Kota Cirebon Tahun 2019-2023 disertai juga
penyusunan KLHS-RPJMD sebagai dokumen yang berisi pedoman dalam penyusunan
RPJMD agar KRP yang berwawasan lingkungan dapat terjamin sehingga
pembangunan berkelanjutan dapat dicapai 5 (lima) tahun mendatang. Sebagai
implementasi dari kebijakan pembangunan daerah, RPJMD Kota Cirebon juga perlu
dikaji yang berkaitan dengan aspek lingkungan dengan menyusun KLHS.
Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Penentuan daya dukung lingkungan
hidup dilakukan dengan cara mengetahui kapasitas lingkungan alam dan sumber daya
untuk mendukung kegiatan manusia/penduduk yang menggunakan ruang bagi
kelangsungan hidup. Daya dukung dan daya tampung lingkungan dengan adanya
rencana pembangunan pada jangka menengah yang akan datang dapat
mengakibatkan penurunan-penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan di
kota Cirebon tetapi masih dalam ambang batas dan kegiatan-kegiatan masih dapat
dilakukan di Kota Cirebon. Pengaruh KRP terhadap daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup adalah terjadinya penurunan kualitas berupa pencemaran, munculnya
limbah infeksius dan sampah domestik. KRP juga berpengaruh terhadap menurunnya
daya dukung dan daya tampung terhadap air tanah. Namun, KRP juga berdampak
dalam peningkatan daya tampung lingkungan. Seperti akses jalan yang menjadi lancar,
sehingga dapat mengurangi polusi udara yang dihasilkan dari emisi gas kendaraan.
Perkiraan dampak dan risiko KRP yang dibuat terhadap lingkungan hidup merupakan
analisa dampak dan resiko yang timbul akibat penerapan KRP. Dampak dan resiko dari
KRP yang telah dibuat terhadap lingkungan diantaranya : pencemaran terhadap air
sungai dan air tanah, meningkatnya jumlah wisatawan yang berpotensi meningkatkan
jumlah limbah dan sampah, dan terurainya kemacetan yang membuat tingkat
kecepatan lalu lintas meningkat. Namun, disisi lain potensi fatalitas kecelakaan pun
meningkat. Pengaruh KRP yang dibuat terhadap kinerja layanan atau jasa ekosistem
merukapan analisa kinerja layanan atau jasa ekosistem ketika KRP diterapkan.
Pengaruh tersebut diantaranya : menurunnya persediaan air bersih, tanah dan udara.
Kinerja layanan ekosistem di kota Cirebonberkaitan dengan persediaan air bersih
yangmerupakan sumber daya takterbarukan, sehingga nilai air disini menjadi sangat
penting untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungannya sehingga akan muncul
alternatis penggunaan air tidak hanya berasal dari air tanah.
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan
dalam perencanaan pembangunan, karena dampaknya akan signifikan bagi kondisi
lingkungan hidup daerah. Isu strategis berpengaruh terhadap kinerja pelayanan di masa
datang, dengan mempertimbangkan isu-isu dan dinamika nasional maupun regional.
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
Keterkaitan Visi dan Misi Kota Cirebon Tahun 2018 – 2023 untuk
Urusan Lingkungan Hidup adalah Misi ke-3 yaitu :
“Meningkatkan Kualitas Pelayanan Sarana dan Prasarana Umum yang
Berwawasan Lingkungan”
dengan tujuan 3.3 yaitu :
“Mewujudkan Kualitas Lingkungan Kota yang aman, nyaman, produktif
dan Berkelanjutan sesuai dengan Daya Dukung dan Daya Tampung
Lingkungan”.
Untuk mewujudkan dan mendukung Misi ke-3 Kota Cirebon tersebut, Dinas
Lingkungan Hidup Kota Cirebon memiliki Tujuan :
“Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan pengendalian dampak
perubahan iklim”.
Penjelasan lebih lengkap Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas
Lingkungan Hidup Kota Cirebon besertaindikator kinerjanya disajikan dalam
Tabel T-C.25 sebagaimana berikut ini:
Tabel T-C. 25
Cakupan pelayanan persentase sampah yang terkelola (sampah 96,00% 97,00% 98,00% 99,00% 99,00%
pengelolaan sampah terkurang ditambah dengan sampah
tertangani)
Peningkatan daya dukung Persentase tingkat pencemaran lingkungan 15,00% 14,90% 14,75% 14,58% 14,38%
lingkungan, ketahanan iklim dan (jumlah persentase pencemaran air dan
pelestarian keseimbangan udara dibagi 2 dikali 100%)(persentase
ekosistem, kehati serta pencemaran = jumlah parameter diatas
keberadaan sumber daya alam BML/parameter total BML dikali 100%)
BAB V
STRATEGI DAN ARAH
KEBIJAKAN
Strategi dan arah kebijakan disusun untuk mewujudkan tujuan dan sasaran
dari visi dan misi yang diemban Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon tahun
2018-2023 yang dijabarkan di Tabel T-C.26:
Tabel TC - 26
Tujuan , Sasaran , Strategi dan kebijakan
Visi : SEHATI Kita Wujudkan Cirebon Sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya dan Sejarah
Misi : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Sarana dan Prasarana Umum yang Berwawasan Lingkungan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatnya Kualitas Meningkatnya kinerja Meningkatkan Sarana dan Peningkatan kualitas aparatur dan pelayanan
Lingkungan Hidup dan pelayanan pada Dinas Prasarana Peningkatan kualitas publik
Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup aparatur dan layanan publik
Perubahan Iklim
Cakupan pelayanan Meningkatkan kinerja Meningkatkan kinerja pengelolaan
pengelolaan sampah pengurangan dan penanganan persampahan melalui peran serta masyarakat
persampahan dalam pengurangan sampah (3R),
penyediaan saran dan prasarana yang
memadai , kerjasama pelayanan pengelolaan
persampahan, pengelolaan sampah oleh
swasta,dan pelaksanaan RKL-RPL TPA Kopi
luhur
Peningkatan daya dukung Meningkatkan Koordinasi lintas Mengendalikan pencemaran lingkungan
lingkungan, ketahanan iklim sektor dalam upaya Peningkatan melalui pemantauan kualitas lingkungan ( air
dan pelestarian keseimbangan kondisi kualitas lingkungan , udara dan tutupan lahan)
ekosistem, kehati serta secara berkesinambungan
keberadaan sumber daya alam Penerapan instrumen Mengendalikan pencemaran dan perusakan
pengendalian pencemaran dan lingkungan melaui penerapan ijin lingkungan,
perusakan lingkungan ijin PPLH, penegakan hukum lingkungan
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN
KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Tabel T-C 27
Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan Perangkat Daerah Dinas Lingkungan Hidup
Kota Cirebon
Data
Indikator Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Capaia
Kinerja
n pada Unit
Tujuan,
tahun Kondisi Kinerja pada PD
Program dan Sasaran,
Tujuan Sasaran Kode awal 2019 2020 2021 2022 2023 akhir peroide Renstra Penan Lokasi
Kegiatan Program
perenc Perangkat Daerah ggung
(outcome) dan
anaan jawab
Kegiatan
(2017/
(output) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2018)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
- Persentase
cakupan
jumlah
sampah yang
tertangani
(jumlah
78% 76% 75% 74% 73% 72% 72%
sampah yang
tertangani
dibagi jumlah
total timbulan
sampah di
Kota)
-
Operasionalisa
si
TPA/TPST/SPA
di 70,07 72 74 75 76 77 77
Kabupaten/Ko
ta (nilai TPA-
program
Adipura)
- Persentase
izin
pengelolaan
sampah oleh
swasta yang
diterbitkan (
jumlah izin
pengelolan
sampah oleh
swasta yang
N/A 0 0 100% 100% 100% 100%
terbit dibagi
jumlah izin
pengelolaan
sampah oleh
swasta yang
diajukan
dalam satu
tahun dikali
seratus
persen)
- Persentase
pengelolaan
sampah oleh
swasta yang
taat terhadap
peraturan
perundang-
undangan (
jumlah
pengelolaan N/A 0 100% 100% 100% 100% 100%
sampah oleh
swasta yang
taat peraturan
dibagi jumlah
pengelolaan
sampah oleh
swasta dikali
seratus
persen)
Penyusunan 0 1 0 0 1 1 3
SOP, dan Dokume dokum dokum Dokum Dokum Dokum
dokumen n en en en en en
perencanaan
pengelolaan
sampah
Dokumen 0 1 0 0 0 1
Peraturan dokume Dokum dokum dokum dokum Dokum
tentang n en en en en en
Kerjasama
Pengelolaan
Sampah
dengan
Kabupaten
2.5.1 Peningkatan Pemeliharaan 8 Unit 25 Unit 15 Unit 15 Unit 15 Unit 70 Unit Bidang Kota
5.02 Operasi dan kontainer 4.100.000.00 4.500.000.00 4.800.000.00 5.280.000.00 18.680.000.0 Pengel Cireb
Pemeliharaan 0 0 0 0 00 olaan on
Prasarana dan Sampa
Pemeliharaan 1 Unit 6 Unit 6 Unit 6 Unit 6 Unit 24 Unit
Sarana h dan
gerobak
Persampahan Limbah
sampah
B3
Service
kendaraan
persampahan
:
Suku cadang
kendaraan
persampahan
:
Pelumas
kendaraan
persampahan
:
Bahan bakar
kendaraan
persampahan
:
Laporan 1 1 1 1 1 1 5 B3
penyelenggara Lapora Laporan Lapora Lapora Lapora Lapora Lapora
an kebersihan n n n n n n
kota pada
Acara
Muludan
Laporan 1 1 1 1 1 1 5
penyelenggara Lapora Laporan Lapora Lapora Lapora Lapora Lapora
an kebersihan n n n n n n
kota pada HUT
Kota Cirebon
Laporan 1 1 1 1 1 1 5
penyelenggara Lapora Laporan Lapora Lapora Lapora Lapora Lapora
an kebersihan n n n n n n
kota pada HUT
RepubIik
Indonesia
Laporan 1 1 1 1 1 1 5
penyelenggara Lapora Laporan Lapora Lapora Lapora Lapora Lapora
an kebersihan n n n n n n
kota pada Idul
Fitri
Laporan 1 1 1 1 1 1 5
penyelenggara Lapora Laporan Lapora Lapora Lapora Lapora Lapora
an kebersihan n n n n n n
kota pada Idul
Adha
2.5.1 Pelayanan Tenaga 51 105 105 105 105 105 105 Bidang Kota
5.04 Rutin/Berkala penanganan orang orang 3.877.993.00 orang 4.000.000.00 orang 4.200.000.00 orang 4.620.000.00 orang 5.082.000.00 orang 21.779.993.0 Pengel Cireb
Kebersihan sampah 0 0 0 0 0 00 olaan on
Kota Sampa
Perlengakapan 1 paket 6 jenis 6 jenis 6 jenis 6 jenis 6 jenis 6 jenis
h dan
dan Peralatan
tenaga Limbah
kebersihan B3
Laporan 1 1 0 0 0 0 1
penyelenggara Lapora Laporan Lapora Lapora Lapora Lapora Lapora
an Sosialisasi n n n n n n
Pengelolaan
sampah untuk
masyarakat
Dokumen 0 1 0 0 0 0 1
kajian dokume dokum dokum dokum dokum dokum
pengurangan n en en en en en
sampah
Laporan 0 0 30 30 30 30 120
Sosialisasi Lapora Lapora Lapora Lapora lapora
pengurangan n n n n n
sampah untuk
masyarakat di
30 RW
RW 0 0 4 RW 4 RW 4 RW 4 RW 16 RW
percontohan
pengurangan
sampah
Dokumen 0 1 0 0 0 0 1
Perencanaan dokume dokum dokum dokum dokum dokum
Sumber Air n en en en en en
Baru
Pengadaan 1250 250 rit 450 rit 450 rit 450 rit 450 rit 2050
Tanah Urug m3 rit
TPA Kopi
Luhur
Laporan 12 12 12 12 12
Kinerja Non orang orang orang orang orang
PNS dengan
Perjanjian
Kerja
2.5.1 Penyediaan Bangunan 0 0 unit 0 unit 1 unit 0 unit 1 unit Bidang Kota
5.08 Sarana dan sarana 150.000.000 200.000.000 300.000.000 300.000.000 950.000.000 Pengel Cireb
Prasarana pengurangan olaan on
Pengurangan sampah, Sampa
Sampah h dan
Mesin 2 unit 0 unit 0 unit 0 unit 1 unit 1 unit
Limbah
pengering
B3
cacahan
plastik
2.5.1 Penyediaan Pengadaan 0 4 jenis 4 jenis 4 jenis 4 jenis 4 jenis 4 jenis Bidang Kota
5.09 Sarana dan Alat Proteksi 2.330.362.00 2.000.000.00 2.100.000.00 2.200.000.00 2.300.000.00 10.930.362.0 Pengel Cireb
Prasarana Diri (APD); 0 0 0 0 0 00 olaan on
Penanganan Sampa
Pengadaan 1 paket 60 buah 60 60 60 60 300
Sampah h dan
Terpal buah buah buah buah buah
Limbah
penutup kabin
B3
truck sampah
Pengadaan 0 10 Jenis 10 10 10 10 10
Perkakas Jenis Jenis Jenis Jenis Jenis
bengkel
Pemanfaatan 0 0 0 0 1 0 1
sampah paket paket
sebagai
sumber
Energi
Pengembanga 0 0 0 0 0 1 paket 1
n sampah paket
sebagai
sumber
Energi
.- Pembinaan Penaat
dan an dan
Pengawasan Pening
terkait katan
ketaatan Kapasit
penanggung as
jawab usaha Lingku
dan/atau ngan
kegiatan yang 4.Bida
diawasi ng
ketaatannya Pengel
terhadap izin olaan
lingkungan, Sampa
izin PPLH dan h dan
PUU LH yang Limbah
diterbitkan B3
oleh
Pemerintah
Daerah Kota 48
(Jumlah perusa 50% 55% 60% 65% 70% 70%
Ketaatan haan
terhadap izin
lingkungan,
izin PPLH dan
PUU LH dari
izin yang
diterbitkan
oleh
Pemerintah
Daerah
kabupaten/kot
a yang
ditangani
Total
penanggung
jawab usaha
dan atau
kegiatan yang
di bina dan
diawasi
terhadap izin
lingkungan,
izin PPLH dan
PUU LH yang
diterbitkan
oleh
Pemerintah
Daerah
kabupaten/kot
a)
.- Penanganan
Pengaduan
Masyarakat
terkait izin
lingkungan,
izin PPLH dan
PUU LH yang
di terbitkan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
oleh
Pemerintah
daerah
Kabupaten/Ko
ta, lokasi
usaha dan
dampaknya di
Daerah
Kabupaten
/Kota
(pengaduan
masyarakat
yang
tertangani
dibagi total
pengaduan
masyarakat
yang
teregristrasi
dikali seratus
persen)
dan Beracun Alat 1 paket 5 jenis 5 jenis 5 jenis 5 jenis 5 jenis 5 jenis Sampa
pelindung diri h dan
Limbah
Dokumen 1 1 1 1 1 5
B3
Kebijakan Dokume Dokum Dokum Dokum Dokum Dokum
Pengelolaan n en en en en en
Limbah B3
Dokumen 1 1 1 1 4
Laporan Dokum Dokum Dokum Dokum Dokum
Perijinan en en en en en
Pengelolaan
Limbah B3
Dokumen 1 1 1 1 4
Kajian Potensi Dokum Dokum Dokum Dokum Dokum
Limbah B3 en en en en en
Dokumen 1 0 0 0 0 1
Materi Teknis dokume dokum dokum dokum dokum dokum
RPPLH n en en en en en
Naskah 0 0 1 0 0 1
Akademik dokume dokum dokum dokum dokum dokum
n en en en en en
Raperda 0 1 0 0 0 1
RPPLH dokume dokum dokum dokum dokum dokum
n en en en en en
KLHS PK RTRW 0 1 0 0 0 1
dokume dokum dokum dokum dokum dokum
n en en en en en
Dokumen 1 1 1 1 1 1 5
Daya Dukung dokum dokume dokum dokum dokum dokum dokum
Daya en n en en en en en
Tampung
Lingkungan
(D3TL)
Valuasi 0 0 1 0 0 1
lingkungan dokume dokum dokum dokum dokum dokum
n en en en en en
hukum Hidup
Lingkungan
2.5.1 Pengadaan Alat 0 2 unit 2 unit 2 unit 200.000.000 2 unit 210.000.000 2 unit 220.000.000 10 unit Bidang Kota
6.12 dan laboratorium 26.540.000 300.000.000 956.540.000 Penge Cireb
Pemeliharaan ndalian on
Sarana Uji Pence
Bahan Kimia 1 paket 0 jenis 20 20 20 20 20
Kualitas maran
jenis jenis jenis jenis jenis
Lingkungan dan
Pemeliharaan 1 paket 0 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 8 unit Kerusa
Alat kan
Laboratorium Lingku
Pemantauan ngan
Kualitas
Lingkungan
Laporan 2 2 2 2 8
Rekomendasi Dokum Dokum Dokum Dokum Dokum
Penilaian en en en en en
Dokumen
Lingkungan
UKL-UPL /
DPLH per
semester
Laporan 2 2 2 2 8
penilaian Dokum Dokum Dokum Dokum Dokum
dokumen en en en en en
lingkungan
SPPL per
semester
Laporan 1 1 1 1 1 1 5
kinerja Non dokum dokume dokum dokum dokum dokum dokum
PNS en n en en en en en
Sosialisasi 0 0 1 1 1 1 4
Dokumen dokume dokum dokum dokum dokum dokum
lingkungan; n en en en en en
Laporan 1 1 1 1 4
kinerja Non dokum dokum dokum dokum dokum
PNS en en en en en
x.x.x Pengendalian Alat penahan 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 12 unit Bidang Kota
x.xx Kerusakan sampah di 100.000.000 110.000.000 120.000.000 130.000.000 460.000.000 Penge Cireb
Perairan dan sungai ndalian on
Sumber- Pence
Jasa angkut 3 3 3 3 12
sumber Air maran
dan bersih orang orang orang orang orang
dan
sampah dari
Kerusa
sungai
kan
Lingku
ngan
Dokumen 1 1 1 1 4
Indeks dokum dokum dokum dokum dokum
Kualitas en en en en en
Lingkungan
Hidup (DIKLH)
Dokumen 1 1 - - - - 1
Indeks dokum dokume - - - - dokum
Kualitas en n en
Lingkungan
Hidup (DIKLH)
lingkungan
(Papan,
Spanduk,
Banner)
Laporan 1 1 1 1 1 1 5
Kinerja Non lapora laporan lapora lapora lapora lapora lapora
PNS n n n n n n
Laporan - 1 1 1 1 4
Sosialisasi Hari Lapora Lapora Lapora Lapora Lapora
Lingkungan n n n n n
Hidup
2.5.1 Program - Persentase 18,75% 31,25 % 58,33 50,00 56,25% 62,50% 62,50%
7 Perlindungan peningkatan 1.207.911.00 % 1.157.200.00 % 1.251.200.00 1.311.700.00 1.437.900.00 6.365.911.00 1.Bida
dan keanekaragam 0 0 0 0 0 0 ng Tata
Konservasi an hayati Lingku
Sumber Daya - Persentase 0,42 % 0,42 % 0,45% 0,48% 0,51% 0,53% 0,53% ngan
Alam luas lahan 2.Bida
konservasi ng
Penge
- 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100,00
ndalian
Terwujudnya %
Pence
penyelenggara
maran
an
dan
inventarisasi
Kerusa
GRK
kan
- Persentase 3,22% 4% 5,26% 6,07% 7,29% 5% 5% Lingku
peningkatan ngan
jumlah
wilayah yang
memiliki
kapasitas
adaptasi &
mitigasi
perubahan
iklim
Dokumen 0 0 1 0 0 1
Rencana Aksi dokum dokum
Gas Rumah en en
Kaca
Laporan 1 1 1 1 1 1 5
Tenaga Kerja dokum dokume dokum dokum dokum dokum dokum
Non PNS en n en en en en en
Laporan 1 1 1 1 1 1 5
Tenaga Kerja dokum dokume dokum dokum dokum dokum dokum
Non PNS en n en en en en en
Pemeliharaan 0 10 10 10 10 10
Taman Kehati jenis jenis jenis jenis jenis
Dokumen 0 1 0 0 0 1
Rencana Aksi Dokum Dokum
Taman Kehati en en
Dokumen DED 0 1 0 0 0 1
Vegetasi Dokum Dokum
Taman Kehati en en
Pengkayaan 0 6 0 0 0 6
Vegetasi spesies spesies
kerusakan
Lingkungan
Pembebasan 0 0 hektar 5 0 5 0 10
tanah/lahan hektar hektar hektar hektar hektar
garapan
Draft 0 0 1 0 0 0 1
Peraturan dokume dokum dokum dokum dokum dokum
Walikota n en en en en en
mengenai
penetapan
kawasan
konservasi
Mangrove
n Hidup 2.5.0 Program Terwujudnya 90% 95% 96% 97% 98% 99% 99% Sekret
1 Pelayanan tertib 2.137.325.00 2.345.000.00 2.489.000.00 2.645.300.00 2.498.230.00 12.114.855.0 ariat
Administrasi pelayanan 0 0 0 0 0 00 DLH
Perkantoran administrasi
perkantoran
(jumlah
realisasi
output
kegiatan
dalam
program
dibagi jumlah
target output
kegiatan dikali
100%)
Laporan 12 12 12 12 48
mamin rapat lapora lapora lapora lapora lapora
internal/briefi n n n n n
ng
Laporan 12 12 12 12 48lapo
mamin harian lapora lapora lapora lapora ran
pegawai n n n n
Laporan 12 12 12 12 48
mamin lapora lapora lapora lapora lapora
kunjungan n n n n n
tamu
2.5.0 Penyediaan Materai 6000 2 jenis 2 jenis 2 jenis 2 jenis 2 jenis 2 jenis 2 jenis Sekret DLH
1.24 Jasa Surat dan 3000 171.163.000 200.000.000 205.000.000 210.000.000 215.000.000 1.001.163.00 ariat Kota
Menyurat, 0 DLH Cireb
Alat Tulis 1paket 1paket 1paket
Alat Tulis on
Kantor
Kantor,
Barang Barang 20 20 jenis 20
Cetakan dan cetakan dan jenis jenis
Penggandaan penggandaan
Alat Tulis 20 20 20 20 20
Kantor jenis jenis jenis jenis jenis
Struk 12 12 struk 12 12 12 12 60
Pembayaran struk struk struk struk struk rekeni
Tagihan ng
Rekening
telepon
Struk 12 12 struk 12 12 12 12 60
Pembayaran struk struk struk struk struk rekeni
Tagihan ng
Rekening air
(PDAM)
Struk 12 12 struk 12 12 12 12 60
Pembayaran struk struk struk struk struk rekeni
Tagihan ng
Rekening
internet
2.5.0 Penyediaan STNK/SKPD 14 unit 40 unit 40 unit 40 unit 40 unit 40 unit 200 Sekret DLH
1.26 Jasa PKB Roda 4 70.020.000 99.000.000 108.000.000 119.000.000 131.000.000 unit 527.020.000 ariat Kota
Pemeliharaan DLH Cireb
STNK/SKPD 0 unit 15 unit 9 unit 9 unit 9 unit 9 unit 51 unit
dan Perizinan on
PKB Roda 3
Kendaraan
Dinas/Operasi STNK/SKPD 14 unit 24 unit 24 unit 24 unit 24 unit 24 unit 120
onal dan PKB Roda 2 unit
Jaminan
Barang Milik
Daerah
2.5.0 Program Terpenuhinya 95% 95% 96% 97% 98% 99% 99% Sekret
2 Peningkatan sarana dan 5.765.375.00 1.670.000.00 1.835.000.00 1.740.000.00 2.060.000.00 13.070.375.0 ariat
Sarana dan prasarana 0 0 0 0 0 00 DLH
Prasarana kantor (jumlah
Aparatur realisasi
output
kegiatan
dalam
program
dibagi jumlah
target output
kegiatan dikali
100%)
Pemeliharaan 73 m2 73 m2 73 m2 73 m2 73 m2
gedung kantor
DLH TPA Kopi
Luhur
Rehab gedung 80 m2 60 m2
kantor DLH
Grenjeng
Rehab gedung 30 m2 30 m2
kantor DLH
TPA Kopi
Luhur
2.5.0 Pengadaan Kendaraan 1 unit 5 unit 2 unit 2 unit 2 unit 1 unit 12 Sekret DLH
2.49 Kendaraan Dinas/Operasi 298.110.000 70.000.000 300.000.000 70.000.000 250.000.000 unit 988.110.000 ariat Kota
Dinas/Operasi onal Motor DLH Cireb
onal/Jabatan roda 2 on
2.5.0 Pengadaan Alat Listrik dan 3 paket 8 Jenis 450.876.000 8 Jenis 8 Jenis 8 Jenis 8 Jenis 8 Jenis Sekret DLH
2.51 Perlengkapan/ Elektronik 300.000.000 315.000.000 330.000.000 350.000.000 1.745.876.00 ariat Kota
Peralatan 0 DLH Cireb
Peralat Rumah 10 Jenis 10 10 10 10 10
Gedung on
Tangga Jenis Jenis Jenis Jenis Jenis
Kantor
Pengadaan 3 Jenis 3 Jenis 3 Jenis 3 Jenis 3 Jenis 3 Jenis
Meubelair (
Meja,Kursi,
Lemari)
2.5.0 Pemeliharaan jasa service, 4 jenis 4 jenis 4.597.572.00 4 jenis Sekret DLH
2.53 Rutin/Berkala suku cadang, 0 500.000.000 600.000.000 700.000.000 800.000.000 7.197.572.00 ariat Kota
Kendaraan pelumas, 0 DLH Cireb
Dinas/Operasi bahan bakar on
onal/Jabatan kendaraan
jabatan dan
bahan bakar
kendaraan
Operasional
Service
kendaraan
jabatan:
Suku cadang
kendaraan
jabatan :
pelumas
kendaraan
jabatan :
bahan bakar
kendaraan
jabatan :
2.5.0 Pemeliharaan Pemeliharaan 4 jenis 5 jenis 5 jenis 5 jenis 5 jenis 5 jenis 5 jenis Sekret DLH
2.55 Rutin/Berkala Peralatan 90.482.000 100.000.000 110.000.000 120.000.000 130.000.000 550.482.000 ariat Kota
Perlengkapan/ gedung kantor DLH Cireb
Peralatan (Printer, on
Gedung Laptop
Kantor PC,Pompa,Me
sin potong
rumput)
2.5.0 Program Hasil penilaian 95% 95% 96% 97% 98% 99% 99% Sekret
5 Peningkatan kinerja ASN 85.800.000 246.000.000 260.000.000 270.000.000 284.000.000 1.145.800.00 ariat
Kapasitas pada survey 0 DLH
Sumber Daya kepuasan
Aparatur pelanggan
laporan 0 1 1 1 1 4
perjalanan dokum dokum dokum dokum dokum
studi en en en en en
2.5.0 Program Hasil penilaian 95% 95% 96% 97% 98% 99% 99% Sekret
6 Peningkatan pemenuhan 1.336.898.00 1.428.000.00 1.570.400.00 1.726.900.00 1.897.490.00 7.959.688.00 ariat
Pengembanga pelaporan 0 0 0 0 0 0 DLH
n Sistem perencanaan,
Pelaporan kinerja dan
Capaian keuangan
Kinerja dan pada Survey
Keuangan Kepuasan
Pelanggan
Laporan 1 1 1 1 1 1 5
Tahunan dokum dokume dokum dokum dokum dokum dokum
en n en en en en en
Laporan 0 1 1 1 1 1 5
Kinerja Non dokume dokum dokum dokum dokum dokum
PNS n en en en en en
6.08 SKPD dan RKA, en n 7.960.000 en 8.000.000 en 9.000.000 en 10.000.000 en 11.000.000 en 45.960.000 DLH Cireb
Perubahannya on
Dokumen 1 1 1 1 1 1 5
RKAP dokum dokume dokum dokum dokum dokum dokum
en n en en en en en
Dokumen DPA 1 1 1 1 1 1 5
dokum dokume dokum dokum dokum dokum dokum
en n en en en en en
Dokumen 1 1 1 1 1 1 5
DPPA dokum dokume dokum dokum dokum dokum dokum
en n en en en en en
SKPD Dokumen 1 1 1 1 1 1 5 on
RENJA dokum dokume dokum dokum dokum dokum dokum
PERUBAHAN en n en en en en en
Dokumen 0 1 1 1 1 1 5
Hasil Forum dokume dokum dokum dokum dokum dokum
Perangkat n en en en en en
Daerah Tahun
Perencanaan
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN
BIDANG URUSAN
Tabel T-C. 28
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD
Kondisi Kinerja
pada awal Target Capaian Setiap Tahun
No Indikator periode RPJMD
tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023
.(1
.(2) .(3) .(4) .(5) .(6) .(7) .(8)
)
1 Indeks Kualitas 44,05 45,00 45,50 46,00 46,50 47,00
Lingkungan Hidup (IKLH)
BAB VIII
PENUTUP
Dalam upaya mendukung terwujudnya Visi, Misi Kota Cirebon dan Wali
Kota dan Wakil Wali Kota Cirebon, Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon
menyusun Rencana Strategis periode tahun 2018-2023. Renstra merupakan
pedoman bagi dinas dalam melaksanakan program dan kegiatan khususnya
untuk lima tahun mendatang. Renstra Dinas disusun berdasarkan isu-isu
strategis yang mempengaruhi kinerja dinas. Selain kondisi isu-isu strategis,
persoalan-persoalan di bidang lingkungan Hidup juga melatarbelakangi
direncanakannya program dan kegiatan.